Bab 15: Pertempuran Terakhir

Quenn merasa adrenalin mengalir deras dalam tubuhnya saat alarm itu menggema di seluruh markas. Di detik berikutnya, tembakan mulai terdengar, menggema di lorong-lorong gelap. Pasukan Marco sudah mengetahui keberadaan mereka, dan mereka tak punya banyak waktu lagi. Semua rencana yang telah mereka susun dengan cermat kini terancam hancur dalam sekejap.

"Jangan berhenti! Fokus!" teriak Quenn, suaranya memecah kekacauan yang melanda. Dia berlari memimpin timnya, tubuhnya bergerak cepat melalui lorong yang sempit dan gelap. Di belakangnya, Vincent, Rina, Erik, dan beberapa anggota lainnya mengikuti dengan sigap, bergerak bersama seperti bayangan, berusaha menghindari kontak langsung dengan musuh.

Tembakan-tembakan semakin intens, dan Quenn bisa merasakan ketegangan yang memuncak. Setiap detik terasa semakin panjang, seolah dunia mengelilingi mereka dalam gerakan yang lambat. Mereka harus cepat, mereka harus berhasil, atau semuanya akan berakhir dengan kekalahan.

“Tunggu!” teriak Vincent dari belakang. "Ada beberapa pasukan di depan! Mereka sedang menunggu di titik penghalang!"

Quenn menghentikan langkahnya sejenak, merasakan ketegangan yang merayap di sepanjang tulang belakangnya. Dia menatap sekeliling, kemudian melirik ke Erik yang berdiri di sampingnya.

"Erik, pastikan pintu itu terbuka. Rina, kamu siap dengan peledak?" tanyanya dengan nada tegas.

Rina mengangguk tanpa berkata-kata, segera menyelipkan bahan peledak di sekitar pintu yang tertutup rapat di depan mereka. Sementara itu, Quenn dan Vincent bergerak ke sisi lain, menyusun strategi untuk menyerang musuh yang tengah menunggu mereka.

Ketegangan memuncak. Quenn tahu bahwa setiap keputusan yang mereka ambil sekarang bisa mengubah jalannya misi. Semua yang mereka lakukan harus sempurna.

Tiba-tiba, ledakan keras mengguncang lorong, diikuti oleh asap tebal yang mengisi ruang di sekitar mereka. Pintu besar yang menghalangi jalan mereka hancur seketika, membuka jalan menuju ruang utama markas. Pasukan Marco yang semula menunggu di balik pintu terkejut, tetapi tak lama kemudian, mereka kembali mengarahkan senjata ke arah tim Quenn.

“Serang!” teriak Quenn dengan penuh semangat, menembakkan senjata ke arah musuh yang mencoba bergerak ke posisi mereka. Ledakan dan tembakan bergema di seluruh ruangan, dan Quenn merasakan tubuhnya berguncang setiap kali peluru melesat dekat.

Vincent bergerak cepat, melompat ke belakang sebuah meja besar untuk berlindung, sementara Rina dan Erik menutup posisi mereka dengan tembakan balasan yang akurat. Keadaan menjadi sangat kacau, namun Quenn tetap fokus pada tujuannya—mereka harus sampai ke ruang kendali utama.

Mereka bergerak maju, menyusuri ruang yang sempit dan penuh rintangan. Setiap langkah terasa seperti bertaruh nyawa. Mereka sudah tahu bahwa Marco tidak akan membiarkan mereka berjalan begitu saja. Setiap sudut tempat ini bisa jadi dipenuhi dengan bahaya yang tersembunyi.

Akhirnya, mereka tiba di ruang kendali utama. Di depan mereka, layar besar menampilkan peta jaringan pasukan Marco yang tersebar di seluruh area. Quenn menatap layar itu sejenak, lalu memerintahkan timnya untuk segera mencari pusat data.

“Tunggu!” teriak Vincent, matanya tertuju pada layar. “Ini aneh. Mereka sedang mengalihkan pasukan mereka ke arah kita!”

Quenn terkejut. "Apa maksudmu?" tanyanya, tetapi dia sudah bisa merasakan ada yang tidak beres.

“Ini jebakan,” kata Vincent dengan tajam. “Kita terlalu lama di sini. Marco tahu kita akan datang ke sini, dan dia sudah mengerahkan semua pasukannya untuk menyerang balik.”

Quenn menatap dengan cemas ke arah pintu yang terbuka, mendengar langkah-langkah berat yang semakin mendekat. Musuh semakin banyak. Mereka dikepung.

