Chapter 01 : Sebuah Akademi

Ini adalah sebuah ruangan yang di peruntukan khusus untuk kepala sekolah, di depanku wanita dengan rambut berwana merah muda, Finna Lisberd.

Ia meletakan kedua tangannya di meja selagi menatapku intens.

Orang ini mengatakan hal tidak masuk akal dengan ingin menjadikanku sebagai putranya padahal dia belum pernah menjadi seorang ibu dengan kata lain dia belum menikah di usianya.

"Kenapa apa kau lebih suka menjadi suamiku?"

"Bukan itu, aku ini hanya orang asing kenapa kau begitu mempercayaiku, bisa saja aku mengambil sekolah ini darimu."

"Memang benar."

Sekarang Finna menyilangkan tangannya di depan.

"Kau tahu apa yang terjadi pada kristal itu."

Aku hanya menggelengkan kepala atas pernyataannya lalu ia melanjutkan.

"Kristal itu bisa mengetahui seberapa banyak seseorang memiliki energi sihir hanya dengan menyentuhnya, namun saat kau menyentuhnya kristal itu pecah dengan kata lain energi sihirmu tak terbatas hingga kristal itu tidak bisa mengukurnya."

Aku sedikit paham dengan apa yang di katakan Finna, singkatnya aku tidak hanya di panggil ke dunia ini, aku juga di berkahi kekuatan cheat tingkat tinggi.

Mantap....

"Dengan menjadikan mu sebagai anakku mungkin saja kau bisa membawa akademi ini ke arah yang lebih baik, anggap saja aku sedang bertaruh padamu."

"Soal itu tak perlu sampai mengangkat ku jadi anakmu juga kali, jika aku bisa tinggal disini serta kebutuhanku di jamin itu sudah cukup bagiku."

"Tidak, tidak aku tetap harus mengangkatmu sebagai anakku dengan begitu aku bisa mewarisi akademi ini untukmu terlebih aku juga ingin punya keluarga Hueeeee....."

"Tolong jangan menangis, aku tidak tau apa yang kau inginkan dariku tapi baiklah akan ku terima tawaranmu."

"Senang mendengarnya...langsung saja ku beritahu apa yang harus kau lakukan mulai sekarang."

Finna mengubah kepribadiannya dengan cepat, dia tersenyum licik sebelum berkata :

"6 bulan lagi akan diadakan pertandingan dimana seluruh akademi di benua ini ikut berpartisipasi di dalamnya, aku ingin kau ikut membawa nama baik sekolah ini di tambah jika orang tahu bahwa kau adalah anakku reputasi milikku juga akan melonjak naik."

Aku tersenyum pahit padanya.

"Jadi itu niatmu, jangan terlalu berharap padaku, aku bahkan tidak tahu dasar - dasar tentang sihir."

"Tenang saja guru - guru terbaik di sekolah ini akan mengajarimu."

"Sepertinya aku sudah menginjak ranjau."

"Anggap saja kita saling menguntungkan, apa kau tidak senang mempunyai ibu yang cantik seperti ku "

"Maaf saja ibuku lebih cantik darimu."

"Kalau begitu aku ingin bertemu dengan kedua orang tuamu untuk membahas ini."

Aku menggelengkan kepalaku sebagai jawaban.

"Aku turut berduka jika ada masalah apapun kau bisa menceritakannya padaku."

"Berhentilah bertingkah seperti ibuku."

"Mulai sekarang aku memamg sudah menjadi ibumu...lihat ini."

Aku berjalan mendekat lalu mengambil kertas yang dari tadi di tulis oleh Finna, ternyata itu adalah sebuah kertas pendaftaran masuk akademi.

Yang membuat ku terkejut disana tertulis namaku, Budi Lisberd.

Rasanya malah terdengar aneh tapi biarlah mungkin namaku akan mudah di kenang orang lain.

Selagi memikirkan itu sebuah ketukan terdengar dari balik pintu dan seseorang yang masuk adalah gadis dengan rambut hitam bergaya twintail serta memakai pakaian gothic.

