Terlihat mereka berdiri di depan Kei untuk memberikan laporan kegiatan akhir-akhir ini.
"Tuan muda, Nona Maharani telah sadar. Dan harus menjalani rawat inap selama 3 hari untuk memastikan kesembuhannya." labor Benjiro memberikan surat dari Dokter kepada Kei yang duduk di sofa membetulkan papan arai energi
"Hem ......" sambil membaca laporan kesehatan Maharani
(Gadis ini tidak boleh mati!) batin Kei keras
Pak ...... (suara kayu dilempar)
"Ini adalah papan arai energi, berguna untuk menangkap energi negatif. Apabila tulisan berwarna merah berubah menjadi hitam dan mengeluarkan asap, artinya arai ini sudah penuh. Aku sediakan 10 buah, Daichi dan Gou segera pergilah ke beberapa pemakaman dan kumpulkan energinya. Yang paling penting datang jam 11 malam. Dan pemakaman yang terbengkalai agar kalian tidak dikejar polisi." perintah Kei dengan jelas
Kemudian Daichi dan Gou mengambil papan arai itu dan memasukkannya ke dalam tas.
"Jangan lupa pilih pedang setan yang ada untuk kompensasi kalian." ucapnya malas
"Untuk Benjiro, tetaplah awasi Maharani."
"Baik tuan muda" jawab mereka bertiga serentak
"Ah ...... jangan lupa sediakan aku kopi hitam bubuk 1 tas penuh dan rokok yang mahal 1 tas penuh. Aku ingin menemui seorang teman." ucap Kei sambil berfikir
"............" dan mereka bertiga hanya saling pandang
"Kapankah itu, tuan muda?" tanya Benjiro
"Hari ini sebelum tengah malam" dan mereka menunduk kemudian keluar kamar untuk melaksanakan tugasnya
(Koya, aku harus membuatmu berdarah! Ehehehe ......) memikirkan teman yang akan ditemuinya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Tap ......
Tap ......
Tap ...... (suara langkah kaki)
Tepat pukul 11.45 malam, di tengah-tengah hutan terdapat gubuk reot yang tidak berpenghuni. Tidak ada penerangan satupun. Tapi anehnya pintu gubuk itu tertutup rapat, seolah-olah ada orang di dalamnya.
Terlihat Kei yang mengenakan baju serba hitam dan sepatu boot panjangnya. Membawa 2 buah tas berat berisikan kopi hitam bubuk dan rokok mahal. Dan melangkah mendekati gubuk itu dengan pasti.
Buk ...... (suara tas jatuh ke tanah)
Setelah sampai di depan gubuk, Kei menjatuhkan tasnya ke tanah.
Tok ......
Tok ......
Tok ...... (suara mengetuk pintu)
Dan hening yang menyapanya. Kei mulai melihat jam tangannya yang menunjukkan 11.58, kurang 2 detik lagi. Setelah jam menunjukkan pukul 12.00 tepat. Gubuk yang mulanya sunyi berubah menjadi gaduh. Ada bunyi-bunyian dari dalamnya dan lampu mulai menyala serta kabut tebal mulai menyelimuti daerah sekitar gubuk.
Bang ......
Bang ......
Bang ...... (suara mengetuk pintu keras)
"Koya!!! Buka pintunya!" teriak Kei tak sabar
Tak ......
Tak ......
Tak ...... (suara berjalan mendekati pintu)
Kriet ...... (suara pintu terbuka)
Dan dari dalam keluar seorang kakek-kakek tua dengan wajahnya yang penuh keriput, blangkon hitam, baju surjan lurik yang lusuh dan penampilan yang khas kakek kuno orang Jawa kebanyakan.
"Oh, selamat datang Tuan. Ada yang bisa dibantu?" tanyanya dengan suara serak dan matanya berwarna hitam keseluruhan
"Apakah kau tidak mau mempersilahkanku masuk?" tanya Kei datar
"Oh ... oh ... oh ... lihatlah pelupa ini. Mari silahkan masuk." ucap Koya sambil menepuk kepalanya pelan dan matanya tidak beralih dari 2 tas besar yang ada di tanah
"Heh, kau boleh membawanya sebagai harga transaksi" sindir Kei dan melangkahkan kakinya ke dalam gubuk
Gubuk itu sangat sederhana. Hanya seluas satu kamar, ada almari kayu yang berisikan gulungan-gulungan kuno dari kulit binatang. Tempat duduk dan meja untuk ruang tamu. Serta peti harta karun besar di pojok ruangan.
"Silahkan, silahkan" ucapnya dan langsung membawa 2 buah tas besar itu dengan mudah masuk ke dalam gubuk. Dan segera dimasukkannya ke dalam peti harta. Biar aman.
Kemudian dia duduk berhadapan dengan Kei memasang wajah tersenyum sumringahnya.
Koya adalah siluman penghuni gubuk. Bentuknya berubah-ubah sesuai dengan daerah dimana gubuk itu berasal. Jika di Indonesia, maka akan berpenampilan seperti kakek-kakek dari daerah tersebut. Begitu pula apabila gubuknya berada di Jepang ataupun negara lainnya, maka penampilannya mengikuti penampilan kakek-kakek negara tersebut. Yang sama adalah mata hitamnya. Tidak ada warna putih pada bola matanya, semuanya hitam pekat seperti malam. Dia adalah siluman yang menjual informasi. Kita dapat melakukan transaksi selama bayarannya sepadan.
