Melihat Kirana pingsan Ardi reflek membuang payung dan mengendong Kirana menuju mobil.
"Cepat ke rumah sakit," perintah Ardi.
"Baik tuan," jawab Kevin.
kini mobil membelah hujan, Ardi makin panik melihat tubuh Kirana yg mulai dingin serta luka di sekujur tubuh kecilnya.
sesampainya di rumah sakit, Ardi menaruh Kirana di ranjang dan langsung di bawa ke UGD.
Ardi menunggu dengan cemas, Kevin heran melihat Ardi yg begitu cemas dengan keadaan gadis kecil itu.
Kevin kembali ke parkiran untuk mengambil baju ganti milik Ardi, Kevin kembali dengan baju santai milik Ardi.
"Sebaiknya tuan muda Menganti pakaian terlebih dahulu," kata Kevin.
"Ya, kau tunggu di sini," perintah Ardi.
Kini Ardi menuju toilet karena mengganti pakaian nya yg basah, setelah selesai Ardi kembali menunggu keadaan dari Kirana.
Tak lama Deren keluar dan menghampiri Ardi yg tengah duduk, Ardi pun menghampiri sepupunya itu.
"Bagaimana keadaan gadis kecil itu?"tanya Ardi.
"Keadaan gadis itu sangat buruk, dia punya luka lebam di seluruh tubuhnya, belum lagi dia kekurangan gizi dan kelelahan, seperti nya dia mendapat siksaan," kata Deren.
"Siapa yang bisa melukai gadis sekecil itu," kata Ardi marah.
"Sekarang aku yang akan jadi wali gadis itu, jadi rawat gadis itu dengan baik," tambah Ardi.
"Baiklah bos hamba laksanakan," jawab Deren sambil tersenyum.
"Sialan! untung kau sepupu kalau gak gue buang ke perbatasan," kata Ardi.
"Aduh jangan dong nanti aku gak bisa dugem lagi," kata Deren.
"Dasar dokter dugem," kata Ardi.
Kini Ardi melihat keadaan gadis kecil itu, tubuh kecilnya penuh dengan luka, tapi luka itu tak bisa menutupi kecantikannya.
"Mulai sekarang aku akan membuatmu bahagia, karena sekarang aku yg menjadi walimu." batin Ardi.
"Kevin jemput bik Ina, biar dia yg merawat gadis kecil ini tapi sekarang kau antar bik Ina ke apartemen, dan besok antar bik Ina kesini sekalian setelan kerjaku," perintah Ardi.
"Baik tuan, apa anda tak sekalian pulang?" tanya Kevin.
"Tidak dan tolong katakan pada mama dan papa aku tidur di apartemen, dan bik Ina akan tinggal di apartemen ku mengerti," kata Ardi.
"Mengerti tuan saya pamit dulu," kata Kevin undur diri.
Ardi duduk di sofa dan mengambil soft drink yg tersedia di kulkas karena itu ruang VVIP, Ardi mulai melihat email yg di kirim oleh penanggung jawab proyek yg mengalami musibah hingga menewaskan beberapa orang.
Ardi memerintahkan untuk memberi santunan untuk para korban sesuai dengan yg di tetapkan pemerintah.
Tanpa sadar Ardi tertidur di sofa, dia mengunakan selimut yg dia minta pada Deren, entah kenapa Ardi tak tega meninggalkan gadis kecil itu.
Pukul 7 pagi Kevin datang bersama dengan bik Ina, bahkan bik Ina kaget melihat Ardi yg tidur di sofa, dan bik Ina melihat Kirana yg belum sadar air matanya menetes melihat tubuh mungil yang tergolek lemah.
Tak lama Ardi terbangun saat mendengar Isak tangis dari bik Ina, Ardi bangun dan meregangkan tubuhnya.
"Kalian sudah datang," kata Ardi.
"Iya tuan, ini baju anda dan juga sarapan Anda," kata Kevin.
"Aku mandi dulu kalau begitu," kata Ardi.
Saat Ardi mandi Kevin menghampiri bik Ina yang tengah duduk di samping ranjang Kirana, Kevin menepuk pundak dari bik Ina.
"Gadis yang malang ya bik, sekarang bibik akan menjaganya, karena mulai sekarang tuan adalah wali dari gadis ini," kata Kevin.
"Baiklah asisten Kevin, aku juga langsung jatuh cinta saat melihat gadis ini." jawab bik Ina.
Kini Ardi sudah siap dengan setelan jas dan juga jam tangan rolex daytona yg melingkar begitu indah, dan menambah berwibawa aura yg di miliki Ardi.
Ardi sedang sarapan, sedang Kevin mulai membacakan semua agenda yang di miliki Ardi.