"Kebetulan sekali kau datang Fredica, aku akan mengenalkan seseorang padamu."

Gadis bernama Fredica itu menatapku dengan pandangan kosong.

"Pakaiannya aneh."

"Oi."

Dia berjalan ke arahku lalu meletakan tangannya yang mungil di dadaku.

"Kau sudah menyadarinya yah." Finna berkata demikian yang mana di jawab Fredica dengan anggukan.

"Mulai sekarang dia putra ku loh jika kamu bersikap baik mungkin aku bisa menikahkanmu dengannya."

"Jangan mengatakan seenak jidatmu, aku masih menikmati masa - masa lajang ku."

"Begitukah maaf Fredica kau harus menunggu."

Bukannya marah Fredica malah menghela nafas lalu menarik tangannya kembali.

"Daripada menghawatirkanku lebih baik menghawatirkan diri anda kepala sekolah, di usia anda, anda harusnya sudah menikah."

Jleb.

Serangan itu menusuk tepat di hati Finna dia menangis tersedu - sedu.

"Biar ku perkenalkan diriku sekali lagi namaku Fredica, aku adalah salah satu guru yang mengajar disini kurasa kita seumuran namun aku akan lebih senang jika kau lebih hormat padaku sebagai guru."

Seriusan, dia sudah menjadi guru di usianya yang terbilang muda, seberapa pintar orang ini.

"Apa kepala sekolah ingin memasukannya ke dalam kelasku."

"Itu benar tolong jaga dia.."

"Tenang saja, aku akan membimbingnya dengan baik lebih dari siapapun."

Firasat ku mengatakan sebaliknya Fredica mengalihkan pandangannya padaku setelah meletakan dokumen ke meja Finna.

"Siapa namamu?"

"Budi."

"Untuk sekarang ikut aku, mulai sekarang kita akan berbagi kamar sebaiknya kau selalu merapikan tempat tidurmu."

"Apa maksudnya?"

Aku menatap ke arah Finna dalam kebingungan.

"Pergilah mulai besok kau akan memulai belajar pastikan untuk beristirahat dengan nyenyak untuk sisanya serahkan padaku."

Sebelum aku menjawabnya Fredica sudah menarik tanganku.

Kami berjalan di koridor.

"Anda tidak keberatan sekamar denganku."

"Tak masalah jika kau macam - macam aku hanya harus mengubahmu jadi debu."

"Benar juga, anda pasti bisa melakukannya"

"Kau memiliki energi sihir yang luar biasa jika kau tinggal di asrama seperti yang lainnya mungkin saja akan ada orang yang memamfaatkanmu bahkan menculikmu."

"Sampai segitunya."

"Saat ini kondisi akademi kurang bagus memilikimu di sini adalah sebuah keuntungan bagi kami."

"Jangan terlalu berharap tinggi terhadapku."

Aku berkata demikian saat kami memasuki sebuah ruangan di dalamnya sangat luas.

Syukurlah didalamnya ada 2 ranjang memikirkan aku seranjang dengan gadis ini bisa membuatku terbunuh.

Fredica duduk di salah satu ranjang selagi menatapku.

"Jadi anda tinggal di tempat ini."

"Mulai sekarang tolong panggil aku Fredica sensei, disini para guru di panggil demikian."

"Baiklah."

Fredica bangun dari tempat duduknya lalu berkata.

"Aku akan kembali mengajar pastikan untuk tidak meninggalkan tempat ini."

Aku menganguk sebagai jawaban.

"Kalau begitu aku permisi, aku akan membawakan makan dari kantin."

"Tolong ya."

Aku berbaring menatap langit - langit ruangan ini selagi memikirkan sesuatu.

Keduanya bilang aku memiliki energi sihir luar biasa walau mereka mengatakan hal itu aku sama sekali tidak merasakan apapun.

Mungkin aku akan tahu setelah mulai belajar disini.

