Dua - Menemui Calon Madu

Wanita cantik bertubuh seksi itu hanya berdiri melihat wanita dekil, hitam, kecil, kurus, yang sedang duduk dan menunduk di depannya.

Bruk!

Naura menaruh map di depan perempuan yang duduk di depannya. Perempuan yang ia cari untuk dijadikan madu, bernama Asti Asyifa.

“Pertama, kamu dilarang jatuh cinta dengan suamiku. Yang kedua, kamu harus memberikan anak pada kami berdua dari rahimmu. Dan, yang ketiga, kamu tidak berhak atas anak itu nanti. Paham?”

Mendengar ucapan sinis wanita di depannya, Asyifa pun mengangguk. “I—iya, Mbak. Saya paham.”

“Bagus! Kalau kamu sudah paham, kamu bisa baca surat perjanjian kerja ini. Kontrak kerja kamu lebih tepatnya!”

Asyifa yang langsung membacanya dengan teliti. Dia tidak mau nantinya kalau sudah menjalankan tugasnya, ada hal yang nantinya akan merugikan dirinya.

Hanya saja, hatinya ternyata tetap pedih saat kontrak itu menyatakan bahwa Asyifa tidak memiliki hak apapun atas anaknya nanti. Namun, Asyifa tak punya pilihan.

Tabungan dan pesangonnya sudah habis dan dia sudah di PHK sejak dua tahun lalu dari pabrik tempatnya bekerja. Padahal, dia memang membutuhkan biaya untuk sekolah kedua adiknya, yang sebentar lagi akan masuk SMA dan SMP.

Tak lama, Asyifa pun  membubuhkan tanda tangan di sana.

Melihat itu, Naura melipat tangannya angkuh. “Baik, Ini uang DP dariku. Nanti malam, kamu siap-siap untuk dijemput orang, dan kamu harus meninggalkan dua adikmu.”

“Tidak masalah, kan? Toh, adik-adikmu itu harus mandiri,” ucap wanita itu lagi, dengan nada  meremehkan.

Tangan Asyifa  mengepal. Namun, dia hanya bisa mengangguk. “Iya, Mbak. Saya sudah menjelaskan semuanya pada adik saya, kalau saya akan bekerja dengan Mbak sebagai Asisten Rumah Tangga. Saya tidak memberitahukan yang sebenarnya, supaya adik saya bisa belajar dengan tenang kalau saya tidak di rumah.”

“Ya sudah, kamu pergi cari baju yang lumayan bagus untuk nanti malam menemui suamiku,” ucap Naura.

Setelah selesai dengan tujuannya, Naura pun pulang meninggalkan Asyifa yang meremang.

Baru kali ini, ia melihat wanita yang terang-terangan mencarikan madu untuk melahirkan anak dari suaminya hanya karena tidak ingin tubuhnya rusak dan  kendur.

Namun, itu bukanlah tempatnya untuk menilai. Bukankah dirinya kini lebih menjijikan?

Asyifa menghela napas panjang. “Tidak apa-apa. Ini untuk adik-adikmu,” lirihnya menahan pedih pada diri sendiri.

Di sisi lain, Adrian yang baru pulang dari kantor, tampak terkejut.  Entah ada setan apa yang merasuki Naura malam ini. Wanita itu tampak menyambutnya dengan mesra. Padahal biasanya saat Adrian pulang, Naura belum ada di rumah.

Entah karena nongkrong di Cafe atau nge-mall dan bikin konten supaya semua orang tahu kalau dirinya hidup bahagia, bebas, dan banyak harta.

Apalagi, setelah perdebatan mereka beberapa waktu lalu saat Naura dengan gilanya meminta Adrian untuk menikah lagi karena meminta keturunan, keduanya makin terasa dingin.

“Kamu tumben sudah di rumah? Tidak keluyuran sama geng kamu itu?” tanya Adrian akhirnya sembari berjalan ke kamarnya.

“Cuma pengen menyambut suamiku, apa tidak boleh?” jawab wanita itu cepat.

“Benarkah?”

Setelah menikah, Naura bahkan tidak pernah masak untuknya. Wanita itu bahkan ke dapur hanya untuk ambil minum dan makan saja! Tapi, Adrian tak pernah mempermasalahkan karena dia memang mencintai Naura.

