pada akhirnya tetanggapun tahu

Bab 7

"Tidak mas.. Aku tidak mau pergi. Aku tetap akan disini." ucap mawar sambil menangis

Rangga pun marah dan ia pun menarik tangan mawar dan di sered keluar.

"Pergi kataku. Kamu bukan siapa-siapa aku lagi mawar, kamu calon istri orang ?!" ucap nya sambil menyeret mawar keluar.

Mawar berusaha bertahan agar dia tidak keluar namun tenaga rangga lebih kuat.

"Rangga.. Hentikan.. Kamu tidak boleh kasar sama perempuan ?!" ucap abah nya menghalangi

"Iya nak.. Kamu tidak noleh seperti itu.. Kasian mawar..!!!" ucap umi

Namun rangga tidak menghiraukan ucapan umi dan abah nya, rangga tetap menyeret mawar keluar.

"Tidak mas.. Aku tidak mau pergi.. Umi.. Abah.." ucap mawar menangis.

Setelah sampai di pintu keluar, mawar di dorong di lempar keluar oleh rangga.

"Pergi !!!" teriak rangga sambil melempar mawar keluar.

Mas..?" ucap mawar saat terlempar tersungkur ke lantai.

"Asal kamu tau mawar sampai menangis darah pun aku tidak akan menikahimu. Karna aku sudah tidak mencintaimu, aku benci kamu. Ucap rangga dengan berat hati harus berbohong. Kemudian rangga dengan cepat menutup pintu

Sebelum rangga menutup pintu mawar cepat berdiri hendak masuk namun rangga dengan cepat menutup pintu.

dan rangga pun menangis di balik pintu.

"Mas.. ?" teriak mawar sambil berlari menuju pintu. Ia menangis menggedor-gedor pintu

"Mas.. Buka mas.. Aku mohon nikahi aku.. Aku gak mau nikah dama dia..?!" ucap mawar menangis di balik pintu sambil memukul-mukul pintu. Dan mereka pun saling menangis di balik pintu.

Di saat mawar tengah menangis depan pintu rumah rangga. Tiba-tiba bu ratna datang dan berteriak.

"Mawar ?"

Mawar mendengar suara ibu nya langsung kaget. Dan tercengang.

"i ibu.. " jawab mawar pelan ketakutan.

"Sedang apa kamu di sini. Ayo pulang ?!" tanya ibunya marah sambil menarik lengan mawar.

"Kamu ini.. Benar-benar susah di bilangin.. Sudah ibu bilang.. Dia sudah tidak mau sama kamu mawar.. Ucap nya sambil menarik membawa pulang.

Mawar tidak menjawab dia hanya bisa menangis.

Kamu itu dasar bo**h... bikin malu ibu." ucap ibunya lagi gereget sambil mendorong-dorong kepala mawar pake telunjuknya.

Sesampainya di depan rumah banyak tetangga yang melihat dan bertanya ada apa kenapa.

Ibu mawar tidak menghiraukan tetangga yang melihatnya.

"masuk !!!" ucap nya teriak kepada mawar. Dan mawar pun berlari masuk ke dalam.

"Ada apa ini ratna.. ?" tanya se orang nenek yang masih kerabat ibu ratna. Beliau nenek nya yeni teman sekolah mawar.

"Anu nek.. Itu.." bu ratna bingung mau menjelaskannya bagaimana, karna para tetangga disitu kumpul.

"Apa aku harus ceritakan sebenarnya, karna besok juga mereka akan tahu bahwa mawar menikah bukan dengan rangga. Ucap bu ratna dalam hati.

"Ratna.. malah ngelamun.. ?" tanya nenek

"Oh iya nek.. jadi begini nek.. Ibu-ibu dan bapak-bapak. Sebenarnya.. Mawar itu tidak jadi menikah dengan rangga. " ucapnya sedikit gugup

"Apa.. Terus kalau tidak menikah dengan rangga lalu mawar nikah sama siapa ?" tanya nenek

Ibu ratna menarik nafas panjang.

"Mawar.. Akan menikah.. Dengan juragan dadang.." ucap bu ratna.

Sungguh berita yang mengagetkan ibu-ibu dan bapak-bapak termasuk nenek yang berada di halaman rumah mawar.

" Kok bisa begitu bu.. Bagaimana ceritanya ?" tanya bapak-bapak salah satu tetangganya.