Aku bangkit dari tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi saat membuka pintunya aku terbelalak kaget, di dalamnya di penuhi pakaian kotor yang menumpuk hingga segunung bahkan pakaian dalam berserakan dimana-mana jika begini aku tidak bisa memakai kamar mandinya.

Dengan berat hati aku akan mencuci semuanya dan membiarkan Fredica memukulku setelahnya.

Bagaimana pun aku tidak mungkin menupang ke kamar mandi di akademi ini terlebih di luar pasti berbahaya mungkin saja akan ada yang menculikku seperti apa yang dikatakannya.

Aku menghela nafas panjang sebelum memulai lalu membayangkan wajah Fredica.

Maafkan aku untuk ini sebaiknya kau mulai melakukannya sendiri mulai sekarang.

Terpopuler

Comments

㏂.Finnn.we manusia biasa•~^22

㏂.Finnn.we manusia biasa•~^22

budi budi

2021-11-05

1

_Hron

_Hron

nyuci sembaknya fredika juga

2021-03-22

0

NetizenSokTau

NetizenSokTau

ini budi lisberg,,,,ini bp budi lisberg,,,ini ibu budi lisberg,,,ini ibu angkat budi lisberg😂

2021-02-09

14

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Terpanggil Ke dunia Ini
2 Chapter 01 : Sebuah Akademi
3 Chapter 02 : Memulai Kehidupan Sekolah Di Dunia Lain
4 Chapter 03 : Kekuatan Untuk Membekukan
5 Chapter 04 : Ras Kelinci
6 Chapter 05 : Pedang Kegelapan Raja Iblis
7 Chapter 06 : Kelinci Bersaudara
8 Chapter 07 : Kembali Ke Kelas
9 Chapter 08 : Putri Yang Selalu Tertidur
10 chapter 09 : Sebuah Alasan
11 Chapter 10 : Rencana Selanjutnya
12 Chapter 11 : Memulai Rencana
13 Chapter 12 : Kelima Orang Dari Masa Lalu
14 Chapter 13 : Lima Lawan Satu, Terlalu Mudah Bagiku
15 Chapter 14 : Petualangan Di Mulai
16 Chapter 15 : Awal Perjalanan
17 Chapter 16 : Tiba Di Ibukota
18 Chapter 17 : Mencari Penawar Racun
19 Chapter 18 : Bunga Pelangi
20 Chapter 19 : Guild
21 Chapter 20 : Quest
22 Chapter 21 : Membebaskan Elf ini
23 Chapter 22 : Akhir Perjalanan
24 Chapter 23 : Kembali Ke Akademi
25 Chapter 24 : Kelas Baru Di Bangunan Bagian Barat
26 Chapter 25 : Membuat Team
27 Chapter 26 : Buku Raja Iblis
28 Chapter 27 : Melawan Bandit
29 Chapter 28 : Tiba Di Kota
30 Chapter 29 : Penyusupan
31 Chapter 30 : Demon King Yang Baik Hati
32 Chapter 31 : Gadis Misterius
33 Chapter 32 : Serikat Dagang Awan Putih
34 Chapter 33 : Menuju Pertandingan
35 Chapter 34 : Kota Utara
36 Chapter 35 : Penyeleksian
37 Chapter 36 : Pertemuan
38 Chapter 37 : Pertarungan Pertama
39 Chapter 38 : Pemandian Air Panas
40 Chapter 39 : Pertarungan Kedua
41 Chapter 40 : Pertarungan Akhir
42 Chapter 41 : Memulai Petualangan
43 Chapter 42 : Kejahatan
44 Chapter 43 : Putri Ke Empat
45 Chapter 44 : Succubus
46 Chapter 45 : Wanita Misterius
47 Chapter 46 : Pencuri
48 Chapter 47 : Permintaan
49 Chapter 48 : Para Pewaris
50 Chapter 49 : Ajakan Berduel
