Korban Bully

Zara berjalan santai melihat-lihat pemandangan di sekitarnya, saat melihat ke sekeliling ada bagian dalam hatinya yang terasa masih sakit. Luka  masa lalu itu masih membekas dalam ingatannya.

Menjadi korban bully di masa lalu  menyakitkan bukan hanya fisik tetapi mental yang susah disembuhkan.

“Zara, apa yang kamu pikirkan.” Mona mendekat seakan-akan ia tahu apa yang dipikirkan sang sahabat.

“Tempat ini tidak berubah dari beberapa tahun yang lalu, batu itu masih tetap sama.”

Mona ikut menoleh, keduanya sama-sama diam sejenak, tidak mudah memang bagi seorang Zara melupakan semua yang dialami dimasa lalu. Tempat itu tempat anak-anak orang kaya bertemu. Salah satunya orang tua Zara dan orang tua Kenan, hanya saja di masa lalu Zara jadi korban ketidakadilan dunia ia terkucilkan dari anak-anak anak orang kaya pada umumnya.

“Apa kamu belum bisa melupakannya?” tanya Mona sahabatnya, gadis cantik itu salah satu anggota dari klub kuda tersebut.

“Tidak, aku bahkan ingin membalas perbuatan mereka satu persatu  saat ini juga.” Tatapan Zara  menyala,

“Kamu yakin Zara …? Kamu tidak takut sama mereka lagi?”

Zara  yakin. “Tidak, mari kita balas mereka semua.”

Sebelum membalas orang –orang yang membullynya di masa lalu. Zara ingin uji kemampuan  dengan Mona.

“Zara, apa kamu yakin bisa melakukanya?” Mona gelisah takut hal buruk terjadi lagi pada sahabatnya.

“Bisa, Aku pilih kuda hitam itu.” Zara menunjukan seekor kuda hitam yang baru saja dikeluarkan dari kandang sama pelatihnya.

Bola mata Mona memutar sempurna, karena ia tahu Zara dulu sangat takut sama kuda, ia bahkan beberapa kali jatuh saat berlatih kuda di masa lalu.

“Kamu yakin Zara …?” Mona memastikan.

“Iya, ayo kita ganti kostum.”

Kedua sahabat itu  meninggalkan acara dan berjalan ke samping gedung di sana ada kandang kuda dan lapangan balap kuda. Zara dan Mona sudah mengenakan seragam helem dan sepatu boot. Penampilan cantik Nyra saat mengenakan paKenann ketat itu mengundang perhatian rekan-rekan Kenan yang saat itu sedang duduk di pinggir taman.

“Kenan … bukankah itu, Zara?”

Mata para lelaki itu melihat ke arah bawah tepatnya di arena balap. Zara dan Mona sudah mulai memberi aba-aba siap bertanding. Pada hitungan ke tiga kedua sahabat itu membuktikan diri mereka kalau keduanya ahli dalam menunggang kuda. Zara bahkan lebih unggul dari Mona, ia melakukannya dengan sangat sempurna dan profesional.

“Bagaimana kamu  melakukannya Zara? Maksudku kapan kamu  belajar.” Mona penasaran.

Zara tersenyum tipis,  “Aku ingin sekali mengalahkan Maya dan gengnya.”

“ Kamu pasti bisa mengalahkannya, Zara. Apakah kamu lapar?” Mona sengaja mengalihkan pembicaraan, ia tidak ingin Zara berurusan dengan gadis sombong seperti Maya dan gengnya.

“Tapi aku ingin sekarang Mon.”

Gadis  berambut panjang itu menatap Zara dengan napas berat, “Aku berharap  kamu tidak berurusan dengan dia lagi Zara, dia itu orang yang nekat  masih sama seperti dulu, bahkan lebih sombong  sekarang.”

“Aku ingin sekarang.  Bantu aku melakukan balas dendam,” ujar Zara.

“Jangan lelaki itu, kamu tidak akan  bisa mengalahkannya. Aku berharap kamu melawan mereka,” usul Mona.

