Bab 2: Perang Dimulai

Langit malam yang gelap bagaikan selubung hitam yang menutupi setiap gerak-gerik yang terjadi di bawahnya. Hujan yang masih terus turun semakin deras, menciptakan suara gemericik yang mendominasi keheningan malam itu. Quenn berdiri di depan pintu utama markas, matanya yang tajam memeriksa setiap detail di luar. Anggota gengnya telah siap, dan segala sesuatu telah dipersiapkan. Mereka hanya menunggu perintah dari pemimpin mereka.

Di balik penampilannya yang tenang, jantung Quenn berdegup kencang. Malam ini, dia tidak hanya berjuang untuk balas dendam. Ini adalah pertempuran untuk mempertahankan apa yang telah ia bangun, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada yang bisa merusak kekuasaannya tanpa konsekuensi. Jika Marco dan sekutunya berpikir mereka bisa mengkhianatinya begitu saja, mereka akan segera mengetahui sebaliknya.

“Kami siap, Quenn,” suara berat Erik, tangan kanan Quenn yang juga seorang veteran dalam dunia kejahatan, terdengar di belakangnya. Erik adalah sosok yang selalu siap menghadapi apa pun—berani dan sangat cerdas dalam pertempuran. Namun kali ini, meskipun ekspresinya terlihat tegas, ada kecemasan yang samar di matanya.

Quenn menoleh, tangannya mengusap pelan permukaan meja di depannya, merasakan dinginnya yang tajam. “Tunggu perintahku,” katanya singkat, lalu menatap ke arah peta yang terhampar di depan mereka. Peta kota yang mereka pelajari dengan cermat selama beberapa hari terakhir. Titik-titik merah itu menunjukkan tempat-tempat yang akan mereka serang—tempat di mana Marco dan anak buahnya bersembunyi, tempat di mana segala rencana kotor mereka dijalankan.

“Rina, pastikan semua jaringan kita berfungsi dengan baik. Tidak ada ruang untuk kesalahan malam ini,” perintah Quenn dengan tegas, menyentuh bahu sekretarisnya yang berdiri di samping meja.

Rina mengangguk, segera bergerak untuk memastikan bahwa setiap jalur komunikasi berfungsi dengan lancar. “Semua terhubung. Kita tidak akan terkendala,” jawabnya.

Sebelum Quenn sempat merespons, sebuah suara keras dari luar mengalihkan perhatiannya. Suara mesin mobil yang mendekat dengan cepat, suara klakson yang berdering, dan tiba-tiba pintu markas dibuka dengan paksa. Beberapa orang bergegas masuk, dan di antara mereka, tampak salah satu anak buah Marco, seorang pria bertubuh besar bernama Dominic.

Dominic adalah seorang yang selalu dianggap tidak penting oleh Quenn—selalu di bawah radar, terlalu kasar dan tidak cerdas untuk menjadi ancaman. Namun, dia tampaknya menjadi salah satu dari sedikit orang yang tersisa dari kelompok Marco yang berani menghadapi Quenn langsung.

“Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Quenn dengan suara dingin, matanya menyipit, memeriksa setiap gerakan Dominic.

“Marco mengirimku untuk memberi peringatan,” jawab Dominic dengan nada yang sedikit terburu-buru, namun tetap mencoba mempertahankan kewibawaannya. “Dia tahu kalian akan bergerak malam ini. Tapi kalian tidak akan bisa menang, Quenn. Kami sudah siap.”

Quenn hanya tersenyum tipis, matanya berkilat dengan tajam. “Kalian begitu yakin bisa menang, Dominic? Kita lihat nanti.”

Sebagai balasan, Dominic melangkah lebih dekat, menurunkan suara agar tidak terdengar oleh yang lain. “Mereka sudah menyiapkan lebih dari yang kalian bayangkan. Ini bukan hanya tentang Marco. Ada orang lain di belakangnya. Seseorang yang jauh lebih berbahaya dari yang kalian kira.”

Quenn menatapnya, bingung sejenak. Namun, dalam sekejap, matanya kembali tajam, penuh keyakinan. “Siapa yang kau maksud?”

Dominic tersenyum, tapi senyum itu tidak menunjukkan kepuasan. Hanya ada rasa takut yang terselubung di dalamnya. “Aku hanya datang untuk memperingatkan. Pilihan ada padamu sekarang.”

Tanpa berkata apa-apa lagi, Dominic berbalik dan pergi, meninggalkan Quenn dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Ada sesuatu yang lebih besar dari yang ia bayangkan, dan Marco tidak beraksi sendirian. Ada pihak ketiga yang memanipulasi permainan ini, dan itu akan mengubah segalanya.

