Menyerahkan uang ganti rugi

Bab 5

"sudahlah bah.. Jangan sedih.. Ini sudah takdirku. abah dan umi harus segera menyerahkan uang ini kepada mereka ya..?!" ucap rangga.

Umi dan abah hanya mengangguk.

Sore pun tiba. Umi dan abah pergi menuju ke rumah bu ratna. Di rumah bu ratna banyak tamu yang berdatangan ada yang datang dan ada yang pergi.

Umi dan abah merasa tidak enak hati untuk mendatangi rumah mawar, namun mau bagaimana lagi, terpaksa mereka pun pergi

"Bah.. Kok rumah mawar ramai sekali ya, banyak tamu.. Berarti bu ratna tidak mengumumkan pernikahannya batal ?" tanya umi seraya berjalan

"sepertinya begitu mi.." jawab abah

Tak lama kemudian umi dan abah pun sampai di depan rumah mawar.

"Assalamu alaikum..?" ucap umi dan abah

"wa alaikum salam.. Eh.. Ada besan.." ucap tetangga yang membantu menerima tamu.

"Mari masuk umi abah.. ?!" ucap tetangga yang membantu disana mempersilahkan masuk.

Bu ratna yang sedang mengobrol dengan tamu-tamu lain, melihat umi dan abah masuk ke dalam, ia heran mau apa mereka.

"Umi.. Abah.. ?" ucap nya pelan sambil mengerutkan keningnya.

Kemudian tamu-tamu pun satu persatu pada pergi. Karna sore mau menjelang maghrib tidak ada tamu yang datang, bu ratna yang tadi sibuk melayani para tamu, kini dia menghampiri umi dan abah yang sedari tadi duduk berdua.

"Umi dan abah.. Maaf.. Ada tujuan apa kemari ?" tanya bu ratna sedikit judes.

"maaf bu.. Kalau kedatangan kami ini mungkin mengganggu keluarga bu ratna." ucap abah

"Tidak bah.. Kami tidak merasa terganggu." ucap bu ratna

"iya bu terimakasih.. Sebenarnya kedatangan kami kemari hanya mau menyerahkan ini.. " ucap umi sambil mengambil amplop coklat di dalam tas nya dan menyodorkannya kepada bu ratna.

Bu ratna heran dan penasaran apa isi dalam amplop itu, kemudian dia meraih nya dan membukanya sambil berkata

" Apa ini umi.. ?"

"Mmh.. Itu uang dari kami jumlahnya 100 juta, itu untuk mengganti kerugian i u ratna karna pesta pernikahan yang batal." ucap umi sambil tersenyum cemas

"Uang 100 juta ?" ucap bu ratna mangap dan membulatkan matanya

"Tapi umi.. Saya tidak minta ganti rugi, lagi pula, pesta pernikahan ini tetap di lanjutkan." ucap bi ratna kepada umi sambil mendorong amplop ke arah umi.

Umi dan abah saling menoleh heran, bagaimana bisa pesta pernikahan tetap lanjut tanpa ada pengantin laki-laki nya karna sudah jelas-jelas rangga menolak.

"Maaf bu.. Maksud ibu lanjut bagaimana ?" tanya abah penasaran

Bu ratna tersenyum sinis sebelum menjawab pertanyaan abah

"Pasti kalian penasaran ya, kok bisa di lanjut laki-lakinya kan tidak ada atau memutuskan. Umi.. Abah.. Mawar memang tidak jadi menikah dengan rangga, namun bukan berarti mawar gagal menikah, mawar akan tetap akan menikah, memang bukan dengan anak umi dan abah yang so itu, mawar akan menikah dengan juragan dadang." ucap nya bangga

Apa ?" ucap umi dan abah tercengang

"Iya.. Kan anak umi juga mau menikah dengan anak juragan dito karna kaya kan.. Nah mawar juga bisa, nikah sama juragan kaya.." ucap bu ratna

Umi dan abah tersenyum kecil.

"ya syukur Alhamdulillah kalau begitu bu.. hanya doa restu nya saja dari kami." ucap umi.