"Bik aku berangkat, dan selalu laporkan keadaan gadis ini pada ku, dan juga sekarang bibik akan jadi pengasuhnya oh ya nanti jika aku selesai bekerja aku akan ke sini," kata Ardi.
"Baik tuan,"jawab bik Ina.
Kini Ardi berangkat menuju ke kantor bersama dengan Kevin, Ardi sedang melihat kinerja HRD saat mengurus semua santunan dan Ardi memerintah tim investigasi milik nya untuk melihat apa ada kecurangan dalam proyek yg ambruk itu.
Saat dokter visit Kirana membuka mata, dokter memeriksa keadaan Kirana gadis kecil itu binggung saat membuka mata.
"Jangan binggung sekarang kita ada di rumah sakit, dan tuan muda yang menolong mu." kata bik Ina.
"Om malaikat, ibu siapa?" tanya Kirana.
"Iya nak, nama ibu Ina, sekarang panggil bik Ina ya," kata bik Ina.
"Bisakah aku bilang terima kasih sama om malaikat bik?" tanya Kirana.
"Kita buat video dan kirim ke tuan aja ya, karena biasanya tuan begitu sibuk," kata bik Ina.
"Iya bik," kata Kirana senang.
Bik Ina mulai merekam video Kirana berbicara.
" *Assalamualaikum om malaikat,
Terima kasih menolong Kirana, mungkin jika om malaikat tak datang aku akan menyusul ibu dan ayah ke surga.
Om malaikat di kirim oleh Alloh ya, Kirana beruntung bisa bertemu om malaikat, Kirana tunggu untuk berterima kasih langsung dan kebaikan om malaikat akan Kirana kenang selamanya.
Terima kasih sekarang Kirana merasa begitu sehat setelah di rawat, sekali lagi terima kasih ya om malaikat," isi video Kirana.
Bik Ina mengirimkan video itu pada Ardi tapi Ardi belum membukanya karena sedang ada rapat dewan.
Ardi kini tengah murka karena kecolongan yang begitu besar pada proyek ambruk yang memakan korban, Ardi membereskan para tikus korup itu tanpa ampun.
Kevin menahan beberapa kepala devisi yang terlibat, Kevin lebih kejam saat di banding Ardi, Kevin tak memiliki ekspresi apapun wajahnya tampan itu selalu datar.
Sedang Ardi meski dingin dan Arongan dia masih memiliki sisi lembut meski itu di tunjukkan pada keluarga dan juga gadis kecilnya.
Kevin membuat para tikus itu selesai selamanya, bahkan hukuman berani menghianati Ardi lebih buruk dari hukuman penjara.
Saat ini Ardi kembali ke kursi kebesarannya, dia sedang melihat laporan tentang perusahaan yg berada di luar negri.
tok.. tok.. tok.. pintu sedikit terbuka dan nampak sekertaris nya yg cantik.
"Maaf bos nona Sheila di ruang tunggu, ingin bertemu dengan anda," kata Marsha.
"Baiklah izinkan dia masuk dan tolong panggilkan Hiro, minta dia membawa hasil dari perintahku kemarin." kata Ardi datar.
"Baik bos, " kata Marsha.
Sheila masuk ke ruang Ardi dengan langkah begitu percaya diri, dia yakin jika Ardi bisa menjadi miliknya dan itu akan menjadi pijakannya di dunia keartisan.
"Apa yg kau inginkan?" tanya Ardi to the points.
"Aku hanya ingin bertemu dan mengajakmu makan siang apa salah," kata Sheila.
"Aku tak punya waktu dan jangan berani kamu datang lagi ke kantorku, hubungan kita berakhir saat kita selesai, karena aku tak pernah berkencan dengan wanita yg sama sampai dua kali," kata Ardi.
"Aku bisa membongkar itu ke infotainment," ancam Sheila.
Tak lama Hiro datang dengan sebuah amplop coklat, Ardi selalu menyelidiki tentang wanita yg menghangatkan ranjangnya, karena Ardi tak ingin ada masalah di kemudian hari.
"Sebelum itu ku pastikan karirmu berakhir dan juga dirimu, kau tak tau aku bisa berbuat apa jika kau tak ingin hancur jangan pernah berani mengancam ku, atau kau yg akan hancur tak bersisa," kata Ardi penuh penekanan.
Sheila kaget saat melihat isi amplop itu penuh dengan fotonya yang tidur bersama para produser untuk melancarkan karirnya.
.
.
.
Mohon dukungannya ya dengan cara vote like dan komen 😘😍😘😍😘😍 terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
kadal di buayain pasti klh ya shela..tp lihat detaily...masa ardi nanti jd pasangany kirana...
2022-02-06
0
Daiiu
bahasanya agak kaku yaa,,tp.ceritanya mnarik
2021-04-09
0
Noorhikmah
thor kalo boleh tanya umurnya Ardi berapa y
2021-02-13
1