Chapter 03 : Kekuatan Untuk Membekukan

Keesokan paginya aku pergi ke sekolah lebih pagi dari kemarin alasannya aku tidak ingin terus bersama Fredica saat pergi ke kelas namun saat tiba disana seseorang sudah lebih dulu datang dibandingku.

Dia adalah sosok gadis yang selalu tidur di meja sebelahku, hanya rambut berwarna pirangnya saja yang nampak ku lihat serta seekor kucing yang berbaring diatas kepalanya.

Aku duduk di mejaku selagi menatapnya, kucing itu balas menatapku.

"Kau sangat tidak sopan selalu melihat seorang gadis tertidur."

"Bukannya lebih tidak sopan kau yang selalu diam di kepalanya."

"Apa."

"Aku hanya khawatir dengannya." aku berkata demikian disaat yang sama gadis itu terbangun.

"Tidurku nyenyak sekali." menyadari keberadaanku dia berteriak.

"Kyaaa....siapa kau, kenapa kau ada di kelas ini."

Saat aku pertama kali masuk ke kelas ini dia selalu tertidur wajar jika ia tidak tahu tentangku.

"Namaku Budi, aku murid baru."

"Begitukah, namaku Pristalia Alisia Calista, salam kenal."

Diluar dugaan dia gadis yang ramah, hanya saja dia beberapa kali menguap.

"Kau baik - baik saja."

Saat bertanya itu kucing putih itu malah melompat ke wajahku.

"Uwaahh....kucing garong ini sudah gila, tolong aku."

Dia hampir mencakarku untunglah Pristalia menangkapnya sebelum itu terjadi

"Nona, dia sangat tidak sopan padamu."

"Tak masalah Lili, aku lebih senang jika di perlakukan seperti orang biasa."

"Dia kucing Betina rupanya."

"Masalah buatmu."

"Kemarilah kucing garong akan ku hajar kau untuk yang barusan."

Tiba - tiba saja kucing itu berubah menjadi asap, saat asap menghilang dimana kucing itu berdiri kini berubah menjadi sosok wanita berpakaian maid bertelinga kucing rambutnya putih sebahu.

"Nona, akan ku beri dia pelajaran dulu."

"Lili."

Kucing itu mencekik leherku kemudian dia melakukan sesuatu yang mirip seperti gulat.

aku bingung harus merasa senang atau marah, setiap ia melakukan gerakan sesuatu yang lembut selalu terasa olehku.

Lalu.

Aku terbaring menatap langit - langit kelas, rasanya seluruh tulangku gemeretak sekarang.

"Kau baik - baik saja." tanya pristalia yang jongkok di sampingku.

"Aku baik - baik saja."

"Jangan hiraukan dia nona, dia seenaknya saja bersikap begitu pada putri kerajaan penerus kerajaan ini." kata Lili selagi memalingkan wajahnya

Jadi gadis ini seorang putri, pantas saja wajahnya terlalu cantik untuk menjadi siswa biasa.

Aku berdiri dan apa yang ku lakukan untuk membalas Lili adalah dengan cara memegangi ekornya.

"Kyaaa....apa yang kau lakukan." Lili menatapku dengan berlinang air mata.

"Ah, Budi kau membuat Lili menangis, bagi ras kucing ekor adalah bagian yang paling sensitif dengan kata lain kau baru saja menyentuh bagian intimnya."

"Uwahh, aku tidak tahu....."

"Aku akan membunuhmu."

Aku berlari sekuat tenaga saat Lili mengejarku dengan pisau di tangannya, dia benar- benar ingin membunuhku sekarang.

"Maafkan aku...maafkan aku.."

"Aku akan memaafkanmu setelah aku menusukmu beberapa kali."

"Aku bisa mati bodoh."

Aku berhasil menghindar saat aku melewati tikungan koridor.

"Kemana kau Budi sialan."