"ya sudah.. Umi dan abah bawa saja uang ini ?!" ucap bu ratna

" Tidak bu.. Niat kami datang kemari untuk memberikan uang ini kepada ibu." ucap umi

"Tapi saya tidak pernah minta ganti rugi umi.. Dan lagi pula saya tidak rugi, karna pernikahan ini tetap lanjut."

ucapa bu ratna

"iya bu kami tahu ibi ratna tidak pernah meminta ganti rugi kepada kami, namun kami paham. Sudahlah ibu terima saja ya bu. Kalau begitu kita pamit krn sudah maghrib.?!"

ucap umi kemudian mereka beranjak dari duduknya.

"Ya sudah.. Jika kalian memaksa.. saya terima uang ini." ucap bu ratna sambil mengambil amplop itu.

Kemudian abah dan umi pun berpamitan pergi.

Di kediaman juragan dadang. Dadang tengah mencukur kumisnya di depan cermin. Tiba-tiba istri peramanya datang

"Jadi benar pah.. Kamu mau nikah lagi besok ?" tanya istri pertama juragan dadang

"Iya mah.." jawabnya sambil mencukur kumisnya

"Sama gadis kecil.. Pah.. Dia itu pantasnya jadi anak kamu.. Bukan istri kamu.. ?" ucap istrinya

"Lah.. Memang kenapa.. Wong ibu nya sendiri yang menawarkan anaknya." jawab juragan dadang dan menghentikan mencukur kumisnya.

"Jadi papah tetap mau nikahi gadis itu ?" tanya istri nya

"Ya. Mau tidak mau kalian harus mengizinkan, kalau tidak silahkan kalian pergi dari rumah ini. Ucap juragan dadang sambil meninggalkan istrinya.

"Bagaimana mi.. ?" tanya rangga kepada umi yang baru saja sampai ke rumahnya

"Sudah nak.. Tapi mawar tetap akan menikah.." ucap umi nya lemas

Deg jantung rangga kaget

"Nikah mi.. Sama siapa ?".tanya rangga penasaran

"Juragan dadang.." jawab abah nya

Sesungguhnya mendengar kabar ini rangga tidak senang.. Dia terasa di iris-iris pisau, Sakit terasa namun mau bagaimana lagi ini sudah takdir dan jodoh

Rangga tidak berkata sepatah kata pun ia masuk ke dalam kamar. Dia menjatuhkan tubuh nya dan menangis.

"Seharusnya besok itu adalah hari yang paling bahagia bagi kami, namun sebaliknya malah ke hancuran yang terjadi." ucap rangga dalam hati.

Di rumah mawar ramai sekali orang-orang berdatangan dan tetangga yang membantu. Malam itu MUA datang hendak mencat kuku mawar dan merias tangan dengan hena.

"Assalamu alaikum..?" ucap perias

"Wa alaikum salam.. Eh.. Mbak.. Mari mbak masuk.." Ucap bu ratna

"Calon pengantin nya ada ? Ucap perias pelan

"Ada lah mbak.. Masuk aja ke kamar..?!" jawab bu ratna

Kemudian si perias itu mengetuk pintu kamar mawar..

Tok tok tok

Mawar yang sedang menangis buru-buru mengusap air mata di pipinya.

Perias ifu masuk. Dan matanya melihat ke wajah mawar..

"mbak kenapa mbak.. kok matanya sembab ?" tanya nya heran

"Mmh.. Gak mbak.. Gak apa-apa." jawab mawar.

"pengatin itu gak boleh nangis.. Apa lagi besok pas hari H nya. Hehe.. ?!" ucap perias.

"Sini mbak kita cat kuku nya ya.. Kalau besok subuh takutnya gak keburu, karna biasanya kalau calon nya sekampung datang nya awal msh pagi udah datang..?!" ucap perias

Mawar pun menyodorkan tangannya. Dan perias itu mulai mengecat kuku nya. Akhirnya mengecat kuku pun selesai. Perias itupun pergi. Mawar sendiri di kamar, lalu ibu nya masuk ke kamar mawar dengan membawa uang yang di berikan tadi sore oleh umi dan abah. Ia melempar uang itu ke ranjang mawar. Mawar yang sedang tiduran tengkurap pun kaget dan bangun.