"Mari Tuan, apa yang anda butuhkan?" senyumnya tidak pernah luntur
"Aku butuh informasi tentang siluman rubah" sambil menyilangkan kakinya dan menyandarkan punggungnya pada kursi
"Oh ......... oh?" sambil berfikir keras
"Aku ingat ada beberapa di Jepang dan Korea. Berapa ekorkah yang anda inginkan?"
"Aku ingin siluman rubah berekor 5, tidak kurang tidak lebih"
"Oh, pilihan yang bagus. Usia yang cukup, kehehehe ......... ada yang cantik-cantik ~......" dengan wajah yang bernafsu
"Aku ingin yang laki-laki" tegasnya
"Huh?" memundurkan badannya ke belakang dengan wajah kaget
(A ...... apakah Tuan ini penyuka sesama jenis? Aku tidak menyangka ini!) batinnya sambil memperhatikan wajah Kei. Super tampan.
"Apa yang kau fikirkan?" dengan tatapan tajam dan aura ingin membunuhnya
"Ahahahaha ...... aku dengar para lelakinya juga tampan-tampan. Sebentar akan aku lihat." segera berlari menuju beberapa gulungan di almari dan mengambil 2 gulungan.
Dibukanya salah satu gulungan yang ternyata berisi gambar peta negara Jepang. Dan mengucapkan beberapa mantra. Secara ghaib, munculah beberapa lembar kertas berisikan informasi-informasi siluman rubah beserta fotonya.
"Ini adalah beberapa orang yang ada. Hanya 3." sambil menyerahkan selebaran itu kepada Kei
"Hem ~......" membaca informasinya dengan seksama. Usianya berkisar antara 100 - 200 tahun dengan ekor 3, 4 dan 5. Semuanya terlihat tampan. Menyebalkan!
"Dan ini dari Korea, ada satu orang saja. Berekor 5." sambil membuka gulungan yang satunya. Bergambar peta negara Korea dan keluar informasi yang dibutuhkan.
"Siapa dia?" melihat informasi yang ada di Korea
"Ehem ...... ehem ...... Dia adalah gumiho hybrid, ayahnya adalah seorang jendral pada masa lalu dan ibunya adalah seekor siluman rubah berekor 8. Hampir saat ini tidak dapat kita jumpai siluman rubah berekor 9. Sangat langka ataukah sudah punah? Tidak ada yang tahu. Namanya adalah Yi Rang, berusia 150 tahun. Mungkin dia sangat berbakat sehingga dalam usianya yang masih muda, dia sudah mempunyai ekor 5." jelas Koya
"Hem ...... lumayan juga" melihat foto profilnya. Rubah jenis silver fox dengan bulu abu-abu, putih dan kehitam-hitaman. Mata kuning yang indah dan menawan. Cocok sebagai hewan peliharaan.
"Pfft ......" tawa Kei memikirkannya
"Em ...... untuk apakah rubah itu? Jika anda telah memiliki ouroboros?" tanya Koya mundur ke pojokan ruangan saat melihat ouroboros bergerak di leher Kei
"Oh, kau tahu sesuatu?" tanya Kei penasaran
"Em, ...... ouroboros adalah sealed dragon. Kau tahu kan, siluman naga sudah punah. Dan hanya tinggal siluman ular yang ada. Dan kita menyebut siluman yang mempunyai darah naga sebagai sealed dragon." jelasnya sambil gemetaran melihat mata ouroboros itu.
"Lalu apa masalahnya?" memiringkan kepalanya ke samping dengan wajah datar
(Shit! Aku tidak mau tahu lagi) batinnya merasa takut
"Jika kau tidak mau bicara maka sudahlah! Jangan banyak bacot." sambil berdiri keluar gubuk memegang kertas informasi tadi
"Oh ... oh ... terima kasih atas transaksinya Tuan. Berhati-hatilah." ucap Koya sambil membungkukkan badannya
"Mungkin kita akan bertemu lagi. Kekekeke ......" ucap Kei keluar dan menutup pintu dengan keras hingga gubuk bergetar hebat
Slam ...... (suara menutup pintu)
(Gila! Gila! Aku bertemu seorang lunatic!) batinnya berteriak
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Tap ......
Crush ......
Crush ...... (suara boots menginjak bebatuan)
Kei melangkah meninggalkan gubuk reot itu dengan fikirannya yang tidak karuan. Kemalasan menerpa.
"Ah ~...... rasanya ingin tidur saja." melihat bintang-bintang di atas langit yang gelap
Setelah berjalan begitu lama, akhirnya Kei tiba di jalan raya saat fajar menyingsing. Di tepi jalan sudah menunggu mobil hitam dan Gou yang sedang menunggu Kei pulang.
Psh ...... (suara menginjak rokok)
"Tuan muda" sapa Gou setelah melihat Kei keluar dari hutan
"Aku mengantuk. Ayo pulang!" ucapnya datar dan langsung masuk ke dalam mobil dan menutup matanya
Slam ...... (suara pintu mobil tertutup)
Bruum ...... (suara mobil melaju)
Dan Gou menyalakan mobil menuju ke luar hutan.
Bersambung ............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments