Bab 4. Arisan

Hari ini seluruh keluarga besar Alexander mengadakan arisan. Dimana seluruh keluarga di wajibkan untuk datang. Bahkan Matheo yang berada di ujung dunia pun juga harus datang.

Tapi, sebelum acara berlangsung, Alex tiba-tiba saja datang memeluk istrinya yang sedang berdandan.

"Eh, ada apa ini?" tanya Tarisa saat mendapatkan pelukan dari suaminya.

"Kenapa, kau tidak suka jika aku memelukmu?" Alex menatap sengit pada istrinya yang menolak pelukannya.

"Eh, aku tidak mengatakan seperti itu. Lagi pula aku hanya bertanya ada apa ini." ujar Tarisa.

Dia tau, jika sudah seperti ini, artinya Alex membutuhkan perhatian darinya. Dia mengusap rahang suaminya dengan lembut.

"Kenapa, heum?" tanya Tarisa penasaran dengan keadaan suaminya saat ini.

"CK, kau pikir aku ini anak bayi?" gerutu Alex.

Walau dia tetap memeluk Tarisa dengan begitu lembut. Dia memang sedang membutuhkan perhatian dari sang bidadari. Tidak, bukan bidadari. Lebih tepatnya kelinci putihnya. Wanita China bermata sipit.

"Ahk ..." Tarisa berteriak saat tiba-tiba di angkat Alex ke atas tempat tidur.

"Hey, kita mau apa ini?" tanya Tarisa ketika dirinya benar-benar dibawa ke atas tempat tidur. Bahkan Alex langsung memeluknya dan tidak membiarkannya pergi kemanapun. Pria itu benar-benar mengunci pergerakannya saat ini.

"Diamlah, Tarisa. Aku hanya ingin seperti ini saja." titah Alex dia hanya ingin menikmati waktunya bersama sang istri.

Akhir-akhir ini dia kurang memiliki waktu bersama dengan Tarisa. Dia merasa waktu mereka miliki terlalu sedikit. Bahkan untuk bermanja-manjaan seperti ini saja mereka sudah tidak bisa lagi. Padahal tidak ada kegiatan apapun yang membuat mereka tidak sempat melakukannya. Hanya saja ada saja masalahnya, lebih tepatnya kendala untuk mereka bersama.

Seperti saat ini, di saat dia ingin bersama dengan istrinya dan menikmati waktu. Tiba-tiba saja pacarnya berdiri dan itu panggilan masuk dari Thunder, lagi.

"Astaga ..., kapan aku bisa memiliki waktu berdua denganmu? lihat lihatlah, anak-anak ini selalu sedang mengganggu waktu kita padahal mereka sudah memiliki keluarga. Rasanya aku sekali menelan mereka hidup-hidup!" gerutu Alex ketika mendapatkan telepon dari putranya.

Padahal dia yang mengatakan bahwa hari ini mereka memiliki acara keluarga. Bahkan Matheo saja pun turut hadir bersama dengan istrinya. Lalu bagaimana bisa di saat mereka sedang berada di tempat acara, sang penguasa tidak ada di tempat.

"Angkat saja, sayang. Mana tau penting." gumam Tarisa yang menyuruh suaminya untuk menjawab pemberontakan itu.

Akhirnya kalau malas dia tetap menjawab panggilan telepon dari anaknya. "Apa?"

Thunder menatap tidak percaya pada ponselnya ketika mendengar suara papanya terlihat tidak bersahabat ketika dia menghubunginya.

Karena tidak ingin mendapatkan amukan dari pria itu, akhirnya Dia memberikan ponselnya pada Sky. Hanya kakaknya itu saja yang berani berhadapan dengan papanya. Jadi lebih baik dia cari aman saja.

Ketika Thunder memberikan ponselnya pada sang kakak, ternyata papanya mengetahui siapa itu. Hanya dari hembusan nafasnya saja Alex sudah tahu siapa yang memegang ponsel Thunder saat ini. "Katakan ada apa? Jangan sampai ku ledakkan rumah mu itu, ya!" ucapnya dengan penuh ancaman.

Sebagian Sky hanya memutar bola mata dengan malas ketika mendengar apa yang papanya katakan.

"Aku tidak mengatakan apapun lalu kenapa papa marah? papa menyuruh kami untuk menghadiri acara yang papa adakan. Tapi, apa yang terjadi? kami sudah di sini semua tapi papa tidak ada."

Deg!

Alex terdiam ketika mendengar apa yang Sky katakan. Dia melupakan satu hal di sini. Astaga, bagaimana bisa dia melupakan hal ini. Padahal dia sendiri yang menyusun rencananya. Tapi dia juga yang merupakan hal itu.

"Kenapa? Sudah sadar kalau usia mulai senja?"

"Sial!" umpatnya pada Sky setelah menyadari kesalahannya.

Alex baru sadar jika dia yang salah di sini. Tapi tetap saja yang namanya Alex tidak ingin salah.

"Kalian yang muda, maka kalian yang menunggu! Lagi pula aku-"

Tut ..tut....tut...

Sky langsung memutuskan sambungan teleponnya begitu saja setelah mendengar apa yang papanya katakan.

"Jangan seperti itu. Kamu ini selalu saja bertengkar dengan papa." tegur Starla ketika melihat suaminya yang kembali berdebat dengan papa mertuanya.

"Kamu tahu sendiri seperti apa papa mertuamu itu. Jika tidak mengajakku bertengkar sehari saja, dia bisa sakit kepala. Jadi dia selalu mengajakku bertengkar, agar kepalanya tidak sakit." jawab Sky pada istrinya yang membuat semua orang hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika mendengar jawaban daru Sky.

Memang benar, bahwa Sky selalu saja bertengkar dengan papanya. Bukan karena mereka saling membenci. Tapi, karena mereka saling sayang makanya seperti itu.

"Sudahlah, jangan di bahas lagi. Kita makan saja dulu. Kasihan kakak baru sampai." ucap Sky lagi, hingga membuat mereka memesan makanannya.

Sedangkan Alex langsung mengumpat saat ponselnya di matikan begitu saja oleh Sky, hingga membuat Tarisa hanya bisa tersenyum saja melihat tingkah suaminya.

***

Terpopuler

Comments

Nena Anwar

Nena Anwar

itulah uniknya Klan Alexander dimana rasa kasih sayangnya selalu dilakukan dengan cara bertengkar dan berteriak

2024-11-23

0

Bu Kus

Bu Kus

Alex Seperi bocah aja ee lanjut thro makasih

2024-11-18

1

Nani Nuraeni

Nani Nuraeni

wowwww keluarga alex yg penomenal, aku suka😊😊😊

2024-11-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!