Chapter 04 : Ras Kelinci

Sesaat memasuki kelas, gadis bertelinga kucing itu berdiri di depanku hingga pandangan kami saling bertemu.

"Kau baik - baik saja, bagaimana dengan lukamu..yang mana yang terasa sakit."

Selagi berjalan, ia tak hentinya menanyakan hal tersebut hingga aku duduk di mejaku.

"Aku tidak apa - apa, tolong menjauhlah."

"Terima kasih sudah menolongku." kata Lili dengan wajah memerah.

Aku hanya tersenyum padanya lalu gadis itu kembali ke bentuk kucingnya dan duduk di kepala majikannya.

Aku sedikit heran kenapa gadis berambut pirang ini tidak pernah bangun walau kepalanya diduduki begitu, Hal ini masihlah misteri.

Dari arah depanku seorang laki - laki berambut panjang ikal berbalik ke arahku, dia adalah orang yang duduk di kursi depanku.

"Diriku sangat kagum dengan dirimu, dirimu mampu menghancurkan perpustakaan yang mana tidak mungkin diriku bisa lakukan."

"Kau mengejekku."

"Tidak, diriku malah memujimu...benar juga, diriku Albert liviolta salam kenal."

Aku hanya tersenyum pahit padanya, gaya bahasa dan penampilannya begitu aneh di mataku, bisa di bilang dia orang yang eksentrik.

Tak lama Fredica muncul, disaat yang sama Albert mengalihkan pandangannya pada Fredica dengan gaya berlebih, mengayunkan rambutnya bagaikan seorang pangeran

"Fredica sensei anda begitu mempesona, maukah dirimu menikahi diriku." Fredica mengerenyitkan alisnya dan apa yang Albert terima selajutnya adalah ia harus berdiri di koridor bersamaku.

"Kenapa aku juga harus berdiri denganmu."

Fredica pasti mengira aku bersengkongkol dengan Albert untuk menggodanya.

"Haha berarti dirimu dan diriku sama."

"Aku tidak ingin disamakan denganmu." aku berkata selagi menjatuhkan bahuku.

Koridor ini begitu sepi hingga suara Fredica masih bisa terdengar dari tempatku berdiri. Jika di perhatikan seksama bangunan ini luas namun hanya sedikit saja murid yang bersekolah di sini.

Aku bertanya apa ada Albert dan ia mulai menjelaskan.

Singkatnya sekolah ini awalnya adalah sekolah terkenal namun saat pertandingan berlangsung wakil dari sekolah ini tidak muncul yang mana menyebabkan diskualifikasi.

Saat pihak sekolah mencari mereka ternyata mereka adalah para murid dari sekolah lain yang menyusup ke sekolah.

"Mereka berbuat curang."

"Begitulah, yang mengejutkan para murid yang menyusup adalah siswa dari ketiga akademi yang berada di wilayah kerajaan ini."

Albert mendesah pelan.

"Bagaimana dengan kepala sekolahnya." aku balik bertanya.

"Ini juga kelalaian kepala sekolah karena itu beliau berhenti dan di gantikan oleh kepala yang baru....ibumu."

"Jadi begitu ceritanya."

"Eh! dirimu baru tahu."

"Kau bisa menganggap ibuku agak pemalu menceritakan keadaannya"

"Siapa yang pemalu." tanpa terduga orang yang ku bicarakan muncul.

"Aku ada urusan denganmu bisakah kau ikut denganku."

"Baiklah, maaf Albert."

"Tak apa."

Aku dan Finna meninggalkan Albert sendirian di koridor gelap dan sepi.

Tempat yang kami tuju adalah sebuah taman milik akademi ini.

Kami berdua duduk di kursi saling bersebelahan.

"Kurasa kau sudah tahu alasan kenapa pertandingan nanti sangat penting bagiku."

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ayahku terlalu baik hingga ia lupa untuk mengawasi muridnya, bagaimanapun aku ingin mengembalikan keadaan sekolah ini seperti sedia kala."

Ntah kenapa setelah mendengarnya beban di pundakku semakin berat saja.

"Aku tidak tahu akan memenangkannya atau tidak yang jelas aku akan berusaha."

"Aku tahu." Jawab singkat Finna dan ia lalu memberikanku sebuah gulungan.

"Peta apa ini?" tanyaku dengan wajah kebingungan.

"Jika kau mengikuti peta itu, kau akan menemukan sebuah pedang disana."

