mawar memohon kepada rangga

Bab 6

"Masih menangis juga ?" tanya ibu nya berdiri di samping ranjang yang di hias sedemikian indahnya

"Ibu tidak akan pernah tau perasaanku bu." jawab mawar pelan dan tertunduk.

Mendengar ucapan anaknya, bu ratna yang tadi nya marah menjadi kasian. Lalu ia duduk dan memeluk putrinya sambil menangis.

"Ibu tahu nak.. Ibu sangat tahu.. Lalu mau bagaimana lagi.. Kita hanya bisa menerima apa yang sudah di tentukan yang maha kuasa. Mungkin ini jalan cerita hidup, nak.." ucap ibunya sambil mengelus-elus kepala mawar dalam pelukannya.

"Maaf kan ibu, bukan ibu tidak mengerri perasaanmu nak.. kamu tahu.. Tadi sore abah dan umi datang menyerahkan uang ini sebagai tanda ganti rugi dan tanda bahwa rangga benar-benar membatal kan menikah denganmu. Ucap bu ratna sambil mengambil amplop itu dan memperlihatkan kepada mawar.

"Tidak mungkin bu.. Mas rangga mungkin bercanda." ucapnya sambil berlinang air mata merasa tidak percaya.

"Kamu masih tidak percaya mawar.. ?" tanya ibunya.

"Terserah kamu, ibu cape meyakinkan mu harus bagaimana lagi. Ucap bu ratna sambil meninggalkan mawar di kamarnya.

"Aku benar-benar tidak percaya, mas rangga tega melakukan ini semua. Tidak. Sebelum terlambat aku harus kesana meminta ia mengurungkan niatnya. Ia aku harus kesana." Ucap mawar bicara sendiri.

Kemudian mawar beranjak dari ranjangnya, dan iya memastikan agar tidak ada orang yang melihat dia keluar. Kebetulan di dalam rumah sudah sepi, tinggal di luar rumah pun sepi, mungkin karna hujan jadi mereka kembali ke rumahnya masing-masing. Mawar pun pergi meninggalkan rumahnya dengan hujan-hujanan. Dia tidak peduli dirinya ke hujanan basah kuyup mau sakit dia tidak perduli yang terpenting niatnya terlaksanakan.

Di kediaman juragan dito.

"Pah.. bukannya uang ganti rugi sudah di serahkan oleh mas rangga, terus kenapa hajatannya masih di gelar ,?" tanya elsa kepada papahnya yang sedang menikmati kopi.

"Sayang.. Rupanya papah lupa memberi tahumu ya." ucap papahnya

"Tentang apa pah.. ?" ucap elsa sambil duduk di samping papahnya.

"Ya tentang mawar.. Jadi.. Si mawar itu tetap akan menikah sayang.." ucap papahnya sambil mencubit hidung elsa.

"Apa pah.. ?" ucap elsa terkejut sambil berdiri.

"Sayang, sayang.. Tenang dulu.. Dengarkan dulu.. ?!" ucap papahnya sambil menarik elsa suruh duduk lagi

"Papah ini gimana sih, si mawar lanjut nikah kok papah malah nyuruh elsa tenang.." ucap nya cemberut dan melipat tangannya seraya duduk

"Iya sayang.. Mawar itu memang akan menikah.. Tapi bukan dengan rangga.." ujar nya sambil memegang bahu elsa.

"Terus kalau bukan sama mas rangga, sama siapa dia nikah pah.. ?" ucap elsa penasaran

"Dia menikah, dengan teman papah.. Juragan dadang." jawab nya tersenyum

"Apa pah. Dengan juragan dadang.. Bukan nya dia sudah punya istri dua berarti mawar jadi istri ke tiga pah ?" tanya elsa

"Iya sayang.. Yang penting dia tidak jadi menikah dengan rangga." ujar juragan dito.

Elsa tersenyum senang akhirnya kecemasannya sudah teratasi semua.

Di kamar rangga melamun

"Besok adalah pernikahan mawar dan juragan dadang.. Sesungguhnya aku tak ikhlas, wanita yang kucintai menikah dengan laki-laki yang sudah berumur. Itu gara-gara aku." ucap nya dalam hati seraya menangis.

Tiba-tiba pintu rumahnya ada yang menggedor-gedor

"Mas rangga buka.. Mas.. ?" terdengar suara mawar dari luar.

