Bab Dua Belas

Saat akan makan, gawai Alex berdering. Dia melihat ada nomor tak di kenal menghubunginya. Pria itu ragu mengangkatnya. Namun, beberapa kali tetap berdering. Akhirnya suami Naura itu menekan tombol hijau.

"Apa benar ini suaminya Naura?" tanya orang di seberang sana.

"Ya, benar saya suaminya Naura. Ada apa, Pak?" tanya Alex dengan suara gugup.

Ibu Rini dan Weny menghentikan suapannya. Mereka juga penasaran dengan apa yang akan disampaikan si penelpon.

"Saya salah seorang dokter di klinik A. Saya ...."

Seseorang di seberang sana yang tak lain adalah Rasya, mengatakan pada Alex jika istrinya Naura mengalami kecelakaan. Mereka terpaksa membuka dompet untuk mengetahui identitasnya dan juga membuka ponselnya.

Setelah memberikan keterangan tentang keadaan Naura yang terluka parah hingga wajahnya yang tak bisa dikenal lagi, Rasya lalu mengatakan jika jenazah telah dikafani dan dimasukan peti. Mereka akan segera mengirim ke alamat rumah.

"Baiklah, Pak. Saya akan menunggu di rumah saja. Mengenai semua biaya dan administrasi nanti saya bayar di rumah saja," jawab Alex dengan gemetar.

Alex menyandarkan tubuhku ke sandaran kursi. Walau dia tak mencintai Naura, tapi saat mendengar istrinya mengalami kecelakaan hingga wajahnya saja tak bisa dikenali, ada rasa sedih dalam hatinya. Dia tak pernah menginginkan begini.

"Ada apa, Lex? Siapa yang tadi menelpon kamu?" tanya Ibu Rini dengan penasaran.

Ibu Rini penasaran sekali karena mendengar Alex menyebut nama Naura. Setelah itu putranya tampak sedikit syok setelah sambungan telepon terputus.

"Kenapa dengan Naura, tadi kamu menyebut namanya?" Kembali Ibu Rini bertanya.

Weny memandangi Alex dengan tatapan penuh tanda tanya. Dia juga penasaran apa yang terjadi dan siapa yang menghubungi pria itu.

"Naura kecelakaan, Bu ...." Alex menjawab pertanyaan ibunya dengan pelan, tapi mampu membuat Ibu Rini terkejut.

"Kecelakaan ... bagaimana keadaannya?" Kembali Ibu Rini bertanya.

"Wajahnya tak bisa dikenali lagi, beruntung masih ada identitasnya dan juga ponsel yang masih hidup, sehingga orang klinik tersebut bisa menghubungiku. Sebaiknya aku minta tolong supir untuk menyiapkan rumah ini menyambut kedatangan jenasahnya," ucap Ibu Rini.

Ibu terlihat cukup syok mendengar penjelasan dari putranya itu. Dia memegang dadanya yang terasa sesak. Dia memang tak menyukai menantunya itu tapi tak juga dia mengharapkan ini terjadi.

Weny langsung menutup mulutnya agar tak bersuara saat mendengar ucapan Alex. Pria itu kembali terdiam. Beberapa saat kemudian barulah dia berdiri.

Alex meminta para pekerja untuk menata kembali rumahnya menyambut kedatangan jenazah istrinya. Alex meminta orang suruhannya untuk mengabarkan berita duka ini pada seluruh karyawan di perusahaan.

Pengumuman tentang kecelakaan yang dialami oleh Naura cepat tersebar. Seluruh karyawan dan para pimpinan masing-masing divisi sangat terkejut mendapat kabar itu.

Alex tampak gelisah menanti kedatangan jenazah istrinya. Weny dan ibunya telah mengganti bajunya. Mereka sebagai tuan rumah yang akan menyambut para pelayat.

Setelah semua persiapan menyambut jenazah Naura di rumah selesai, Alex duduk di ruang kerjanya. Di dalam ruang itu dia hanya bingung. Bolak balik dengan gelisah.

Weny masuk ke ruang kerja itu. Dia melihat kehadiran pria itu karena pintu yang tak tertutup rapat. Dengan perlahan dia membuka pintu.

"Alex, siapa yang menghubungi kamu tadi. Apa dia mengenalmu?" tanya Weny.

Alex yang sedang termenung terkejut mendengar pertanyaan wanita itu. Dia menghentikan langkahnya di dalam ruangan itu.

"Aku tak mengenalnya. Dia menolong Naura di tempat kejadian. Aku sudah meminta anak buahku menuju lokasi. Dia mengirim foto mobilnya Naura yang ringsek dan banyak darah bercucuran di dalamnya. Sepertinya istriku itu memang terluka sangat parah," ucap Alex dengan gugup.