Kini, Naura tampak gelagapan. “I—iya, ya sudah buruan bersihkan badanmu, lalu makan malam bersama, aku sudah masak, aku tunggu di ruang makan.”

Adrian menghela napas.

Tanpa basa-basi, di pun segera membersihkan diri dan menuju ruang makan.

Hanya saja, ia kembali terkejut saat menemukan sosok perempuan asing yang tampak sederhana dan anggun di sana bersama Asyifa.

Meski demikian, pakaiannya terkesan pasaran dan seperti seorang ART yang biasa bekerja di rumahnya.

Tapi, bukankah pembantu mereka harusnya pulang setiap sore?

“Hai, Mas? Sini makan dulu,” sapa Asyifa, membuyarkan lamunan Adrian.

“Dia siapa, Ra?” tanya Adrian tampak tak suka, “Apa dia pembantu baru kita?”

Perempuan yang Adrian kira pembantu hanya menunduk, sementara Naura tampak tersenyum. “Bukan, dia bukan pembantu. Dia calon istrimu, Mas. Namanya Asyifa,” jawabnya cepat.

“Maksudmu?”

“Kita semalam sudah bicara, bukan, Mas? Kamu minta anak, kan? Jadi, aku carikan calon istri yang bisa memberikanmu anak. Karena itu, jangan minta padaku lagi!” jawab Naura.

“Yang benar saja, Ra! Pikiran kamu di mana sih?” geram Adrian.

Asyifa terdiam. Mendadak, dia ragu dengan pekerjaan yang harus ia jalani nantinya sebagai seorang madu.

Hanya saja, wanita sosialita di sampingnya justru tampak yakin. “Aku serius, Mas. Lusa, kalian menikah siri!”

Rahang Adrian  mengeras, tercetak jelas guratan kemarahan di wajahnya. “Kamu sebenarnya mikir gak sih, Ra?” marahnya, “aku memang mau anak, tapi dari kamu dan bukan yang lain!”

“Mas, kan aku sudah bilang dari awal kalau aku tidak mau hamil. Tapi, Mas terus maksa. Ya udah, ini jalan satu-satunya kalau Mas mau memiliki anak!” ucap Naura, “nikahi Asyifa!”

“Oh iya, aku sudah mengurus pernikahan kalian. Kalian menikah dengan siri, lusa pernikahan kalian!”

“Gak bisa, Ra! Aku gak mau!” ucap Adrian nyalang.

“Konsekuensinya, kamu gak bisa memiliki keturunan selamanya. Ingat Mas, ibumu sudah mendesak kamu untuk memiliki anak, dan aku tidak bisa!” tegas Naura.

Brak!

Adrian memukul meja, sampai Asyifa terjingkat.

“Benar-benar gila kamu, Ra!”

Tanpa kata, Adrian lalu masuk ke dalam kamarnya.

Meski kemarahan pria itu bukan padanya, tapi tetap saja Asyifa takut.

Rasanya, dia ingin kabur dari sana. Sayangnya, Naura sudah membayar penuh uang perjanjian yang sudah digunakannya untuk kedua adiknya.

Seolah tahu pikirannya, Naura tiba-tiba menatapnya tajam. “Kamu masuk kamar saja, Syifa. Tenang saja, kamu tetap akan menjadi istri kedua Mas Adrian!”

Naura masih membujuk Adrian untuk mau menikahi Asyifa. Tidak mudah bagi Adrian untuk membagi cintanya. Meskipun Naura seperti itu, dia tetap mencintai Naura apa adanya. Dia begitu yakin pada Naura, kalau suatu hari nanti Naura akan berubah. Namun pada kenyataannya Naura malah memilih memiliki madu, karena dia tidak mau hamil dan melahirkan. Dia tetap pada pendiriannya, tidak mau merusak tubuh cantiknya itu, karena sudah bisa dipastikan, perempuan sehabis melahirkan tubuhnya tidak akan seindah dulu saat belum memiliki anak. Itu yang ada di pikiran Naura. Padahal semua itu bisa diatasi, apalagi bagi seorang Adrian, dia kaya raya, bergelimang harta, sudah pasti akan memenuhi kebutuhan untuk perawatan tubuh istrinya setelah melahirkan nanti.

