Suratan Takdir

"Ibu, hari ini aku mau makan daging kelinci ya bu?" Seru seorang bocah perempuan berusia enam tahun pada ibunya.

"Baiklah Meilan, nanti ibu buatkan setelah ayahmu pulang ya sayang!" Jawab sang ibu seraya mengelus rambut anak nya.

Keluarga itu tinggal pinggir sungai perbatasan nepal dan india yang tempatnya tak begitu jauh dari daerah pegunungan himalaya.

Keluarga Sie terkenal di daerah tibet dan india, pasalnya, mereka merupakan pedagang ramuan rempah rempah obat obatan yang selain dermawan, juga banyak membantu siapa saja yang membutuhkan tanpa memikirkan imbalan.

Sie Han dan istrinya yang bernama Can Bi Lan mempunyai dua orang anak saja. Yang paling tua berusia sepuluh tahun bernama Sie Liong

Sedangkan anak keduanya adalah Sie Mei Lan yang merupakan seorang anak yang manja dan cerdas.

Keluarga Sie hidup dengan bahagia selama bertahun tahun karna dari pendapatan suaminya, mereka tergolong keluarga yang lumayan berada.

Tak lama berselang, pulang lah Sie Han membawa dua ekor ayam hutan dan seekor kelinci gemuk yang di dapatnya dari memburu di hutan dekat sungai.

"Tuh ayah pulang, ayo kita sambut ayah". Ajak sang ibu menggendong Meilan ke teras depan.

"Wah, anak ayah sudah besar kok masih di gendong?" Sapa Sie Han melihat anak dan istrinya.

"hihihihi, ayah, Meilan mau makan kelinci panggang ya?"

"Iya nak, mana kakak mu? Panggil dia cepat",

"Sie Liong sedang berlatih di kebun belakang. Akhir akhir ini dia sangat rajin berlatih, katanya biar bisa melindungi ibu dan adik saat ayah tak ada". Sahut nyonya Sie sambil melangkah ke dalam.

Setengah jam kemudian, terlihat Sie Liong yang sudah selesai berlatih masuk ke rumah lewat pintu dapur.

"ayah sudah pulang? Sini aku bantu memanggang daging kelincinya". Sie Liong dengan antusias langsung merebut kelinci panggang dari tangan ayahnya.

"eh, kakak Liong kan tidak mau daging kelinci, kok sibuk amat ya?" celetukan Meilan membuat mereka tertawa gembira.

"Ayah sudah menyiapkan ayam hutan ini biar nanti dipanggang untuk ibu dan kakak mu Meilan". Jawab sang ayah sambil mempersiapkan bumbu bumbu ayam bakar yang segera dilumuri ke ayam yang sudah di kuliti.

Setelah selesai semua kegiatan mereka, nyonya Sie segera menyiapkan makanan di meja untuk mereka santap sebagai makan malam.

Sie Liong pun segera mandi untuk bersiap siap makan bersama ayah ibu dan adiknya.

###~***~###

Begitu sadar, Siaw Jin segera melihat ke sekelilingnya. Matanya masih nanar ketika dia lihat sebelah kanan nya hanya udara hampa.

Dia memalingkan wajah ke sebelah kiri dan melihat dinding tebing batu yang menjulang hingga ke atas.

Perlahan lahan dia pun ingat bahwa dia tadinya terjatuh dari kaki gunung dan kini dia berada entah dimana.

Saat Siaw Jin akan bangun, jantung nya seperti mau copot. Dia kaget karena pohon yang dipakai merebahkan badannya sedikit bergerak.

Namun kekagetannya bertambah tatkala dia melihat ke bawah yang menjadi jurang tanpa dasar. Segera dia memejamkan matanya.

Minta tolong pun percuma di tempat seperti itu bisik hatinya. Akhirnya dia mencari cari ke sekitaran tebing di kiri dan secara kebetulan dia melihat sebuah lubang berukuran 2x2 meter yang memiliki lubang menghitam ke arah dalam tebing.

Dengan sangat hati hati sekali, Siaw Jin merangkak dari kayu tumbang yang telah menyelamatkan nyawanya itu ke pohon satunya lagi.

Saat sedikit lagi dia mencapai pohon yang tumbuh di dinding tebing, pohon tumbang yang di duduki nya bergerak dan jatuh ke bawah.

Dengan cekatan dan tidak panik Siaw Jin segera melompat mencapai pohon tebing yang batangnya sebesar batang kelapa besar itu.

Huft,, untung saja dia mendarat dengan selamat di pohon yang kokoh itu. Tanpa berlama lama lagi, Siaw Jin segera mengesot pelan pelan di batang kayu itu menuju dinding tebing.

Dengan susah payah akhirnya dia bisa sampai juga di lubang berupa gua yang ada di dinding tebing tersebut.

