lika-liku bahtera cinta

Hancurnya hati mawar

Bab 2

 "Mas jangan bercanda lho..?" jawab mawar tidak percaya

 "Mas serius mawar, maafkan mas.. Kita putus.." ucapnya lalu dia pergi.

Duarrr.. Suara petir menyambar bersamaan dengan jantung mawar, hujan pun mulai turun, mawar yang masih mematung dan berderai air mata rasa tidak percaya apa yang barusan di dengar.

 "mas.. Tunggu mas..?" ucap mawar mengejar rangga dan meraih tangan rangga yang belim jauh

 "Apa maksud semua ini.. Kenapa mas bilang begitu, Mas.. Pernikahan kita tinggal dua hari lagi.. Kenapa mas putuskan aku secara tiba-tiba. Apa salah aku mas apa ?" tanya mawar dengan nada teriak sambil menangis.

 "jika kamu memutuskan aku dari dulu sebelum kita merencanakan pernikahan, aku masih bisa terima mas.. begitu juga dengan keluargaku. Tapi.. Kamu memutuskan aku di saat kita mau menikah.." ucap mawar sambil menjatuhkan badannya berlutut di kaki rangga sambil menangis tersedu sedu.

Rangga berdiri dengan berderai air mata. Lalu ia berkata

"maaf kan aku.. Ucapnya pelan lalu dia berlalu pergi meninggalkan mawar

"Mas.. Mas.. ?" mawar teriak memanggil rangga, namun rangga tidak menolah atau memperdulikannya.

Di kediaman rangga umi dan abah cemas hujan lebat dan petir bersahutan, namun anaknya tidak kunjung pulang.

"Bah.. Rangga kemana sih ?" tanya umi nya rangga cemas

"Abah juga tidak tahu mi.. Tadi dia pergi tergesa-gesa tanpa pamit sama kita."

"mungkin dia ke rumah mawar kali ya bah.. ?" ucap umi nya ke pada abah.

"mungkin.." jawab abah simple.

Tiba-tiba pintu di ketuk dari luar rangga mengucapkan salam

"Assalamu alaikum..?" ujar rangga sambil membuka pintu rumahnya.

"wa alaikum salam.. " Umi dan abah menjawab.

"lho nak.. Kamu basah kuyup begini memangnya dari mana ?" tanya imi kepada rangga sambil menyentuh badannya yang basah

Rangga tidak menjawab pertanyaan umi nya dia malah langsung bilang

"Umi.. Abah.. Tolong nanti kalau sudah reda hujannya umi dan abah pergi ke rumah mawar dan putuskan kalau rangga tidak jadi menikah.. ?!"

"Apa ?" umi dan abah serentak kaget

"kamu itu kenapa.. Apa ada masalah sama mawar.. Kalian bertengkar.. ?"

tanya abahnya kepada rangga.

"Rangga.. Dalam sebuah hubungan ada pertengkaran itu hal yang biasa, kalian baru mau menikah." ucap abah nya sambil mengusap punggung rangga yang basah

"benar kata abahmu rangga. Dan jangan mengambil keputusan saat emosi.. Nanti kamu menyesal nak.. ?!" ucap umi nya

"Tidak abah.. Umi.. Rangga sudah bertekat tidak akan menikahi mawar.. Dan rangga pun sudah bicara sama mawar tadi.. ucap rangga pilu.

"Astaghfirullah.. Rangga, Kamu itu kenapa.. Memangnya ada masalah apa sampai-sampai kamu memutuskan tidak akan menikahinya, abah sudah bilang.. Kalau ada masalah selesaikan baik-baik ?!" ucap abah marah kepada rangga

"sudah lah.. Pokonya batal kan pernikahan ini !!!" ucap rangga sambil pergi meninggalkan abah dan umi.

"pak.. Ko mawar belum pulang ya.. Mana hujan deras lagi dia tidak bawa payung.. Ibu khawatir pak..?" tanya ibi mawar kepada suaminya yang tengah duduk santai.

"Paling juga di rumah rangga bu.."

Di saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba suara pintu di buka.

"Bapak.. Ibu.. Hix hix hix.. ?" mawar datang dengan tangis tersedu sedu

Ayah dan ibunya kaget, melihat anaknya sudah basah kuyup sambil menangis.

mawar berlari dan langsung memeluk ibunya. Ibu mawar tambah panik

"kamu kenapa nak.. ?" tanya ibu nya panik

"Rangga bu.. Hix hix hix.. ucapnya terhenti

"iya rangga kenapa.. ? Tanya ibunya

kemudian ayah nya pergi ke dapur membawa segelas air putih dan memberikan nya kepada mawar..