Umi dan abah yang hendak tidur barusaja merebahkan badannya di atas kasur mendengar teriakan mawar memanggi-manggil.

"Bah.. Itu seperti suara mawar ?" ucap umi kepada abah

Kemudian umi dan abah bangun dan keluar dari kamarnya.

"iya bener bah.. Itu suara mawar.." ucap umi

Lalu umi dan abah menuju pintu dan membuka nya. Sungguh terkejut umi dan abah melihat mawar yang basah kuyup sambil menggigil dan menangis.

"Mawar.. Kamu nak.. Astaghfirullah.. ?" ucap umi

"Umi... ?" jawab mawar langsung mereka pelukan dan mereka menangis

"Kenapa kamu hujan-hujanan seperti ini nak.. ?" ucap umi seraya mengusap-usap air mata di pipi mawar

"Umi.. Abah.. Hix hix hix.. Mawar gak mau nikah sama juragan dadang.. Umi.. Tolongin mawar.. ?!"

"Iya nak.. Umi tahu.. Tapi umi tidak tidak berdaya.." ucap umi menangis

Rangga mendengar tangisan mawar di balik pintu kamar. Sungguh ini semua mengiris hatinya, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia sudah berjanji kepada juragan dito. Rangga pun menangis.

"Umi.. Mana mas rangga.. ?" tanya mawar sambil menangis

Rangga yang sedari tadi mendengarkan diapun keluar dari kamarnya. Dan dia berdiri dekat pintu kamar. Mawar menoleh ke arah suara pintu di buka, dan ia melihat rangga sudah berdiri. Mawar pun tambah menangis tersedu-sedu sambil menghampiri rangga.

"Mas.. " kata-katanya terhenti. Mawar menjatuhkan tubuhnya dan berlutut di kaki rangga. Sementara rangga sendiri masih berdiri dan menangis. Ia ingin rasanya memeluk mawar, tapi ia tahan.

Umi dan abah pun yang menyaksikan ikut menangis.

"Mas.. Aku mohon mas.. aku gak mau nikah sama dia, aku gak mau... Hix hix hix.. aku hanya ingin nikah sama kamu mas.. ?!" ucap mawar sambil nangis dan masih berlutut

"Bangunlah mawar.. ?" suruh rangga kepada mawar

"Tidak mas.. Aku tidak mau bangun sebelum kamu mau nikahi aku mas.. Hix hix hix.." jawab mawar masih besimpuh di kaki rangga.

"Sudah kubilang aku tidak akan menikahimu mawar.. Sekarang kamu pergi dari sini. Pergi... ?!" rangga berteriak.

"Tidak mas.. Aku mohon.. Aku tidak mau nikah sama juragan dadang.. Aku gak mau mas.. hix hix hix.." ucap mawar sambil nangis.

"Umi.. Tolong bujuk mas rangga ?!" ucap nya sambil menghampiri umi dan memohon.

Umi dan abah menangis dan menggelengkan kepalanya.

Kemudian mawar menghampiri rangga yang masih berdiri di tempat. Mawar menatap rangga dengan berlinang air mata.

"Mas.. sekali lagi aku mohon mas.. nikah ya mas.. Aku gak mau nikah sama dia mas..?!" ucap mawar

"Tidak mawar, tidak. Dengarkan aku, sekarang kamu calon istri juragan dadang, jangan pernah berharap lagi padaku. sampai kapan pun aku tidak akan menikahimu ?!" ucap rangga sambil memegang bahunya.

"Tapi kenapa mas.. Apa aku pernah menyakitimu, apa aku pernah menghianatimu mas.. Kenapa ?" tanya nya teriak sambil nangis.

"Tidak mawar.. Kamu baik.. Kamu juga setia.." jawab rangga menangis

"Lantas kenapa mas.. Kenapa ?" tanya mawar dengan nada teriak.

"Kenapa ? Karena aku sudah tidak cinta lagi sama kamu, aku juga tertarik sama elsa." ucap rangga dengan berat

Deg jantung mawar kaget.

"Apa mas.. Jadi karna dia kamu mutusin aku mas.. ?"

