Mawar kabur

Bab 8

Di kamar mawar terus saja menangis, tiba-tiba dia ingat sahabatnya, yeni yang bekerja di kota. Kemudian mawar mengambil ponsel nya dan memulai mencari kontak yeni.

Sementara yeni yang baru pulang kerja shift siang ia pun merebahkan tubuhnya di kasur. Tiba-tiba ponsel nya berdering.

"Mawar.." ucap nya pelan sambil melihat layar ponsel nya.

Kemudian yeni mengangkatnya.

"Ya calon pengantin.. ada apa.. Tumben telepon.. Mau ngundang aku kan.. ?" gurau yeni kepada mawar

"yen.. Apa kamu masih kerja di kota ?" tanya mawar sambil menahan tangisnya.

"Masih.. Ni aku baru pulang shift siang.. Besok libur jadi aku bisa menghadiri pernikahanmu ma.." jawab yeni

"Apa ada lowongan di tempat kamu kerja yen.. ?" tanya mawar

"Setahuku belum ada ma.. Emang kenapa sih nanya-nanya kerjaan ?" jawabnya heran

"A aku.. Mau ikut kerja sama kamu ?" jawab mawar terbata-bata

"lho kok kerja bukan nya kamu mau nikah, apa entar setelah nikah mau kerja begitu ?" ucap yeni

"Tidak yen.. Aku gak jadi nikah.." ucap nya di iringi tangisan

"Apa ma, tapi kenapa.. Bukan nya besok kamu nikah ?" ranya yeni penasaran

"Harus nya memang iya besok nikah tapi tidak jadi yen.."

"Tapi kenapa ma.. ?" tanya yeni

"Nanti aja aku ceritanya setelah kita ketemu ya. Yen.. Bisa gak besok kamu jemput aku di terminal ?!" ucap mawar

"Besok.. Bisa.. Kamu mau kesini ?" tanya yeni

"iya yen.. Boleh kan.. ?"

"Ya boleh lah.. Oke aku jemput besok, jam berapa ?" tanya yeni

"Mungkin pagi atau agak siangan nanti aku hubungi lagi kalau sudah sampai." ucap mawar

"Oke ma. Aku tunggu kabar nya ya. Ya udah sudah malam kita tidur yuk ?!" ucap yeni

"Iya yen.. Terimakasih ya yen.. assalamu alaikum. " mawar menutup pembicaraan

"oke ma, wa alaikum salam.." yeni pun menutup teleponnya dan tidur

Sementara mawar, dia langsung mengemasi pakaiannya ke dalam tas, dia memasukan ijazah poto chopi kartu keluarga. Kemudian tas itu di sembunyikan di kolong ranjang nya dan mawar juga bapak dan ibu nya sudah tidur. Di luar pun sudah sepi. Kecuali di belakang rumah ada yang tengah memotong-motong sayuran dan. Daging, persiapan buat paras manan besok.

Sebelum adzan subuh berkumandang, mawar sudah bangun, ia bersiap hendak kabur. Dia berencana pergi dari rumah dan shalat di mesjid atau dalam perjalanan. Karna kalau menunggu adzan dan shalat di rumah takut di ketahui orang-orang dan pastinya sudah oada bangun.

Mawar pun keluar lewat jendela kamar. Ia celingak celinguk melihat ke adaan takut ada orang melihatnya. Rupanya suasana masih sepi. Ia pun kabur berlari.

"Udah jam berapa sekarang ya, apa sudah adzan apa belum ya pak.. ?" tanya ibu kepada bapak yang masih tertidur, sambil merapihkan rambutnya yang terurai ia sanggul pake ikat rambut.

Tak lama kemudian adzan pun berkumandang. bu ratna pergi ke kamar mandi hendak ambil air whudu. Lalu ia menjalankan shalat. Sementara bapak shalat ke mesjid.

Setelah selesai shalat. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan mengucapkan salam

Tok tok tok..

"Assalamualaikum.. ?" ucap perias dan asistennya

"Wa alaikum salam.. Jawab bu ratna sambil membuka kan pintu

"Eh.. Mbak.. Mari mbak masuk ?!" ucap bu ratna

Kemudian perias dan asistennya pun masuk. Di susul oleh dua anak remaja perempuan yang masih kerabat mawar, yang mau di rias menjadi pagar ayu.