“Siapkan semuanya. Kita bergerak sekarang,” perintah Quenn dengan suara yang lebih keras. “Tidak ada yang bisa menghentikan kita.”

Malam ini, perang akan dimulai.

---

Di luar markas, para anggota geng Quenn bersiap. Mereka mengenakan pelindung tubuh, memeriksa senjata mereka, dan saling berbicara dalam bisikan. Sementara itu, Quenn berdiri di tengah-tengah mereka, memimpin dengan kekuatan dan ketegasan yang sudah tidak diragukan lagi. Ia tahu apa yang harus dilakukan, dan setiap perintah yang keluar dari mulutnya diikuti dengan keyakinan. Tidak ada ruang untuk kesalahan.

Ketika Quenn melangkah keluar dari markas, udara malam yang dingin menyentuh kulitnya, namun itu tidak mengganggu ketenangannya. Malam ini, dia akan menuntaskan apa yang telah dimulai. Setiap musuh yang telah mencoba merusak hidupnya akan tahu apa artinya berhadapan dengan Quenn.

Di dalam mobil yang melaju cepat menuju pusat kota, Quenn duduk dengan tenang, memandangi jalanan yang basah oleh hujan. Di dalam hatinya, ada ketegangan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Setiap detik terasa penting. Setiap gerakan harus dipikirkan dengan cermat. Tidak ada lagi ruang untuk kesalahan.

Rina duduk di sampingnya, memperhatikan pemimpin mereka dengan hati-hati. Rina tahu betul bahwa Quenn adalah wanita yang tidak pernah mundur dari tantangan apapun, tetapi malam ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang lebih besar yang mengintai, dan mereka belum sepenuhnya siap untuk menghadapi itu.

“Quenn...” Rina memulai, namun berhenti sejenak. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak tahu bagaimana cara mengatakannya. “Apakah kita benar-benar tahu siapa yang ada di belakang Marco?”

Quenn tidak langsung menjawab. Matanya tetap terfokus pada jalanan di depan, tetapi jawabannya datang dengan nada yang rendah dan penuh keyakinan. “Jika ada seseorang yang lebih berbahaya dari Marco, kita akan menemukannya malam ini. Kita tidak akan berhenti sampai semuanya selesai.”

Perjalanan menuju pusat kota berlangsung tanpa gangguan, tetapi ketegangan yang terasa di udara tidak bisa diabaikan. Quenn merasa seperti sebuah perang besar sedang menanti di depan mata, dan dia harus siap untuk itu. Namun, di benaknya, satu hal yang lebih mengganggu—apakah kejahatan yang lebih besar sedang menunggu di balik semua ini?

Malam itu, pertempuran yang akan menentukan masa depan Quenn dimulai.