Aku menarik nafas lega saat tahu dia sudah jauh dariku, tiba - tiba saja seseorang menyentuh pundakku hingga aku menjerit, saat aku menoleh ternyata dia Pristalia.

"Aku terkejut."

"Kau baik baik saja, ikut aku."

"Baiklah."

Pristalia menarik tanganku ke ruangan yang di penuhi buku.

Itu adalah ruang perpustakaan akademi Nervilia.

"Bagaimana?"

"Banyak sekali bukunya, kupikir mungkin jutaan bukan ratusan juta buku yang ada disini."

"Hmmm aku belum pernah menghitungnya, disini adalah ruangan pribadiku, aku selalu menggunakan perpustakaan ini sebagai tempat tidur."

Dengan kata lain dia tidak pernah datang untuk membaca.

"Nyamannya, disini sangat sepi jadi aku bisa tidur sepuasnya."

"Kau tahu apa yang sedang kau lakukan saat ini."

Pristalia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kau membawa laki - laki ke tempat sepi, ini berbahaya jadi jangan lakukan kepada orang lain."

"Orang lain? aku tidak punya orang lain, selain Lili." Pristalia mengatakannya dengan nada mengantuk.

"Kau tidak punya teman."

Sebelum ia menjawab pertanyaanku, gadis Berambut pirang ini sudah tertidur di meja.

"Kutemukan kau budi." Suara itu berasal dari atas rak buku, yang berdiri disana adalah kucing putih Lili.

"Setelah kau berbuat tidak sopan padaku sekarang kau ingin berbuat hal yang sama pada putri."

"Kau salah paham kucing garong."

Lili melemparkan pisau ke arahku sementara aku menahannya dengan buku tebal yang ku ambil dari rak.

Tak hanya itu, dia terus melesatkan serangan yang frontal bisa - bisa perpustakaan ini hancur.

Aku terus menghindar sampai sebuah rak tiba - tiba saja mulai miring ke arah Lili, aku segera berlari ke arahnya lalu merangkulnya.

Kini aku berada di atasnya sementara aku menahan rak di belakangku.

"Kau baik baik saja oi."

Darah mengucur dari kepalaku.

"Bukan apa - apa, cepatlah keluar, aku tidak bisa menahannya lagi."

"Tapi...."

"Cepatlah atau aku akan menarik ekormu lagi."

"Baiklah."

Saat Lili berhasil lolos, aku langsung membakar rak di belakangku dengan api biruku.

Dan selanjutnya..

Aku berakhir di ruangan kepala sekolah.

"Setelah mengahacurkan kelas, Ia menggoda pelayan putri, melakukan hal tidak sopan pada putri kerajaan lalu membakar perpustakaan...sungguh kejahatan yang tidak bisa dimaafkan tolong hukum dia mati."

"Fredica sensei kau terlalu kejam pada teman sekamarmu, apa hari - hari kita bersama tidak ada artinya lagipula apinya sudah padam sebelum merambat ke tempat lainnya jadi tidak masalah kan."

"Kau ini...kita tidak sedekat itu."

"Kalian berdua tenanglah, aku sudah mengurus masalah barusan, sekarang aku ingin dengar bagaimana Budi menghentikan apinya." suara Finna memotong pertengkaran kami.

"Aku juga sedikit penasaran"

Keduanya menatapku penasaran.

"Soal itu, aku bisa membuat api panas dan dingin."

Mendengar itu, keduanya terbelalak kaget yang jelas aku juga tidak tahu bagaimana aku bisa melakukannya.

Untuk menjelaskannya lebih lanjut aku membuat api biru di tanganku.

Rasanya aku semakin mirip kompor gas sekarang.

Setelah api biru di buat sekarang aku membuat api biru di tangan lainnya lalu aku menggabungkan kedua tanganku dan terbuatlah Elemen Es.

"Bagaimana ini terjadi, api bisa membuat es, Ini terlalu tidak masuk akal kepala sekolah."

Di dunia lamaku juga sihir dianggap tidak masuk akal.

