Mencari kerja

Dengan langkah lesu aku melangkah kan kakiku menuju kedai Bu inem yg tak berapa jauh dari rumahku.

Alhamdulillah kedai Bu inem masih sepi belum ada pembelinya yg datang ucapku dalam hati.

"Bu,Bu inem.."panggilku agak kuat karena dia tak kulihat di dalam kedainya.

"Yaaa,entar" teriak Bu inem dari dalam.

"Apa yu?mau bayar hutang ya",sahut Bu inem  sambil keluar dari dalam.rumahnya.

"Tidak Bu ,saya mau bon beras lagi 1 liter sama telur 4 butir aja "jawab ku sambil tertunduk.

"Owalah yuk...yuk yg kemarin aja belum bayar sedikitpun ini mau nambah lagi gimana ceritanya,"ucap Bu inem sambil melengos melihatku

"Iy Bu Nanti secepatnya saya bayar" ucapku.

"Iya tapi kapan saya pun perlu modal tuk diputar ,kalau begini terus bisa tutup warung saya "jelas Bu inem sambil melihatkan wajah kesalnya.

"Jadi Bu bisa saya ambil beras satu liter aja" melas ku.

"Maaf ya yuk tak bisa  nanti kalau udah di bayar baru bisa ibu kasi ",jelas Bu inem.

"Oh,ya udahlah Bu" ucapku sambil keluar dari kede Bu inem dgn hati yg kalut.

"Heem..,"sahut Bu inem.

"Duh gimana ini ,"rasanya ingin aku menjerit sekuat -kuat menggeluarkan uneg-uneg di kepalaku

Tak jauh dari kede Bu inem ada sepasang mata lelaki hitam manis memperhatikan aku dari sepeda motornya.

Lalu dia menghampiri ku sambil menjalankan pelan sepeda motornya.

"Yu..,"tegur bang Dino.

Iy pemuda itu bernama Dino setiawan pemuda yg baik dan sopan dan diam-diam menyukai ku.

Tapi aku sadar dengan kondisiku wanita miskin yg tak berpendidikan tinggi dari wanita penyakitan.

"Eh..iya bang Dino mau kemana ?"sahutku basi basi.

"Ini Abang mau berangkat kerja,tadi Abang lihat Ayu dari kede Bu inem tapi kok tak ada belanjaan nya" ujarnya sambil melihat ke arah tanganku.

Dengan wajah binggung akupun menjawab "iya bang tadi uangnya ketinggalan dirumah lupa ayu bawanya "bohongku.

"Owh..,gitu ",ujarnya.

"Iya bang" jawabku sambil senyum terpaksa.

Tak lama dia menggeluarkan dompet dan menggambil uang lembaran seratus ribu dan menyerahkan padaku.

"Yu..,pakai uang ini aja dulu dari pada bolak balik kerumah kan capek "ucap bang Dino sambil menyerahkan uang tersebut.

Dengan tersenyum akupun menolak dengan lembut kebaikannya.

"Maaf bang tak usah ,biar nanti ayu balik aja lagi ke kede Bu inem" jelasku.

"Udah tak apa yu ambil aja uang ini ,nanti waktu jumpa lagi bisa kamu kembalikan" jelasnya.

"Tak usah bang , makasih" ucapku.

"Oh Ya bang ayu duluan iya ,mau buru-buru"

.

Lalu aku melangkah meninggalkan bang Dino yg masih terpaku di atas sepeda motornya.

Ku tatap kepergian ayu dengan perasaan sedih,kudengar semua percakapan dia dengan Bu inem di kede tadi.

Tapi dia bersikeras tak mau menggambil uang yg ku berikan.

**********

     Dino setiawan 

Aku di pindah tugaskan oleh perusahaan ku di sebuah kota yg terlalu besar ,dan di kota itu juga tempat tanteku tinggal bersama kedua anaknya.

Suami tanteku sudah wafat 5 tahun yg lalu karena kecelakaan waktu pulang dari dinas luar kota.

Karena bertepatan aku ditugaskan di kota yg sama dgn tempat tinggal tanteku makanya aku tinggal di rumahnya.kata Tante sayang uang nya bagus di tabung.

Setelah beberapa hari aku tinggal di sana, tanpa sengaja aku melihat gadis manis berkulit kuning Langsat memakai baju merah keluar dari rumah Tante dgn tersenyum tipis menyapaku.

Tanpa ku pungkiri aku terpana dengan senyumannya itu,aku langsung menghampiri Tante susi di dapur yg lagi mempersiapkan makan malam untuk kami.

"Tan..,itu cewek yg keluar dari rumah kita tadi siapa "tanyaku.

"Yang mana din,"kata Tante sambil melanjutkan pekerjaannya.

"Itu lho Tan,yg pakai baju merah yg barusan aja keluar "

.

"Oh itu si ayu anaknya Bu Wulan ",sahut Tante.

"Ngapain dia kesini Tan ",tanyaku lagi.