Mendengar nama Dikto, wajah Mona tiba-tiba gelisah, ia tidak ingin berurusan dengan lelaki sombong itu.

“Kenapa … kamu masih tidak yakin denganku? Apa perlu aku mengalahkanmu sekali lagi?” tanya Zara menggoda sang sahabat.

“Iya, aku ingin menantangmu sekali lagi,” tantang Mona

Mereka berdua tidak menyadari semua orang menonton keduanya dari atas. Aksi Zara menunggang kuda terdengar juga pada orang-orang, mereka keluar dari ruangan  lalu melihat aksi  Mona dan Zara. Kali ini mereka menggunakan busur panah sebagai acuannya. Panah  pertama Zara masih kalah Mona tersenyum dengan kedipan meledek, putaran kedua Zara mengimbangi sang sahabat yang jago dalam  memanah. Putaran ketiga keduanya sama-sama mencapai target dan memperoleh nilai skor yang sama. Zara tertawa lepas sembari memacu kuda hitam yang ditunggangi. Mona  merasa tertantang ia melepaskan panah ketiga  karena buru-buru  sasarannya tidak tepat.  Hal itu memicu tawa keras dari Zara, karena ia tahu Mona salah satu atlet pemanah terbaik. Mereka berdua tidak sadar menjadi tontonan banyak orang salah satunya sang ibunda yang menatap putrinya dengan perasaan haru sekaligus bangga.  Di Masa lalu Rena melihat dengan jelas bagaimana Zara trauma  melihat kuda.

“Zara …? Jago sekarang tante,” puji Dinar sembari mengusap punggung tangan wanita berkacamata tersebut.

“Selain cantik, dia juga baik dan karirnya bagus,” puji seorang wanita sosialita teman Ibunya Zara dan teman Gita Maminya Kenan.  Pujian kagum dari semua orang yang melihat aksi Zara sukses membuat Maya kepanasan dari dulu sampai sekarang sikapnya masih saja tidak ingin orang lain lebih hebat darinya. Gadis jahat itu  berjalan ke arah lapangan menghampiri Zara dan Mona.

“Oh, jadi kamu  Zara  … kok kamu tidak mengenalkan dirimu. Jadi sekarang kamu sudah berubah? Bukan anak penakut dan anak manja lagi?”

Mona tidak ingin sang sahabat dapat masalah, ia menghampiri Maya dan mencoba mendinginkan suasana. Zara terlihat tenang walau Maya memprokasinya.

“Maya, apa-apan sih kamu,” hardik Mona.

“Oh, Mona … sang atlet panah kita. Sayang sekali SEA Games kemarin kamu hanya dapat perunggu dan kalah dari pemanah baru. Apa hanya itu kemampuanmu? Pantas saja kamu kalah dari  gadis manja ini,” hinanya dengan bibir dimajukan.

Mona tampak geram, urat-urat lehernya saling bertarikan, aliran daranya seakan Zarak ke atas kepala dan siap menumpahkan luapan amarah. Namun, Zara yang sudah terlatih menahan kesabaran menghampiri sang sahabat dan membantu mendinginkan hatinya yang kepalang sudah mendidih. Lalu ia membisikkan sesuatu pada Mona .

“Jangan khawatir kita akan bungkam mulut lebarnya,” bisik Zara santai.

Mona tersenyum penuh arti, lalu ia mendekati Maya dan berkata dengan santai. “Memangnya kamu bisa mengalahkan, Zara?”

“Kamu menantang  gue?” Wanita jahat itu tertantang.

Mona mengibaskan rambut panjang dengan gaya meledek, “bukan aku tapi Zara. Katakan saja kalau kamu takut.”

“Siapa yang takut? Ayo. Aku akan buat kamu menangis ketakutan seperti enam tahun yang lalu.”

“Baiklah, bila perlu kamu bisa mengajak Kenan pujaan hatimu,” ucap Zara lagi,

“Aku berharap kamu mengingat  apa yang kamu alami di tempat ini,” ucapnya lagi  dia sengaja merusak mental Zara.