Finna mendesah pelan sebelum menatapku.

"Kau adalah anakku jadi jangan lupakan itu."

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan." aku berkata selagi tersenyum pahit padanya.

"Kamu boleh kembali ke kelasmu, Fredica tolong jaga dia."

"Aku mengerti."

Sebelum aku hendak mengikuti Fredica, Finna memanggil namaku dan aku menoleh hanya untuk memastikan Finna masih duduk di mejanya.

"Kedepannya, aku mengandalkanmu."

"Aah, akan ku buat akademi ini menjadi lebih bersinar dari pada akademi lainnya di kerajaan ini."

"Senang mendengarnya."

Aku meninggalkan tempat itu dan beralih menatap Fredica di sampingku.

"Apa?" katanya dengan nada judes.

"Kalau di lihat - lihat sensei terlihat manis juga."

"Aku akan membunuhmu."

"Heh."

Kejadian tadi pun terulang kembali.

Terpopuler

Comments

the GFoxM

the GFoxM

hmm senseu nya ini tsundere keknya

2021-11-01

0

Hayani fitri

Hayani fitri

sansae sansae

2020-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Terpanggil Ke dunia Ini
2 Chapter 01 : Sebuah Akademi
3 Chapter 02 : Memulai Kehidupan Sekolah Di Dunia Lain
4 Chapter 03 : Kekuatan Untuk Membekukan
5 Chapter 04 : Ras Kelinci
6 Chapter 05 : Pedang Kegelapan Raja Iblis
7 Chapter 06 : Kelinci Bersaudara
8 Chapter 07 : Kembali Ke Kelas
9 Chapter 08 : Putri Yang Selalu Tertidur
10 chapter 09 : Sebuah Alasan
11 Chapter 10 : Rencana Selanjutnya
12 Chapter 11 : Memulai Rencana
13 Chapter 12 : Kelima Orang Dari Masa Lalu
14 Chapter 13 : Lima Lawan Satu, Terlalu Mudah Bagiku
15 Chapter 14 : Petualangan Di Mulai
16 Chapter 15 : Awal Perjalanan
17 Chapter 16 : Tiba Di Ibukota
18 Chapter 17 : Mencari Penawar Racun
19 Chapter 18 : Bunga Pelangi
20 Chapter 19 : Guild
21 Chapter 20 : Quest
22 Chapter 21 : Membebaskan Elf ini
23 Chapter 22 : Akhir Perjalanan
24 Chapter 23 : Kembali Ke Akademi
25 Chapter 24 : Kelas Baru Di Bangunan Bagian Barat
26 Chapter 25 : Membuat Team
27 Chapter 26 : Buku Raja Iblis
28 Chapter 27 : Melawan Bandit
29 Chapter 28 : Tiba Di Kota
30 Chapter 29 : Penyusupan
31 Chapter 30 : Demon King Yang Baik Hati
32 Chapter 31 : Gadis Misterius
33 Chapter 32 : Serikat Dagang Awan Putih
34 Chapter 33 : Menuju Pertandingan
35 Chapter 34 : Kota Utara
36 Chapter 35 : Penyeleksian
37 Chapter 36 : Pertemuan
38 Chapter 37 : Pertarungan Pertama
39 Chapter 38 : Pemandian Air Panas
40 Chapter 39 : Pertarungan Kedua
41 Chapter 40 : Pertarungan Akhir
42 Chapter 41 : Memulai Petualangan
43 Chapter 42 : Kejahatan
44 Chapter 43 : Putri Ke Empat
45 Chapter 44 : Succubus
46 Chapter 45 : Wanita Misterius
47 Chapter 46 : Pencuri
48 Chapter 47 : Permintaan
49 Chapter 48 : Para Pewaris
50 Chapter 49 : Ajakan Berduel
51 Chapter 50 : Peri
52 Chapter 51 : Kemenangan
53 Chapter 52 : Menara