Setelah beristirahat sejenak di situ, Siaw Jin segera masuk ke goa itu dengan berjalan perlahan lahan. Meski pun awalnya kegelapan membuatnya tak bisa melihat apa apa, namun setelah puluhan meter ke dalam, matanya mulai terbiasa dengan gelapnya goa itu.

Ternyata jalan itu perlahan lahan menanjak naik berliku liku merupakan terowongan yang sidikit susah di daki oleh remaja berusia 11 tahun.

Namun bukan Siaw Jin namanya kalau dia menyerah begitu saja. Memikirkan akan berkumpul lagi bersama rombongan Xiansu dan Siaw Kim, Siaw Jin semangat seperti menemukan harapan baru lagi.

Semakin jauh dia mendaki lorong gua itu, semakin bertambah menanjak jalannya. Entah sudah berapa jauh dia mengikuti liuk liuk lorong tersebut hingga tibalah ia di sebuah ruangan di sebelah kanan lorong yang gelap gulita pula.

Siaw Jin sedikitpun tidak sadar bahwa diluar hari sudah menjadi malam. Namun dalam ruangan kelam yang gelap gulita itu mana ada bedanya antara siang dan malam.

Perlahan lahan Siaw Jin memeriksa tempat itu dan dia terkejut menemukan sebuah batu petak dimana ketika diraba terdapat goresan goresan dan seperti ada sebuah gagang pedang tersembul ke atas tertancap di batu itu.

Karna tidak menemukan apa apa disana, Siaw Jin pun keluar melanjutkan pendakian nya melewati lorong gelap. Gigitan nyamuk, semut dan hewan hewan kecil lainnya tidak di hiraukan nya.

Udara pun semakin lama semakin pengap. Semakin ke atas semakin berat rasa langkahnya. Sudah berjam jam dia berjalan namun tidak ditemukannya jalan keluar hingga akhirnya dia pingsan di lorong itu.

Saat Siaw Jin siuman, dia melihat sekelilingnya masih hitam dan gelap saja. Tiba tiba dia teringat pesan Xiansu bahwa pernapasan adalah kunci utama ketahan tubuh.

Dengan badan lemas kekurangan udara dan rasa lapar yang sangat, Siaw Jin akhirnya melanjutkan pendakiannya. Dia bertekad, apapun yang terjadi, dia harus sampai ke atas sana untuk menemukan jalan keluar daripada kembali ke tempatnya semula yang memang tidak ada jalan keluarnya sama sekali.

Saat dia siuman, diluar malam telah berganti pagi. Saat siang hari, akhirnya Siaw Jin dapat melihat sedikit titik terang jauh di depannya. Udara pun sudah mulai kembali seperti biasa di tempatnya sekarang ini.

Meski kakinya sudah gemetar, Siaw Jin bersikeras memaksakan tubuhnya untuk tetap mendaki lorong gua tersebut.

Hingga sampailah dia di sebuah ruangan yang sangat besar dan terdapat lubang lubang kecil yang langsung dimasuki sinar matahari hingga ruangan itu seperti mempunyai puluhan penerangan alam.

Setelah mengitari ruangan besar itu, Siaw Jin terkejut ketika dia tiba di satu satunya kamar berdinding batu yang ada disitu.

Siaw Jin menemukan sesosok tulang tengkorak manusia yang masih utuh terbungkus kulit memegang sebuah buku besar dan tebal yang di sampul luarnya bertuliskan KITAB DEWA SAKTI.

Hatinya berdebar kencang, ternyata kitab yang di perebutkan dunia persilatan selama ini malah ditemukan olehnya.

Belum sempat Siaw Jin mendekati mayat yang duduk bersila itu, dia kembali ambruk jatuh pingsan di tempat itu dengan rentang waktu yang sangat lama.

Dari pada kita nungguin Siaw Jin siuman, mari kita melihat keluar ruangan itu dimana puluhan ahli beladiri sedang mengeroyok seekor beruang kutub yang tingginya hampir mencapai tiga meter.

"Lepaskan jaring, serang dari semua sisi". Komando dari seorang pria berusia 40 tahun yang diikuti oleh serangan mereka bertubi tubi ke arah beruang yang sedang beringas itu.

Namun setelah jaring yang kuat itu berlabuh di badan beruang, para pemegang jaring malah ditarik kesana sini. Ada yang menabrak pohon hingga pelipisnya pecah dan tewas seketika.

Adapula yang tertarik ke arah beruang itu dan langsung menemui ajalnya di ujung cakar tajam si beruang.

Suara auman beruang itupun memekakkan telinga hingga salju yang bertengger di dedaunan pohon pohon disitu gugur berhamburan karna getaran yang sangat kuat.