51 Chapter 50 : Peri
52 Chapter 51 : Kemenangan
53 Chapter 52 : Menara
54 Chapter 53 : Wilayah Baru
55 Chapter 54 : Jurang Kematian
56 Chapter 55 : Memulai Pembangunan Kota
57 Chapter 56 : Perwakilan
58 Chapter 57 : Bola Api
59 Chapter 58 : Legion
60 Chapter 59 : Kutukan Iblis
61 Chapter 60 : Bertemu Dewi
62 Chapter 61 : Pilihan Kedua
63 Chapter 62 : Sesuatu Yang Ingin Dilakukan
64 Chapter 63 : Menjadi Petualang
65 Chapter 64 : Kesepakatan
66 Chapter 65 : Angsa Bertelur Emas
67 Chapter 66 : Harpa
68 Chapter 67 : Kota Para Orang Mati
69 Chapter 68 : Kemunculan Penyihir
70 Chapter 69 : Iblis Dari Neraka Bagian Bawah
71 Chapter 70 : Pertarungan Dua Iblis
72 Chapter 71 : Bertemu Kembali
73 Chapter 72 : Kewajiban
74 Chapter 73 : Sebuah Danau Air Tawar
75 Chapter 74 : Awal Dari Masalah
76 Chapter 75 : Kota Pelabuhan
77 Chapter 76 : Dead Reaper
78 Chapter 77 : Pertarungan Di Istana Arasta
79 Chapter 78 : Rekan Baru
80 Chapter 79 : Menuju Selatan
81 Chapter 80 : Penyihir Api
82 Chapter 81 : Tantangan
83 Chapter 82 : Duel Antara Pengguna Sihir Api
84 Chapter 83 : Akhir Dari Duel
85 Chapter 84 : Pembicaraan
86 Chapter 85 : Kemunculan Kembali
87 Chapter 86 : Serangan Raja Iblis
88 Chapter 87 : Lucifer
89 Chapter 88 : Bagian Akhir
90 Chapter 89 : Bertemu Dewi Kembali
91 Chapter 90 : Dua Benteng
92 Chapter 91 : Tily dan Elizabeth
93 Chapter 92 : Kembali Kedalam Keseharian
94 Chapter 93 : Kegelisahan Dari Pedagang
95 Chapter 94 : Penjelajahan Dungeon
96 Chapter 95 : Peri Hutan
97 Chapter 96 : Langkah Selanjutnya
98 Chapter 97 : Rencana Membuat Festival
99 Chapter 98 : Hal Tak Terduga
100 Chapter 99 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Pertama
101 Chapter 100 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Kedua
102 Chapter 101 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Ketiga (Akhir)
103 Epilog
104 VOL 2 Sudah Update
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Prolog : Terpanggil Ke dunia Ini
2
Chapter 01 : Sebuah Akademi
3
Chapter 02 : Memulai Kehidupan Sekolah Di Dunia Lain
4
Chapter 03 : Kekuatan Untuk Membekukan
5
Chapter 04 : Ras Kelinci
6
Chapter 05 : Pedang Kegelapan Raja Iblis
7
Chapter 06 : Kelinci Bersaudara
8
Chapter 07 : Kembali Ke Kelas
9
Chapter 08 : Putri Yang Selalu Tertidur
10
chapter 09 : Sebuah Alasan
11
Chapter 10 : Rencana Selanjutnya
12
Chapter 11 : Memulai Rencana
13
Chapter 12 : Kelima Orang Dari Masa Lalu
14
Chapter 13 : Lima Lawan Satu, Terlalu Mudah Bagiku
15
Chapter 14 : Petualangan Di Mulai
16
Chapter 15 : Awal Perjalanan
17
Chapter 16 : Tiba Di Ibukota
18
Chapter 17 : Mencari Penawar Racun
19
Chapter 18 : Bunga Pelangi
20
Chapter 19 : Guild
21
Chapter 20 : Quest
22
Chapter 21 : Membebaskan Elf ini
23
Chapter 22 : Akhir Perjalanan
24
Chapter 23 : Kembali Ke Akademi