"Minum dulu nak.. Dan tenangkan dirimu, bicara perlahan lahan ua nak..

Mawar pun mengambil air yang di berikan bapaknya, dan meminum nya.

"Coba katakan pelan-pelan ada apa ?" tanya bapaknya kepada mawar.

mawar menarik nafas panjang dan menahan tangisnya.

"mas rangga.. Dia.. Memutuskan hubungan pak.. Bu.. Dan dia tidak mau menikahi mawar.. Hix.. Hix.. Hix.. Mawar menangis lagi

Mendengar ucapan mawar, ibu nya langsung melotot kaget begitu pun dengan bapak nya.

"Apa mawar.. Apa kamu tidak salah bicara ?" tanya ibunya tidak percaya

"iya ibu.. Itu benar.. Hix hix hix.." ucap mawar sambil menangis tersedu-sedu.

"Memang nya apa yang kamu lakukan sampai-sampai si rangga membatalkan pernikahan, hah.. ?" tanya ibu nya marah..

"Bu.. Bu, sudahlah jangan menyudutkan mawar ?!" ucap bapaknya.

"mawar tidak melakukan apa-apa bu.." jawab mawar yang masih menangis

"ini tidak bisa di biarkan. Tidak bisa begitu saja membatalkan, pernikahan dua hari lagi dekorasi sudah di pasang.. Undangan sudah di sebar.. Tidak tidak bisa begitu.

Kemudian ibu mawar beranjak dari duduknya dan melepaskan pelukan mawar, ia menyingsingkan lengan baju kebayanya dan kain jarik yang melilit di pinggangnya.

"aku akan kesana.. " ucap ibunya sambil berjalan menuju pintu keluar

"Bu.. bu, sudah lah.. Nanti saja tunggu hujan reda dulu.. ?!" cegah bapaknya mawar..

"Ibu tidak bisa menunggu lagi pak. Ini seperti penghinaan bagi ibu. Kalau mau membatalkan kenapa tidak ke rumah dengan sopan, malah memutuskan di tengah jalan. Katanya keluarga tau agama. Hhh.."

ucap ibunya mawar bener-benar marah.

"Bawa payung bu.. !!!" ucap bapak

"Tidak perlu." jawab ibunya seraya pergi meninggalkan tempat dan berjalan menuju rumah rangga

Kebetulan rangga dan mawar bertetangga hanya beda Rt saja.

"Bagaimana pah.. Apa papah sudah bicara kepada mas rangga, apa dia siap nikah sama elsa ?" tanya elsa ketika sedang duduk menikmati secangkir kopi di ruang keluarga.

"iya nak.. Papah sudah bicara. Dan rangga menyetujui nya." ucap juragan dito kepada putrinya seraya tersenyum.

"Mmh.. Syukurlah pah.. Terus nikahnya kapan pah, apakah kita nikah dua hari lagi. Jadi pengantin perempuannya itu aku."

"Oh.. Tidak tidak.. Nak.. Kalau kamu menikah di tanggal dan hari yang sama dan pengantin laki-laki nya pun sama. Papah khawatir tetangga akan membicarakan jelek tentangmu.. Nanti mereka akan mengataimu pelakor. Tidak papah tidak mau."

"mmh.. Terus kapan dong pah.. ?"

"pokonya secepatnya asal jangan di hari dan tanggal yang sama." ucap juragan dito menenangkan elsa.

"Tapi pah.. Elsa takut mas rangga berubah pikiran.." ucap nya menunduk

"tidak akan sayang.. Papah jamin. Rangga itu sayang sama abahnya dia ingin abahnya sembuh, jadi tenang saja ya sayang.. Jangan khawatir.." ucap papahnya meyakinkan elsa

Dor dor dor.. Suara pintu rumah rangga di gedor-gedor keras oleh ibunya mawar seraya teriak-teriak

"Rangga.. Rangga.. Buka ?!"

Umi dan abah yang berada di dalam pun kaget mendengar suara pintu di gedor-gedor kencang.

"Bah.. Itu ibu nya mawar.. Pasti dia mau mempertanyakan hal tadi." ucap umi ketakutan.

