Bab 13 Memurnikan Combong Manik

Aku memulai proses pemurnian jarum assura dengan jimat dan mantra.

Sebenarnya aku ingin tertawa sendiri karena mengingat film Anime yang berjudul Naryoto, di sana si sakurata sedang belajar sihir medis.

Dengan menyimpan ikan mati di atas gulungan kertas mantra lalu mengalirkan Cakra atau energi spiritual.

Dengan energi spiritual itu ikan mati bisa hidup kembali, dan itu hanya di dunia fantasi, dan mana mungkin makhluk yang sudah mati bisa hidup kembali.

Nah sekarang ini percis yang aku lakukan seperti apa yang di lakukan oleh si sakurata itu, aku memurnikan jarum assura dengan menggunakan gulungan kertas mantra yang memiliki segel formasi.

Aku menuangkan energi spiritual ku yang berwarna ungu, energi spiritual dari tubuh Dewi Racun, yang kemudian di serap oleh formasi lalu membentuk jarum yang panjangnya 5 centimeter.

Jarum yang berwarna hitam dengan efek racun saraf yang bisa membuat kelumpuhan otot selama beberapa jam.

Selain membuat jarum assura aku pun membuat serbuk pelumpuh, setidaknya ini berfungsi untuk pertarungan jarak dekat.

Aku bisa menebar serbuk itu supaya musuh ku menjadi lemas dan tidak berdaya, dengan ini aku akan lebih mudah menghajar musuh ku itu.

Ach akhirnya aku selesai juga menyelesaikan pemurnian ini, lebih baik aku simpan di cincin penyimpanan batu wulung ku dan setelah itu aku tidur. Supaya nanti pagi aku sudah siap melayani suami ku kalau dia ingin bercocok tanam.

Jagat sedang duduk bermeditasi, dia sekarang memasuki lautan jiwa yang dia miliki, di lautan jiwa itu dia sedang menyetabilkan semua energi spiritual yang bergejolak.

Yang lebih dominan adalah energi petir bawaan dari tubuhnya sendiri, sedangkan energi elemen yang lainnya itu hasil menyerap dari para istrinya.

Sehingga terbentuk pusaran energi yang besar seperti angin puyuh yang berputar besar.

Kemudian jagat menghempaskan semua energi spiritual itu untuk memasuki Meridian dan mengisi ruang bintang supaya bintang di lautan jiwa bercahaya.

"Membuka tujuh segel bintang" teriak jagat.

Wuss....

Energi di tubuh jagat meluap luap karena segel yang selama ini dia tutup di buka, dan itu cara untuk memurnikan Combong Manik.

Tingkat beladiri jagat melonjak dari setengah langkah menjadi saint tingkat satu lalu saint tingkat dua, dan terus melonjak hingga Saint tingkat akhir yaitu tingkat lima.

Setelah itu menembus ke saint king tingkat satu dan terus melonjak hingga Saint King tingkat akhir.

Dan setelah itu baru lah dia mencapai level beladiri tingkat Semi Transendent dan terus berlanjut sampai tingkat akhir.

Setelah itu dia masuk ke Transendent tingkat satu, di sana barulah jagat membuka mata, karena kalau di lanjutkan tubuhnya tidak akan kuat dan tubuhnya akan meledak.

Perjuangan jagat selama enam ratus tahun di kerajaan siluman serigala berbuah manis, jiwanya bisa mencapai tahap Transendent, hanya saja tubuhnya lemah karena kekuatan energi petir yang tidak stabil.

Sehingga level beladiri yang sekarang dia miliki harus di segel supaya lonjakannya tidak parah bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Hal ini terpaksa jagat lakukan karena dia ingin memurnikan Combong Manik yang diberikan oleh ratu ajag.

Beruntung sebenarnya dia tadi menggunakan domain untuk menghalangi lonjakan energi dari tubuhnya.

Kalau tidak, mungkin kamar hotel ini bisa meledak dan membunuh pengunjung hotel yang ada di sini.

"Ini sudah cukup, dan jangan terlalu lama, kalau tidak tubuh ku akan meledak" ucap jagat.

Kemudian dia melukai jari telunjuk dengan cara menggigitnya, lalu dia teteskan darah ke manik yang dia pegang.

Combong Manik itu meresap darah yang diteteskan jagat dan manik itu seperti hidup dengan bergerak ke kanan dan kiri.

