Bab 18: Titik Balik

Pintu terowongan itu terdengar berderak, seolah-olah mendesak mereka untuk membuat keputusan yang tak bisa dihindari. Langkah-langkah pasukan Marco semakin mendekat, bergaung dalam kegelapan yang semakin mencekam. Quenn berdiri di depan, tangan kanannya menggenggam senjata dengan erat, sementara tangan kirinya menyentuh dinding yang dingin dan basah. Setiap detik yang berlalu seakan mempersempit ruang geraknya.

"Jangan berhenti!" teriak Quenn, matanya menyapu sekitar dengan cermat, meskipun keringat mengucur deras dari pelipisnya. "Kita harus mencari cara keluar dari sini!"

Vincent dan Erik berada di belakang, menjaga posisi mereka. Rina, yang tampak pucat dan lelah, menggenggam erat tas yang berisi data yang mereka ambil, wajahnya cemas. “Quenn, mereka sudah dekat. Kalau kita tidak bergerak sekarang, kita akan terperangkap di sini.”

Quenn mengangguk. Rasa takut semakin mendera, namun dia tahu bahwa mereka tak bisa mundur. Setiap gerakan mereka harus terkoordinasi dengan sempurna, jika tidak, ini akan menjadi akhir dari segalanya. Pasukan Marco yang dikepalai oleh Marco sendiri sudah begitu dekat, hanya beberapa langkah lagi dari tempat mereka berdiri.

“Ke sana!” seru Quenn dengan tegas, menunjuk ke lorong sempit yang mengarah ke kegelapan yang lebih dalam.

Mereka berlari secepat mungkin, langkah kaki mereka terasa berat oleh beban yang harus mereka pikul. Terowongan semakin sempit, dan udara semakin terasa sesak. Namun, mereka tidak punya pilihan selain terus berlari. Di belakang, tembakan-tembakan mulai terdengar, memecah keheningan gelap yang menyelimuti mereka. Suara ledakan yang datang dari jauh semakin menambah ketegangan. Pasukan Marco telah memutuskan untuk tidak memberi ampun lagi.

"Jangan berhenti!" teriak Vincent, suaranya menegaskan bahwa mereka masih punya kesempatan jika terus bertahan. "Kita tidak bisa terjebak di sini!"

Di depan mereka, sebuah pintu besi besar terlihat di ujung terowongan, temboknya tampak lebih tua dan berkarat. Rina, yang berada di samping Quenn, berhenti sejenak untuk memeriksa pintu itu. "Ini... mungkin jalan keluar," katanya dengan napas terengah-engah.

“Buka!” seru Quenn. “Cepat!”

Rina mendekati pintu, mencoba mencari kunci atau mekanisme yang dapat membuka pintu tersebut. “Tunggu, ada tombol pengaman di sini…” Rina berusaha menekan tombol yang tersembunyi di samping pintu, namun tak ada respons. Waktu semakin sempit, pasukan Marco semakin dekat, dan Quenn bisa mendengar suara langkah berat mereka.

“Tidak ada waktu! Kita harus memaksa pintu ini terbuka!” teriak Quenn, menatap ke belakang sejenak, memastikan bahwa mereka tidak diburu oleh musuh.

Vincent maju dengan senyuman yang penuh keyakinan. “Aku akan coba.” Dia memeriksa pintu itu dengan cepat, menggunakan senjata besar di tangannya untuk mencoba merusak mekanismenya. Setiap detik berlalu semakin menambah ketegangan, sementara suara tembakan semakin keras. Ledakan yang terdengar dari belakang menggetarkan seluruh terowongan, dan Quenn bisa merasakan bumi di bawah mereka bergetar.

Namun, tiba-tiba, pintu itu bergerak sedikit. Sebuah celah terbuka, hanya cukup bagi mereka untuk merangkak masuk. “Ayo!” seru Quenn, menarik Rina dan Erik ke dalam celah tersebut.

Mereka masuk dengan cepat, namun tak sempat menutup pintu sepenuhnya. Quenn hanya berharap itu cukup untuk menghalangi pasukan Marco, meski tak lama. Mereka berlari ke dalam ruangan yang gelap, sebuah ruang bawah tanah yang tampaknya sudah lama terlupakan.

"Tutup pintunya!" perintah Quenn. Vincent segera berlari ke pintu, mencoba menutupnya dengan sekuat tenaga. Sebuah suara keras terdengar, saat pintu itu hampir tertutup sempurna. Mereka terdiam sejenak, hanya mendengar detak jantung masing-masing.