Bab 3

umi pun membuka pintunya, dengan gemetar.

"Eh.. Ibu.. Mari masuk bu ?!" ucap umi berbasa basi

"Tidak perlu. Saya datang kemari hanya ingin bertemu dengan anak kalian, di mana rangga ?" ucap ibu nya mawar marah

Rangga yang sedang di kamar menangis, mendengar suara ibunya mawar ia pun keluar.

"iya bu.. Saya disini." ucap rangga pelan dan tertunduk

Kemudian ibunya mawar masuk dan berjalan menghampiri rangga

"Rangga saya mau tanya sama kamu, salah anak saya sama kamu itu apa, dimana.. Sampai-sampai kamu tega membatalkan pernikahan yang sebentar lagi akan di laksanakan, apa kamu gak mikir.. Perasaan mawar.. Yang sudah setia menunggu kamu, tiba-tiba kamu putuskan di tengah jalan." tanya ibu nya mawar penuh amarah

"Dan apa kamu gak mikir.. saya akan menanggung malu dan menanggung kerugian hah ?"

"Bu.. Maaf kan saya.. Saya akan menanggung kerugian ibu." ucap rangga pelan

kedua orang tua rangga kaget begitu juga dengan ibu mawar.

"Rangga.. Kamu bicara apa nak.. Kita mana ada uang untuk mengganti kerugian ibu mawar ?" ucap uminya

"Oh.. Jadi sekarang kamu sudah banyak uang ya.." ucap ibu mawar sambil tertawa sinis laku ia melanjutkan perkataanya lagi

"Apa menurutmu, rasa malu keluarga kami akan bisa di ganti dengan uang ?" ucap ibu mawar mulai pelan

"Uang memang tidak bisa mengganti rasa malu mawar dan ibu, namun setidaknya ibu tidak merasa di rugikan dari pihak kami ." ucap rangga

Di kediaman mawar. Bapak mawar cemas dia mondar mandi seperti setrikaan. Sementara mawar sedang termenung ia mengingat ingat apa salah nya.

"mawar.. Kira-kira apa yang di lakukan ibumu di rumah rangga ya ?" tanya bapaknya.

"mawar tidak tahu pak.." jawab nya sambil menghapus air matanya

"Tapi tidak akan mungkin ya kalau ibumu macam-macam ?" tanya bapaknya lagi cemas

Mawar tidak menjawab dia hanya menggelengkan kepala.

"Sebenarnya saya datang kesini itu bukan minta ganti rugi, rangga.. Saya cuma ingn tahu alasan kamu membatalkan dan memutuskan hubungan kamu dan mawar itu karna apa, pernahkah mawar menyakitimu.. Atau menghianatimu hah.. ?" ucap ibu mawar seraya menunjuk nunjuk rangga

"Baiklah bu.. Saya akan katakan alasannya. Saya sudah tidak mencintai mawar.. Dan saya mencintai non elsa putri juragan dito." ucap nya dengan berat.

Apa.rangga apa yang kamu katakan nak.. ?" ucap umi nya kaget.

"ya umi.. Apa yang rangga ucapkan itu adalah yang sebenarnya. Rangga tertarik sama elsa cantik, putih, modis, berpendidikan dan juga kaya." ucap rangga lantang tapi dalam hati dia menangis, agar ibu mawar membenci dan tidak mempertanyakan alasan lagi.

"oh, jadi itu alasanmu rangga. Hhh.. Terimakasih kini saya sudah tahu yang sebenarnya. Permisi. Ucap ibu mawar lalu meninggalkan rumah rangga namun di cegah umi

"Tunggu bu.. Maafkan kata-kata anak saya jangan di ambil hati mungkin dia sedang emosi atau kilap biar nanti saya bujuk ya bu ?!" ucap umi kepada ibu mawar

"Tidak usah umi. Terimakasih.. Disini saya sadar bahwa saya memang bukan orang kaya dan anak saya juga tidak cantik juga berpendidikan." ucap ibu mawar lalu berlalu keluar.

Ke esokan harinya ibu nya mawar sakit meriang.. Dia istirahat.

"oalah.. bu.. Bapak kan sudah bilang jangan pergi masih hujan, tapi ibu kukuh aja pergi, kan jadinya meriang begini. Ucap bapak mawar sambil mengompres kening ibu mawar.

