Bab 3: Labirin Pengkhianatan

Pusat kota semakin dekat, dan Quenn bisa merasakan ketegangan yang menyelimuti tubuhnya. Mobil yang mereka naiki melaju cepat di jalan-jalan basah yang sepi, lampu-lampu kota yang redup menjadi saksi bisu perjalanan mereka. Quenn duduk dengan tenang di kursi belakang, matanya yang tajam mencerna setiap detil yang terlewatkan. Di sampingnya, Rina memegang ponsel dengan tangan yang sedikit gemetar, memantau komunikasi terakhir dari jaringan mereka.

“Ada pergerakan,” kata Rina, suaranya sedikit bergetar meskipun berusaha terdengar tenang. “Ada lebih banyak orang di luar sana daripada yang kita duga. Marco tidak sendirian.”

“Sudah kuduga,” jawab Quenn tanpa sedikit pun menunjukkan kegelisahan. Suaranya tetap tenang, bahkan dingin. Ia tahu bahwa jika ada satu hal yang selalu pasti di dunia ini, itu adalah pengkhianatan. Dan kini, dunia yang telah ia bangun dengan keras, telah siap untuk dihancurkan oleh tangan yang tidak dikenal.

Di luar mobil, suasana kota semakin tampak gelap dan penuh misteri. Setiap gang yang mereka lewati tampak seperti lorong yang berujung pada kegelapan, dan Quenn merasa bahwa setiap jalan yang mereka ambil malam ini adalah bagian dari sebuah labirin besar yang penuh jebakan. Setiap langkah mereka menuju pusat kota semakin mendekatkan mereka pada musuh yang tak tampak, namun Quenn tidak takut. Ia sudah siap untuk menghadapi apa pun.

“Apa yang mereka rencanakan?” tanya Quenn, matanya tak pernah lepas dari jalanan.

Rina terdiam sejenak sebelum menjawab, “Informasi yang kita dapatkan menunjukkan ada lebih banyak pengawal yang ditempatkan di lokasi utama—bangunan di pusat kota yang akan menjadi titik serangan. Sepertinya mereka juga sudah mengetahui bahwa kita akan datang.”

Quenn mendengus pelan, tak terkejut. “Jelas. Jika mereka tahu kita akan bergerak, itu artinya mereka sudah siap untuk melawan. Tapi mereka tidak tahu apa yang kita siapkan.”

Ketegangan yang melingkupi suasana semakin pekat saat mereka mendekati titik serangan. Bangunan yang dituju Quenn adalah sebuah gedung tua di tengah kota, tempat di mana Marco dan sekutunya bersembunyi. Gedung itu telah lama digunakan sebagai markas rahasia untuk kegiatan ilegal, tempat di mana transaksi senjata, informasi, dan pertemuan mafia dilakukan dalam bayang-bayang. Di sanalah mereka harus menghadapi musuh, dan di sanalah, Quenn yakin, pengkhianatan yang lebih besar sedang menunggu.

Saat mobil berhenti di depan gedung, suasana malam itu terasa aneh. Jalanan yang biasanya ramai kini tampak sunyi, terlalu sunyi. Seperti ada sesuatu yang mengintai dari dalam kegelapan. Semua anggota geng Quenn sudah siap di luar, bersembunyi di tempat-tempat yang telah mereka tentukan, siap untuk menyerang.

Quenn memerintahkan agar semua orang bergerak dalam diam, berbaur dengan malam yang kelam. Mereka tidak bisa membuat suara, tidak bisa meninggalkan jejak. Semuanya harus sempurna. Quenn melangkah keluar dari mobil dengan hati-hati, mengenakan pelindung tubuh dan membawa senjata yang terbungkus rapat. Tangan kanannya, Erik, bergerak mendekat. “Semua sudah siap,” kata Erik dengan suara pelan namun penuh tekad.

Rina berjalan di belakang mereka, tetap mengawasi ponsel yang terhubung dengan jaringan intel mereka. Setiap detik terasa berharga. Mereka tidak bisa melakukan kesalahan malam ini.

Pintu masuk ke gedung itu terletak di bagian belakang, tersembunyi dari pandangan. Quenn memimpin mereka memasuki lorong sempit yang gelap, dikelilingi oleh tembok-tembok beton yang usang. Hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar, namun Quenn merasakan ada sesuatu yang mengganggu. Setiap kali mereka berbalik, bayangan gelap sepertinya mengikuti mereka. Sesuatu atau seseorang sedang mengamati.

“Ada yang tidak beres,” bisik Rina, suaranya lebih rendah dari sebelumnya.