Finna terdiam lalu melanjutkan.

"Pedang itu milik raja iblis sebelumnya, karena raja iblis berhasil dikalahkan oleh pahlawan pedangnya di segel di tempat itu."

"Raja iblis? bukannya senjata ini sangat berbahaya jika ku ambil."

"Mungkin kau akan di nobatkan sebagai raja iblis berikutnya dan dunia akan memusuhimu."

"Tolong jangan sodorkan benda berbahaya itu padaku." Aku berkata demikian namun Finna hanya tersenyum kecil.

"Kau harus mengambilnya dengan begitu kau pasti akan memenangkan pertandingan itu."

Orang ini jauh lebih memaksa daripada yang ku kira, aku menghela nafas dalam - dalam.

"Apa boleh buat akan ku ambil."

"Senang mendengarnya, ngomong - ngomong sekali masuk kedalam tempat itu kau pasti tidak akan pernah keluar sebelum mendapatkan pedangnya."

"Kau mengirim anakmu ke dalam bahaya."

"Kenapa, kau mulai menganggapku seorang ibu."

"Berisik, aku pergi."

"Berhati - hatilah, pastikan kau membawa oleh - oleh saat kembali."

Aku pergi tanpa menoleh ke belakang, melewati gerbang akademi aku lalu menuju hutan di bagian timur. Hutan itu sangat rimbun dimana cahaya matahari hanya menembus dari sela - sela ranting.

Dari sini aku hanya harus lurus melewati jurang tanpa dasar.

Selagi memikirkan cara melewatinya sebuah anak panah tiba - tiba saja melesat ke arahku. aku sempat menghindarinya hingga anak panah itu hanya lurus masuk kedalam jurang.

"Siapa di sana."

Bukannya jawaban yang ku terima anak panah kembali di Lesatkan.

Aku berlari untuk menghindarinya hingga aku bersembunyi di balik pohon, dilihat dari serangannya orang yang menyerangku pastilah berada di atas pohon. Aku tidak ingin repot - repot memikirkannya jadi ku bakar seluruh hutan di sekelilingku.

"Apa yang kau lakukan bodoh." yang berdiri jauh disana adalah anak laki -laki bertelinga kelinci.

Wajahnya nampak frustasi.

"Kau yang menyerangku bukan, aku hanya membela diri."

"Tidak sampai membakar hutan ini juga kali, bagaimana ini teman - temanku ada di sana."

"Akan kupadamkan."

Aku mengeluarkan sihir es dan seketika api itu langsung membeku.

Melihat itu, si anak kelinci terduduk lemas, aku berjalan mendekat ke arahnya.

"Jadi kenapa kau menyerangku."

"Maafkan aku, ku kira kau penjual budak yang sedang mengejar kami, kurasa aku salah."

"Dilihat dari penampilanku juga kau pasti sudah tahu kan."

"Aku sudah minta maaf."

"Aku Budi, siapa namamu?"

"Aku Rega, aku berasal dari ras kelinci, beberapa hari yang lalu aku dan teman - temanku melarikan diri dari penjual budak dan kini aku tinggal disana."

"Begitukah, boleh aku menemui mereka."

"Kurasa tak masalah, ikuti aku."

Aku hanya mengikuti Rega dari belakang dan menemukan 4 orang gadis bertelinga kelinci, yang membuatku kaget ke empatnya memiliki wajah yang sama, mereka sangat kotor dan kucel.

"Kalian baik - baik saja."

Bukannya menjawab pertanyaanku ke 4 orang itu malah meringkuk ketakutan.

"Mereka sering di siksa karena itu melihat orang asing mereka akan ketakutan."

Keempat gadis itu menatapku dalam diam.

"Kalian semua, apa sudah makan?"

"Heh."

Aku kembali ke akademi bersama para kelinci ini dan yang menyambutku disana adalah Omelan dari wanita yang kini menjadi ibuku.

"Kenapa kau balik lagi kemari."

"Yah, aku tidak tega meninggalkan mereka di sana dengan perut kosong, aku mohon biarkan mereka tinggal disini sementara waktu...."

"Kenapa aku harus melakukannya."

"Jika kau membuatku berhutang padamu bukannya kau bisa memanfaatkan ku sesuka hatimu."

Finna tersenyum kecil seakan mendapatkan jawaban yang ingin ia dengar.

