Ardi tengah merokok setelah melakukan kegiatan panasnya, kini dia merasa hidupnya sepenuhnya berubah berkat penghianatan dari gadis yg ia cintai.
Tak lama ponselnya berdering dan tertera nama sang mama di layar, ya Wulan sedang berkunjung ke Jakarta bersama Sandi karena merindukan Ardi dan juga Sandi ada seminar tentang menjadi pebisnis handal.
"Assalamualaikum ma," salam Ardi dengan lembut.
"Waalaikum salam.. kamu pulang ke rumah kan Ardi," tanya Wulan memastikan.
"Seperti nya tapi aku sedang lembur," jawab Ardi.
"Suruh pulang jangan terus berkencan tanpa mau menikah," saut Sandi di sebrang telpon.
"Pulang Ardi mama kangen kamu, mama tunggu ya nak," kata Wulan.
"Iya ma salam buat papa, udah tua jangan cerewet, wassalamu'alaikum," kata Ardi mematikan telponnya.
Sedang Wulan tersenyum melihat kelakuan dari Sandi dan Ardi yg tak pernah akur, apalagi menyoal pernikahan Ardi pasti berujung dengan pertengkaran.
Ardi meninggalkan hotel nya dan menuju ke rumah, Kevin dengan senantiasa mendampingi tuan mudanya itu.
Ya Kevin akan selalu ada di samping Ardi, Kevin akan menjadi perisai bagi Ardi, karena bagi Kevin Ardi adl penolongnya dari kematian.
Kini mereka menuju ke mansion yg selama ini di tinggali Ardi, sebelum itu Ardi memerintah kan Kevin untuk berhenti di sebuah tukang martabak, setidaknya papanya tak akan mengomel jika Ardi membelikan martabak kesukaan Sandi dan Wulan.
Saat Kevin tengah membeli martabak tak sengaja Ardi melihat seorang gadis kecil tengah berjalan sendirian.
Gadis itu seperti membawa kotak jualan padahal jam menunjukkan pukul 9 malam, Ardi pun keluar dari dalam mobil dan menghampiri gadis kecil itu dan sudah melepas jas dan dasinya.
Kevin pun akan mendatangi Ardi tapi Ardi menyuruh Kevin untuk tetap di tempatnya, kini Ardi menghampiri gadis kecil itu.
"Jualan apa dek?" tanya Ardi.
"Jualan donat om," jawab Kirana polos.
Sejenak Ardi terpaku melihat mata indah Kirana, Ardi pun buru buru mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Berapa an donatnya?" tanya Ardi lagi.
"Dua ribu om," jawab Kirana.
"Itu tinggal berapa sini om beli semua," kata Ardi.
"Beneran om ini tinggal 15biji dan terima kasih, akhirnya Kirana bisa pulang," kata Kirana begitu gembira.
Ardi terenyuh melihat Kirana yg begitu bahagia saat donat ya ia jual di borong Ardi, bahkan bibir kecilnya terus tersenyum.
"Ini uangnya ya," kata Ardi memberikan dua lembar uang seratus ribu.
"Kebanyakan om," jawab Kirana.
"Itu buat kamu anggap saja rejeki dari Alloh lewat om, ya udah kamu pulang udah malem," kata Ardi.
"Terima kasih om," kata Kirana berjalan pulang dengan riang.
"gadis kecil yg hebat," batin Ardi.
kini Ardi masuk ke dalam mobil, dia juga mencoba makan donat yg di jual oleh gadis kecil itu dan menurut Ardi rasanya juga lumayan.
Kevin juga sudah selesai membeli martabak, Ardi menawar kan donat yg ia beli pada Kevin, kini mereka menuju ke rumah karena Sandi terus meneror Ardi agar cepat pulang.
Kirana begitu bahagia dagangannya habis apalagi saat donatnya di borong oleh om baik dan ganteng, sesampainya di rumah Bu Eka langsung meminta uang hasil jualan dari Kirana.
"Mana uang hasil jualan hari ini," kata Bu Eka.
"Ini nyonya dan tadi ada om baik yg membeli dan memberi uang lebih," jawab Kirana.
"Sekarang kamu cuci piring dan besok kamu keliling jualan lagi, dan jangan pulang kalau tak habis ya udah sana," kata Bu Eka mendorong Kirana.
Kirana mulai mencuci piring, dia melihat hanya tinggal nasi dan tempe dan lagi lagi Kirana makan dengan lahap.
Setelah itu Kirana mandi dan tidur, karena besok pagi dia harus berjuang lagi, ya selama ayahnya di luar kota Kirana harus berjualan keliling setelah menyelesaikan pekerjaan rumah.