"Pak.. Ibu sakit begini tu bukan karna kena air hujan, ibu sudah biasa kena air hujan kemarin-kemarin tidak apa-apa. Ibu ini begini karna kepikiran putri kota pak.." ucap nya sambil di kompres

"ya harusnya bagaimana lagi bu.. Orang sudah tidak sudi tidak bisa di paksa" ucap bapak mawar.

Rangga semenjak kejadian semalam dia tidak keluar dari kamarnya, dia sedang menangis menatap photo mereka berdua saat tunangan dulu. Tiba-tiba pintu kamar di ketuk

Tok tok tok..

Rangga buru-buru menghapus air matanya dan meletakan potonya di meja yang berada di samping ranjangnya.

"Masuk saja tidak di kunci." ucap rangga

Kemudian masuklah umi dan abahnya

"Umi.. Abah.. Ada apa ?" tanya rangga

"apa kamu baik-baik saja nak.. ?" tanya umi kepada rangga lalu ia duduk di atas ranjang di susul abahnya yang berdiri di hadapan rangga.

"Aku tidak apa-apa umi.. Memangnya kenapa ?" jawab rangga se raya memalingkan wajahnya agar tidak terlihat kalau dirinya habis menangis

"Rangga.. umi dan abah ingin tahu pasti alasan kamu membatalkan pernikahan itu kenapa ?" tanya umi seraya mengelus kepala rangga

Rangga menarik nafas panjang lalu ia berkata.

"Aku sudah tidak cinta lagi sama maw

ar umi.." ucapnya sambil menunduk

"Kamu jangan bohong nak.. Umi tahu kamu, kamu itu anak umi darah daging umi, umi tahu kalau kamu sedang membohongi kita semua bahkan membohongi diri sendiri."

"aku tidak bohong umi.. " ucap rangga dengan nada berat

"pandang umi ?!" ucap umi sambil menarik wajah rangga pelan agar menatap uminya.

"Abah.. Rangga sangat sayang sama abah.. Rangga ingin abah sembuh total.." ucap rangga seraya memeluk tangan abahnya.

"abah juga sayang sama kamu nak.. Tapi apa hubungannya antara batalnya nikahmu dengan abah.. ?"

Di rumah juragan dito, terlihat juragan dito sedang membereskan uang yang begitu banyaknya. Tiba-tiba elsa datang dan duduk di sebelah papahnya.

"Pah.. besok kan pernikahan mawar dan mas rangga jika tidak batal, tapi kok elsa belum mendengar pernikahannya di batalkan, apa jangan-jangan mereka jadi juga menikah ?" ucap elsa

"Kamu tau ini apa ?" jawab papahnya sambil menunjukan ke gepokan uang, lalu tersenyum licik

"Uang.." jawab elsa simple

"hahaha... Papah tahu ini uang sayang.. Maksud papah.. Uang ini untuk siapa dan untuk apa ?" jawab juragan dito sambil tertawa.

"iya pah itu untuk apa dan siapa ?" tanya elsa sambil nunjuk ke gepokan uang itu.

"ini uang jumlahnya 100 juta. Untuk mengganti kerugian orang tuanya mawar." ucap papahnya.

"Apa pah.. Sebesar itu, tapi elsa lihat dekor yang di pasang tidak mewah dekor yang biasa aja, pasti gx nyampe 100, 50 juta juta juga rasanya kemahalan." ucap elsa

"Ya tidak apa-apalah sayang.. Uang ini.. Tidak bisa menggantikan rasa sakit dan malu mereka. Tapi setidaknya sedikit mengobati."

"Abah.. Rangga ingin abah segera di operasi. Dan juragan dito akan membiayai operasi abah sampai abah sembuh.. Dengan syarat rangga menikahi non elsa." ucap rangga kepada abahnya

Deg jantung abah dan umi kaget mendengar perkataan rangga anaknya

Bersambung

Terpopuler

Comments

🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡

🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡

Tindihan perasaan!