"Benar juga....baiklah akan ku biarkan mereka tinggal disini, tapi hanya sementara."

"Aku mengerti, terima kasih ibu."

"Kyaaa...kenapa jantungku berdegup kencang saat kau memanggilku ibu."

"Sana cari pria dan nikahi dia."

Aku meninggalkan ruangannya lalu menemui kelima orang bertelinga kelinci itu.

Ini adalah sebuah gudang sekolah yang tidak terpakai, walau di sebut gudang setidaknya tempat ini bisa di jadikan tempat tinggal sementara.

"Kau yakin membiarkan kami tinggal disini." tanya Rega.

"Tak masalah aku sudah meminta izin pada ibuku dan kalau terjadi apa - apa, Fredica akan membantu kalian."

"Maksudmu gadis berpakaian hitam tadi."

"Iya, dia guru di akademi ini."

Aku memberikan sejumlah makanan kepada mereka tak lupa aku juga memberikan sekantung koin perak yang ku terima dari Finna kepada Rega.

"Aku masih harus kembali kesana kuharap kalian tidak pergi terlalu jauh dari sini."

"Aku mengerti."

Saat aku hendak pergi Rega memanggilku, Ia lalu berlutut di kakiku.

"Apa yang kau lakukan."

"Namaku Rega dengan ini aku mengabdikan hidupku untuk anda, tolong mamfaatkan kemampuan ku."

"Kau berlebihan."

"Hanya ini yang bisa ku lakukan untuk membalas perbuatan tuan, Aku mohon."

Aku menghembuskan nafas panjang.

"Terserah kau saja."

"Terima kasih banyak."

Padahal dia masih muda harusnya dia memilih tuan yang lebih pantas dariku.

"Rega sebenarnya berapa umurmu."

"18 tahun."

Ternyata dia lebih tua dariku, hanya penampilannya saja seperti anak kecil, dunia ini memang penuh kejutan, aku harus membiasakan diri dengan ini.

