Gadis Buangan

~Happy Reading~

⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳

Jauh dari sudut kota, kehidupan keras begitu terasa untuk sosok mungil Aleena. Seorang gadis belia yang berusia dua puluh tahunan. Pada dasarnya paras Aleena cukup cantik. Sayangnya, semua pekerjaan dan beban hidup yang dia tanggung membuatnya terlihat sayu. Dia tak ada waktu mengurus penampilannya.

Aleena, seorang yatim piatu yang terpaksa harus hidup bersama paman dan bibinya yang kejam. Dia berada di rumahnya sendiri tetapi diperlakukan seperti pembantu. Paman beserta istri dan dua anaknya telah menguasai segala peninggalan orang tuanya. Aleena, seorang gadis muda dengan liku hidup yang pilu.

Setiap hari, Aleena harus berkerja membersihkan rumah, memasak, mencuci, dan semua pekerjaan rumahan lainnya. Tidak hanya itu, dia juga masih harus bekerja sampingan untuk menghidupi dirinya sendiri. Sayangnya, uang hasil kerja kerasnya pun tak jarang dirampas oleh kedua sepupunya yang semena-mena.

Aleena telah berkali-kali mencoba kabur atau bunuh diri. Tetapi usahanya selalu gagal. Dari kegagalan itu, dia akan mendapat siksaan yang semakin sadis dari paman dan keluarganya.

"Hidup dan matimu berada di tangan kami. Kau jangan coba-coba kabur atau bunuh diri lagi atau kami akan membuatmu semakin menderita seumur hidup!" ancam sang paman.

Aleena tak bisa lagi memberi jawaban. Tubuhnya sudah terlalu lemah. Dia hanya mampu meneteskan air mata. Hal paling diinginkannya saat ini adalah tertidur dan tidak akan terbangun lagi selamnya.

"Ayah, untuk apa kita tetap memelihara gadis ini? Sekarang semua harta ini telah berpindah ke tangan ayah. Kita sudah tidak memerlukannya lagi," ucap Zerlinda, sepupu pertama Aleena.

"Itu benar, dia sudah tidak berguna lagi. Dia hanya akan menjadi beban untuk keluarga kita," sambung Raza, adik laki-laki Zerlinda.

"Kalau begitu, apa yang seharusnya kita lakukan? Jika gadis ini mati di rumah ini dengan kondisi seperti ini, kita pasti akan terkena masalah," tanggapan sang ayah.

"Buang saja dia di kota. Biarkan dia menjadi gelandangan. Itupun jika dia beruntung. Jika tidak, dia akan mati membusuk di tengah kota tanpa ada yang peduli," usul sang ibu.

"Idemu sangat bangus, Bu," dukung Raza.

"Kalau begitu, ayo kita bawa Aleena ke mobil. Hari ini juga kita akan membuangnya!"

"Baik, ayah," jawab Raza dan Zerlinda hampir bersamaan.

Mereka lantas menyeret tubuh Aleena yang sudah lemas ke dalam mobil. Aleena sungguh tak berdaya. Jauh di lubuk hatinya, Aleena benar-benar berharap untuk segera bertemu kematian.

"Jika kau bisa selamat, jangan pernah tunjukkan wajahmu dihadapan kami, atau kami akan melenyapkanmu!" ancam bibi Aleena.

Aleena tetap tidak bereaksi, tetapi dia masih bisa mendengar dengan jelas semua perkataan orang-orang disekitarnya.

"Aku dan Raza yang akan mengurus ini, kalian tetap berada di rumah saja!" instruksi paman Aleena pada istri dan anak perempuannya.

Zerlinda dan sang ibu hanya mengangguk. Mereka tersenyum sinis penuh kemenangan menyaksikan mobil ayahnya menjauh, membawa Aleena pergi.

"Akhirnya hidup kita bisa tenang tanpa perlu khawatir lagi. Harta ini semuanya telah menjadi milik kita dan Aleena akan menghilangkan dari kehidupan kita selamanya," ucap Zerlinda.