2024-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Dilema Bab 1
2 lika-liku bahtera cinta
3 mencari pengantin pengganti
4 Menolak menikah dengan juragan dadang
5 Menyerahkan uang ganti rugi
6 mawar memohon kepada rangga
7 pada akhirnya tetanggapun tahu
8 Mawar kabur
9 Mawar akhirnya pergi
10 mencari kerja
11 mawar merasa tidak nyaman
12 Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13 Elsa belajar menerima
14 Awal mawar bertemu rendy
15 Rangga berusaha mencintai istrinya
16 mawar gembira, elsa kritis
17 Mawar pun dapat kerjaan
18 ingin merasakan bahagia
19 Detik-detik elsa meninggal
20 Hati rangga hancur di tinggal pergi
21 Elsa di makam kan
22 Pendekatan rendy
23 rangga ingin kembali pada mawar
24 Sesakit itukah lukamu mawar..
25 Rendy jatuh cinta pada mawar
26 Meski kecewa tetap tersenyum
27 pulang kampung
28 mencari cinta yang pergi
29 Menjemput cinta
30 Cemburu
31 tumbuh cinta
32 perasaan yang sulit di tebak
33 Ada rasa yang tak biasa
34 bingung dengan perasaan
35 Mawar ungkapkan perasaannya
36 mawar dan rendy kembali ke kota
37 Tak menyangka
38 Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39 Rendy dan rangga bertemu
40 detik-detik rangga menemukan mawar
41 Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42 sama-sama kecewa
43 Aku iklas
44 Rangga kembali ke kampung halaman
45 Rangga kembali ke kampung
46 Dani berjumpa mawar
47 yeni semakin berharap
48 persiapan tunangan
49 pertunangan mawar
50 bapak mawar meninggal
51 Ucapannya seperti pertanda
52 malam terakhir rendy, bersama rangga
53 kebersamaan yang terakhir
54 Pelukan terakhir
55 Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56 pernikahan mawar 1 minggu lagi
57 Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58 Hari terakhir rendy bersama mawar
59 Merasa aneh
60 Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61 bagai petir di siang hari
62 Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63 Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64 Detik-detik rendy meninggal.
65 Rendy meninggal
66 Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67 Proses pemakaman
68 Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Dilema Bab 1
2
lika-liku bahtera cinta
3
mencari pengantin pengganti
4
Menolak menikah dengan juragan dadang
5
Menyerahkan uang ganti rugi
6
mawar memohon kepada rangga
7
pada akhirnya tetanggapun tahu
8
Mawar kabur
9
Mawar akhirnya pergi
10
mencari kerja
11
mawar merasa tidak nyaman
12
Akhirnya rangga menikah dengan elsa
13
Elsa belajar menerima
14
Awal mawar bertemu rendy
15
Rangga berusaha mencintai istrinya
16
mawar gembira, elsa kritis
17
Mawar pun dapat kerjaan
18
ingin merasakan bahagia
19
Detik-detik elsa meninggal
20
Hati rangga hancur di tinggal pergi
21
Elsa di makam kan
22
Pendekatan rendy
23
rangga ingin kembali pada mawar
24
Sesakit itukah lukamu mawar..
25
Rendy jatuh cinta pada mawar
26
Meski kecewa tetap tersenyum
27
pulang kampung
28
mencari cinta yang pergi
29
Menjemput cinta
30
Cemburu
31
tumbuh cinta
32
perasaan yang sulit di tebak
33
Ada rasa yang tak biasa
34
bingung dengan perasaan
35
Mawar ungkapkan perasaannya
36
mawar dan rendy kembali ke kota
37
Tak menyangka
38
Kehormatan, waktu itu, mendadak sirna
39
Rendy dan rangga bertemu
40
detik-detik rangga menemukan mawar
41
Rangga dan mawar akhirnya bertemu
42
sama-sama kecewa
43
Aku iklas
44
Rangga kembali ke kampung halaman
45
Rangga kembali ke kampung
46
Dani berjumpa mawar
47
yeni semakin berharap
48
persiapan tunangan
49
pertunangan mawar
50
bapak mawar meninggal
51
Ucapannya seperti pertanda
52
malam terakhir rendy, bersama rangga
53
kebersamaan yang terakhir
54
Pelukan terakhir
55
Rendy meminta, mempercepat pernikahannya.
56
pernikahan mawar 1 minggu lagi
57
Memberitahukan rahasia yang akan menjadi bumerang dalam hidupnya
58
Hari terakhir rendy bersama mawar
59
Merasa aneh
60
Detik-detik rendy, kecelakaan maut
61
bagai petir di siang hari
62
Wisnu hancur ketika melihat jenazah sekar
63
Betapa hancurnya wisnu telah kehilangan anak dan istrinya
64
Detik-detik rendy meninggal.
65
Rendy meninggal
66
Jenazah rendy dan alda juga sekar di bawa ke rumah duka
67
Proses pemakaman
68
Kenapa harus ada yang pergi, meninggalkan dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!