25
Chapter 24 : Kelas Baru Di Bangunan Bagian Barat
26
Chapter 25 : Membuat Team
27
Chapter 26 : Buku Raja Iblis
28
Chapter 27 : Melawan Bandit
29
Chapter 28 : Tiba Di Kota
30
Chapter 29 : Penyusupan
31
Chapter 30 : Demon King Yang Baik Hati
32
Chapter 31 : Gadis Misterius
33
Chapter 32 : Serikat Dagang Awan Putih
34
Chapter 33 : Menuju Pertandingan
35
Chapter 34 : Kota Utara
36
Chapter 35 : Penyeleksian
37
Chapter 36 : Pertemuan
38
Chapter 37 : Pertarungan Pertama
39
Chapter 38 : Pemandian Air Panas
40
Chapter 39 : Pertarungan Kedua
41
Chapter 40 : Pertarungan Akhir
42
Chapter 41 : Memulai Petualangan
43
Chapter 42 : Kejahatan
44
Chapter 43 : Putri Ke Empat
45
Chapter 44 : Succubus
46
Chapter 45 : Wanita Misterius
47
Chapter 46 : Pencuri
48
Chapter 47 : Permintaan
49
Chapter 48 : Para Pewaris
50
Chapter 49 : Ajakan Berduel
51
Chapter 50 : Peri
52
Chapter 51 : Kemenangan
53
Chapter 52 : Menara
54
Chapter 53 : Wilayah Baru
55
Chapter 54 : Jurang Kematian
56
Chapter 55 : Memulai Pembangunan Kota
57
Chapter 56 : Perwakilan
58
Chapter 57 : Bola Api
59
Chapter 58 : Legion
60
Chapter 59 : Kutukan Iblis
61
Chapter 60 : Bertemu Dewi
62
Chapter 61 : Pilihan Kedua
63
Chapter 62 : Sesuatu Yang Ingin Dilakukan
64
Chapter 63 : Menjadi Petualang
65
Chapter 64 : Kesepakatan
66
Chapter 65 : Angsa Bertelur Emas
67
Chapter 66 : Harpa
68
Chapter 67 : Kota Para Orang Mati
69
Chapter 68 : Kemunculan Penyihir
70
Chapter 69 : Iblis Dari Neraka Bagian Bawah
71
Chapter 70 : Pertarungan Dua Iblis
72
Chapter 71 : Bertemu Kembali
73
Chapter 72 : Kewajiban
74
Chapter 73 : Sebuah Danau Air Tawar
75
Chapter 74 : Awal Dari Masalah
76
Chapter 75 : Kota Pelabuhan
77
Chapter 76 : Dead Reaper
78
Chapter 77 : Pertarungan Di Istana Arasta
79
Chapter 78 : Rekan Baru
80
Chapter 79 : Menuju Selatan
81
Chapter 80 : Penyihir Api
82
Chapter 81 : Tantangan
83
Chapter 82 : Duel Antara Pengguna Sihir Api
84
Chapter 83 : Akhir Dari Duel
85
Chapter 84 : Pembicaraan
86
Chapter 85 : Kemunculan Kembali
87
Chapter 86 : Serangan Raja Iblis
88
Chapter 87 : Lucifer
89
Chapter 88 : Bagian Akhir
90
Chapter 89 : Bertemu Dewi Kembali
91
Chapter 90 : Dua Benteng
92
Chapter 91 : Tily dan Elizabeth
93
Chapter 92 : Kembali Kedalam Keseharian
94
Chapter 93 : Kegelisahan Dari Pedagang
95
Chapter 94 : Penjelajahan Dungeon
96
Chapter 95 : Peri Hutan
97
Chapter 96 : Langkah Selanjutnya
98
Chapter 97 : Rencana Membuat Festival
99
Chapter 98 : Hal Tak Terduga
100
Chapter 99 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Pertama
101
Chapter 100 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Kedua
102
Chapter 101 : Pertarungan Melawan Penyihir Bagian Ketiga (Akhir)
103
Epilog
104
VOL 2 Sudah Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!