“Aku selalu mengingatnya setiap saat dalam hidupku Maya. Bahkan aku tidak pernah melupakan wajahmu,” balas Zara dengan tenang.

‘Kenapa dia bisa setenang itu?’ Maya terusik dengan sikap santai yang ditunjukkan Zara.

Maya seketika tersentak kaget melihat tatapan tajam dari Zara saat ia mengatakan kalimat itu. Tidak ingin merasa kalah Maya menyetujui. Maya  salah satu orang yang ikut melakukannya di masa lalu, bahkan wanita penjahat utamanya. Mendengar Zara dan Maya akan bertanding semua orang kaget, bahkan teman-teman Maya bersorak riuh, mereka  mengagung-agungkan nama Maya.

“Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba mereka berdua bertanding?” Rena  ibunda Zara sangat khawatir.

“Jangan khawatir Bun, Zara kita bukan gadis lemah seperti dulu lagi,” ucap Leo sang kakak, ia berdiri di pembatas pagar lapangan perlombaan. Maya si gadis jahat sudah berganti paKenanan dengan kostum ala pembalap kuda. Berjalan ke lapangan dengan percaya diri. Namanya riuh di panggil di tengah lapangan. Kenan  berdiri dengan wajah tegang tidak jauh dari area balap.

“Menurut kamu siapa yang menang?” tanya teman Kenan yang berdiri di sampingnya.

“Tidak tau,” sahutnya acuh, tapi tatapan matanya tegang.

Zara sudah lama menunggu kesempatan ini. Sebelum pertandingan dimulai Zara membisikkan sesuatu pada kuda yang akan ditunggangi Maya. Benar saja saat putaran panah pertama Zara menang  sasaran tepat. Namun Maya yang terlihat percaya diri malah meleset. Ia kesal dan memukul punggung kudanya dengan kasar, kuda hitam yang ditunggangi Maya melompat seperti kesetanan, ia berusaha menjatuhkan Maya dari tubuhnya. Gadis jahat itupun jatuh dengan kepala mendarat ke tanah. Bukan hanya itu ia bahkan menyerang Maya dengan tendangan bahkan dan menginjak kaki kanannya. Zara  terdiam  menatap Maya dengan tatapan tajam.

‘Aku harap itu  sepadan dengan yang kamu lakukan padaku’ ucapnya dalam hati.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

