Operasi

"Bagaimana kondisinya?"

"Tuan Li, kondisinya tidak begitu baik. Dia kehilangan banyak darah. Luka benturan di kepalanya tidak begitu serius, tetapi luka tembak di dadanya ...."

"Dokter Wang, lebih baik kau segera menemukan cara untuk menyelamatkannya atau kau menemaninya ke liang lahat!" ancam

Jonathan Li.

"Kami akan berusaha Tuan Li. Saat ini kami memerlukan transfusi darah. Sayangnya stok darah golongan A di rumah sakit ini sedang kosong. Kami akan segera mencari ...."

"Gunakan darahku!" potong Jonathan Li.

"Tuan Muda, ini ..."

"Paman Wu, kau tunggu di sini!" perintah Jonathan Li dengan dingin.

"Baik, Tuan Muda."

"Silahkan Tuan Li, mari ke dalam ruang operasi," ucap dokter Wang.

"Ingatlah, jika kau sampai gagal menyelamatkannya, kau dan tim medismu akan ikut ke liang lahat!"

"Kami mengerti Tuan. Kami akan berusaha yang terbaik," jawab dokter Wang sambil menyeka keringat dinginnya.

Akhirnya operasi dimulai setelah transfusi darah dilakukan. Sebuah operasi yang memakan waktu lama. Dokter Wang dan timnya harus ekstra hati-hati. Mereka tidak mau melakukan kesalahan sedikit pun. Bekerja dibawah tekanan Jonathan Li memang berat. Salah sedikit saja, nyawa bisa melayang.

Di kota ini, nama Jonathan Li memang tidak asing. Dia adalah salah satu pengusaha sukses yang disegani banyak kalangan. Tak hanya sukses dalam dunia bisnis, Jonathan juga sukses merajai dunia hitam.

Sudah menjadi rahasia umum jika Jonathan Li adalah salah satu orang yang kebal terhadap hukum. Berurusan dengannya seperti menggali lubang kubur sendiri. Dia bisa menyingkirkan siapapun yang menghalangi jalannya. Meski demikian, tak berarti tidak ada yang berani padanya. Dalam dunia bisnis, memang tak ada yang berani terang-terangan menantangnya. Tatapi dalam dunia hitam, dia memiliki beberapa musuh.

Jonathan Li juga terkenal tidak suka dekat dengan wanita. Tetapi hari ini dia membawa seorang wanita yang terluka ke rumah sakit bahkan bersedia mendonorkan darahnya. Ini tentu sebuah kejadian yang langka. Mendonorkan darah berarti kehilangan sesuatu yang berharga. Tentu saja, setegas darah dari seorang Jonathan Li lebih dianggap berharga dari pada nyawa beberapa orang.

Para dokter dan tim medis yang mengetahui hal tersebut diliputi rasa penasaran. Mereka bertanya-tanya tentang siapa sebenarnya jati diri wanita yang dibawa Tuan Li. Tentu saja itu hanya sebatas berada dalam pemikiran mereka masing-masing tanpa berani melontarkannya. Mereka tidak ingin kehilangan pekerjaan kerena terlalu ingin tahu. Atau lebih tepat lagi mereka masih sayang pada nyawa mereka hingga memilih mengubur rasa penasaran itu dalam-dalam.

Setelah hampir 5 jam, akhirnya operasi selesai. Ada beberapa kendala yang ditemui tim medis sehingga operasi berjalan lamban. Namun akhirnya mereka dapat bernafas lega karena berhasil melakukan operasi dengan sukses. Tidak, mereka dapat tenang bukan hanya karena operasi yang sukses, tetapi karena mereka telah berhasil menyelamatkan nyawa sendiri dari ancaman Tuan Li.

"Kapan dia akan siuman?"

"Dia akan siuman mungkin siang nanti Tuan Li. Anda tidak perlu cemas. Dia wanita yang kuat. Masa kritisnya telah lewat. Sebentar lagi dia bisa dipindahkan ke ruangan," papar dokter Wang.

"Hemmm ..." suara yang keluar dari mulut Jonathan sembari tangannya memberi isyarat bahwa dokter Wang sudah boleh pergi.

"Baiklah Tuan, saya permisi dulu," ucap dokter Wang penuh rasa hormat.

"Tuan Muda, Anda belum istirahat semalaman dan juga kehilangan banyak darah untuk transfusi. Saya rasa Anda lebih baik beristirahat dulu sekarang," kata Paman Wu.

"Aku akan ke hotel di dekat rumah sakit ini. Suruh orang mengantarkan pakaian ganti untukku! Tentang gadis itu, tempatkan beberapa penjaga di luar kamar inapnya dan cari informasi tentang dirinya!" perintah Jonathan Wu.

"Baik, Tuan Muda. Saya mengerti."

Mungkin ini hanya sebuah kebetulan. Tetapi wajahnya sangat mirip dengan Wen Xia. Siapapun dia, aku tidak akan membiarkannya lepas begitu saja dari tanganku. Sejenak terlintas bayangan kematian Wen Xia dalam ingatan Jonathan Li.

Wen Xia, tunangan Jonathan Li yang mati karena insiden penculikan 5 tahun yang lalu. Dia diculik oleh salah satu musuh Jonathan Li dan tidak berhasil diselamatkan. Meski Jonathan telah melenyapkan semua pelakunya, tetapi rasa bersalahnya tidak juga bisa hilang hingga kini. Tanpa diketahui orang, dia masih menyalahkan diri sendiri atas kematian Wen Xia.

Terpopuler

Comments

Ummu Istiqomah

Ummu Istiqomah

⭐⭐⭐⭐⭐ + ☕ untuk author, semangat terus, 💪💪💪💪💪

2021-09-10

0

dewi syah

dewi syah

ceritanya keren, bahasa enak, jadi pen lanjut

2021-07-10

0

Mega

Mega

baca sambil minum es

2021-01-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!