"Iya bu.. Bukankah mawar dan rangga sudah bertunangan.. Dan mereka juga sudah sangat dekat sekali ?" tanya se orang ibu yang juga tetangga nya.

"Iya.. Memang mereka sudah tunangan. Tapi.. Si rangga memutuskan mawar begitu saja." ucap bu ratna

Di kediaman rangga. Rangga masih menangis di balik pintu. Umi dan abah nya benar-benar tidak tega melihatnya. Tiba-tiba pikiran abah gelap.

"kalau semua ini gara-gara abah gara-gara penyakit abah, lebih baik abah mati saja." ucap abab sambil pergi ke dapur. Umi mengikuti abah pergi ke dapur. Dan abah mengambil pisau, umi pun kaget apa yang akan di lakukan suaminya dengan pisau itu.

"Bah.. Itu pisau untuk apa ?" tanya umi kaget

"Biarkan abah mati mi.. abah tidak tega melihat mawar seperri itu hanya gara-gara abah, biar tidak ada acara operasi-operasi, gara-gara itu kan mereka putus ?"

Kemudian abah hendak menusukan pisau keperutnya. Namun umi segera menahannya.

"Abah ini apa-apa sih bah.. Istigfar bah.. Istigfar.. ?!"

"Biarkan saja mi.. Biarkan abah mati." ucap nya sambil berusaha rebut-rebutan pisau bersama umi.

Rangga yang sedang menangis pun berhenti karna mendengar keributan di dapur, kemudian rangga berlari menuju dapur. Dan rangga menyaksikan umi dan abah rebutan pisau. Rangga pun kaget dan meraih pisau yang ada di tangan abahnya.

"Abah ini kenapa, tolong bah.. Jangan memperkeruh ke adaan.. ?!" ucap rangga kesal

"iya bah.. Rangga benar.. Memang nya dengan kematian akan mengembalikan ke adaan ?" ucap umi marah

Abah pun menangis dan berlutut di lantai..

"Abah merasa bersalah kepada mawar dan kamu nak.. Se andainya abah tidak hernia mungkin tidak akan seperti ini. Ucap abah..

"Tidak bah.. Ini bukan salah abah.. Tapi rangga, karna rangga sayang abah, rangga ingin abah sehat. Jika hernia abah tidak di tangani rangga khawatir akan mengakibatkan komplikasi yang berpotensi serius. Dan selain masalah abah.. Ada elsa, yang umurnya tidak tahu sampai kapan, bertahan, dia juga sakit, kanker otak stadium 4 bah.."

"Astagfirullah.. " Ucap umi terkejut sambil mengusap dadanya.

"Dan juragan dito meminta rangga untuk menikahinya bah.. Karna kata juragan itu permintaan terakhir putrinya. Jadi ini semua bukan salah abah.." ucap rangga seraya memeluk abah nya yang masih berlutut di lantai

"Lalu kamu mau menikahi neng elsa dan rela memutuskan mawar yang sudah kamu kenal lama ?" tanya abah nya

Kemudian rangga melepaskan pelukannya. Dan ia berdiri

"Mawar itu sehat, bisa menikah dengan siapa saja bisa memilih siapa saja. Sementara elsa dia sakit dia tidak berdaya bah.. rangga kasihan, di akhir hidupnya rangga ingin membahagiakan dia." ucap nya dengan membelakangi umi dan abah

"Umi tidak tahu, harus bangga atau marah sama kamu nak.. Kamu menyakiti calon istrimu, demi membahagiakan orang lain.. Kamu boleh membahagiakan siapa saja yang kamu mau, tapi tidak harus menyakiti orang lain ?!" ucap umi

"Terus rangga harus bagaimana mi.. Apa harus kembali kepada mawar ?"

tanya rangga sambil membalikan badan nya dan memandang umi

"Tidak nak.. Semua sudah terlambat. jika kamu kembali kepada mawar, maka hati elsa dan juragan akan hancur. "

"Lalu rangga harus bagaimana mi.. Kembali pada mawar terlambat kembali pada elsa mawar tersakiti. Harus bagaimana.. ?" ucap rangga bingung

"Jika memang kamu mau menikah dengan mawar, seharusnya dari awal kamu tidak menyetujui permintaan juragan. Dengan begitu elsa tidak akan begitu berharap. Kalau sekarang elsa sudah berharap." jawab umi marah,

Bersambung

"

