Bab 16: Jebakan Sang Maestro

Di sebuah gedung pencakar langit di pusat kota London, Leonard Drakos berdiri di depan jendela besar, menatap hujan yang mengguyur jalan-jalan di bawah. Tangannya memegang segelas anggur merah, wajahnya menunjukkan senyum tipis penuh kemenangan.

Di belakangnya, layar besar menampilkan peta dunia dengan beberapa titik berwarna merah yang berkedip, menunjukkan lokasi strategis. Seorang pria bersetelan hitam mendekat, menyampaikan laporan.

“Tim di lapangan melaporkan bahwa bunker mereka telah ditemukan, tetapi target utama berhasil kabur.”

Leonard memutar tubuhnya perlahan, tatapan dinginnya menusuk pria itu. “Jadi kau membiarkan mereka hidup?”

“Maaf, Tuan. Mereka lebih terlatih dari yang kami perkirakan,” jawab pria itu dengan nada penuh ketakutan.

Leonard meletakkan gelas anggurnya di meja, lalu berjalan mendekati pria itu. Dengan gerakan cepat, dia mencengkeram kerah pria tersebut. “Aku tidak menerima kegagalan. Jika kau tidak bisa menyelesaikan pekerjaanmu, maka aku akan mencari orang lain.”

Pria itu mengangguk cepat, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Leonard. “Saya akan memastikan mereka tidak lolos lagi, Tuan.”

Leonard melepaskannya dengan kasar. “Kau punya waktu 48 jam. Temukan mereka, atau kau tidak akan punya waktu lagi untuk menyesal.”

---

Di tempat lain, Ariella dan timnya sedang berada di sebuah gudang tua yang mereka gunakan sebagai titik aman sementara. Wajah-wajah mereka penuh kelelahan, tetapi tidak ada waktu untuk beristirahat.

Ariella menatap peta yang terbentang di atas meja. “Kita tidak bisa terus bersembunyi. Jika Leonard benar-benar dalang di balik ini, kita harus menyerang sebelum dia melancarkan rencananya.”

Liana, yang sedang memeriksa laptopnya, mengangkat tangan. “Aku berhasil melacak beberapa lokasi yang terkait dengan perusahaannya. Salah satu yang mencurigakan adalah fasilitas di pinggir kota ini. Aktivitasnya meningkat drastis dalam dua minggu terakhir.”

Rael, yang duduk di sudut dengan wajah muram, akhirnya angkat bicara. “Kita tidak punya cukup orang untuk menyerang fasilitas sebesar itu. Ini seperti bunuh diri.”

Ariella menatapnya tajam. “Kita tidak punya pilihan, Rael. Jika kita menunggu, dia akan melancarkan serangan yang tidak bisa kita hentikan.”

“Tapi bagaimana kalau ini jebakan?” tanya Rael, suaranya dipenuhi keraguan.

Ariella mendekatinya, berbicara dengan nada yang lebih lembut. “Aku tahu ini berbahaya. Tapi kita tidak bisa membiarkan rasa takut menghentikan kita. Kita sudah sejauh ini, Rael. Jangan berhenti sekarang.”

Rael tidak menjawab, tetapi Ariella bisa melihat keraguan di matanya.

---

Malam itu, mereka mulai menyusun rencana. Tim mereka terbagi menjadi dua: satu tim akan menyusup ke fasilitas tersebut untuk mengumpulkan bukti, sementara tim lainnya akan menunggu di luar untuk memberikan dukungan jika terjadi sesuatu.

“Liana, kau tetap di sini dan terus pantau dari jauh. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, beri tahu kami segera,” kata Ariella.

“Dimengerti, Komandan,” jawab Liana sambil mempersiapkan peralatan komunikasinya.

Rael akan ikut dalam tim penyusup bersama Ariella, meskipun dia masih tampak tidak yakin.

---

Fasilitas itu berada di tengah hutan, dengan penjagaan ketat di setiap sudut. Ariella dan timnya bergerak dengan tenang, menghindari kamera pengawas dan patroli bersenjata.

“Ada enam penjaga di gerbang utama,” bisik Rael melalui radio.

“Kita tidak masuk lewat sana. Cari jalan lain,” jawab Ariella.

Mereka menemukan jalan kecil yang mengarah ke sisi belakang fasilitas, di mana mereka berhasil memanjat pagar tanpa terdeteksi.

Begitu masuk, mereka menemukan sebuah gudang besar yang penuh dengan kotak-kotak logistik. Di sudut lain, ada pintu baja yang tampaknya mengarah ke ruang bawah tanah.