"ini ya yang mau jadi pagar ayu ?" tanya asisten perias kepada dua anak remaja itu. Dua anak remaja itu hanya tersimpuh malu.

"Bu.. Calon pengantin nya sudah bangun ?" tanya perias kepada bu ratna

"Seperrinya sudah mbak.. Karna lampu kamarnya sudah menyala, sebentar ya." ucap bu ratna sambil berjalan menuju pintu kamar mawar. Lalu ia mengetuk pintu

Tok tok tok

"Mawar..kamu sudah bangun nak.. ?" tanya ibunya, tapi tidak ada jawaban.

Bu ratna membuka pintu kamar mawar, rupanya tidak di kunci, ia pun masuk ke dalam, namun bu ratna tidak menemukan mawar di kamar.

"Mawar.. Kamu dimana ?" ucap bu ratna sambil matanya mencari.

"Mawar kemana ya, apa di kamar mandi lagi mandi ?" ucap nya dalam hati, kemudian bu ratna keluar dari kamar

"Sebentar ya mbak.. ?!" ucap bi ratna kepada perias itu

Kemudian bu ratna mencari ke kamar mandi dapur halaman, namun mawar tidak di temukan.

"Lah.. Anak itu kemana sih ?" ucapnya bingung..

Kemudian bapak pulang dari mesjid. Tiba-tiba menuju dapur

"Bu, mencari apa ?" tanya bapak

"Pak.. Mawar tidak ada pak ?" jawab bu ratna mulai panik

"Tidak ada bagaimana.. ?" tanya nya heran

"Iya pak mawar hilang.. Ibu sudah cari kemana-kemana tapi tidak ada pak.." ucap bu ratna mulai menangis.

"Ibu sabar dulu, mungkin mawar sedang keluar dulu ?!" ucap bapak

"Keluar kemana pak.. Keluar ke siapa.. Apa ke rumah rangga lagi, tapi tidak mungkin ?" jawab bu ratna

"ya sudah bapak cari ke kamar nya mungkin sekarang sudah ada di kamar ?!" ucap bapak

Kemudian bapak pergi menuju kamar mawar. Namun tetap sama di kamar mawar tidak ada. Namun bapak melihat ada sehelai kertas di atas meja riasnya. Kemudian ia mengambil dan membacanya.

"Assalamualaikum.. Bapak ibu.. Mawar minta maaf. Maaf kan mawar yang sudah menyusahkan dan membuat malu bapak dan ibu. Maaf kan mawar juga bukan mawar ingin menjadi anak durhaka. Namun mawar tidak bisa memaksakan diri untuk menikah dengan juragan dadang. Biarlah mawar sendiri, mawar tidak mau tetap disini, mawar ingin sembuhkan luka dan melupakan semua. Bapak dan ibu doa kan saja mawar.. Semoga mawar selalu ada dalam lindungan Allah subhanahu wata ala. Bapak dan ibu semoga sehat-sehat. Bapak ibu.. Mawar pamit pergi wasalam.

Membaca surat dari mawar bapak dangat kaget.

"Bu.. Ibu.. Cepat kemari bu.. ?!" ucap bapak

Mendengar panggilan suaminya, bu ratna langsung berlari menuju kamar mawar.

"Ada apa pak.. ?" tanya bu ratna panik

Perias itu celingukan ke kamar mawar, dalam hatinya berkata

"Ada apa ya ?"

Sementara asistennya sedang merias yang akan jadi pagar ayu.

"ini bu baca ?!" ucap bapak kepada bu ratna sambil memberikan surat itu.

Ratna mengambil sehelai kertas itu kemudian membacanya dalam hati dan bu ratna pun terkejut dan menjatuhkan dirinya di atas ranjang mawar ia pun menangis.

"Mawar anak ku.." ucap bu ratna sedih

"Bu.. ?" ucap bapak lalu memeluk istrinya. Dan mereka berdua menangis

Mendengar bu ratna dan pak yanto menangis, perias itu pun masuk ke kamar mawar yang terbuka lebar.

"permisi.. Maaf.. Bapak ibu.. Ada apa ya ?" tanya perias.

Bapak melepas kan pelukannya dan ia menarik nafas panjang.