Episodes
1 Dilema Bab 1
2 lika-liku bahtera cinta
3 mencari pengantin pengganti
4 Menolak menikah dengan juragan dadang
5 Menyerahkan uang ganti rugi
6 mawar memohon kepada rangga
7 pada akhirnya tetanggapun tahu
8 Mawar kabur
9 Mawar akhirnya pergi
10 mencari kerja
11 mawar merasa tidak nyaman
12 Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13 Elsa belajar menerima
14 Awal mawar bertemu rendy
15 Rangga berusaha mencintai istrinya
16 mawar gembira, elsa kritis
17 Mawar pun dapat kerjaan
18 ingin merasakan bahagia
19 Detik-detik elsa meninggal
20 Hati rangga hancur di tinggal pergi
21 Elsa di makam kan
22 Pendekatan rendy
23 rangga ingin kembali pada mawar
24 Sesakit itukah lukamu mawar..
25 Rendy jatuh cinta pada mawar
26 Meski kecewa tetap tersenyum
27 pulang kampung
28 mencari cinta yang pergi
29 Menjemput cinta
30 Cemburu
31 tumbuh cinta
32 perasaan yang sulit di tebak
33 Ada rasa yang tak biasa
34 bingung dengan perasaan
35 Mawar ungkapkan perasaannya
36 mawar dan rendy kembali ke kota
37 Tak menyangka
38 Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39 Rendy dan rangga bertemu
40 detik-detik rangga menemukan mawar
41 Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42 sama-sama kecewa
43 Aku iklas
44 Rangga kembali ke kampung halaman
45 Rangga kembali ke kampung
46 Dani berjumpa mawar
47 yeni semakin berharap
48 persiapan tunangan
49 pertunangan mawar
50 bapak mawar meninggal
51 Ucapannya seperti pertanda
52 malam terakhir rendy, bersama rangga
53 kebersamaan yang terakhir
54 Pelukan terakhir
55 Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56 pernikahan mawar 1 minggu lagi
57 Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58 Hari terakhir rendy bersama mawar
59 Merasa aneh
60 Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61 bagai petir di siang hari
62 Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63 Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64 Detik-detik rendy meninggal.
65 Rendy meninggal
66 Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67 Proses pemakaman
68 Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Dilema Bab 1
2
lika-liku bahtera cinta
3
mencari pengantin pengganti
4
Menolak menikah dengan juragan dadang
5
Menyerahkan uang ganti rugi
6
mawar memohon kepada rangga
7
pada akhirnya tetanggapun tahu
8
Mawar kabur
9
Mawar akhirnya pergi
10
mencari kerja
11
mawar merasa tidak nyaman
12
Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13
Elsa belajar menerima
14
Awal mawar bertemu rendy
15
Rangga berusaha mencintai istrinya
16
mawar gembira, elsa kritis
17
Mawar pun dapat kerjaan
18
ingin merasakan bahagia
19
Detik-detik elsa meninggal
20
Hati rangga hancur di tinggal pergi
21
Elsa di makam kan
22
Pendekatan rendy
23
rangga ingin kembali pada mawar
24
Sesakit itukah lukamu mawar..
25
Rendy jatuh cinta pada mawar
26
Meski kecewa tetap tersenyum
27
pulang kampung
28
mencari cinta yang pergi
29
Menjemput cinta
30
Cemburu
31
tumbuh cinta
32
perasaan yang sulit di tebak
33
Ada rasa yang tak biasa
34
bingung dengan perasaan
35
Mawar ungkapkan perasaannya
36
mawar dan rendy kembali ke kota
37
Tak menyangka
38
Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39
Rendy dan rangga bertemu
40
detik-detik rangga menemukan mawar
41
Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42
sama-sama kecewa
43
Aku iklas
44
Rangga kembali ke kampung halaman
45
Rangga kembali ke kampung
46
Dani berjumpa mawar
47
yeni semakin berharap
48
persiapan tunangan
49
pertunangan mawar
50
bapak mawar meninggal
51
Ucapannya seperti pertanda
52
malam terakhir rendy, bersama rangga
53
kebersamaan yang terakhir
54
Pelukan terakhir
55
Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56
pernikahan mawar 1 minggu lagi
57
Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58
Hari terakhir rendy bersama mawar
59
Merasa aneh
60
Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61
bagai petir di siang hari
62
Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63
Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64
Detik-detik rendy meninggal.
65
Rendy meninggal
66
Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67
Proses pemakaman
68
Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!