Apartemen

"Sya kayaknya Gue pinjam dulu mobil Lo, Karena nggak mungkin Gue bawa Sherly balik pakai motor dengan keadaan dia yang kayak gini,thanks juga ya Sya karena Loe udah ngasih tahu Gue kalau Sherly lagi dalam bahaya,Gue nggak tahu lagi kalau aja Loe nggak ngasih tahu ke Gue kalau Sheryl ada di sini dan lagi dalam bahaya pasti Gue bakal nyesel banget Sya,apalagi kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk sama Sheryl Gue pasti nggak bakalan pernah bisa maafin diri Gue sendiri.

Flashback

"Seorang laki-laki yang kini tengah duduk di salah satu bar sambil menikmati segelas minuman tiba-tiba dikagetkan dengan sebuah kegaduhan yang diakibatkan oleh keributan seorang laki-laki dan perempuan tepat di hadapannya.

Rasya sedikit memicing kala melihat seorang wanita yang kini sedang bersitegang dengan laki-laki tersebut terasa tak asing di dalam ingatannya.

"Cewek itu,kayaknya Gue pernah lihat cewek itu deh,tapi di mana ya? "ucap Rasya sambil terus mengingat-ingat.

"Ck,,,, ah nggak penting juga,mungkin aja sekilas Gue emang pernah ketemu sama tuh cewek,makanya mukanya kayak nggak asing."

Rasanya Rasya ingin bersikap cuek dan masa bodoh dengan cewek tersebut namun saat melihat cewek tersebut sepertinya sedang dalam bahaya.

Tiba-tiba Rasya mengingat sesuatu"Gue inget cewek itu kan yang ada di HP Bintang, wah nggak bener nih kayaknya itu cewek lagi ada dalam bahaya Gue harus segera kasih tahu ke Bintang tentang kejadian ini. "

Flashback off.

"It's okey,,,, Bin sesama teman emang harus saling tolong-menolong,Untung aja gue pernah lihat foto tuh cewek di handphone Loe Bintang jadi gua bisa ingat kalau dia itu cewek Lo,makanya Gue langsung kasih tahu Loe ketika Gue tahu cewek Loe lagi dalam bahaya."Ucap Rasya

"Ya udah nih Lo pakai aja mobil Gue Bin, biar Gue yang bawa motor Loe pulang ke rumah Gue"

"Thanks Sya"

"It's Okey santai aja Bro"

"Ya udah kalau gitu Gue duluan ya Sya mobilnya biar besok Gue Kembalikan ke Loe" "

"Oke siap."ucap Rasya sambil mengacungkan kedua jempol tangannya menyetujui perkataan Bintang.

Setelah berpamitan kepada sahabatnya, Bintang pun langsung membopong tubuh Sheryl untuk masuk ke dalam mobil,di sepanjang perjalanan Sherly semakin tak bisa terkendali akibat efek obat yang diberikan laki-laki tadi.

Bahkan sekarang Sherly sudah melepas kancing dari gaun yang ia pakai karena kepanasan

"Panas tolongin Gue!!"

"Kak jangan gini dong"ucap Bintang sambil memegangi tangan Sheryl yang berniat membuka kancing bajunya sendiri dengan satu tangannya karena tangan Bintang yang satunya lagi sedang sibuk mengemudi.

Karena mau bagaimanapun Bintang ingin segera sampai di tempat tujuan Karena ia merasa tak tega bila harus melihat Sherly yang terus terlihat tersiksa seperti itu.

"Maafin aku kak gara-gara aku terlambat menyelamatkan kakak,kakak jadi ngerasa kesakitan kaya gini,seharusnya aku harus selalu awasi Kaka supaya nggak terjadi sesuatu buruk yang menimpa kak Sherly seperti sekarang."

Tiga puluh menit waktu yang ditempuh Bintang untuk sampai di tempat tujuan ya kali ini Bintang tak mengantarkan Sheryl pulang ke rumahnya melainkan ia membawa Sherly ke apartemen miliknya,karena sangat tak mungkin jika ia mengantarkan Sheryl pulang jika keadaan Sheryl saja seperti ini.