Quenn mengangguk perlahan. “Mereka tahu kita datang. Bersiaplah.”

Begitu mereka tiba di pintu utama gedung, Quenn memerintahkan agar Erik dan beberapa anggota geng lainnya membuka pintu dengan senyap. Ketika pintu itu terbuka, mereka langsung masuk ke dalam ruangan besar yang remang-remang. Quenn merasakan atmosfer yang berbeda—sesuatu yang lebih gelap dari biasanya. Ada sesuatu yang sangat mencurigakan dalam setiap langkah mereka, seperti ada yang mengatur setiap gerakan mereka.

Di depan mereka, sebuah ruangan besar terbentang. Cahaya lampu yang samar menyorot ke meja panjang di tengah ruangan, di mana tampak sosok-sosok yang sedang duduk. Di antara mereka, ada satu sosok yang tidak asing bagi Quenn—Marco. Namun di sampingnya ada wajah baru, seorang pria bertubuh besar dengan pakaian hitam yang mencolok. Wajahnya keras, dan matanya menyiratkan ancaman.

“Quenn,” kata Marco dengan nada yang terkesan santai, meskipun matanya menunjukkan sesuatu yang berbeda—ketakutan yang tersembunyi. “Aku tahu kamu akan datang. Tapi aku rasa kamu tidak sepenuhnya siap untuk ini.”

Quenn berdiri tegak di tengah pintu, matanya tajam menatap Marco. “Apa yang kamu lakukan di sini, Marco? Kamu tahu kamu telah mengkhianatiku. Aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja.”

Marco tertawa pelan, namun tawa itu terdengar kering dan tidak meyakinkan. “Kamu masih belum paham, Quenn. Ini bukan hanya tentang kita. Ini lebih besar dari itu. Ada orang lain yang telah memutuskan bahwa ini adalah waktumu untuk jatuh.”

Quenn merasakan ketegangan yang semakin tebal. Ada sesuatu yang besar sedang terjadi—sesuatu yang lebih berbahaya dari sekadar Marco dan pengkhianatannya. Ada pihak ketiga yang berada di balik semua ini, dan kali ini, musuh yang lebih kuat sedang menunggu di balik bayang-bayang.

Pria bertubuh besar itu bergerak maju, langkahnya pasti dan berat. “Aku adalah orang yang akan menyelesaikan urusan ini, Quenn. Tidak ada yang bisa menghalangimu, kecuali kami.”

Di saat itu, Quenn tahu bahwa pertempuran yang akan datang bukan hanya melawan Marco. Ini adalah perang melawan kekuatan yang lebih besar dari apa pun yang pernah ia hadapi. Mereka telah masuk ke dalam permainan yang jauh lebih berbahaya—dan kali ini, kemenangan tidak akan mudah diraih.