kuda makan tuan nya

2024-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Tetangga Angkuh
2 Dulu Dihina Sekarang Dikejar
3 Tidak Ingin Bertemu
4 Ingin Memperbaiki Hubungan
5 Korban Bully
6 Memilih Pergi Jauh Karena Trauma
7 Saat Pertama Pulang ke Indonesia
8 Ingin Balas Dendam Pada Mereka
9 Lelaki Pemaksa
10 Masuk Perangkap Penjahat.
11 Kehilangan Mahkota Berharganya
12 Aku akan Bertanggung Jawab
13 Membantu Melahirkan
14 Tidak Ingin Hamil
15 Menolak Menikah
16 Bertemu Kembali
17 Terobsesi Padanya Lagi
18 Kujual Tubuhku Demi Suamiku
19 Layani Aku, Kalau Kamu Mau Uang
20 Dipaksa Bercerai
21 Aku Tidak Tahu Suamiku Sakit Keras
22 Tidak Ingin Tunduk Pada Lelaki Angkuh
23 Pernikahan yang Dipaksa
24 Menikah Demi Menyelamatkan Anak
25 Aku Sudah Jadi Menantumu Sekarang
26 Ditolak Sebagai Menantu
27 Mencoba Melarikan Diri
28 Zara Melawan
29 Bos Penjahat
30 Suami Sahabatku Ketahuan Selingkuh
31 Menjadi Tawanan Lagi
32 Balasan Untuk Wanita Pembully
33 Penculikan Dibalas Penculikan
34 Mencoba Melawan Kenan dan Anak Buahnya.
35 Melumpuhkan dengan Bius
36 Minta Putus
37 Kuhabiskan Uang Suamiku
38 Zara Dijaga Ketat
39 Aku Hanya Ingin Lepas
40 Minum Pil KB
41 Orang yang Dicintai Meninggal
42 Semakin Membenci Kenan
43 Jangan Pernah Menyentuh Cucuku
44 Mendapat Hukuman
45 Dia Bukan Putramu
46 Hamil Anak Musuh
47 Tidak Ingin Hamil
48 Anakku Tidak Salah
49 Aku Mengugurkannya
50 Mari Kita Menderita Bersama
51 Patah Hati
52 Mabuk-Mabukkan
53 Masuk Rumah Sakit
54 Ternyata Dokterku Zara
55 Tidak Ingin Zara Terluka
56 Ternyata Sudah Diceraikan Sebelum Sakit
57 Tidak Sepenuhnya Kesalahan Kenan
58 Rahasia yang Disembunyikan Kenan
59 Selingkuh
60 Selingkuh Dengan Teman Adik
61 Ketika Suami Tidak Lagi Menghargai
62 Kepergok Selingkuh
63 Kata Maaf dari Zara
64 Diabaikan
65 Apakah Cinta Masih Ada?
66 Mencoba Bertahan
67 Punya Niat Jahat
68 Gara-gara Efek Obat
69 Ikut Kena Dampaknya
70 Apaka Kita Melakukannya?
71 Ancaman Kenan Membuatku Marah
72 Siapa yang Ingin Mencelakai Putraku?
73 Sebab Dia Putramu
74 Antara Keluarga atau Suami
75 Berpihak Pada Suami
76 Saling Berebut Siapa yang Paling Berhak
77 Akibat Dibohongin Keluarga Dimasa Lalu
78 Memilih Kenan
79 Ingin Menutup Satu Rumah Sakit
80 Mengusir Ayah Mertua dari Rumah Sakit
81 Lupakan Mantan Suamimu dan Fokusku Padaku
82 Gaya Ranjang Kesukaan Zara
83 Sama-sama Berkeringat
84 Hubungan Tanpa Status
85 Ingin Hidup Rukun
86 Karena Mabuk
87 Berubah Demi Putranya
88 Pulang Diam-Diam
89 Ingin Jadi Ayah yang Baik
90 Melarang Keluarga Berkunjung
91 Ingin Membongkar Perselingkuhan
92 Mulai Jatuh Cinta
93 Sudah Tahu Mereka Selingkuh
94 Desahan Manja dari Kamar Hotel
95 Perselingkuhan Diketahui Keluarga
96 Sentuhan yang Lama Diinginkan
97 Menjenguk Ibu Mertua
98 Jaga Putriku Lupakan Permusuhan Kita
99 Hamil
100 Jauhi Kakakku atau Kamu Mati
101 Perjuangan Saat Hamil
102 Cinta Bisa Mengubah Seseorang
103 Tidak Selamat
104 Hampir Celaka
105 Ibu Muda
106 Niat Baik Mendapat Hasil yang Baik Juga
107 Mempersiapkan Rencana Besar
108 Tidak ada Kata Maaf
109 Melenyapkan Para Penghianat
110 Minta Maaf Dengan Tulus
111 Akhirnya Tewas
112 Semua Bahagia