"Sudahlah mawar, sekarang kamu pergi dari sini, dan jgn pernah tunjukan wajahmu di hadapanku, ?!" ucap rangga teriak

Bersambung

Terpopuler

Comments

Beatrix

Beatrix

Jangan lupa update setiap hari, saya suka banget dengan ceritanya 👏

2024-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 Dilema Bab 1
2 lika-liku bahtera cinta
3 mencari pengantin pengganti
4 Menolak menikah dengan juragan dadang
5 Menyerahkan uang ganti rugi
6 mawar memohon kepada rangga
7 pada akhirnya tetanggapun tahu
8 Mawar kabur
9 Mawar akhirnya pergi
10 mencari kerja
11 mawar merasa tidak nyaman
12 Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13 Elsa belajar menerima
14 Awal mawar bertemu rendy
15 Rangga berusaha mencintai istrinya
16 mawar gembira, elsa kritis
17 Mawar pun dapat kerjaan
18 ingin merasakan bahagia
19 Detik-detik elsa meninggal
20 Hati rangga hancur di tinggal pergi
21 Elsa di makam kan
22 Pendekatan rendy
23 rangga ingin kembali pada mawar
24 Sesakit itukah lukamu mawar..
25 Rendy jatuh cinta pada mawar
26 Meski kecewa tetap tersenyum
27 pulang kampung
28 mencari cinta yang pergi
29 Menjemput cinta
30 Cemburu
31 tumbuh cinta
32 perasaan yang sulit di tebak
33 Ada rasa yang tak biasa
34 bingung dengan perasaan
35 Mawar ungkapkan perasaannya
36 mawar dan rendy kembali ke kota
37 Tak menyangka
38 Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39 Rendy dan rangga bertemu
40 detik-detik rangga menemukan mawar
41 Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42 sama-sama kecewa
43 Aku iklas
44 Rangga kembali ke kampung halaman
45 Rangga kembali ke kampung
46 Dani berjumpa mawar
47 yeni semakin berharap
48 persiapan tunangan
49 pertunangan mawar
50 bapak mawar meninggal
51 Ucapannya seperti pertanda
52 malam terakhir rendy, bersama rangga
53 kebersamaan yang terakhir
54 Pelukan terakhir
55 Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56 pernikahan mawar 1 minggu lagi
57 Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58 Hari terakhir rendy bersama mawar
59 Merasa aneh
60 Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61 bagai petir di siang hari
62 Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63 Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64 Detik-detik rendy meninggal.
65 Rendy meninggal
66 Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67 Proses pemakaman
68 Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Dilema Bab 1
2
lika-liku bahtera cinta
3
mencari pengantin pengganti
4
Menolak menikah dengan juragan dadang
5
Menyerahkan uang ganti rugi
6
mawar memohon kepada rangga
7
pada akhirnya tetanggapun tahu
8
Mawar kabur
9
Mawar akhirnya pergi
10
mencari kerja
11
mawar merasa tidak nyaman
12
Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13
Elsa belajar menerima
14
Awal mawar bertemu rendy
15
Rangga berusaha mencintai istrinya
16
mawar gembira, elsa kritis
17
Mawar pun dapat kerjaan
18
ingin merasakan bahagia
19
Detik-detik elsa meninggal
20
Hati rangga hancur di tinggal pergi
21
Elsa di makam kan
22
Pendekatan rendy
23
rangga ingin kembali pada mawar
24
Sesakit itukah lukamu mawar..
25
Rendy jatuh cinta pada mawar
26
Meski kecewa tetap tersenyum
27
pulang kampung
28
mencari cinta yang pergi
29
Menjemput cinta
30
Cemburu
31
tumbuh cinta
32
perasaan yang sulit di tebak
33
Ada rasa yang tak biasa
34
bingung dengan perasaan
35
Mawar ungkapkan perasaannya
36
mawar dan rendy kembali ke kota
37
Tak menyangka
38
Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39
Rendy dan rangga bertemu
40
detik-detik rangga menemukan mawar
41
Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42
sama-sama kecewa
43
Aku iklas
44
Rangga kembali ke kampung halaman
45
Rangga kembali ke kampung
46
Dani berjumpa mawar
47
yeni semakin berharap
48
persiapan tunangan
49
pertunangan mawar
50
bapak mawar meninggal
51
Ucapannya seperti pertanda
52
malam terakhir rendy, bersama rangga
53
kebersamaan yang terakhir
54
Pelukan terakhir
55
Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56
pernikahan mawar 1 minggu lagi
57
Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58
Hari terakhir rendy bersama mawar
59
Merasa aneh
60
Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61
bagai petir di siang hari
62
Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63
Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64
Detik-detik rendy meninggal.
65
Rendy meninggal
66
Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67
Proses pemakaman
68
Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!