Tapi, meski pintu tertutup, Quenn tahu ini hanyalah jeda singkat. Mereka terjebak dalam ruang sempit yang gelap tanpa tahu apa yang ada di depan mereka. Semua yang mereka miliki hanya kepercayaan dan semangat untuk bertahan hidup. "Kita masih hidup, tapi kita harus bergerak cepat," kata Quenn dengan tegas.

Rina menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya. “Kita hanya punya sedikit waktu. Pasukan Marco pasti sudah tahu kita ada di sini.”

“Mereka tidak tahu tentang ruangan ini,” jawab Quenn. “Dan aku akan pastikan mereka tidak akan menemukan kita.”

Namun, seiring berjalannya waktu, Quenn mulai merasakan ada sesuatu yang aneh. Suara langkah pasukan Marco mulai berhenti. Keheningan menyelimuti seluruh ruangan. Hanya suara napas mereka yang terdengar. Quenn merasa bahwa musuhnya sedang melakukan sesuatu yang lebih besar dari yang mereka duga.

"Kenapa mereka berhenti?" tanya Erik, mencoba melihat melalui celah kecil di pintu. "Apa mereka sudah tahu kita ada di sini?"

“Tidak... Tidak mungkin,” jawab Quenn, merasa tidak tenang. “Tapi kalau mereka berhenti begitu saja, berarti ada yang salah. Mereka sedang merencanakan sesuatu.”

Quenn mengambil keputusan cepat. “Kita harus keluar dari sini, sekarang juga. Mereka tidak akan memberi kita kesempatan lebih lama lagi.”

Ketika mereka berlari menuju lorong yang lebih jauh, Quenn merasa ada yang aneh. Sesuatu yang besar sedang mendekat. Rasanya seperti sebuah jebakan, tetapi ini tidak seperti biasanya. Tidak ada suara tembakan, tidak ada langkah kaki yang terdengar. Semua terlalu tenang, terlalu sunyi.

"Sesuatu tidak beres," kata Quenn, berhenti sejenak. “Rina, coba periksa data yang kita ambil. Ada sesuatu yang menggangguku.”

Rina mengangguk, dan dengan cepat memeriksa tablet yang ada di tangannya. "Ini... ada kode yang tidak terdeteksi sebelumnya. Seperti sebuah instruksi yang tidak dikenal."

"Tapi kita sudah mengeceknya!" ujar Vincent. “Ini adalah data yang kita cari.”

Namun, Quenn merasa bahwa ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi. Sesuatu yang mereka tidak pahami sepenuhnya. "Kita terjebak dalam permainan yang lebih rumit daripada yang kita kira," kata Quenn, wajahnya serius. “Kita tidak hanya melawan Marco. Ada seseorang di belakangnya.”

Saat itu, sebuah suara dari kejauhan terdengar—suara yang tak asing lagi. "Kalian berpikir kalian bisa melarikan diri?"

Quenn membeku. Itu suara Marco.

Dia tersenyum sinis. “Selamat datang di perangkap terakhirmu, Quenn.”