Dari puluhan orang yang mengepung beruang putih itu, kini hanya tersisa sebelas orang saja yang masih hidup dan masih mengeroyok meski ada beberapa yang telah terluka.

Di telapak tangan dan kaki sang beruang pun terlihat noda darah mengalir menjalar membasahi bulu bulu putih nya. Telapak tangan dan kaki beruang itu terluka oleh benda pusaka yang di pegang pemimpin pendekar itu.

Setelah empat orang lagi tewas menjadi korban kebuasan beruang es itu, sisa tujuh orang penyerang segera melarikan diri tunggang langgang lintang pukang menuruni pertengahan puncak gunung mong li dengan sangat ketakutan.

Bagaimana mereka tidak takut, seluruh kulit beruang es itu setebal baja yang tidak mampu di tembus oleh pusaka apapun. Hanya telapak tangan dan kaki serta mulut dan mata yang selalu di lindunginya yang dapat terluka oleh senjata pusaka.

Senjata biasa biasa saja malah akan patah dan bengkok jika beradu langsung dengan tangan dan cakar sang beruang.

Setelah penyerang penyerang itu melarikan diri, beruang es tersebut segera mengelilingi tempat itu menuju ke arah mayat mayat yang bergelimpangan disitu.

Sambil mengeluarkan raungan nya yang keras, si beruang salju itu pun mencabik cabik tubuh mayat mayat yang ada di situ.

Ada yang di lemparkan ke bawah tebing, ada yang di hempaskan ke batu hingga hancur dan ada pula yang di lempar begitu saja menjauh dari tempat itu.

Setelah selesai dengan amukannya, beruang itu pun perlahan berjalan kembali ke arah belakang tempat itu dan menggeser batu besar yang ada di dinding gunung mong li itu.

Setelah dia berada di dalam, pintu itupun kembali di geser olehnya dengan kekuatan yang amat dahsyat. Rasanya, pintu batu seberat itu tak akan mampu di geser manusia biasa meskipun 7 orang bersama sama menggesernya sekaligus.

BERSAMBUNG. . .