Bersambung

Episodes
1 Dilema Bab 1
2 lika-liku bahtera cinta
3 mencari pengantin pengganti
4 Menolak menikah dengan juragan dadang
5 Menyerahkan uang ganti rugi
6 mawar memohon kepada rangga
7 pada akhirnya tetanggapun tahu
8 Mawar kabur
9 Mawar akhirnya pergi
10 mencari kerja
11 mawar merasa tidak nyaman
12 Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13 Elsa belajar menerima
14 Awal mawar bertemu rendy
15 Rangga berusaha mencintai istrinya
16 mawar gembira, elsa kritis
17 Mawar pun dapat kerjaan
18 ingin merasakan bahagia
19 Detik-detik elsa meninggal
20 Hati rangga hancur di tinggal pergi
21 Elsa di makam kan
22 Pendekatan rendy
23 rangga ingin kembali pada mawar
24 Sesakit itukah lukamu mawar..
25 Rendy jatuh cinta pada mawar
26 Meski kecewa tetap tersenyum
27 pulang kampung
28 mencari cinta yang pergi
29 Menjemput cinta
30 Cemburu
31 tumbuh cinta
32 perasaan yang sulit di tebak
33 Ada rasa yang tak biasa
34 bingung dengan perasaan
35 Mawar ungkapkan perasaannya
36 mawar dan rendy kembali ke kota
37 Tak menyangka
38 Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39 Rendy dan rangga bertemu
40 detik-detik rangga menemukan mawar
41 Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42 sama-sama kecewa
43 Aku iklas
44 Rangga kembali ke kampung halaman
45 Rangga kembali ke kampung
46 Dani berjumpa mawar
47 yeni semakin berharap
48 persiapan tunangan
49 pertunangan mawar
50 bapak mawar meninggal
51 Ucapannya seperti pertanda
52 malam terakhir rendy, bersama rangga
53 kebersamaan yang terakhir
54 Pelukan terakhir
55 Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56 pernikahan mawar 1 minggu lagi
57 Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58 Hari terakhir rendy bersama mawar
59 Merasa aneh
60 Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61 bagai petir di siang hari
62 Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63 Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64 Detik-detik rendy meninggal.
65 Rendy meninggal
66 Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67 Proses pemakaman
68 Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Dilema Bab 1
2
lika-liku bahtera cinta
3
mencari pengantin pengganti
4
Menolak menikah dengan juragan dadang
5
Menyerahkan uang ganti rugi
6
mawar memohon kepada rangga
7
pada akhirnya tetanggapun tahu
8
Mawar kabur
9
Mawar akhirnya pergi
10
mencari kerja
11
mawar merasa tidak nyaman
12
Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13
Elsa belajar menerima
14
Awal mawar bertemu rendy
15
Rangga berusaha mencintai istrinya
16
mawar gembira, elsa kritis
17
Mawar pun dapat kerjaan
18
ingin merasakan bahagia
19
Detik-detik elsa meninggal
20
Hati rangga hancur di tinggal pergi
21
Elsa di makam kan
22
Pendekatan rendy
23
rangga ingin kembali pada mawar
24
Sesakit itukah lukamu mawar..
25
Rendy jatuh cinta pada mawar
26
Meski kecewa tetap tersenyum
27
pulang kampung
28
mencari cinta yang pergi
29
Menjemput cinta
30
Cemburu
31
tumbuh cinta
32
perasaan yang sulit di tebak
33
Ada rasa yang tak biasa
34
bingung dengan perasaan
35
Mawar ungkapkan perasaannya
36
mawar dan rendy kembali ke kota
37
Tak menyangka
38
Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39
Rendy dan rangga bertemu
40
detik-detik rangga menemukan mawar
41
Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42
sama-sama kecewa
43
Aku iklas
44
Rangga kembali ke kampung halaman
45
Rangga kembali ke kampung
46
Dani berjumpa mawar
47
yeni semakin berharap
48
persiapan tunangan
49
pertunangan mawar
50
bapak mawar meninggal
51
Ucapannya seperti pertanda
52
malam terakhir rendy, bersama rangga
53
kebersamaan yang terakhir
54
Pelukan terakhir
55
Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56
pernikahan mawar 1 minggu lagi
57
Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58
Hari terakhir rendy bersama mawar
59
Merasa aneh
60
Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61
bagai petir di siang hari
62
Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63
Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64
Detik-detik rendy meninggal.
65
Rendy meninggal
66
Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67
Proses pemakaman
68
Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!