Eps. 4 (Jelang Pementasan)

Selang 20 menit kemudian, Silva pun sampai dirumahnya. Silva masuk dan melihat keadaan rumahnya sepi, yang menandakan ibunya belum pulang kerja. Karena kebiasaan ibunya kalau sudah dirumah pasti menghabiskan waktunya dengan menonton Televisi di ruang keluarga.

"Eh.... Non Silva, udah pulang" Bi Leli, ART yang bekerja dirumah Silva keluar dari arah dapur dan menyambutnya.

"Mami belum pulang yah, Bi?" Tanya Silva sambil celingak-celinguk.

"Belum, non, tapi, nyonya sempat bilang ke bibi kalau pulangnya sekitar jam 9, katanya ada meeting" jawab Bi Leli. Silva hanya mengangguk mendengar jawaban Bi Leli.

"Non Silva mau makan sekarang? Biar bibi siapkan makanannya" kata Bi Leli.

"Aku udah makan tadi, Bi" jawab Silva singkat.

"Tapi, tolong bungkusin makanan yang bibi masak yah, mau aku bawa buat teman-teman aku yang latihan buat pementasan nanti malam" pinta Silva.

"Baik, non" Bi Leli mengangguk dan bergegas ke dapur.

Silva bergegas ke kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang terlihat lebih santai. Cukup dengan kaos polos warna pink dan celana pendek jeans serta rambut terurai dengan dihiasi bando warna putih yang membuat Silva tetap terlihat cantik.

Setelah semuanya siap, Silva keluar dari kamar dan bersiap berangkat ke gedung kesenian, tempat dilangsungkannya pementasan drama.

"Non, ini makanannya udah bibi bungkuskan" Bi Leli menghampiri Silva, saat sudah berada di lantai bawah.

"Oh... Iya, makasih yah, Bi" Silva menerima kantongan yang diberikan oleh Bi Leli.

"Oh iya, aku jalan sekarang yah, Bi, nanti kalau mami udah datang dan tanya aku kemana, bibi jawab aja aku ke gedung kesenian, ada pementasan drama buat acara perpisahan sekolah" Silva berpesan pada Bi Leli. Bi Leli hanya mengangguk.

Silva langsung melajukan mobilnya menuju gedung kesenian, karena sebentar lagi ada gladi resik, sebelum acara pementasan nanti malam.

Hanya butuh waktu 15 menit saja, Silva sudah sampai di gedung kesenian, karena jarak dari rumahnya memang lumayan dekat dari rumahnya. Setelah memarkirkan mobilnya, Silva turun dan berjalan masuk kedalam gedung kesenian sambil menenteng kantongan yang dia bawa dari rumahnya. Beberapa laki-laki yang berpapasan dengan Silva tampak terpesona dengan kecantikannya dan seolah membuat mereka tidak berkedip menatap Silva. Meskipun Silva hanya menggunakan setelan pakaian yang santai, namun, auranya tetap memancar.

"Silva!" Seseorang memanggilnya. Silva menoleh dan mendapati Hilda menghampirinya.

"Hilda, kamu baru datang?" Tanya Silva saat Hilda berada di dekatnya.

"Udah dari tadi kok, cuma abis beli pentol aja nih" Hilda menunjukkan yang dia beli pada Silva. Silva hanya mengangguk, lalu mereka berdua pun lanjut berjalan masuk kedalam gedung kesenian itu.

"Eh... Kamu tuh lagi fashion show yah?" Tanya Hilda dengan sedikit berbisik.

"Fashion show? Ngaco kamu yah" raut wajah Silva terlihat bingung.

"Tuh.... Lihat dibelakang kamu" Hilda menunjuk dengan dagunya. Silva menoleh ke belakang. Terlihat beberapa pasang mata laki-laki menatapnya dengan tatapan kagum akan kecantikan Silva. Namun, semua laki-laki yang berada disitu seketika mengalihkan pandangannya dan berpura-pura sibuk saat Silva menoleh kearah mereka.