Episodes
1 Awal Mula
2 Jebakan Licik
3 Bentrokan Awal
4 Fitnah Membara
5 Hancurnya Harapan
6 Petualangan
7 Perjalanan Aneh
8 Pengalaman Besar
9 Suratan Takdir
10 Guru Yang Unik
11 Pertemuan 3 Gadis Cilik
12 Latihan Berat
13 Kemelut Kerajaan
14 Misi Sang Jenderal
15 Bocah Sakti
16 Siaw Jin Tertangkap
17 Pemberontakan Kecil
18 Kekalahan Menyakitkan
19 Melatih Bakat Alami
20 Reuni Terselubung
21 Penyesalan Kecil
22 Perbuatan Terkutuk
23 Rencana Apik
24 Siasat Balasan
25 Mangkatnya Kaisar
26 Butiran Cinta Nyata
27 Pengumuman
28 Kehancuran Pemberontak
29 Tiga Pedang Pusaka
30 Dendam Kesumat
31 Takdir Alamiah
32 Waktu Berlalu
33 Hampir Menjadi Korban
34 Menghimpun Kekuatan
35 Membongkar Sekte Sesat
36 Tugas Baru
37 Mengikat Janji
38 Iblis Hitam
39 Mengukir Nama Harum
40 Spot Jantung
41 Cinta Kedua Bersemi
42 Memasuki Tempat Rahasia
43 Melawan Jiwa Iblis
44 Kewajiban Diri
45 Sandiwara Dara Jelita
46 Memastikan Kecurigaan
47 Kenyataan Yang Pedih
48 Hal Tak Terduga
49 Sesuatu Yang Baru
50 Menolong Orang Baik
51 Hajaran Keras
52 Prasangka Kuat
53 Persiapan Pibu
54 Timbulnya Keikhlasan
55 Sistem Eliminasi
56 Suasana Kacau Balau
57 Metode Pibu Lanjutan
58 Terpilihnya Bengcu
59 Membungkam Kesombongan
60 Kisah Cinta Bengcu
61 Persekongkolan Rahasia
62 Pergerakan Musuh
63 Musuh Dalam Selimut
64 Bencana Kecil
65 Rencana Licik
66 Kehancuran Bengcu
67 Perubahan Besar
68 Petualang Rahasia
69 Amukan Sadis
70 Mendapat Luka
71 Merawat Luka
72 Ancaman Menakutkan
73 Kejadian Buruk Terjadi
74 Pertaruhan Nyawa
75 Kemenangan Semu
76 Tipuan Sang Koksu
77 Menembus Penjagaan
78 Samaran Baru
79 Sandiwara Menyakitkan
80 Pengepungan Bunga Merah
81 Rahasia Masa Lalu
82 Mengejar Pasukan
83 Pertaubatan Setian Lama
84 Memburu Musuh
85 Serangan Pancingan
86 Sandiwara Kematian
87 Pengakuan Terberat
88 Keajaiban Cinta
89 Kabar Gembira
90 Gerakan Gertakan
91 Awal Kehancuran
92 Pembebasan Bersyarat
93 Godaan Si Cantik Jelita
94 Memupuk Kekuatan
95 Sergapan Tiba Tiba
96 Persiapan Perang Tanding
97 Hilangnya Keangkuhan
98 Serangan Balik
99 Duka Mendalam
100 Bukan Yang Dicari
101 Bertemu Orang Baru
102 Menyusul Ke Bhutan
103 Taktik Cinta
104 Menjadi Calon Tamu
105 Masuk Tanpa Undangan
106 Cinta Yang Baru
107 Yang Di Rahasiakan
108 Rancangan Terakhir
109 Pukulan Terakhir
110 Akibat Cinta
111 Keputusan Terakhir
112 Penyelamatan Terakhir
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Awal Mula
2
Jebakan Licik
3
Bentrokan Awal
4
Fitnah Membara
5
Hancurnya Harapan
6
Petualangan
7
Perjalanan Aneh
8
Pengalaman Besar
9
Suratan Takdir
10
Guru Yang Unik
11
Pertemuan 3 Gadis Cilik
12
Latihan Berat
13
Kemelut Kerajaan
14
Misi Sang Jenderal
15
Bocah Sakti
16
Siaw Jin Tertangkap
17
Pemberontakan Kecil
18
Kekalahan Menyakitkan
19
Melatih Bakat Alami
20
Reuni Terselubung
21
Penyesalan Kecil
22
Perbuatan Terkutuk
23
Rencana Apik
24
Siasat Balasan
25
Mangkatnya Kaisar
26
Butiran Cinta Nyata
27
Pengumuman
28
Kehancuran Pemberontak
29
Tiga Pedang Pusaka
30
Dendam Kesumat
31
Takdir Alamiah
32
Waktu Berlalu
33
Hampir Menjadi Korban
34
Menghimpun Kekuatan
35
Membongkar Sekte Sesat
36
Tugas Baru
37
Mengikat Janji
38
Iblis Hitam
39
Mengukir Nama Harum
40
Spot Jantung
41
Cinta Kedua Bersemi
42
Memasuki Tempat Rahasia
43
Melawan Jiwa Iblis
44
Kewajiban Diri
45
Sandiwara Dara Jelita
46
Memastikan Kecurigaan
47
Kenyataan Yang Pedih
48
Hal Tak Terduga
49
Sesuatu Yang Baru
50
Menolong Orang Baik
51
Hajaran Keras
52
Prasangka Kuat
53
Persiapan Pibu
54
Timbulnya Keikhlasan
55
Sistem Eliminasi
56
Suasana Kacau Balau
57
Metode Pibu Lanjutan
58
Terpilihnya Bengcu
59
Membungkam Kesombongan
60
Kisah Cinta Bengcu
61
Persekongkolan Rahasia
62
Pergerakan Musuh
63
Musuh Dalam Selimut
64
Bencana Kecil
65
Rencana Licik
66
Kehancuran Bengcu
67
Perubahan Besar
68
Petualang Rahasia
69
Amukan Sadis
70
Mendapat Luka
71
Merawat Luka
72
Ancaman Menakutkan
73
Kejadian Buruk Terjadi
74
Pertaruhan Nyawa
75
Kemenangan Semu
76
Tipuan Sang Koksu
77
Menembus Penjagaan
78
Samaran Baru
79
Sandiwara Menyakitkan
80
Pengepungan Bunga Merah
81
Rahasia Masa Lalu
82
Mengejar Pasukan
83
Pertaubatan Setian Lama
84
Memburu Musuh
85
Serangan Pancingan
86
Sandiwara Kematian
87
Pengakuan Terberat
88
Keajaiban Cinta
89
Kabar Gembira
90
Gerakan Gertakan
91
Awal Kehancuran
92
Pembebasan Bersyarat
93
Godaan Si Cantik Jelita
94
Memupuk Kekuatan
95
Sergapan Tiba Tiba
96
Persiapan Perang Tanding
97
Hilangnya Keangkuhan
98
Serangan Balik
99
Duka Mendalam
100
Bukan Yang Dicari
101
Bertemu Orang Baru
102
Menyusul Ke Bhutan
103
Taktik Cinta
104
Menjadi Calon Tamu
105
Masuk Tanpa Undangan
106
Cinta Yang Baru
107
Yang Di Rahasiakan
108
Rancangan Terakhir
109
Pukulan Terakhir
110
Akibat Cinta
111
Keputusan Terakhir
112
Penyelamatan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!