Setelah itu manik itu mengeluarkan cahaya yang melahap tubuh jagat, sehingga jagat pun menghilang dari kamar hotel.

Beruntung Eriska sudah tertidur lelap, kalau dia tahu jagat tiba tiba menghilang mungkin dia akan panik.

Jagat sekarang ada di ruang dimensi yang berwarna putih, yang masih di penuhi dengan asap putih yang tebal.

Jagat berkata "Di mana ini ? Apakah ini di dalam dunia kecil yang aku buat?"

Jagat melangkahkan kakinya kemudian dia menoleh ke segala arah, dia tidak tahu di mana ujung dari dunia kecil yang dia masuki sekarang ini.

Yang pasti jagat hanya melihat kabut sejauh mata memandang, dengan langkah yang ringan jagat berpikir "Bagai mana caranya aku mengubah dunia kecil ini. Apakah akan sama dengan batu wulung Ireng, lebih baik aku mencobanya saja"

Kemudian jagat membayangkan sebuah tanah lapang.

"Kunpayakun terjadilah...." Teriak jagat.

Hanya sunyi senyap setelah teriakan itu di lontarkan dan tidak terjadi apa apa.

"Sialan ternyata berbeda dengan dimensi yang ada di batu wulung Ireng" umpat jagat.

Roar.....

Dari kejauhan terdengar suara binatang buas yang tidak tahu binatang buas apa yang ada di sini.

"Kenapa aku mendengar suara binatang buas, sepertinya binatang ini bertubuh besar dan kuat" ucap jagat.

Dia pun menjadi siaga dan mengeluarkan belati petir yang dia rubah menjadi pedang petir.

Roar....

Suara itu semakin mendekat, dan benar saja setelah jagat mendengar suara semakin jelas ada lonjakan energi di samping kanan jagat sehingga dia langsung berbalik.

Energi itu menyeruak ke arah jagat seperti serangan energi yang bisa menghabisi jagat dengan sekali hempasan.

Beruntung jagat sudah bersiaga sehingga ketika energi itu menghantam tubuh jagat, dia menahannya dengan pedang petir.

Bak....

Duwar....

Ledakan energi terjadi akibat tubrukan kedua kekuatan, jagat pun terhempas kebelakang sampai beberapa meter.

Jagat berteriak "Siapa kamu ? mengapa kamu menyerang ku !"

Tidak ada jawaban, tetapi ada gerakan yang menghampiri jagat, itu adalah luapan energi seperti tangan yang memanjang dan membentuk cakar

Wuss....

Jagat berhasil mengelak dari serangan cakar tersebut, meskipun demikian jagat masih terhempas beberapa meter oleh pengaruh energi.

"Kuat sekali, makhluk apa dia sebenarnya" Gumam jagat.

Jagat kembali mendapatkan serangan.

Wuss....

Dia tidak sempat menghindar dan malah bertahan dengan menjadikan pedang petir sebagai tameng dengan di selimuti energi spiritual yang di rubah menjadi perisai energi.

Buk....

Perisai energi itu pecah dan cakar besar itu menghantam pedang petir.

Duwar....

Terjadi ledakan sehingga jagat pun terpelanting ke belakang sampai dia pun terguling guling.

"Uhuk.... Uhuk...." Jagat terbatuk.

"Sialan, makhluk apa ini yang mendiami dunia kecil yang ada di combong manik ini, makhluk ini kuat sekali" umpat jagat.

Dia baru pertama mengalami hal yang seperti ini, di pukul mundur dengan satu kali serangan.

Apalagi dia sampai jatuh berguling guling seperti ini, bahkan hanya nampak kukunya saja dan tidak terlihat jelas makhluk apa ini sebenarnya.

Wuss....

Setelah jagat bangkit dia kembali di serang dengan kecepatan yang di luar dugaan, beruntung sekarang dia sekarang memiliki level beladiri tingkat Transendent sehingga kecepatannya bisa mengimbangi kecepatan serangan itu.

Trang....

Trong....

Trang....

Jagat menghindar sambil menebaskan pedangnya kearah cakar itu sampai terjadi percikan api akibat benturan keras tersebut.

Jagat sekarang serius dia pun menggunakan ilmu kanurahanya "Jurus Ajian kilat braja...."

Wuss....

Baam....

***

* Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***