"Antar baju setrikaan Tante,ibunya ambil upahan setrikaan jadi dia yg antar,"jelas Tante.

"Kenapa din,kok jadi kepo gitu" senyum Tante.

"Eh..,tak apa-apa Tan penasaran "aja ucapku asal.

Tante Ira pun geleng-geleng kepala sambil tersenyum meninggalkan ku.

Seiring berjalannya waktu aku penasaran dgn gadis manis nan lemah lembut bernama si ayu.

Setiap saat ku pantau dia dari kejauhan rasanya tak nampak dia 1 hari macam ada yg kurang dalam hidup ini.

Tapi aku takut mendekatinya ,aku takut dia tak nyaman dan menjauhi ku.

Biarlah ku pendam rasa ini sampai waktunya tiba nanti.

*"""**""****

        Ayu 

"Gimana ini ..,kasian si nina belum makan dari tadi malam gimana caraku mendapatkan uang."kata ku frustasi

"Akan ku coba ke rumah Bu Tuti aja dulu"

.

Tok..tok..,

"Assalamualaikum Bu ,Bu Tuti "panggil ku sambil mengetuk pintu,

"Waalaikum salam,"sahutnya dari dalam.

"Ada apa ya yuk ? Ada perlu apa sama ibu" ,tanya Bu Tuti.

"Bu ada kerjaan di rumah ibu entah nyuci ,setrika atau apalah itu bu saya butuh kerjaan untuk  hari ini aja dan butuh uang sekarang untuk beli beras Bu ",mohon ku.

"Aduh .., maaf ya yuk kayaknya saya belum butuh lah ,lagian saya pun belum ada uang untuk membayar mu,ibu mohon maaf ya yuk."

Kata Bu Tuti sambil menatap iba

"Iya Bu tak apa -apa,saya permisi dulu ya Bu."

Ku melangkah dari pintu ke pintu mencari pekerjaan

Aku berupaya supaya hari ini kami bisa makan , bagaimana pun caranya.

"Bismillah,semoga Bu Ani bisa membantuku ini yg terakhir." Kata ku menyemangati diri ku sendiri

"Assalamualaikum Bu ,Bu Ani "ucap ku memberi salam

"Waalaikum salam" sahutnya ,

"Ada apa yu" tanyanya.

"Bu ada tidak pekerjaan yg bisa ayu bantu nyuci atau setrika ayu butuh uang untuk beli beras Bu ,"ucapku mengiba .

"Ayu perlu beras ini ibu kasi aja ya ,"ucapnya .

"Tak usah Bu ",tolak ku halus .

"Ayu hanya perlu kerjaan Bu nanti gajinya bisa ayu belanjakan "ucapku memohon

"Ya udah kalau itu kemauan mu,itu ada cucian di keranjang kamu cuci nanti kalau udah selesai kamu saya kasi upah" ucap Bu Ani.

"Alhamdulillah .., "makasih Bu ucapku  sambil memegang tangan nya,

Dan tanpa buang waktu ku cuci pakaian yang di tunjuk oleh Bu Ani tadi.

Setelah selesai akupun melangkah pulang dan menuju ke warung untuk membeli nasi 1 bungkus untuk si Nina

Karena nunggu masak kelamaan kasian dia udah kelaparan dari tadi.

Dan sisanya uangnya ku belikan beras dan telur untuk nanti malam kami masak.

Dengan semangat ku langkahkan kaki ku pulang ke rumah dengan menenteng belanjaan dan membayangkan adikku Nina makan dengan lahap nya.

Sebelum sampai ke dalam kerumah ku dengar teriakan Rio dari dalam kamar bunda.

Aku pun bergegas lari dan masuk dalam perasaan kalut.

Bagaikan di hantam palu besar dada ku begitu sakit menyaksikan Rio menangis sambil memeluk tubuh ringkih yg terbaring  kaku di tempat tidur tanpa bergerak lagi.