Silva akhirnya sadar dengan pertanyaan Hilda barusan. Setelahnya, Silva langsung menarik tangan Hilda dan mempercepat langkah kakinya. Hilda hanay tersenyum melihat tingkah Silva. Hilda sudah bisa menebak kalau Silva salah tingkah saat tahu kalau sahabatnya itu menjadi pusat perhatian.

"Hai guys!" Silva menyapa teman-temannya yang sudah berkumpul diatas panggung.

"Lama banget sih kamu, untung belum mulai GR-nya" kata Flea, salah satu teman sekolahnya, yang juga ikut bermain di pementasan malam ini.

"Maklum Fle, ada yang baru jadian, makanya sampai lupa waktu gitu" celetuk Hilda.

"Eh, beneran, Sil, kamu jadian? Sama siapa?" Tanya Flea yang penasaran.

"Sama Marco, tadi kita jadian di cafe gitu, keasikan ngobrol malah jadi lupa waktu, hehehe....." Jelas Silva sambil garuk-garuk kepala.

"Wah.... Harus ada pajak jadiannya nih, Da" kata Flea sambil melirik kearah Hilda.

"Kalau yang itu sih, harus dong, Fle" Hilda ikut menimpali. Mereka bertiga ngobrol, sampai beberapa menit kemudian gladi resik dimulai dan beberapa orang yang terlibat dalam pementasan itu mulai berakting sesuai dengan naskah yang sudah mereka hafal.