"Mawar mbak.. Mawarnya kabur." ucap bapak sambil menangis

"Apa pak.. Kabur.. ?" tanya perias kaget

Bersambung

Episodes
1 Dilema Bab 1
2 lika-liku bahtera cinta
3 mencari pengantin pengganti
4 Menolak menikah dengan juragan dadang
5 Menyerahkan uang ganti rugi
6 mawar memohon kepada rangga
7 pada akhirnya tetanggapun tahu
8 Mawar kabur
9 Mawar akhirnya pergi
10 mencari kerja
11 mawar merasa tidak nyaman
12 Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13 Elsa belajar menerima
14 Awal mawar bertemu rendy
15 Rangga berusaha mencintai istrinya
16 mawar gembira, elsa kritis
17 Mawar pun dapat kerjaan
18 ingin merasakan bahagia
19 Detik-detik elsa meninggal
20 Hati rangga hancur di tinggal pergi
21 Elsa di makam kan
22 Pendekatan rendy
23 rangga ingin kembali pada mawar
24 Sesakit itukah lukamu mawar..
25 Rendy jatuh cinta pada mawar
26 Meski kecewa tetap tersenyum
27 pulang kampung
28 mencari cinta yang pergi
29 Menjemput cinta
30 Cemburu
31 tumbuh cinta
32 perasaan yang sulit di tebak
33 Ada rasa yang tak biasa
34 bingung dengan perasaan
35 Mawar ungkapkan perasaannya
36 mawar dan rendy kembali ke kota
37 Tak menyangka
38 Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39 Rendy dan rangga bertemu
40 detik-detik rangga menemukan mawar
41 Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42 sama-sama kecewa
43 Aku iklas
44 Rangga kembali ke kampung halaman
45 Rangga kembali ke kampung
46 Dani berjumpa mawar
47 yeni semakin berharap
48 persiapan tunangan
49 pertunangan mawar
50 bapak mawar meninggal
51 Ucapannya seperti pertanda
52 malam terakhir rendy, bersama rangga
53 kebersamaan yang terakhir
54 Pelukan terakhir
55 Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56 pernikahan mawar 1 minggu lagi
57 Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58 Hari terakhir rendy bersama mawar
59 Merasa aneh
60 Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61 bagai petir di siang hari
62 Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63 Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64 Detik-detik rendy meninggal.
65 Rendy meninggal
66 Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67 Proses pemakaman
68 Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Dilema Bab 1
2
lika-liku bahtera cinta
3
mencari pengantin pengganti
4
Menolak menikah dengan juragan dadang
5
Menyerahkan uang ganti rugi
6
mawar memohon kepada rangga
7
pada akhirnya tetanggapun tahu
8
Mawar kabur
9
Mawar akhirnya pergi
10
mencari kerja
11
mawar merasa tidak nyaman
12
Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13
Elsa belajar menerima
14
Awal mawar bertemu rendy
15
Rangga berusaha mencintai istrinya
16
mawar gembira, elsa kritis
17
Mawar pun dapat kerjaan
18
ingin merasakan bahagia
19
Detik-detik elsa meninggal
20
Hati rangga hancur di tinggal pergi
21
Elsa di makam kan
22
Pendekatan rendy
23
rangga ingin kembali pada mawar
24
Sesakit itukah lukamu mawar..
25
Rendy jatuh cinta pada mawar
26
Meski kecewa tetap tersenyum
27
pulang kampung
28
mencari cinta yang pergi
29
Menjemput cinta
30
Cemburu
31
tumbuh cinta
32
perasaan yang sulit di tebak
33
Ada rasa yang tak biasa
34
bingung dengan perasaan
35
Mawar ungkapkan perasaannya
36
mawar dan rendy kembali ke kota
37
Tak menyangka
38
Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39
Rendy dan rangga bertemu
40
detik-detik rangga menemukan mawar
41
Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42
sama-sama kecewa
43
Aku iklas
44
Rangga kembali ke kampung halaman
45
Rangga kembali ke kampung
46
Dani berjumpa mawar
47
yeni semakin berharap
48
persiapan tunangan
49
pertunangan mawar
50
bapak mawar meninggal
51
Ucapannya seperti pertanda
52
malam terakhir rendy, bersama rangga
53
kebersamaan yang terakhir
54
Pelukan terakhir
55
Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56
pernikahan mawar 1 minggu lagi
57
Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58
Hari terakhir rendy bersama mawar
59
Merasa aneh
60
Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61
bagai petir di siang hari
62
Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63
Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64
Detik-detik rendy meninggal.
65
Rendy meninggal
66
Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67
Proses pemakaman
68
Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!