"Tentu saja, sayang. Aleena adalah gadis menjijikkan, tak seorang pun akan mengijinkan keberadaannya," sang ibu menimpali.

 

\*

 

Tiga hari sudah Aleena hidup menggelandang di tengah kota. Keadaannya sungguh memprihatinkan. Saat ia begitu lemah dan tak berdaya ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan oleh pamannya, Aleena selamat karena belas kasih orang-orang yang lewat dan memberinya makan. Dia dikira seorag pengemis tanpa tempat tinggal.

Dalam hati, Aleena bertanya-tanya, kenapa dia tidak juga mati. Sudah begitu banyak kondisi buruk yang dia alami. Tetapi anehnya dia selalu selamat. Matanya selalu kembali terbuka ketika mentari mulai menampakkan wujudnya.

Aleena terduduk di emperan sebuah ruko kosong. Dilihatnya baju yang dia kenakan begitu lusuh. Rambutnya juga acak-acakan. Jika dia mencari pekerjaan dalam kondisi seperti ini, tak akan mungkin ada yang mau menerimanya.

Aleena berpikir keras. Jika dia tidak juga mati, artinya Tuhan pasti akan menunjukkan jalan untuknya. Tapi apa? Aleena kebingungan.

Tiba-tiba mata Aleena tertuju pada selembar koran usang yang tergeletak tak jauh dari tempatnya. Koran beberapa hari yang lalu. Aleena tak berminat membacanya, tapi matanya terlanjur mengeja sebuah headline berita dengan tulisan lumayan besar. Pastinya itu adalah berita besar yang menjadi berita utama.

Mr. A Kembali Sabet Berlian; Merah Delima Raib

Begitu yang dibaca Aleena. Sejenak Aleena mengerutkan dahi. Lalu tanpa sadar dia membaca isi berita hingga habis. Entah bagaimana, yang terlintas dalam benak Aleena saat ini adalah mengikuti jejak Mr. A.

Aku tidak akan sanggup mencuri berlian, tetapi pencurian kecil untuk bertahan hidup, tentu akan dimaafkan Tuhan. Celoteh hati Aleena.