Episodes
1 Bab 1: Pengkhianatan yang Membekas
2 Bab 2: Perang Dimulai
3 Bab 3: Labirin Pengkhianatan
4 Bab 4: Dalam Cengkeraman Musuh
5 Bab 5: Kebenaran yang Tersembunyi
6 Bab 6: Labirin Kegelapan
7 Bab 7: Jaringan Rahasia
8 Bab 8: Kegelapan yang Menunggu
9 9: Ujian Terakhir
10 Bab 10: Masuk ke Perang
11 Bab 11: Perang yang Tak Terelakkan
12 Bab 12: Kejaran Tak Terhindarkan
13 Bab 13: Pencarian yang Mematikan
14 Bab 14: Tersudutkan
15 Bab 15: Pertempuran Terakhir
16 Bab 16: Pelarian Terakhir
17 Bab 17: Keputusan di Ambang Kematian
18 Bab 18: Titik Balik
19 Bab 19: Perangkap Terakhir
20 Bab 20: Permainan yang Lebih Besar
21 Bab 21: Langkah Terakhir
22 Bab 22: Jalan Tanpa Kembali
23 Bab 23: Jebakan Tak Terduga
24 Bab 24: Titik Balik
25 Bab 25: Perang Terakhir
26 Bab 26: Waktu yang Terbatas
27 Bab 27: Lari dari Kematian
28 Bab 28: Kejaran di Malam yang Mencekam
29 Bab 29: Perang Dimulai
30 Bab 30: Perang Baru Dimulai
31 Bab 31: Duel di Tengah Kegelapan
32 Bab 32: Strategi Darah dan Dendam
33 Bab 33: Api yang Tak Terpadamkan
34 Bab 34: Kemenangan yang Terlalu Mahal
35 Bab 35: Pelarian dalam Kegelapan
36 Bab 36: Titik Balik
37 Bab 37: Api yang Menyala Kembali
38 Bab 38: Bayangan Baru
39 Bab 39: Jejak di Pegunungan
40 Bab 40: Serangan Ke Gudang Senjata
41 Bab 41: “Nggak Ada Kata Menyerah!”
42 Bab 42: "Permainan Baru Dimulai"
43 Bab 43: "Badai Belum Reda"
44 Bab 44: "Perang Tanpa Ampun"
45 Bab 45: "Perang Tipuan"
46 Bab 46: "Bayangan yang Tak Pernah Pergi"
47 Bab 47: "Jalan Tanpa Kepastian"
48 Bab 48: "Langkah di Antara Bayangan"
49 Bab 49: "Rantai Pengkhianatan"
50 Bab 50: “Darah dan Janji”
51 Bab 51: "Bayang-Bayang Pengkhianatan"
52 Bab 52: "Perang Tanpa Akhir"
53 Bab 53: “Darah dan Api”
54 Bab 54: "Bayangan Baru"
55 Bab 55: "Jejak yang Terhapus"
56 Bab 56: "Pengepungan di Sarang Musuh"
57 Bab 57: Neraka di Langit Malam
58 Bab 58: Duel di Bawah Langit Kelam
59 Bab 59: Darah di Atas Tahta
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1: Pengkhianatan yang Membekas
2
Bab 2: Perang Dimulai
3
Bab 3: Labirin Pengkhianatan
4
Bab 4: Dalam Cengkeraman Musuh
5
Bab 5: Kebenaran yang Tersembunyi
6
Bab 6: Labirin Kegelapan
7
Bab 7: Jaringan Rahasia
8
Bab 8: Kegelapan yang Menunggu
9
9: Ujian Terakhir
10
Bab 10: Masuk ke Perang
11
Bab 11: Perang yang Tak Terelakkan
12
Bab 12: Kejaran Tak Terhindarkan
13
Bab 13: Pencarian yang Mematikan
14
Bab 14: Tersudutkan
15
Bab 15: Pertempuran Terakhir
16
Bab 16: Pelarian Terakhir
17
Bab 17: Keputusan di Ambang Kematian
18
Bab 18: Titik Balik
19
Bab 19: Perangkap Terakhir
20
Bab 20: Permainan yang Lebih Besar
21
Bab 21: Langkah Terakhir
22
Bab 22: Jalan Tanpa Kembali
23
Bab 23: Jebakan Tak Terduga
24
Bab 24: Titik Balik
25
Bab 25: Perang Terakhir
26
Bab 26: Waktu yang Terbatas
27
Bab 27: Lari dari Kematian
28
Bab 28: Kejaran di Malam yang Mencekam
29
Bab 29: Perang Dimulai
30
Bab 30: Perang Baru Dimulai
31
Bab 31: Duel di Tengah Kegelapan
32
Bab 32: Strategi Darah dan Dendam
33
Bab 33: Api yang Tak Terpadamkan
34
Bab 34: Kemenangan yang Terlalu Mahal
35
Bab 35: Pelarian dalam Kegelapan
36
Bab 36: Titik Balik
37
Bab 37: Api yang Menyala Kembali
38
Bab 38: Bayangan Baru
39
Bab 39: Jejak di Pegunungan
40
Bab 40: Serangan Ke Gudang Senjata
41
Bab 41: “Nggak Ada Kata Menyerah!”
42
Bab 42: "Permainan Baru Dimulai"
43
Bab 43: "Badai Belum Reda"
44
Bab 44: "Perang Tanpa Ampun"
45
Bab 45: "Perang Tipuan"
46
Bab 46: "Bayangan yang Tak Pernah Pergi"
47
Bab 47: "Jalan Tanpa Kepastian"
48
Bab 48: "Langkah di Antara Bayangan"
49
Bab 49: "Rantai Pengkhianatan"
50
Bab 50: “Darah dan Janji”
51
Bab 51: "Bayang-Bayang Pengkhianatan"
52
Bab 52: "Perang Tanpa Akhir"
53
Bab 53: “Darah dan Api”
54
Bab 54: "Bayangan Baru"
55
Bab 55: "Jejak yang Terhapus"
56
Bab 56: "Pengepungan di Sarang Musuh"
57
Bab 57: Neraka di Langit Malam
58
Bab 58: Duel di Bawah Langit Kelam
59
Bab 59: Darah di Atas Tahta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!