mawar gembira, elsa kritis

Bab 16

Rangga yang tengah melamun di kagetkan dengan suara elsa terjatuh pingsan. Dan rangga menoleh ke arah suara itu. Rangga tercengang melihat istri nya tergeletak pingsan.

"Elsa.. ?" ucap rangga sambil meraih istrinya

Sa, sa.. bangun sa.. ?!" ucap rangga menepuk-nepuk pipi elsa.

Rangga pun panik iya langsung menggendong elsa dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Kita kembali ke cerita mawar. Mawar berada di depan rumah megah.. Dia berniat untuk mencari kerja di rumah itu. Tak lama kemudian datanglah sebuah mobil yang di kendarai wisnu, tepat di depan gerbang rumahnya. Perempuan sekitar 30 tahunan yang bernama Alda keluar dari sebuah mobil.

"Terimakasih ya mas.. ?" ucap alda seraya menutup pintu mobil, dan mobil itu kembali melaju.

Mawar melihat perempuan itu yang hendak masuk ke gerbang, mawar memanggilnya

"Permisi bu.. ?" ucap mawar kepada alda, dia memanggil ibu karena menghormati dan menghargai.

Alda pun menoleh ke arah mawar dengan mengerutkan keningnya.

"Iya mbak.. Ada apa ya ?" tanya alda

"Mmh.. Maaf bu, apa disini membutuhkan art ?" tanya mawar

"Art ?" jawab alda

Iya bu ?" ucap mawar

"Oh.. Tidak mbak.. Kami sudah ada art." jawab nya dengan senyum ramah

"Oh.. Begitu ya bu. Ya sudah bu.. Terimakasih, mari.." ucap mawar sedikit kecewa

Terlihat wajah mawar sangat sedih, dia berjalan entah harus kemana lagi.

"Bapak.. Ibu.. mawar ingin pulang..hix hix hix.." Mawar menangis

Alda yang sedari tadi memperhatikan mawar, merasa iba, diaa pun teringat kalau suaminya kan punya perusahaan, siapa tahu di PT suaminya ada pekerjaan buat mbak itu. Lalu alda berteriak memanggil mawar yang sudah berjalan meninggalkan rumah wisnu.

"Mbak.. Mbak.. Tunggu mbak.. ?!" teriak alda memanggil sambil berlari kecil mengejar mawar.

Mawar menoleh ke arah alda yang sedang berlari mengejarnya, dan mawar menghentikan langkahnya. Ia menghapus air matanya buru-buru.

Sesampainya di depan mawar alda ngos ngosan.

"Mbak, tadi mencari pekerjaan kan ?" tanya alda kepada mawar dengan nafas ter engah-engah

"Iya bu." jawab mawar

"Mbak cari pekerjaan nya jadi art saja apa yang lain juga ?" tanya alda

"Saya sih kerja apa saja bu, yang penting halal.." jawab mawar

"Oh.. kebetulan, suami saya punya perusahaan. Ya siapa tahu mbak ada rejekinya disana, mbak lulusan apa ?" tanya alda

"Saya lulus SMA bu, tapi.. Ijazah saya di curi orang bersama tas dan pakaian juga handpone saya. Jadi saya tidak punya apa-apa bu, pakaian saja hanya ini yg saya punya. Ucap mawar meneteskan air mata

"Ya Allah.. Mbak.. Ya gak apa-apa nanti saya bicara dulu sama suami saya ya. Bentar saya telepon !" ucap alda seraya mengambil handpone di dalam tas nya. Kemudian dia menelpon suaminya wisnu.

"Hallo mas.. Sudah di kantor ?" tanya alda

"Iya sayang.. Kenapa ?" jawab wisnu

"Mmh.. Di perusahaan mas kira-kira ada lowongan pekerjaan gak ?" tanya alda

"Mas kurang tahu al.. Memang nya siapa yang mau bekerja ?" jawab wisnu

"Ini mas.. Ada perempuan nyari kerjaan, dia sih nanyain art, cuma kita kan udah ada art, jadi aku saranin kerja di pabrikmu." ucap alda

"Ya sudah datang aja dulu kesini, bawa lamaran nya !" jawab wisnu

"Tapi mas.. Dia ijazahnya hilang beserta pakaian dan handpone nya di curi orang, kasian mas.. Gak apalah gak usah pake lamaran..!" ucap alda

"Baiklah suruh kesini saja hari ini juga katakan saja mau bertemu pak wisnu, agar tidak banyak pertanyaan dari karyawan lain dan dari security !"

ucap wisnu.