54 Chapter 53 : Wilayah Baru
55 Chapter 54 : Jurang Kematian
56 Chapter 55 : Memulai Pembangunan Kota
57 Chapter 56 : Perwakilan
58 Chapter 57 : Bola Api
59 Chapter 58 : Legion
60 Chapter 59 : Kutukan Iblis
61 Chapter 60 : Bertemu Dewi
62 Chapter 61 : Pilihan Kedua
63 Chapter 62 : Sesuatu Yang Ingin Dilakukan
64 Chapter 63 : Menjadi Petualang
65 Chapter 64 : Kesepakatan
66 Chapter 65 : Angsa Bertelur Emas
67 Chapter 66 : Harpa
68 Chapter 67 : Kota Para Orang Mati
69 Chapter 68 : Kemunculan Penyihir
70 Chapter 69 : Iblis Dari Neraka Bagian Bawah
71 Chapter 70 : Pertarungan Dua Iblis
72 Chapter 71 : Bertemu Kembali
73 Chapter 72 : Kewajiban
74 Chapter 73 : Sebuah Danau Air Tawar
75 Chapter 74 : Awal Dari Masalah
76 Chapter 75 : Kota Pelabuhan
77 Chapter 76 : Dead Reaper
78 Chapter 77 : Pertarungan Di Istana Arasta
79 Chapter 78 : Rekan Baru
80 Chapter 79 : Menuju Selatan
81 Chapter 80 : Penyihir Api
82 Chapter 81 : Tantangan
83 Chapter 82 : Duel Antara Pengguna Sihir Api
84 Chapter 83 : Akhir Dari Duel
85 Chapter 84 : Pembicaraan
86 Chapter 85 : Kemunculan Kembali
87 Chapter 86 : Serangan Raja Iblis
88 Chapter 87 : Lucifer
89 Chapter 88 : Bagian Akhir
90 Chapter 89 : Bertemu Dewi Kembali
91 Chapter 90 : Dua Benteng
92 Chapter 91 : Tily dan Elizabeth
93 Chapter 92 : Kembali Kedalam Keseharian
94 Chapter 93 : Kegelisahan Dari Pedagang
95 Chapter 94 : Penjelajahan Dungeon
96 Chapter 95 : Peri Hutan
97 Chapter 96 : Langkah Selanjutnya
98 Chapter 97 : Rencana Membuat Festival
99 Chapter 98 : Hal Tak Terduga
100 Chapter 99 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Pertama
101 Chapter 100 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Kedua
102 Chapter 101 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Ketiga (Akhir)
103 Epilog
104 VOL 2 Sudah Update
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Prolog : Terpanggil Ke dunia Ini
2
Chapter 01 : Sebuah Akademi
3
Chapter 02 : Memulai Kehidupan Sekolah Di Dunia Lain
4
Chapter 03 : Kekuatan Untuk Membekukan
5
Chapter 04 : Ras Kelinci
6
Chapter 05 : Pedang Kegelapan Raja Iblis
7
Chapter 06 : Kelinci Bersaudara
8
Chapter 07 : Kembali Ke Kelas
9
Chapter 08 : Putri Yang Selalu Tertidur
10
chapter 09 : Sebuah Alasan
11
Chapter 10 : Rencana Selanjutnya
12
Chapter 11 : Memulai Rencana
13
Chapter 12 : Kelima Orang Dari Masa Lalu
14
Chapter 13 : Lima Lawan Satu, Terlalu Mudah Bagiku
15
Chapter 14 : Petualangan Di Mulai
16
Chapter 15 : Awal Perjalanan
17
Chapter 16 : Tiba Di Ibukota
18
Chapter 17 : Mencari Penawar Racun
19
Chapter 18 : Bunga Pelangi
20
Chapter 19 : Guild
21
Chapter 20 : Quest
22
Chapter 21 : Membebaskan Elf ini
23
Chapter 22 : Akhir Perjalanan
24
Chapter 23 : Kembali Ke Akademi
25