“Waktunya habis!” seru Erik, suara ketegangan terdengar jelas di nada bicaranya. "Kita harus keluar dari sini!"

Tapi Quenn tahu bahwa mereka tidak bisa mundur. Mereka tidak bisa meninggalkan misi ini setengah jalan. Dia memandang layar peta dan melihat titik-titik merah yang semakin mendekat. Ini adalah kesempatan terakhir mereka. Jika mereka tidak menghancurkan pusat kendali ini, maka Marco akan mengalahkan mereka, dan seluruh operasi mereka akan sia-sia.

“Rina! Temukan data utama itu!” teriak Quenn.

Rina segera bergerak menuju konsol utama, mengetik dengan cepat, mencoba mengakses database yang terkunci rapat. Tembakan terus terdengar di sekeliling mereka, semakin mendekat, sementara pasukan Marco mulai mengelilingi ruang kendali.

Quenn menarik napas dalam-dalam, mempersiapkan diri untuk apa yang akan datang. Dia tidak bisa mundur, tidak sekarang. Dia memimpin timnya, bahkan saat keringat dingin mulai menetes di dahinya. Segalanya berada di ujung tanduk.

“Aku sudah hampir selesai!” teriak Rina dengan napas terengah-engah, tangannya terus bergerak cepat di atas keyboard.

Ledakan berikutnya mengguncang seluruh markas. Pintu utama ruang kendali terbuka lebar, dan pasukan Marco menyerbu masuk. Quenn tidak punya pilihan lain. “Jaga Rina! Aku akan menahan mereka!” serunya.

Vincent dan Erik mengangguk dengan tegas, segera bergerak untuk melindungi Rina yang tengah berusaha mengakses data yang mereka butuhkan. Quenn maju ke depan, senjata di tangan, siap menghadapi pasukan yang mendekat.

Tembakan saling bersahutan. Quenn bergerak lincah, menghindari peluru yang melesat ke arahnya, dan membalas dengan tembakan tepat sasaran. Setiap gerakan terasa terhitung, setiap napas terasa berat. Dia tahu bahwa ini adalah pertempuran terakhir—mereka hanya punya satu kesempatan untuk menang.

Akhirnya, setelah beberapa menit yang terasa seperti berjam-jam, Rina mengangkat wajahnya dan tersenyum lemah. "Aku sudah dapat. Data-nya ada!"

Quenn merasa sedikit lega, namun perasaan itu hanya bertahan sejenak. Pasukan Marco masih datang, semakin banyak dan semakin brutal. Mereka belum aman. “Kita keluar sekarang!” teriak Quenn, berlari ke arah pintu yang terbuka lebar.

Dengan data yang mereka peroleh, tim Quenn bergerak cepat, melintasi lorong yang dipenuhi asap dan kebingungan. Mereka tahu, meskipun pertempuran ini belum selesai, mereka sudah mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk menghancurkan Marco. Tetapi jalan keluar masih jauh, dan bahaya yang mengintai belum berakhir.