Episodes
1 Episode 1 (Hari Kelulusan)
2 Episode 2 (Marco Dan Silva Jadian)
3 Episode 3 (Bertemu Ibu Marco)
4 Eps. 4 (Jelang Pementasan)
5 Episode 5 (Terkejut)
6 Episode 6 (Sungguh Tak Terduga)
7 Episode 7 (Kabar Baik)
8 Episode 8 (Rencana)
9 Episode 9 (Memusingkan)
10 Episode 10 (Dibalik Kekacauan)
11 Episode 11 (Silva Dan Kedua Sahabatnya)
12 Episode 12 (Kenalan Baru)
13 Episode 13(Dapat Kerjaan)
14 Episode 14 (Bahagia Tapi Kesal)
15 Episode 15 (Kesedihan Flea)
16 Episode 16 (Have Fun)
17 Episode 17 (Salah Paham)
18 Episode 18 (Menjengkelkan)
19 Episode 19 (Tanpa Kabar)
20 Episode 20 (Membantu Membayar Hutang Ibu Marco)
21 Episode 21 (Semakin Menjadi)
22 Episode 22 (Latihan)
23 Episode 23 (Terpilih)
24 Episode 24 (Kisah Zea)
25 Episode 25 (Makin Nekat Saja)
26 Episode 26 (Mengisi Kekosongan)
27 Episode 27 (Teman Baru Zea)
28 Episode 28 (Marco Dihina)
29 Episode 29 (Bersitegang)
30 Episode 30 (Ada Yang Tidak Beres)
31 Episode 31 (Flea Selamat)
32 Episode 32 (Galau)
33 Episode 33 (Memusingkan)
34 Episode 34 (Memantau)
35 Episode 35 (Menyingkirkan Masa Lalu)
36 Episode 36 (Bantuan Dan Pilihan)
37 Episode 37 (Beruntung)
38 Episode 38 (Mencari Keberadaan Beno)
39 Episode 39 (Pacar Baru Membawa Berkah)
40 Episode 40 (Keputusan)
41 Episode 41 (Kakak Angkat Zea)
42 Episode 42 (Kabar Membahagiakan)
43 Episode 43 (Hari Pertama)
44 Episode 44 (Terkejut)
45 Episode 45 (Kerjasama Dengan Teman Lama)
46 Episode 46 (Kesal)
47 Episode 47 (Kesempatan Besar)
48 Episode 48 (Perjanjian)
49 Episode 49 (Tekanan Bagi Marco)
50 Episode 50 (Berjuang)
51 Episode 51 (Final)
52 Episode 52 (Bahagia, Meski Tak Sesuai Ekspektasi)
53 Episode 53 (Persiapan Silva)
54 Episode 54 (Menuju Australia)
55 Episode 55 (Tanpa Kabar)
56 Episode 56 (Kepercayaan Marco)
57 Episode 57 (Hari Pertama Kuliah)
58 Episode 58 (Keliling Kampus)
59 Episode 59 (Ada Yang Beda)
60 Episode 60 (Sosok Misterius)
61 Episode 61 (Rahasia)
62 Episode 62 (Berbeda)
63 Episode 63 (Mulai Berubah)
64 Episode 64 (Hadiah Dari Klien)
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67 (Dalam Kebimbangan)
68 Episode 68 (Liburan)
69 Episode 69 (Mengungkap Identitas Marco)
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Episode 1 (Hari Kelulusan)
2
Episode 2 (Marco Dan Silva Jadian)
3
Episode 3 (Bertemu Ibu Marco)
4
Eps. 4 (Jelang Pementasan)
5
Episode 5 (Terkejut)
6
Episode 6 (Sungguh Tak Terduga)
7
Episode 7 (Kabar Baik)
8
Episode 8 (Rencana)
9
Episode 9 (Memusingkan)
10
Episode 10 (Dibalik Kekacauan)
11
Episode 11 (Silva Dan Kedua Sahabatnya)
12
Episode 12 (Kenalan Baru)
13
Episode 13(Dapat Kerjaan)
14
Episode 14 (Bahagia Tapi Kesal)
15
Episode 15 (Kesedihan Flea)
16
Episode 16 (Have Fun)
17
Episode 17 (Salah Paham)
18
Episode 18 (Menjengkelkan)
19
Episode 19 (Tanpa Kabar)
20
Episode 20 (Membantu Membayar Hutang Ibu Marco)
21
Episode 21 (Semakin Menjadi)
22
Episode 22 (Latihan)
23
Episode 23 (Terpilih)
24
Episode 24 (Kisah Zea)
25
Episode 25 (Makin Nekat Saja)
26
Episode 26 (Mengisi Kekosongan)
27
Episode 27 (Teman Baru Zea)
28
Episode 28 (Marco Dihina)
29
Episode 29 (Bersitegang)
30
Episode 30 (Ada Yang Tidak Beres)
31
Episode 31 (Flea Selamat)
32
Episode 32 (Galau)
33
Episode 33 (Memusingkan)
34
Episode 34 (Memantau)
35
Episode 35 (Menyingkirkan Masa Lalu)
36
Episode 36 (Bantuan Dan Pilihan)
37
Episode 37 (Beruntung)
38
Episode 38 (Mencari Keberadaan Beno)
39
Episode 39 (Pacar Baru Membawa Berkah)
40
Episode 40 (Keputusan)
41
Episode 41 (Kakak Angkat Zea)
42
Episode 42 (Kabar Membahagiakan)
43
Episode 43 (Hari Pertama)
44
Episode 44 (Terkejut)
45
Episode 45 (Kerjasama Dengan Teman Lama)
46
Episode 46 (Kesal)
47
Episode 47 (Kesempatan Besar)
48
Episode 48 (Perjanjian)
49
Episode 49 (Tekanan Bagi Marco)
50
Episode 50 (Berjuang)
51
Episode 51 (Final)
52
Episode 52 (Bahagia, Meski Tak Sesuai Ekspektasi)
53
Episode 53 (Persiapan Silva)
54
Episode 54 (Menuju Australia)
55
Episode 55 (Tanpa Kabar)
56
Episode 56 (Kepercayaan Marco)
57
Episode 57 (Hari Pertama Kuliah)
58
Episode 58 (Keliling Kampus)
59
Episode 59 (Ada Yang Beda)
60
Episode 60 (Sosok Misterius)
61
Episode 61 (Rahasia)
62
Episode 62 (Berbeda)
63
Episode 63 (Mulai Berubah)
64
Episode 64 (Hadiah Dari Klien)
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67 (Dalam Kebimbangan)
68
Episode 68 (Liburan)
69
Episode 69 (Mengungkap Identitas Marco)
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!