Wisnu pun menutup handpone nya begitu juga alda.

"O ya mbak kata suami saya mbak langsung aja kesana tidak perlu membawa lamaran, dan ini alamat PT nya." alda menyerahkan kartu nama kepada mawar.

"Oh iya, lupa nama mbak siapa ?" tanya alda

"Nama saya mawar bu.." ucap mawar ramah

"Mawar.. Tadi aku dengar kamu tidak punya pakaian, yuk ikut saya masuk, kebetulan saya ada beberapa pakaian yang sudah tidak terpakai tapi masih layak di pakai, karna badan saya udah melar semenjak lahiran, jadi pakaiannya gak bisa di kenakan." ucap alda kepada mawar.

Mawar pun masuk dan menunggu di teras. Sementara alda masuk ke kamar dia memilih pakaian yang sudah tidak ia pakai. Alda pun memasukan sejumlah uang kedalam amplop. Alda pun keluar dengan membawa tas yang berisikan pakaian.

"Mawar.. ?" ucap alda

"Iya bu." Jawab mawar langsung berdiri dari duduknya.

"Ini pakaian nya, kalau kamu suka pakai kalau tidak suka boleh kamu buang. Dan ini saya ada rejeki sedikit buat kamu ambil lah..?!" ucap alda sambil memberikan tas dan amplop.

"Tidak bu.. Pakaian ini pasti saya pakai, tapi ini apa bu.. ?" ucap mawar basa basi menanyakan amplop

"Sudah.. Ambil saja itu buat kamu !" ucap alda

Mawar terharu, matanya berkaca, ternyata masih ada orang yang peduli kepadanya.

"Terimaksih banyak bu.. Semoga Allah membalas kebaikan ibu.. Sekali lagi terimakasih.." ucap mawar sambil mencium-cium tangan alda.

"Sudah mawar.. Kamu tidak perlu seperti ini. !" ucap alda sambil melepas tangan yang sedang di ciumi mawar.

"ya sudah bu, kalau begitu saya ke tempat pak wisnu.!" ucap mawar

"iya mawar.. Hati-hati ya, semoga kamu sukses Aamiin.. ?!" ucap alda

Mawar pun pergi menuju perusahaan dua saudara.

Di rumah sakit elsa di rawat, dia belum sadarkan diri. Rangga menunggunya dengan memegang tangan elsa. Elsa pun siuman

"Mas.. ?" ucap nua pelan sekali

"iya sa.. Kamu sudah siuman..?" tanya rangga

"mas.. Aku dimana ?" tanya elsa

"kamu di rumah sakit.. Tadi kamu pingsan." jawab rangga.

"Mas.. apakah kamu masih mencintai mawar ?" tanya elsa lemas

"Kamu kenapa menanyakan hal yang tidak penting sa.. ?" ucap rangga

"Katakan dengan jujur mas.. !" ucap elsa

Rangga terdiam sejenak lalu ia menarik nafas panjang.

"Sa.. Mawar itu masa laluku, dan .asa sekarang itu adalah kamu." ucap rangga

"Jawab saja mas.. Apa kamu masih sayang dia !" ucap elsa

Rangga menunduk.

"Iya. Tapi itu dulu.. Sekarang aku menyayangimu sa.." ucap rangga

Elsa tersenyum.

"Mas.. Jika suatu saat nanti aku pergi untik selamanya, aku ingin.. Kamu menikah dengan mawar ya mas.. ?!" ucap elsa meneteskan air mata.

"Kamu itu bicara apa sa.. kamu tidak akan kemana-kemana, kamu akan hidup sampai tua, apa kamu tidak mau menemani mas sampai tua ?" tanya rangga

"Aku ingin mas.. Aku ingin sembuh aku juga ingin hidup sampai tua. Tapi aku tidak bisa melawan takdir." jawab elsa menangis.