Episodes
1 Bab 1: Pengkhianatan yang Membekas
2 Bab 2: Perang Dimulai
3 Bab 3: Labirin Pengkhianatan
4 Bab 4: Dalam Cengkeraman Musuh
5 Bab 5: Kebenaran yang Tersembunyi
6 Bab 6: Labirin Kegelapan
7 Bab 7: Jaringan Rahasia
8 Bab 8: Kegelapan yang Menunggu
9 9: Ujian Terakhir
10 Bab 10: Masuk ke Perang
11 Bab 11: Perang yang Tak Terelakkan
12 Bab 12: Kejaran Tak Terhindarkan
13 Bab 13: Pencarian yang Mematikan
14 Bab 14: Tersudutkan
15 Bab 15: Pertempuran Terakhir
16 Bab 16: Pelarian Terakhir
17 Bab 17: Keputusan di Ambang Kematian
18 Bab 18: Titik Balik
19 Bab 19: Perangkap Terakhir
20 Bab 20: Permainan yang Lebih Besar
21 Bab 21: Langkah Terakhir
22 Bab 22: Jalan Tanpa Kembali
23 Bab 23: Jebakan Tak Terduga
24 Bab 24: Titik Balik
25 Bab 25: Perang Terakhir
26 Bab 26: Waktu yang Terbatas
27 Bab 27: Lari dari Kematian
28 Bab 28: Kejaran di Malam yang Mencekam
29 Bab 29: Perang Dimulai
30 Bab 30: Perang Baru Dimulai
31 Bab 31: Duel di Tengah Kegelapan
32 Bab 32: Strategi Darah dan Dendam
33 Bab 33: Api yang Tak Terpadamkan
34 Bab 34: Kemenangan yang Terlalu Mahal
35 Bab 35: Pelarian dalam Kegelapan
36 Bab 36: Titik Balik
37 Bab 37: Api yang Menyala Kembali
38 Bab 38: Bayangan Baru
39 Bab 39: Jejak di Pegunungan
40 Bab 40: Serangan Ke Gudang Senjata
41 Bab 41: “Nggak Ada Kata Menyerah!”
42 Bab 42: "Permainan Baru Dimulai"
43 Bab 43: "Badai Belum Reda"
44 Bab 44: "Perang Tanpa Ampun"
45 Bab 45: "Perang Tipuan"
46 Bab 46: "Bayangan yang Tak Pernah Pergi"
47 Bab 47: "Jalan Tanpa Kepastian"
48 Bab 48: "Langkah di Antara Bayangan"
49 Bab 49: "Rantai Pengkhianatan"
50 Bab 50: “Darah dan Janji”
51 Bab 51: "Bayang-Bayang Pengkhianatan"
52 Bab 52: "Perang Tanpa Akhir"
53 Bab 53: “Darah dan Api”
54 Bab 54: "Bayangan Baru"
55 Bab 55: "Jejak yang Terhapus"
56 Bab 56: "Pengepungan di Sarang Musuh"
57 Bab 57: Neraka di Langit Malam
58 Bab 58: Duel di Bawah Langit Kelam
59 Bab 59: Darah di Atas Tahta
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1: Pengkhianatan yang Membekas
2
Bab 2: Perang Dimulai
3
Bab 3: Labirin Pengkhianatan
4
Bab 4: Dalam Cengkeraman Musuh
5
Bab 5: Kebenaran yang Tersembunyi
6
Bab 6: Labirin Kegelapan
7
Bab 7: Jaringan Rahasia
8
Bab 8: Kegelapan yang Menunggu
9
9: Ujian Terakhir
10
Bab 10: Masuk ke Perang
11
Bab 11: Perang yang Tak Terelakkan
12
Bab 12: Kejaran Tak Terhindarkan
13
Bab 13: Pencarian yang Mematikan
14
Bab 14: Tersudutkan
15
Bab 15: Pertempuran Terakhir
16
Bab 16: Pelarian Terakhir
17
Bab 17: Keputusan di Ambang Kematian
18
Bab 18: Titik Balik
19
Bab 19: Perangkap Terakhir
20
Bab 20: Permainan yang Lebih Besar
21
Bab 21: Langkah Terakhir
22
Bab 22: Jalan Tanpa Kembali
23
Bab 23: Jebakan Tak Terduga
24
Bab 24: Titik Balik
25
Bab 25: Perang Terakhir
26
Bab 26: Waktu yang Terbatas
27
Bab 27: Lari dari Kematian
28
Bab 28: Kejaran di Malam yang Mencekam
29
Bab 29: Perang Dimulai
30
Bab 30: Perang Baru Dimulai
31
Bab 31: Duel di Tengah Kegelapan
32
Bab 32: Strategi Darah dan Dendam
33
Bab 33: Api yang Tak Terpadamkan
34
Bab 34: Kemenangan yang Terlalu Mahal
35
Bab 35: Pelarian dalam Kegelapan
36
Bab 36: Titik Balik
37
Bab 37: Api yang Menyala Kembali
38
Bab 38: Bayangan Baru
39
Bab 39: Jejak di Pegunungan
40
Bab 40: Serangan Ke Gudang Senjata
41
Bab 41: “Nggak Ada Kata Menyerah!”
42
Bab 42: "Permainan Baru Dimulai"
43
Bab 43: "Badai Belum Reda"
44
Bab 44: "Perang Tanpa Ampun"
45
Bab 45: "Perang Tipuan"
46
Bab 46: "Bayangan yang Tak Pernah Pergi"
47
Bab 47: "Jalan Tanpa Kepastian"
48
Bab 48: "Langkah di Antara Bayangan"
49
Bab 49: "Rantai Pengkhianatan"
50
Bab 50: “Darah dan Janji”
51
Bab 51: "Bayang-Bayang Pengkhianatan"
52
Bab 52: "Perang Tanpa Akhir"
53
Bab 53: “Darah dan Api”
54
Bab 54: "Bayangan Baru"
55
Bab 55: "Jejak yang Terhapus"
56
Bab 56: "Pengepungan di Sarang Musuh"
57
Bab 57: Neraka di Langit Malam
58
Bab 58: Duel di Bawah Langit Kelam
59
Bab 59: Darah di Atas Tahta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!