Episodes
1 Bab 1: Pengkhianatan yang Membekas
2 Bab 2: Perang Dimulai
3 Bab 3: Labirin Pengkhianatan
4 Bab 4: Dalam Cengkeraman Musuh
5 Bab 5: Kebenaran yang Tersembunyi
6 Bab 6: Labirin Kegelapan
7 Bab 7: Jaringan Rahasia
8 Bab 8: Kegelapan yang Menunggu
9 9: Ujian Terakhir
10 Bab 10: Masuk ke Perang
11 Bab 11: Perang yang Tak Terelakkan
12 Bab 12: Kejaran Tak Terhindarkan
13 Bab 13: Pencarian yang Mematikan
14 Bab 14: Tersudutkan
15 Bab 15: Pertempuran Terakhir
16 Bab 16: Pelarian Terakhir
17 Bab 17: Keputusan di Ambang Kematian
18 Bab 18: Titik Balik
19 Bab 19: Perangkap Terakhir
20 Bab 20: Permainan yang Lebih Besar
21 Bab 21: Langkah Terakhir
22 Bab 22: Jalan Tanpa Kembali
23 Bab 23: Jebakan Tak Terduga
24 Bab 24: Titik Balik
25 Bab 25: Perang Terakhir
26 Bab 26: Waktu yang Terbatas
27 Bab 27: Lari dari Kematian
28 Bab 28: Kejaran di Malam yang Mencekam
29 Bab 29: Perang Dimulai
30 Bab 30: Perang Baru Dimulai
31 Bab 31: Duel di Tengah Kegelapan
32 Bab 32: Strategi Darah dan Dendam
33 Bab 33: Api yang Tak Terpadamkan
34 Bab 34: Kemenangan yang Terlalu Mahal
35 Bab 35: Pelarian dalam Kegelapan
36 Bab 36: Titik Balik
37 Bab 37: Api yang Menyala Kembali
38 Bab 38: Bayangan Baru
39 Bab 39: Jejak di Pegunungan
40 Bab 40: Serangan Ke Gudang Senjata
41 Bab 41: “Nggak Ada Kata Menyerah!”
42 Bab 42: "Permainan Baru Dimulai"
43 Bab 43: "Badai Belum Reda"
44 Bab 44: "Perang Tanpa Ampun"
45 Bab 45: "Perang Tipuan"
46 Bab 46: "Bayangan yang Tak Pernah Pergi"
47 Bab 47: "Jalan Tanpa Kepastian"
48 Bab 48: "Langkah di Antara Bayangan"
49 Bab 49: "Rantai Pengkhianatan"
50 Bab 50: “Darah dan Janji”
51 Bab 51: "Bayang-Bayang Pengkhianatan"
52 Bab 52: "Perang Tanpa Akhir"
53 Bab 53: “Darah dan Api”
54 Bab 54: "Bayangan Baru"
55 Bab 55: "Jejak yang Terhapus"
56 Bab 56: "Pengepungan di Sarang Musuh"
57 Bab 57: Neraka di Langit Malam
58 Bab 58: Duel di Bawah Langit Kelam
59 Bab 59: Darah di Atas Tahta
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1: Pengkhianatan yang Membekas
2
Bab 2: Perang Dimulai
3
Bab 3: Labirin Pengkhianatan
4
Bab 4: Dalam Cengkeraman Musuh
5
Bab 5: Kebenaran yang Tersembunyi
6
Bab 6: Labirin Kegelapan
7
Bab 7: Jaringan Rahasia
8
Bab 8: Kegelapan yang Menunggu
9
9: Ujian Terakhir
10
Bab 10: Masuk ke Perang
11
Bab 11: Perang yang Tak Terelakkan
12
Bab 12: Kejaran Tak Terhindarkan
13
Bab 13: Pencarian yang Mematikan
14
Bab 14: Tersudutkan
15
Bab 15: Pertempuran Terakhir
16
Bab 16: Pelarian Terakhir
17
Bab 17: Keputusan di Ambang Kematian
18
Bab 18: Titik Balik
19
Bab 19: Perangkap Terakhir
20
Bab 20: Permainan yang Lebih Besar
21
Bab 21: Langkah Terakhir
22
Bab 22: Jalan Tanpa Kembali
23
Bab 23: Jebakan Tak Terduga
24
Bab 24: Titik Balik
25
Bab 25: Perang Terakhir
26
Bab 26: Waktu yang Terbatas
27
Bab 27: Lari dari Kematian
28
Bab 28: Kejaran di Malam yang Mencekam
29
Bab 29: Perang Dimulai
30
Bab 30: Perang Baru Dimulai
31
Bab 31: Duel di Tengah Kegelapan
32
Bab 32: Strategi Darah dan Dendam
33
Bab 33: Api yang Tak Terpadamkan
34
Bab 34: Kemenangan yang Terlalu Mahal
35
Bab 35: Pelarian dalam Kegelapan
36
Bab 36: Titik Balik
37
Bab 37: Api yang Menyala Kembali
38
Bab 38: Bayangan Baru
39
Bab 39: Jejak di Pegunungan
40
Bab 40: Serangan Ke Gudang Senjata
41
Bab 41: “Nggak Ada Kata Menyerah!”
42
Bab 42: "Permainan Baru Dimulai"
43
Bab 43: "Badai Belum Reda"
44
Bab 44: "Perang Tanpa Ampun"
45
Bab 45: "Perang Tipuan"
46
Bab 46: "Bayangan yang Tak Pernah Pergi"
47
Bab 47: "Jalan Tanpa Kepastian"
48
Bab 48: "Langkah di Antara Bayangan"
49
Bab 49: "Rantai Pengkhianatan"
50
Bab 50: “Darah dan Janji”
51
Bab 51: "Bayang-Bayang Pengkhianatan"
52
Bab 52: "Perang Tanpa Akhir"
53
Bab 53: “Darah dan Api”
54
Bab 54: "Bayangan Baru"
55
Bab 55: "Jejak yang Terhapus"
56
Bab 56: "Pengepungan di Sarang Musuh"
57
Bab 57: Neraka di Langit Malam
58
Bab 58: Duel di Bawah Langit Kelam
59
Bab 59: Darah di Atas Tahta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!