“Mas, jangan begini, kita masih bisa punya anak dengan cara itu. Mas bisa punya keturunan dengan menikahi Syifa, Mas? Aku ikhlas untuk itu. Kita kan sudah pernah bahas ini sebelumnya? Kalau aku tidak ingin hamil, untuk itu aku memutuskan mencarikan istri untukmu, biar dia bisa memberikan kamu keturunan. Hanya menunggu dia melahirkan saja, habis itu sudah selesai pernikahan kalian, kita punya anak, kamu punya keturunan, dan mamamu punya cucu? Selesai, kan?” bujuk Naura.

Adrian hanya diam dengan pikirannya sendiri, dia tidak menyangka istrinya memiliki ide gila seperti itu. Yang Adrian mau, Naura yang harus menjadi ibu dari anak-anaknya, bukan perempuan lain.

“Kau tahu konsekuensinya apa, Ra? Bisa jadi kau akan kehilangan aku dan cintaku, jika kau menyuruhku menikah lagi!” ucap Adrian.

“Itu tidak mungkin, karena mas sangat mencintaiku, aku percaya itu. Pikirkan baik-baik, aku ingin mas segera menikahi Syifa.”

Terpopuler

Comments

pipi gemoy

pipi gemoy

Naura takabur
pede tingkat dewa👻😆

2025-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Satu - Menikah Lagi
2 Dua - Menemui Calon Madu
3 Tiga - Menikahi Asyifa
4 Empat - Kedatangan Yoga
5 Lima - Baju Pink
6 Enam - Apa Mau Saya Sentuh Sekarang?
7 Tujuh - Iya, Sekarang Juga Siap!
8 Delapan - Aku Kira Kamu?
9 Sembilan - Ada Yang Ketingalan
10 Sepuluh - Jangan Salahkan Aku Berpaling
11 Sebelas - Gaun Merah
12 Dua Belas - Lebih Cepat Lebih Baik
13 Tiga Belas - Kita Lakukan Sekarang
14 Empat Belas - Seperti Tersengat Lebah
15 Lima Belas - Saya Asyifa, Pak.
16 Enam Belas - Salahkah Bilaku Jatuh Cinta Lagi?
17 Tujuh Belas - Aku Kangen
18 Delapan Belas - Godaan
19 Sembilan Belas - Aku Mau Menyapu Kamu Saja.
20 Dua Puluh - Apa Kamu Mencintaiku?
21 Dua Puluh Satu - SAH
22 Dua Puluh Dua - Maaf Aku Jatuh Cinta Lagi
23 Dua Puluh Tiga - Katakan Kamu Mencintaiku
24 Dua Puluh Empat - Sama-Sama Membuat Kesal
25 Dua Puluh Lima - Pasar Malam
26 Dua Puluh Enam - Jangan Bahas Soal Perasaan
27 Dua Puluh Tujuh - Kamu Kejam, Mas!
28 Dua Puluh Delapan - Jangan Ceraikan Aku, Mas
29 Dua Puluh Sembilan - Jangan Bahas Naura, Saat Masih Bersama
30 Tiga Puluh - Hargai Keputusanku!
31 Tiga Puluh Satu - Naura Sakit
32 Tiga Puluh Dua - Kamu Naura, Bukan Asyifa!
33 Tiga Puluh Tiga - Kamu Licik, Naura!
34 PEGUMUMAN CERITA BARU
35 Tiga Puluh Empat - Aku Juga Cemburu!
36 Tiga Puluh Lima - Seperti Orang Ngidam.
37 Tiga Puluh Enam - Nama Yang Sama
38 Tiga Puluh Tujuh - Aku Yakin, Itu Bukan Anakku!
39 Tiga Puluh Delapan - Naura Pingsan
40 Tiga Puluh Sembilan - Kekhawatiran Adrian
41 Empat Puluh - Kedatangan Naura
42 Empat Puluh Satu - Ancaman Asyifa
43 Empat Puluh Dua - Bikin Khawatir
44 Empat Puluh Tiga - Tuduhan Adrian
45 Empat Puluh Empat - Mas Egois!
46 Empat Puluh Lima - Tinggalkan Adrian Sekarang Juga!