Terpopuler

Comments

Raysonic Lans™

Raysonic Lans™

kenapa novel2 donghua kebanyakan mengagungkan iblis laknatullah

2023-02-09

0

Kang Nyimak

Kang Nyimak

well bakal ada Penerus raja iblis
yahh seperti biasa Kang Nyimak di sini

2022-07-31

0

㏂.Finnn.we manusia biasa•~^22

㏂.Finnn.we manusia biasa•~^22

nyimak

2021-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Terpanggil Ke dunia Ini
2 Chapter 01 : Sebuah Akademi
3 Chapter 02 : Memulai Kehidupan Sekolah Di Dunia Lain
4 Chapter 03 : Kekuatan Untuk Membekukan
5 Chapter 04 : Ras Kelinci
6 Chapter 05 : Pedang Kegelapan Raja Iblis
7 Chapter 06 : Kelinci Bersaudara
8 Chapter 07 : Kembali Ke Kelas
9 Chapter 08 : Putri Yang Selalu Tertidur
10 chapter 09 : Sebuah Alasan
11 Chapter 10 : Rencana Selanjutnya
12 Chapter 11 : Memulai Rencana
13 Chapter 12 : Kelima Orang Dari Masa Lalu
14 Chapter 13 : Lima Lawan Satu, Terlalu Mudah Bagiku
15 Chapter 14 : Petualangan Di Mulai
16 Chapter 15 : Awal Perjalanan
17 Chapter 16 : Tiba Di Ibukota
18 Chapter 17 : Mencari Penawar Racun
19 Chapter 18 : Bunga Pelangi
20 Chapter 19 : Guild
21 Chapter 20 : Quest
22 Chapter 21 : Membebaskan Elf ini
23 Chapter 22 : Akhir Perjalanan
24 Chapter 23 : Kembali Ke Akademi
25 Chapter 24 : Kelas Baru Di Bangunan Bagian Barat
26 Chapter 25 : Membuat Team
27 Chapter 26 : Buku Raja Iblis
28 Chapter 27 : Melawan Bandit
29 Chapter 28 : Tiba Di Kota
30 Chapter 29 : Penyusupan
31 Chapter 30 : Demon King Yang Baik Hati
32 Chapter 31 : Gadis Misterius
33 Chapter 32 : Serikat Dagang Awan Putih
34 Chapter 33 : Menuju Pertandingan
35 Chapter 34 : Kota Utara
36 Chapter 35 : Penyeleksian
37 Chapter 36 : Pertemuan
38 Chapter 37 : Pertarungan Pertama
39 Chapter 38 : Pemandian Air Panas
40 Chapter 39 : Pertarungan Kedua
41 Chapter 40 : Pertarungan Akhir
42 Chapter 41 : Memulai Petualangan
43 Chapter 42 : Kejahatan
44 Chapter 43 : Putri Ke Empat
45 Chapter 44 : Succubus
46 Chapter 45 : Wanita Misterius
47 Chapter 46 : Pencuri
48 Chapter 47 : Permintaan
49 Chapter 48 : Para Pewaris
50 Chapter 49 : Ajakan Berduel
51 Chapter 50 : Peri
52 Chapter 51 : Kemenangan
53 Chapter 52 : Menara
54 Chapter 53 : Wilayah Baru
55 Chapter 54 : Jurang Kematian
56 Chapter 55 : Memulai Pembangunan Kota
57 Chapter 56 : Perwakilan
58 Chapter 57 : Bola Api
59 Chapter 58 : Legion
60 Chapter 59 : Kutukan Iblis
61 Chapter 60 : Bertemu Dewi
62 Chapter 61 : Pilihan Kedua
63 Chapter 62 : Sesuatu Yang Ingin Dilakukan
64 Chapter 63 : Menjadi Petualang
65 Chapter 64 : Kesepakatan
66 Chapter 65 : Angsa Bertelur Emas
67 Chapter 66 : Harpa
68 Chapter 67 : Kota Para Orang Mati
69 Chapter 68 : Kemunculan Penyihir
70 Chapter 69 : Iblis Dari Neraka Bagian Bawah
71 Chapter 70 : Pertarungan Dua Iblis
72 Chapter 71 : Bertemu Kembali
73 Chapter 72 : Kewajiban
74 Chapter 73 : Sebuah Danau Air Tawar
75 Chapter 74 : Awal Dari Masalah
76 Chapter 75 : Kota Pelabuhan
77 Chapter 76 : Dead Reaper
78 Chapter 77 : Pertarungan Di Istana Arasta
79 Chapter 78 : Rekan Baru
80 Chapter 79 : Menuju Selatan
81 Chapter 80 : Penyihir Api
82 Chapter 81 : Tantangan
83 Chapter 82 : Duel Antara Pengguna Sihir Api
84 Chapter 83 : Akhir Dari Duel
85 Chapter 84 : Pembicaraan
86 Chapter 85 : Kemunculan Kembali
87 Chapter 86 : Serangan Raja Iblis
88 Chapter 87 : Lucifer
89 Chapter 88 : Bagian Akhir
90 Chapter 89 : Bertemu Dewi Kembali
91 Chapter 90 : Dua Benteng
92 Chapter 91 : Tily dan Elizabeth
93 Chapter 92 : Kembali Kedalam Keseharian
94 Chapter 93 : Kegelisahan Dari Pedagang
95 Chapter 94 : Penjelajahan Dungeon
96 Chapter 95 : Peri Hutan
97 Chapter 96 : Langkah Selanjutnya
98 Chapter 97 : Rencana Membuat Festival
99 Chapter 98 : Hal Tak Terduga
100 Chapter 99 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Pertama
101 Chapter 100 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Kedua