Chapter 24 : Kelas Baru Di Bangunan Bagian Barat
26
Chapter 25 : Membuat Team
27
Chapter 26 : Buku Raja Iblis
28
Chapter 27 : Melawan Bandit
29
Chapter 28 : Tiba Di Kota
30
Chapter 29 : Penyusupan
31
Chapter 30 : Demon King Yang Baik Hati
32
Chapter 31 : Gadis Misterius
33
Chapter 32 : Serikat Dagang Awan Putih
34
Chapter 33 : Menuju Pertandingan
35
Chapter 34 : Kota Utara
36
Chapter 35 : Penyeleksian
37
Chapter 36 : Pertemuan
38
Chapter 37 : Pertarungan Pertama
39
Chapter 38 : Pemandian Air Panas
40
Chapter 39 : Pertarungan Kedua
41
Chapter 40 : Pertarungan Akhir
42
Chapter 41 : Memulai Petualangan
43
Chapter 42 : Kejahatan
44
Chapter 43 : Putri Ke Empat
45
Chapter 44 : Succubus
46
Chapter 45 : Wanita Misterius
47
Chapter 46 : Pencuri
48
Chapter 47 : Permintaan
49
Chapter 48 : Para Pewaris
50
Chapter 49 : Ajakan Berduel
51
Chapter 50 : Peri
52
Chapter 51 : Kemenangan
53
Chapter 52 : Menara
54
Chapter 53 : Wilayah Baru
55
Chapter 54 : Jurang Kematian
56
Chapter 55 : Memulai Pembangunan Kota
57
Chapter 56 : Perwakilan
58
Chapter 57 : Bola Api
59
Chapter 58 : Legion
60
Chapter 59 : Kutukan Iblis
61
Chapter 60 : Bertemu Dewi
62
Chapter 61 : Pilihan Kedua
63
Chapter 62 : Sesuatu Yang Ingin Dilakukan
64
Chapter 63 : Menjadi Petualang
65
Chapter 64 : Kesepakatan
66
Chapter 65 : Angsa Bertelur Emas
67
Chapter 66 : Harpa
68
Chapter 67 : Kota Para Orang Mati
69
Chapter 68 : Kemunculan Penyihir
70
Chapter 69 : Iblis Dari Neraka Bagian Bawah
71
Chapter 70 : Pertarungan Dua Iblis
72
Chapter 71 : Bertemu Kembali
73
Chapter 72 : Kewajiban
74
Chapter 73 : Sebuah Danau Air Tawar
75
Chapter 74 : Awal Dari Masalah
76
Chapter 75 : Kota Pelabuhan
77
Chapter 76 : Dead Reaper
78
Chapter 77 : Pertarungan Di Istana Arasta
79
Chapter 78 : Rekan Baru
80
Chapter 79 : Menuju Selatan
81
Chapter 80 : Penyihir Api
82
Chapter 81 : Tantangan
83
Chapter 82 : Duel Antara Pengguna Sihir Api
84
Chapter 83 : Akhir Dari Duel
85
Chapter 84 : Pembicaraan
86
Chapter 85 : Kemunculan Kembali
87
Chapter 86 : Serangan Raja Iblis
88
Chapter 87 : Lucifer
89
Chapter 88 : Bagian Akhir
90
Chapter 89 : Bertemu Dewi Kembali
91
Chapter 90 : Dua Benteng
92
Chapter 91 : Tily dan Elizabeth
93
Chapter 92 : Kembali Kedalam Keseharian
94
Chapter 93 : Kegelisahan Dari Pedagang
95
Chapter 94 : Penjelajahan Dungeon
96
Chapter 95 : Peri Hutan
97
Chapter 96 : Langkah Selanjutnya
98
Chapter 97 : Rencana Membuat Festival
99
Chapter 98 : Hal Tak Terduga
100
Chapter 99 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Pertama
101
Chapter 100 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Kedua
102
Chapter 101 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Ketiga (Akhir)
103
Epilog
104
VOL 2 Sudah Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!