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Tetangga Angkuh
2
Dulu Dihina Sekarang Dikejar
3
Tidak Ingin Bertemu
4
Ingin Memperbaiki Hubungan
5
Korban Bully
6
Memilih Pergi Jauh Karena Trauma
7
Saat Pertama Pulang ke Indonesia
8
Ingin Balas Dendam Pada Mereka
9
Lelaki Pemaksa
10
Masuk Perangkap Penjahat.
11
Kehilangan Mahkota Berharganya
12
Aku akan Bertanggung Jawab
13
Membantu Melahirkan
14
Tidak Ingin Hamil
15
Menolak Menikah
16
Bertemu Kembali
17
Terobsesi Padanya Lagi
18
Kujual Tubuhku Demi Suamiku
19
Layani Aku, Kalau Kamu Mau Uang
20
Dipaksa Bercerai
21
Aku Tidak Tahu Suamiku Sakit Keras
22
Tidak Ingin Tunduk Pada Lelaki Angkuh
23
Pernikahan yang Dipaksa
24
Menikah Demi Menyelamatkan Anak
25
Aku Sudah Jadi Menantumu Sekarang
26
Ditolak Sebagai Menantu
27
Mencoba Melarikan Diri
28
Zara Melawan
29
Bos Penjahat
30
Suami Sahabatku Ketahuan Selingkuh
31
Menjadi Tawanan Lagi
32
Balasan Untuk Wanita Pembully
33
Penculikan Dibalas Penculikan
34
Mencoba Melawan Kenan dan Anak Buahnya.
35
Melumpuhkan dengan Bius
36
Minta Putus
37
Kuhabiskan Uang Suamiku
38
Zara Dijaga Ketat
39
Aku Hanya Ingin Lepas
40
Minum Pil KB
41
Orang yang Dicintai Meninggal
42
Semakin Membenci Kenan
43
Jangan Pernah Menyentuh Cucuku
44
Mendapat Hukuman
45
Dia Bukan Putramu
46
Hamil Anak Musuh
47
Tidak Ingin Hamil
48
Anakku Tidak Salah
49
Aku Mengugurkannya
50
Mari Kita Menderita Bersama
51
Patah Hati
52
Mabuk-Mabukkan
53
Masuk Rumah Sakit
54
Ternyata Dokterku Zara
55
Tidak Ingin Zara Terluka
56
Ternyata Sudah Diceraikan Sebelum Sakit
57
Tidak Sepenuhnya Kesalahan Kenan
58
Rahasia yang Disembunyikan Kenan
59
Selingkuh
60
Selingkuh Dengan Teman Adik
61
Ketika Suami Tidak Lagi Menghargai
62
Kepergok Selingkuh
63
Kata Maaf dari Zara
64
Diabaikan
65
Apakah Cinta Masih Ada?
66
Mencoba Bertahan
67
Punya Niat Jahat
68
Gara-gara Efek Obat
69
Ikut Kena Dampaknya
70
Apaka Kita Melakukannya?
71
Ancaman Kenan Membuatku Marah
72
Siapa yang Ingin Mencelakai Putraku?
73
Sebab Dia Putramu
74
Antara Keluarga atau Suami
75
Berpihak Pada Suami
76
Saling Berebut Siapa yang Paling Berhak
77
Akibat Dibohongin Keluarga Dimasa Lalu
78
Memilih Kenan
79
Ingin Menutup Satu Rumah Sakit
80
Mengusir Ayah Mertua dari Rumah Sakit
81
Lupakan Mantan Suamimu dan Fokusku Padaku
82
Gaya Ranjang Kesukaan Zara
83
Sama-sama Berkeringat
84
Hubungan Tanpa Status
85
Ingin Hidup Rukun
86
Karena Mabuk
87
Berubah Demi Putranya
88
Pulang Diam-Diam
89
Ingin Jadi Ayah yang Baik
90
Melarang Keluarga Berkunjung
91
Ingin Membongkar Perselingkuhan
92
Mulai Jatuh Cinta
93
Sudah Tahu Mereka Selingkuh
94
Desahan Manja dari Kamar Hotel
95
Perselingkuhan Diketahui Keluarga
96
Sentuhan yang Lama Diinginkan
97
Menjenguk Ibu Mertua
98
Jaga Putriku Lupakan Permusuhan Kita
99
Hamil
100
Jauhi Kakakku atau Kamu Mati
101
Perjuangan Saat Hamil
102
Cinta Bisa Mengubah Seseorang
103
Tidak Selamat
104
Hampir Celaka
105
Ibu Muda
106
Niat Baik Mendapat Hasil yang Baik Juga
107
Mempersiapkan Rencana Besar
108
Tidak ada Kata Maaf
109
Melenyapkan Para Penghianat
110
Minta Maaf Dengan Tulus
111
Akhirnya Tewas
112
Semua Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!