Terpopuler

Comments

Kovács Natália

Kovács Natália

Terima kasih penulis hebat

2024-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 kepergian bunda
2 kenangan bunda
3 Mencari kerja
4 memperkenalkan Tante Mira
5 pernikahan ayah
6 Dinda mendekati bang dino
7 Dinda Melabrak ayu
8 Perkelahian di pasar
9 keputusan Ayu
10 Rindu melanda
11 Tak bisa melupakan mu
12 kepergian nina 1
13 kepergian Nina 2
14 Ayu di usir dari kontrakannya
15 Tinggal di rumah pakde
16 Dinda yang semena mena
17 Ayah mencari pekerjaan
18 Dinda ketahuan
19 Bude ketemu istri sirinya pakde
20 Wulan mendekati Dino
21 Ayu di fitnah
22 Ayah tertangkap
23 Kemiripan wajah
24 Kerinduan Angel
25 Ulang tahun wulan
26 Gugatan cerai Tante Mira
27 Dokter Heru
28 Dinda hamil
29 Dinda frustasi
30 Niko melamar Dinda
31 Tinggal tempat mertua
32 Tragedi di pasar
33 Niko di pecat
34 Dokter Heru mengungkapkan perasaan nya
35 Rio kembali
36 Rio kembali
37 Rumah tangga dinda
38 Nina ketahuan
39 Niko tertangkap
40 Dinda ke guguran
41 Dinda kehilangan bayinya
42 Ayu bertemu dengan dinda
43 Acara reunian
44 Bertemu dengan dino
45 Dokter Heru dilema
46 Dinda menemui Niko di rutan
47 Dinda bercerai dengan Niko
48 Nina terkena penyakit mematikan
49 Rio bertemu dengan Ayahnya
50 Agus menolong suster sophi
51 Dokter Nisa dalang penusukan
52 Menghindari dokter Rio
53 Kemarahan suster sophi
54 Suster sophi di culik
55 Suster sophi di culik 2
56 Suster sophi kabur
57 suster sophi selamat
58 Kesepakatan dokter Nisa dan sipir penjara
59 tahanan tewas di lapas
60 Dokter Nisa berulah lagi
61 Dokter Nisa menghabisi sipir penjara
62 Sipir penjara tewas
63 Mencari barang bukti
64 Dokter Nisa tertangkap
65 Perkelahian di sel
66 Persiapan pernikahan
67 Ke rumah bude
68 Sikap sinis Alexa
69 Alexa cemburu
70 Jefri mencoba mendekati dinda
71 Perkelahian di restoran
72 Tabrak lari
73 Persiapan pernikahan
74 Dokter Heru pingsan
75 Dino kecelakaan
76 Dino belum sadarkan diri
77 Permintaan Dino
78 Dino wafat
79 Ayu terpukul
80 Ayu mulai tenang
81 Permintaan Tante lisa
82 Dokter Heru menyerah
83 Ayu di talak
84 Dokter Heru pergi
85 Ayu menemui dokter heru
86 Menyesal tiada arti
Episodes

Updated 86 Episodes

1
kepergian bunda
2
kenangan bunda
3
Mencari kerja
4
memperkenalkan Tante Mira
5
pernikahan ayah
6
Dinda mendekati bang dino
7
Dinda Melabrak ayu
8
Perkelahian di pasar
9
keputusan Ayu
10
Rindu melanda
11
Tak bisa melupakan mu
12
kepergian nina 1
13
kepergian Nina 2
14
Ayu di usir dari kontrakannya
15
Tinggal di rumah pakde
16
Dinda yang semena mena
17
Ayah mencari pekerjaan
18
Dinda ketahuan
19
Bude ketemu istri sirinya pakde
20
Wulan mendekati Dino
21
Ayu di fitnah
22
Ayah tertangkap
23
Kemiripan wajah
24
Kerinduan Angel
25
Ulang tahun wulan
26
Gugatan cerai Tante Mira
27
Dokter Heru
28
Dinda hamil
29
Dinda frustasi
30
Niko melamar Dinda
31
Tinggal tempat mertua
32
Tragedi di pasar
33
Niko di pecat
34
Dokter Heru mengungkapkan perasaan nya
35
Rio kembali
36
Rio kembali
37
Rumah tangga dinda
38
Nina ketahuan
39
Niko tertangkap
40
Dinda ke guguran
41
Dinda kehilangan bayinya
42
Ayu bertemu dengan dinda
43
Acara reunian
44
Bertemu dengan dino
45
Dokter Heru dilema
46
Dinda menemui Niko di rutan
47
Dinda bercerai dengan Niko
48
Nina terkena penyakit mematikan
49
Rio bertemu dengan Ayahnya
50
Agus menolong suster sophi
51
Dokter Nisa dalang penusukan
52
Menghindari dokter Rio
53
Kemarahan suster sophi
54
Suster sophi di culik
55
Suster sophi di culik 2
56
Suster sophi kabur
57
suster sophi selamat
58
Kesepakatan dokter Nisa dan sipir penjara
59
tahanan tewas di lapas
60
Dokter Nisa berulah lagi
61
Dokter Nisa menghabisi sipir penjara
62
Sipir penjara tewas
63
Mencari barang bukti
64
Dokter Nisa tertangkap
65
Perkelahian di sel
66
Persiapan pernikahan
67
Ke rumah bude
68
Sikap sinis Alexa
69
Alexa cemburu
70
Jefri mencoba mendekati dinda
71
Perkelahian di restoran
72
Tabrak lari
73
Persiapan pernikahan
74
Dokter Heru pingsan
75
Dino kecelakaan
76
Dino belum sadarkan diri
77
Permintaan Dino
78
Dino wafat
79
Ayu terpukul
80
Ayu mulai tenang
81
Permintaan Tante lisa
82
Dokter Heru menyerah
83
Ayu di talak
84
Dokter Heru pergi
85
Ayu menemui dokter heru
86
Menyesal tiada arti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!