“Aku akan periksa pintu itu,” kata Ariella.

Rael mengikutinya, sementara anggota tim lainnya berjaga di luar.

Saat Ariella berhasil membuka pintu dengan alat peretas, mereka menemukan tangga yang turun ke ruang bawah tanah. Udara di dalam terasa dingin dan lembap, dan suara langkah kaki mereka bergema di sepanjang lorong.

Di ujung tangga, mereka menemukan ruangan besar yang dipenuhi dengan layar monitor dan peralatan canggih. Di tengah ruangan, ada meja yang menampilkan peta digital dengan tanda merah di beberapa lokasi.

“Apa ini…” gumam Rael, matanya terpaku pada layar.

Ariella memeriksa data yang ditampilkan. “Ini rencana serangan mereka. Mereka menargetkan pusat-pusat kekuatan dunia.”

Sebelum mereka sempat mencerna informasi itu, suara langkah kaki terdengar dari lorong.

“Musuh datang!” bisik Rael sambil mengangkat senjatanya.

Ariella menyiapkan posisinya, bersiap menghadapi serangan.

---

Pertempuran di ruang bawah tanah itu berlangsung sengit. Musuh menyerang tanpa henti, tetapi Ariella dan Rael berhasil bertahan. Tembakan bergema di sepanjang lorong, membuat ruang sempit itu terasa seperti medan perang.

“Kita harus keluar dari sini!” teriak Rael.

“Tidak sebelum kita membawa data ini!” balas Ariella sambil memasukkan file-file penting ke dalam drive eksternal.

Namun, situasi semakin buruk. Musuh terus berdatangan, dan amunisi mereka mulai menipis.

“Komandan, kita kehabisan waktu!” teriak Rael lagi.

Ariella akhirnya memutuskan untuk mundur. “Lari ke arah lorong selatan! Itu jalan keluar kita!”

Mereka berhasil keluar dari fasilitas itu dengan membawa drive berisi data penting. Namun, saat mereka mencapai titik pertemuan, mereka mendapati tim mereka telah disergap.

Liana yang berada di pos pengawasan mencoba menghubungi mereka melalui radio. “Komandan, kalian dikepung! Mereka tahu kalian ada di sini!”

---

Ariella menyadari bahwa mereka telah dijebak. Data yang mereka ambil adalah umpan, dan Leonard Drakos telah menunggu momen ini untuk menjebak mereka.

Dengan musuh mendekat dari segala arah, Ariella tahu mereka harus membuat keputusan cepat. Dia menarik napas panjang, menatap Rael yang tampak ragu.

“Rael, aku butuh kau percaya padaku. Kita akan keluar dari sini hidup-hidup.”

Rael mengangguk pelan, dan bersama-sama, mereka bersiap menghadapi musuh terakhir.

Di tengah kegelapan malam, mereka bertarung mati-matian, berusaha melawan rencana besar Leonard Drakos yang mulai terungkap. Tapi Ariella tahu, ini baru permulaan dari perang yang lebih besar.