"Mas berjanjilah, kamu harus menikah dengan mawar..!" ucap elsa

Bersambung

Episodes
1 Dilema Bab 1
2 lika-liku bahtera cinta
3 mencari pengantin pengganti
4 Menolak menikah dengan juragan dadang
5 Menyerahkan uang ganti rugi
6 mawar memohon kepada rangga
7 pada akhirnya tetanggapun tahu
8 Mawar kabur
9 Mawar akhirnya pergi
10 mencari kerja
11 mawar merasa tidak nyaman
12 Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13 Elsa belajar menerima
14 Awal mawar bertemu rendy
15 Rangga berusaha mencintai istrinya
16 mawar gembira, elsa kritis
17 Mawar pun dapat kerjaan
18 ingin merasakan bahagia
19 Detik-detik elsa meninggal
20 Hati rangga hancur di tinggal pergi
21 Elsa di makam kan
22 Pendekatan rendy
23 rangga ingin kembali pada mawar
24 Sesakit itukah lukamu mawar..
25 Rendy jatuh cinta pada mawar
26 Meski kecewa tetap tersenyum
27 pulang kampung
28 mencari cinta yang pergi
29 Menjemput cinta
30 Cemburu
31 tumbuh cinta
32 perasaan yang sulit di tebak
33 Ada rasa yang tak biasa
34 bingung dengan perasaan
35 Mawar ungkapkan perasaannya
36 mawar dan rendy kembali ke kota
37 Tak menyangka
38 Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39 Rendy dan rangga bertemu
40 detik-detik rangga menemukan mawar
41 Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42 sama-sama kecewa
43 Aku iklas
44 Rangga kembali ke kampung halaman
45 Rangga kembali ke kampung
46 Dani berjumpa mawar
47 yeni semakin berharap
48 persiapan tunangan
49 pertunangan mawar
50 bapak mawar meninggal
51 Ucapannya seperti pertanda
52 malam terakhir rendy, bersama rangga
53 kebersamaan yang terakhir
54 Pelukan terakhir
55 Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56 pernikahan mawar 1 minggu lagi
57 Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58 Hari terakhir rendy bersama mawar
59 Merasa aneh
60 Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61 bagai petir di siang hari
62 Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63 Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64 Detik-detik rendy meninggal.
65 Rendy meninggal
66 Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67 Proses pemakaman
68 Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Dilema Bab 1
2
lika-liku bahtera cinta
3
mencari pengantin pengganti
4
Menolak menikah dengan juragan dadang
5
Menyerahkan uang ganti rugi
6
mawar memohon kepada rangga
7
pada akhirnya tetanggapun tahu
8
Mawar kabur
9
Mawar akhirnya pergi
10
mencari kerja
11
mawar merasa tidak nyaman
12
Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13
Elsa belajar menerima
14
Awal mawar bertemu rendy
15
Rangga berusaha mencintai istrinya
16
mawar gembira, elsa kritis
17
Mawar pun dapat kerjaan
18
ingin merasakan bahagia
19
Detik-detik elsa meninggal
20
Hati rangga hancur di tinggal pergi
21
Elsa di makam kan
22
Pendekatan rendy
23
rangga ingin kembali pada mawar
24
Sesakit itukah lukamu mawar..
25
Rendy jatuh cinta pada mawar
26
Meski kecewa tetap tersenyum
27
pulang kampung
28
mencari cinta yang pergi
29
Menjemput cinta
30
Cemburu
31
tumbuh cinta
32
perasaan yang sulit di tebak
33
Ada rasa yang tak biasa
34
bingung dengan perasaan
35
Mawar ungkapkan perasaannya
36
mawar dan rendy kembali ke kota
37
Tak menyangka
38
Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39
Rendy dan rangga bertemu
40
detik-detik rangga menemukan mawar
41
Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42
sama-sama kecewa
43
Aku iklas
44
Rangga kembali ke kampung halaman
45
Rangga kembali ke kampung
46
Dani berjumpa mawar
47
yeni semakin berharap
48
persiapan tunangan
49
pertunangan mawar
50
bapak mawar meninggal
51
Ucapannya seperti pertanda
52
malam terakhir rendy, bersama rangga
53
kebersamaan yang terakhir
54
Pelukan terakhir
55
Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56
pernikahan mawar 1 minggu lagi
57
Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58
Hari terakhir rendy bersama mawar
59
Merasa aneh
60
Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61
bagai petir di siang hari
62
Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63
Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64
Detik-detik rendy meninggal.
65
Rendy meninggal
66
Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67
Proses pemakaman
68
Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!