Pagi hari Kirana mulai mempersiapkan dagangan dan juga bersih bersih rumah, hari ini Kirana kembali berjualan donat keliling, Kirana berkeliling di sekitar taman dan juga lampu merah.
Sudah siang tapi jualan Kirana masih banyak, Kirana tak akan berani pulang jika belum habis, tapi keberuntungan memang milik Kirana.
Tanpa di duga Wulan yg sedang bersama Sandi yg baru pulang dari seminar berhenti di sebuah taman.
Saat mereka menikmati suasana sore, Wulan melihat Kirana berjalan sambil menawarkan dagangan pada para pengunjung taman.
"Kirana,"panggil Wulan.
Kirana yg nanya di panggil pun menoleh, Kirana menghampiri Wulan dengan senang hati sedang Sandi binggung melihat istrinya begitu dekat dengan penjual asongan.
"Kamu tak sekolah nak?" tanya Wulan.
"Tidak nyonya saya tidak punya biaya, saya sekarang jualan demi membantu ayah," kata Kirana.
"Kamu jualan apa?" tanya Wulan.
"Donat nyonya Kirana bikin sendiri kok," kata Kirana.
Sandi mengeluarkan uang 1jt dan di berikan pada Kirana, gadis itu begitu senang karena dagangannya habis dan Sandi membagikan donat yg ia beli, tapi saat Wulan memakannya dia ingat donat yg kemarin di bawa Ardi.
Kini Kirana pulang meski masih sore tapi pekerjaan yg di rumah menunggu, saat di depan rumah Kirana kaget karena ada banyak orang dan ada ambulance.
Saat Kirana menerobos masuk dia menangis melihat sang ayah sudah meninggal dunia karena kecelakaan di proyek.
Gadis kecil itupun menangis di samping jenazah ayahnya, kini jenazah pak Idan di makamkan sedang Kirana masih menangis di atas kuburan sang ayah.
Kini Kirana benar benar sendiri tak ada yg akan membelanya, Bu Eka menyeret Kirana pulang, Bu Eka melampiaskan kekesalannya pada Kirana, Bu Eka menganggap Kirana yg membuat pak Idan mati, Bu Eka menghajar Kirana sampai babak belur bahkan luka itu begitu banyak.
"Dasar anak pembawa sial gara gara kamu ayah mu mati, sekarang rasakan ini," maki Bu Eka sambil memukuli tubuh kecil Kirana.
"Ampun nyonya maafkan Kirana... ampun.." mohon gadis itu.
"Sekarang kamu pergi dari sini, tak Sudi aku menampung bocah pembawa sial, pergi dari sini," usir Bu Eka.
Bu Eka mendorong Kirana pergi dari rumah itu Kirana berjalan tanpa arah tujuan, hujan mulai turun gadis kecil itu terus berjalan kaki tanpa alas terus menyusuri trotoar.
Kini Kirana berteduh di sebuah pohon besar, Kirana terus menangis tubuh kecilnya mulai menggigil kedinginan.
Saat ini Ardi tengah menuju pulang setelah menikmati malam, saat akan merokok ternyata rokok nya telah habis.
"Sial, Kevin kamu punya rokok?" tanya Ardi.
"Tidak tuan muda," jawab Kevin.
"Kita berhenti di supermarket dan belikan aku rokok," perintah Ardi.
Mobil yg di kemudikan Kevin pun berhenti di sebuah minimarket, Kevin yg turun karena sedang hujan lebat sedang di mobil Ardi tak sengaja melihat ada seorang gadis yg berteduh di bawah pohon besar.
Ardi mencari payung dan menemui gadis itu, Kirana melihat ada seorang pria yg berdiri di depannya.
"Mau ikut denganku?" tanya Ardi mengulurkan tangannya.
"Om orang jahat," tanya Kirana.
"Bukan om orang baik," jawab Ardi.
"Om malaikat yg di kirim Tuhan untuk Kirana," kata Kirana.
"Iya," jawab Ardi seraya meraih tangan.
Kirana tersenyum saat akan mengulurkan tangannya pada Ardi gadis kecil itu pingsan.
.
.
.
Mohon dukungannya ya dengan cara vote like dan komen 😘😍😘😍😘😍😘 terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Nenk Manieez
ya allah sampek mewek aq thor
2022-10-28
1
Anah Sanusi
tuh emak tirinya biar tau rasa hidup susah nyiksa kirana pasti ada hukum karmanya
2022-05-27
0
🌷💚SITI.R💚🌷
smg kirana bahagia tdk menderita lg
2022-02-06
0