Episodes
1 Bab 1: Takhta yang Terlupakan
2 Bab 2: Pembalasan yang Terencana
3 Bab 3: Benang-Benang yang Terkait
4 Bab 4: Bayangan yang Berkhianat
5 Bab 5: Jejak Darah dalam Bayangan
6 Bab 6: Jejak Pengkhianat
7 Bab 7: Bayangan Perlawanan
8 Bab 8: Pengejaran Tanpa Henti
9 Bab 9: Kejaran Tanpa Henti
10 Bab 10: Keterputusan dan Pengkhianatan
11 Bab 11: Terjepit di Antara Dua Api
12 Bab 12: Jejak di Kegelapan
13 Bab 13: Perang di Pelabuhan Timur
14 Bab 14: Evakuasi di Tengah Kepungan
15 Bab 15: Rahasia di Balik Topeng
16 Bab 16: Jebakan Sang Maestro
17 Bab 17: Bayangan Pengkhianatan
18 Bab 18: Api Dalam Sekam
19 Bab 19: Dalam Bayang-Bayang Kebenaran
20 Bab 20: Mata di Balik Kegelapan
21 Bab 21: Jebakan di Pulau Nexus
22 Bab 22: Perhitungan Terakhir
23 Bab 23: Jejak yang Tertinggal
24 Bab 24: Bayang-Bayang yang Tak Terlihat
25 Bab 25: Pertempuran Terakhir
26 Bab 26: Musuh Dalam Selimut
27 Bab 27: Bayang-Bayang Pengkhianatan
28 Bab 28: Jalan yang Terpecah
29 Bab 29: Pengepungan Berdarah
30 Bab 30: Jalan Terakhir
31 Bab 31: Pengorbanan dan Harapan
32 Bab 32: Pertempuran dalam Bayangan
33 Bab 33: Bayangan Baru
34 Bab 34: Dalam Kejaran Maut
35 Bab 35: Serangan di Markas Bayangan
36 Bab 36: Di Antara Pilihan dan Perangkap
37 Bab 37: Balas Dendam yang Tertunda
38 Bab 37: Api dalam Kegelapan
39 Bab 38: Tarian Kematian
40 Bab 40: Malam Tanpa Ampun
41 Bab 41: Nyanyian Maut
42 Bab 42: Jaring Hitam Akasha
43 Bab 43: Bayangan yang Tidak Pernah Hilang
44 Bab 44 Sang Pemburu
45 Bab 45: Perangkap di Balik Perangkap
46 Bab 46: Bayangan Masa Lalu
47 Bab 47: Neraka di Tengah Kegelapan
48 Bab 48: Arena Kehancuran
49 Bab 49: Bayangan Terakhir
50 Bab 50: Pertempuran di Tengah Gelap
51 Bab 51: Perburuan di Bawah Bayangan
52 Bab 52: Pembalasan yang Tak Terelakkan
53 Bab 53: Neraka di Bawah Tanah
54 Bab 54: Pertarungan di Ambang Kematian
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1: Takhta yang Terlupakan
2
Bab 2: Pembalasan yang Terencana
3
Bab 3: Benang-Benang yang Terkait
4
Bab 4: Bayangan yang Berkhianat
5
Bab 5: Jejak Darah dalam Bayangan
6
Bab 6: Jejak Pengkhianat
7
Bab 7: Bayangan Perlawanan
8
Bab 8: Pengejaran Tanpa Henti
9
Bab 9: Kejaran Tanpa Henti
10
Bab 10: Keterputusan dan Pengkhianatan
11
Bab 11: Terjepit di Antara Dua Api
12
Bab 12: Jejak di Kegelapan
13
Bab 13: Perang di Pelabuhan Timur
14
Bab 14: Evakuasi di Tengah Kepungan
15
Bab 15: Rahasia di Balik Topeng
16
Bab 16: Jebakan Sang Maestro
17
Bab 17: Bayangan Pengkhianatan
18
Bab 18: Api Dalam Sekam
19
Bab 19: Dalam Bayang-Bayang Kebenaran
20
Bab 20: Mata di Balik Kegelapan
21
Bab 21: Jebakan di Pulau Nexus
22
Bab 22: Perhitungan Terakhir
23
Bab 23: Jejak yang Tertinggal
24
Bab 24: Bayang-Bayang yang Tak Terlihat
25
Bab 25: Pertempuran Terakhir
26
Bab 26: Musuh Dalam Selimut
27
Bab 27: Bayang-Bayang Pengkhianatan
28
Bab 28: Jalan yang Terpecah
29
Bab 29: Pengepungan Berdarah
30
Bab 30: Jalan Terakhir
31
Bab 31: Pengorbanan dan Harapan
32
Bab 32: Pertempuran dalam Bayangan
33
Bab 33: Bayangan Baru
34
Bab 34: Dalam Kejaran Maut
35
Bab 35: Serangan di Markas Bayangan
36
Bab 36: Di Antara Pilihan dan Perangkap
37
Bab 37: Balas Dendam yang Tertunda
38
Bab 37: Api dalam Kegelapan
39
Bab 38: Tarian Kematian
40
Bab 40: Malam Tanpa Ampun
41
Bab 41: Nyanyian Maut
42
Bab 42: Jaring Hitam Akasha
43
Bab 43: Bayangan yang Tidak Pernah Hilang
44
Bab 44 Sang Pemburu
45
Bab 45: Perangkap di Balik Perangkap
46
Bab 46: Bayangan Masa Lalu
47
Bab 47: Neraka di Tengah Kegelapan
48
Bab 48: Arena Kehancuran
49
Bab 49: Bayangan Terakhir
50
Bab 50: Pertempuran di Tengah Gelap
51
Bab 51: Perburuan di Bawah Bayangan
52
Bab 52: Pembalasan yang Tak Terelakkan
53
Bab 53: Neraka di Bawah Tanah
54
Bab 54: Pertarungan di Ambang Kematian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!