Terpopuler

Comments

Lovely

Lovely

Alena...tundukan dunia anaku demi harga dirimu

2020-11-15

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

tuhannn

2020-10-27

1

F I T R I A

F I T R I A

aku dah mampir bawa like dan rate 5
mampir yuk

2020-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Jejak Waktu
2 Antara Kesempatan dan Keberuntungan
3 Aksi Penyamaran
4 Headline
5 Gadis Buangan
6 Pencuri Kecil
7 Jebakan
8 Takjub
9 Seorang Tawanan
10 Masa Percobaan
11 Perasaan Aneh
12 Gadis Kecil Menggemaskan
13 Sarapan
14 Salah Paham
15 Lakukan dengan Benar
16 Nenek Tua Jelek
17 Sikap yang Aneh
18 Uang Receh
19 Siapa Kamu
20 Pasar
21 Misi
22 Cara Cepat
23 Aku Ingin Membayarnya
24 Total Hutang
25 Barang Menarik
26 Orang dari Masa Lalu
27 Zerlinda
28 Melawan Rasa Takut
29 Rencana dari Jeevan
30 Menuju Tempat Pesta
31 Teror Kecil #1
32 Teror Kecil #2
33 Kebodohan Zerlinda
34 Kesempatan
35 Perjalanan Panjang Pertama
36 Menyembunyikan Perasaan
37 Drama Makan Malam
38 Sebuah Liburan
39 Lelang Gelap
40 Menghamburkan Uang
41 Anggap Saja Hibah
42 Ketegangan
43 Pengakuan dan Keteggangan
44 Sebuah Pelukan
45 Teka-teki Sikap Jeevan
46 Berita Pencarian Orang Hilang
47 Menampakkan Diri
48 Sang Pewaris
49 Sebuah Peringatan
50 Membuat Perhitungan
51 Bunglon dan Penjilat
52 Memohon Sebuah Maaf
53 Wanita Tanpa Harga Diri
54 Kecurigaan
55 Mengubah Rencana
56 Yazar Ali
57 Spekulasi
58 Bukan Lagi Gadis Lemah
59 Bersilat Lidah
60 Berdebat
61 Kebohongan Aleena dan Kecurigaan Yazar
62 Mengikat Janji ...
63 Monolog dalam Pikiran
64 Sebuah Langkah
65 Perhitungan (Part 1)
66 Perhitungan (Part 2)
67 Perhitungan (Part 3)
68 Kejutan Penutup
69 Berhenti Memanggilku Tuan Jee!
70 Drama Kecil
71 Akhir Keluarga Zerlinada
72 Suatu Pagi yang Penuh Cinta
73 Kecurigaan Ryan
74 Jejak
75 Mari Memulai Hidup Baru
76 Pengintaian
77 Tamu Tak Diundang
78 Titik Terang
79 Rahasia Jeevan
80 Transaksi Terakhir
81 Selamat Tinggal Mr. A
82 Tentang Hati, Perpisahan, dan Pertemuan
83 Suatu Hari, Senja itu Sangat Indah
84 Bonchap: Kekonyolan Aysar
85 Pengumuman Giveaway
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Jejak Waktu
2
Antara Kesempatan dan Keberuntungan
3
Aksi Penyamaran
4
Headline
5
Gadis Buangan
6
Pencuri Kecil
7
Jebakan
8
Takjub
9
Seorang Tawanan
10
Masa Percobaan
11
Perasaan Aneh
12
Gadis Kecil Menggemaskan
13
Sarapan
14
Salah Paham
15
Lakukan dengan Benar
16
Nenek Tua Jelek
17
Sikap yang Aneh
18
Uang Receh
19
Siapa Kamu
20
Pasar
21
Misi
22
Cara Cepat
23
Aku Ingin Membayarnya
24
Total Hutang
25
Barang Menarik
26
Orang dari Masa Lalu
27
Zerlinda
28
Melawan Rasa Takut
29
Rencana dari Jeevan
30
Menuju Tempat Pesta
31
Teror Kecil #1
32
Teror Kecil #2
33
Kebodohan Zerlinda
34
Kesempatan
35
Perjalanan Panjang Pertama
36
Menyembunyikan Perasaan
37
Drama Makan Malam
38
Sebuah Liburan
39
Lelang Gelap
40
Menghamburkan Uang
41
Anggap Saja Hibah
42
Ketegangan
43
Pengakuan dan Keteggangan
44
Sebuah Pelukan
45
Teka-teki Sikap Jeevan
46
Berita Pencarian Orang Hilang
47
Menampakkan Diri
48
Sang Pewaris
49
Sebuah Peringatan
50
Membuat Perhitungan
51
Bunglon dan Penjilat
52
Memohon Sebuah Maaf
53
Wanita Tanpa Harga Diri
54
Kecurigaan
55
Mengubah Rencana
56
Yazar Ali
57
Spekulasi
58
Bukan Lagi Gadis Lemah
59
Bersilat Lidah
60
Berdebat
61
Kebohongan Aleena dan Kecurigaan Yazar
62
Mengikat Janji ...
63
Monolog dalam Pikiran
64
Sebuah Langkah
65
Perhitungan (Part 1)
66
Perhitungan (Part 2)
67
Perhitungan (Part 3)
68
Kejutan Penutup
69
Berhenti Memanggilku Tuan Jee!
70
Drama Kecil
71
Akhir Keluarga Zerlinada
72
Suatu Pagi yang Penuh Cinta
73
Kecurigaan Ryan
74
Jejak
75
Mari Memulai Hidup Baru
76
Pengintaian
77
Tamu Tak Diundang
78
Titik Terang
79
Rahasia Jeevan
80
Transaksi Terakhir
81
Selamat Tinggal Mr. A
82
Tentang Hati, Perpisahan, dan Pertemuan
83
Suatu Hari, Senja itu Sangat Indah
84
Bonchap: Kekonyolan Aysar
85
Pengumuman Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!