47 Empat Puluh Enam - Baju Dinas
48 Empat Puluh Tujuh - Dia Adik Maduku
49 Empat Puluh Delapan - Jangan Menjilat Ludah Sendiri!
50 Empat Puluh Sembilan - Harus Memilih Salah Satu
51 Lima Puluh - Kamu Anak Papa
52 Lima Puluh Satu - Aku Ingin Rujuk
53 Lima Puluh Dua - Asyifa!
54 Lima Puluh Tiga - Nama Bayi
55 Lima Puluh Empat - Naura Cemburu
56 Lima Puluh Lima - Asyifa Cemburu
57 Lima Puluh Enam - Kompak
58 Lima Puluh Tujuh - Harta Yang Paling Berharga
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Satu - Menikah Lagi
2
Dua - Menemui Calon Madu
3
Tiga - Menikahi Asyifa
4
Empat - Kedatangan Yoga
5
Lima - Baju Pink
6
Enam - Apa Mau Saya Sentuh Sekarang?
7
Tujuh - Iya, Sekarang Juga Siap!
8
Delapan - Aku Kira Kamu?
9
Sembilan - Ada Yang Ketingalan
10
Sepuluh - Jangan Salahkan Aku Berpaling
11
Sebelas - Gaun Merah
12
Dua Belas - Lebih Cepat Lebih Baik
13
Tiga Belas - Kita Lakukan Sekarang
14
Empat Belas - Seperti Tersengat Lebah
15
Lima Belas - Saya Asyifa, Pak.
16
Enam Belas - Salahkah Bilaku Jatuh Cinta Lagi?
17
Tujuh Belas - Aku Kangen
18
Delapan Belas - Godaan
19
Sembilan Belas - Aku Mau Menyapu Kamu Saja.
20
Dua Puluh - Apa Kamu Mencintaiku?
21
Dua Puluh Satu - SAH
22
Dua Puluh Dua - Maaf Aku Jatuh Cinta Lagi
23
Dua Puluh Tiga - Katakan Kamu Mencintaiku
24
Dua Puluh Empat - Sama-Sama Membuat Kesal
25
Dua Puluh Lima - Pasar Malam
26
Dua Puluh Enam - Jangan Bahas Soal Perasaan
27
Dua Puluh Tujuh - Kamu Kejam, Mas!
28
Dua Puluh Delapan - Jangan Ceraikan Aku, Mas
29
Dua Puluh Sembilan - Jangan Bahas Naura, Saat Masih Bersama
30
Tiga Puluh - Hargai Keputusanku!
31
Tiga Puluh Satu - Naura Sakit
32
Tiga Puluh Dua - Kamu Naura, Bukan Asyifa!
33
Tiga Puluh Tiga - Kamu Licik, Naura!
34
PEGUMUMAN CERITA BARU
35
Tiga Puluh Empat - Aku Juga Cemburu!
36
Tiga Puluh Lima - Seperti Orang Ngidam.
37
Tiga Puluh Enam - Nama Yang Sama
38
Tiga Puluh Tujuh - Aku Yakin, Itu Bukan Anakku!
39
Tiga Puluh Delapan - Naura Pingsan
40
Tiga Puluh Sembilan - Kekhawatiran Adrian
41
Empat Puluh - Kedatangan Naura
42
Empat Puluh Satu - Ancaman Asyifa
43
Empat Puluh Dua - Bikin Khawatir
44
Empat Puluh Tiga - Tuduhan Adrian
45
Empat Puluh Empat - Mas Egois!
46
Empat Puluh Lima - Tinggalkan Adrian Sekarang Juga!
47
Empat Puluh Enam - Baju Dinas
48
Empat Puluh Tujuh - Dia Adik Maduku
49
Empat Puluh Delapan - Jangan Menjilat Ludah Sendiri!
50
Empat Puluh Sembilan - Harus Memilih Salah Satu
51
Lima Puluh - Kamu Anak Papa
52
Lima Puluh Satu - Aku Ingin Rujuk
53
Lima Puluh Dua - Asyifa!
54
Lima Puluh Tiga - Nama Bayi
55
Lima Puluh Empat - Naura Cemburu
56
Lima Puluh Lima - Asyifa Cemburu
57
Lima Puluh Enam - Kompak
58
Lima Puluh Tujuh - Harta Yang Paling Berharga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!