102 Chapter 101 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Ketiga (Akhir)
103 Epilog
104 VOL 2 Sudah Update
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Prolog : Terpanggil Ke dunia Ini
2
Chapter 01 : Sebuah Akademi
3
Chapter 02 : Memulai Kehidupan Sekolah Di Dunia Lain
4
Chapter 03 : Kekuatan Untuk Membekukan
5
Chapter 04 : Ras Kelinci
6
Chapter 05 : Pedang Kegelapan Raja Iblis
7
Chapter 06 : Kelinci Bersaudara
8
Chapter 07 : Kembali Ke Kelas
9
Chapter 08 : Putri Yang Selalu Tertidur
10
chapter 09 : Sebuah Alasan
11
Chapter 10 : Rencana Selanjutnya
12
Chapter 11 : Memulai Rencana
13
Chapter 12 : Kelima Orang Dari Masa Lalu
14
Chapter 13 : Lima Lawan Satu, Terlalu Mudah Bagiku
15
Chapter 14 : Petualangan Di Mulai
16
Chapter 15 : Awal Perjalanan
17
Chapter 16 : Tiba Di Ibukota
18
Chapter 17 : Mencari Penawar Racun
19
Chapter 18 : Bunga Pelangi
20
Chapter 19 : Guild
21
Chapter 20 : Quest
22
Chapter 21 : Membebaskan Elf ini
23
Chapter 22 : Akhir Perjalanan
24
Chapter 23 : Kembali Ke Akademi
25
Chapter 24 : Kelas Baru Di Bangunan Bagian Barat
26
Chapter 25 : Membuat Team
27
Chapter 26 : Buku Raja Iblis
28
Chapter 27 : Melawan Bandit
29
Chapter 28 : Tiba Di Kota
30
Chapter 29 : Penyusupan
31
Chapter 30 : Demon King Yang Baik Hati
32
Chapter 31 : Gadis Misterius
33
Chapter 32 : Serikat Dagang Awan Putih
34
Chapter 33 : Menuju Pertandingan
35
Chapter 34 : Kota Utara
36
Chapter 35 : Penyeleksian
37
Chapter 36 : Pertemuan
38
Chapter 37 : Pertarungan Pertama
39
Chapter 38 : Pemandian Air Panas
40
Chapter 39 : Pertarungan Kedua
41
Chapter 40 : Pertarungan Akhir
42
Chapter 41 : Memulai Petualangan
43
Chapter 42 : Kejahatan
44
Chapter 43 : Putri Ke Empat
45
Chapter 44 : Succubus
46
Chapter 45 : Wanita Misterius
47
Chapter 46 : Pencuri
48
Chapter 47 : Permintaan
49
Chapter 48 : Para Pewaris
50
Chapter 49 : Ajakan Berduel
51
Chapter 50 : Peri
52
Chapter 51 : Kemenangan
53
Chapter 52 : Menara
54
Chapter 53 : Wilayah Baru
55
Chapter 54 : Jurang Kematian
56
Chapter 55 : Memulai Pembangunan Kota
57
Chapter 56 : Perwakilan
58
Chapter 57 : Bola Api
59
Chapter 58 : Legion
60
Chapter 59 : Kutukan Iblis
61
Chapter 60 : Bertemu Dewi
62
Chapter 61 : Pilihan Kedua
63
Chapter 62 : Sesuatu Yang Ingin Dilakukan
64
Chapter 63 : Menjadi Petualang
65
Chapter 64 : Kesepakatan
66
Chapter 65 : Angsa Bertelur Emas
67
Chapter 66 : Harpa
68
Chapter 67 : Kota Para Orang Mati
69
Chapter 68 : Kemunculan Penyihir
70
Chapter 69 : Iblis Dari Neraka Bagian Bawah
71
Chapter 70 : Pertarungan Dua Iblis
72
Chapter 71 : Bertemu Kembali
73
Chapter 72 : Kewajiban
74
Chapter 73 : Sebuah Danau Air Tawar
75
Chapter 74 : Awal Dari Masalah
76
Chapter 75 : Kota Pelabuhan
77
Chapter 76 : Dead Reaper
78
Chapter 77 : Pertarungan Di Istana Arasta
79
Chapter 78 : Rekan Baru
80
Chapter 79 : Menuju Selatan
81
Chapter 80 : Penyihir Api
82
Chapter 81 : Tantangan
83
Chapter 82 : Duel Antara Pengguna Sihir Api
84
Chapter 83 : Akhir Dari Duel
85
Chapter 84 : Pembicaraan
86
Chapter 85 : Kemunculan Kembali
87
Chapter 86 : Serangan Raja Iblis
88
Chapter 87 : Lucifer
89
Chapter 88 : Bagian Akhir
90
Chapter 89 : Bertemu Dewi Kembali
91
Chapter 90 : Dua Benteng
92
Chapter 91 : Tily dan Elizabeth
93
Chapter 92 : Kembali Kedalam Keseharian
94
Chapter 93 : Kegelisahan Dari Pedagang
95
Chapter 94 : Penjelajahan Dungeon
96
Chapter 95 : Peri Hutan
97
Chapter 96 : Langkah Selanjutnya
98
Chapter 97 : Rencana Membuat Festival
99
Chapter 98 : Hal Tak Terduga
100
Chapter 99 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Pertama
101
Chapter 100 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Kedua
102
Chapter 101 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Ketiga (Akhir)
103
Epilog
104
VOL 2 Sudah Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!