Episodes
1 Bab 1: Pengkhianatan yang Membekas
2 Bab 2: Perang Dimulai
3 Bab 3: Labirin Pengkhianatan
4 Bab 4: Dalam Cengkeraman Musuh
5 Bab 5: Kebenaran yang Tersembunyi
6 Bab 6: Labirin Kegelapan
7 Bab 7: Jaringan Rahasia
8 Bab 8: Kegelapan yang Menunggu
9 9: Ujian Terakhir
10 Bab 10: Masuk ke Perang
11 Bab 11: Perang yang Tak Terelakkan
12 Bab 12: Kejaran Tak Terhindarkan
13 Bab 13: Pencarian yang Mematikan
14 Bab 14: Tersudutkan
15 Bab 15: Pertempuran Terakhir
16 Bab 16: Pelarian Terakhir
17 Bab 17: Keputusan di Ambang Kematian
18 Bab 18: Titik Balik
19 Bab 19: Perangkap Terakhir
20 Bab 20: Permainan yang Lebih Besar
21 Bab 21: Langkah Terakhir
22 Bab 22: Jalan Tanpa Kembali
23 Bab 23: Jebakan Tak Terduga
24 Bab 24: Titik Balik
25 Bab 25: Perang Terakhir
26 Bab 26: Waktu yang Terbatas
27 Bab 27: Lari dari Kematian
28 Bab 28: Kejaran di Malam yang Mencekam
29 Bab 29: Perang Dimulai
30 Bab 30: Perang Baru Dimulai
31 Bab 31: Duel di Tengah Kegelapan
32 Bab 32: Strategi Darah dan Dendam
33 Bab 33: Api yang Tak Terpadamkan
34 Bab 34: Kemenangan yang Terlalu Mahal
35 Bab 35: Pelarian dalam Kegelapan
36 Bab 36: Titik Balik
37 Bab 37: Api yang Menyala Kembali
38 Bab 38: Bayangan Baru
39 Bab 39: Jejak di Pegunungan
40 Bab 40: Serangan Ke Gudang Senjata
41 Bab 41: “Nggak Ada Kata Menyerah!”
42 Bab 42: "Permainan Baru Dimulai"
43 Bab 43: "Badai Belum Reda"
44 Bab 44: "Perang Tanpa Ampun"
45 Bab 45: "Perang Tipuan"
46 Bab 46: "Bayangan yang Tak Pernah Pergi"
47 Bab 47: "Jalan Tanpa Kepastian"
48 Bab 48: "Langkah di Antara Bayangan"
49 Bab 49: "Rantai Pengkhianatan"
50 Bab 50: “Darah dan Janji”
51 Bab 51: "Bayang-Bayang Pengkhianatan"
52 Bab 52: "Perang Tanpa Akhir"
53 Bab 53: “Darah dan Api”
54 Bab 54: "Bayangan Baru"
55 Bab 55: "Jejak yang Terhapus"
56 Bab 56: "Pengepungan di Sarang Musuh"
57 Bab 57: Neraka di Langit Malam
58 Bab 58: Duel di Bawah Langit Kelam
59 Bab 59: Darah di Atas Tahta
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1: Pengkhianatan yang Membekas
2
Bab 2: Perang Dimulai
3
Bab 3: Labirin Pengkhianatan
4
Bab 4: Dalam Cengkeraman Musuh
5
Bab 5: Kebenaran yang Tersembunyi
6
Bab 6: Labirin Kegelapan
7
Bab 7: Jaringan Rahasia
8
Bab 8: Kegelapan yang Menunggu
9
9: Ujian Terakhir
10
Bab 10: Masuk ke Perang
11
Bab 11: Perang yang Tak Terelakkan
12
Bab 12: Kejaran Tak Terhindarkan
13
Bab 13: Pencarian yang Mematikan
14
Bab 14: Tersudutkan
15
Bab 15: Pertempuran Terakhir
16
Bab 16: Pelarian Terakhir
17
Bab 17: Keputusan di Ambang Kematian
18
Bab 18: Titik Balik
19
Bab 19: Perangkap Terakhir
20
Bab 20: Permainan yang Lebih Besar
21
Bab 21: Langkah Terakhir
22
Bab 22: Jalan Tanpa Kembali
23
Bab 23: Jebakan Tak Terduga
24
Bab 24: Titik Balik
25
Bab 25: Perang Terakhir
26
Bab 26: Waktu yang Terbatas
27
Bab 27: Lari dari Kematian
28
Bab 28: Kejaran di Malam yang Mencekam
29
Bab 29: Perang Dimulai
30
Bab 30: Perang Baru Dimulai
31
Bab 31: Duel di Tengah Kegelapan
32
Bab 32: Strategi Darah dan Dendam
33
Bab 33: Api yang Tak Terpadamkan
34
Bab 34: Kemenangan yang Terlalu Mahal
35
Bab 35: Pelarian dalam Kegelapan
36
Bab 36: Titik Balik
37
Bab 37: Api yang Menyala Kembali
38
Bab 38: Bayangan Baru
39
Bab 39: Jejak di Pegunungan
40
Bab 40: Serangan Ke Gudang Senjata
41
Bab 41: “Nggak Ada Kata Menyerah!”
42
Bab 42: "Permainan Baru Dimulai"
43
Bab 43: "Badai Belum Reda"
44
Bab 44: "Perang Tanpa Ampun"
45
Bab 45: "Perang Tipuan"
46
Bab 46: "Bayangan yang Tak Pernah Pergi"
47
Bab 47: "Jalan Tanpa Kepastian"
48
Bab 48: "Langkah di Antara Bayangan"
49
Bab 49: "Rantai Pengkhianatan"
50
Bab 50: “Darah dan Janji”
51
Bab 51: "Bayang-Bayang Pengkhianatan"
52
Bab 52: "Perang Tanpa Akhir"
53
Bab 53: “Darah dan Api”
54
Bab 54: "Bayangan Baru"
55
Bab 55: "Jejak yang Terhapus"
56
Bab 56: "Pengepungan di Sarang Musuh"
57
Bab 57: Neraka di Langit Malam
58
Bab 58: Duel di Bawah Langit Kelam
59
Bab 59: Darah di Atas Tahta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!