"Lalu apa yang membuat kamu gelisah? Apa kamu menyesal karena selama ini telah menzalimi dirinya?" tanya Weny lagi.

Alex terdiam mendengar pertanyaan Weny. Dalam hatinya terdalam ada penyesalan walau hanya sedikit. Bagaimana pun sebelum kehadiran Weny kembali, dia sempat merasakan rumah tangga yang sempurna.

Naura yang begitu baik dan penurut, dia tak pernah membantah apa pun yang suaminya katakan dan lakukan. Dia juga sering menghabiskan waktu bersama pergi liburan. Mereka dikatakan karyawan dengan pasangan serasi.

Hingga pada suatu ketika, saat reuni sekolah, dia kembali bertemu Weny. Itu terjadi enam bulan lalu. Wanita itu yang sedang dalam proses cerai mengatakan jika rumah tangganya sedang berantakan. Selalu curhat, dan bertemu, akhirnya rasa yang dulu sempat hampir hilang, kembali lagi.

Alex dan Weny melakukan hubungan terlarang. Wanita itu mengajukan permohonan cerai. Hingga satu bulan lalu resmi berpisah dari sang suami.

Hubungan yang mereka lakukan bukan hanya sekedar asmara. Tentu saja sudah jauh, layaknya suami istri. Weny selalu saja meminta dia segera menikahinya dengan alasan jika perpisahannya dan suami karena pria itu. Alex harus bertanggung jawab apa pun yang terjadi.

"Naura wanita yang baik. Tapi dia ternyata tidak sebodoh yang aku kira selama ini. Seandainya saja dia bisa menerimamu dengan ikhlas, pasti semua tak akan seperti ini," ucap Alex dengan lirih.

"Apa kau menyesal berhubungan denganku?" tanya Weny dengan suara lemah agar pria itu iba.

Alex mengusap wajahnya dengan kasar. Dia juga menarik rambutnya dengan frustasi. Tak tahu harus berkata apa, karena sebenarnya ada penyesalan pada dirinya.

"Kau menyesali kehadiranku lagi di hidupmu?" Kembali Weny bertanya.

Alex menarik napas dalam. Menatap wajah Weny. Dia tak tahu apa yang membuat dirinya gila pada wanita itu. Baru dia sadari jika Naura lebih cantik darinya dan lebih lembut. Baru disadari setelah perpisahan ini.

"Aku hanya teringat bayi dalam kandungan Naura. Dia itu darah dagingku sendiri. Sejak dia hadir di rahim ibunya, aku telah mengabaikan," ucap Alex.

"Aku akan memberikan anak yang banyak untukmu. Jadi kau tak perlu menyesal," ucap Weny mencoba menghibur.

Alex hanya tersenyum simpul mendengar ucapan wanita itu. Dia hanya mengangguk sebagai Apa yang Weny katakan mungkin benar, dia bisa memberikan anak yang banyak, tapi itu tak bisa menutupi rasa penyesalannya karena telah mengabaikan darah daging sendiri.

Alex dan Weny terdiam, larut dalam pikiran masing-masing. Tak tahu apa yang ada dalam kepala keduanya. Terdengar ketukan pintu, membuat lamunan keduanya buyar.

Alex berjalan membuka pintu. Terlihat salah seorang bawahannya di balik pintu itu.

"Ada apa?" tanya Alex dengan suara ketus.

"Maaf Pak mengganggu. Di depan ada mobil ambulans membawa jenazah ibu Naura," ucap pria itu.

Alex dan Weny saling pandang mendengarnya. Wanita itu maju mendekati sang pria.

"Minta mereka menunggu sebentar. Aku akan segera datang."

"Baik, Pak." Pria itu menjawab singkat. Dia segera pamit dari hadapan Alex.

"Kau mau ikut denganku?" tanya Alex. Dadanya berdetak jauh lebih cepat dari biasanya. Weny tak menjawab pertanyaan pria itu, hanya anggukan kepala saja yang menjadi jawabannya.

Terpopuler

Comments

murni l.toruan

murni l.toruan

Siap-siap untuk balasannya Naura, teror dengan cara yang paling menakutkan. Hihihi....ada penampakan hantu gentayangan gendong bayi....maaf kakak Author

2025-01-21

1

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

rupa x inlus x weni jalang mfkin krn suami x sdh kere jd mengincar alex..smoga ini awal penyesalan mu krn katma akan mulai dlm hidup mu ..

2024-11-20

0

Imas Nurhermansyah

Imas Nurhermansyah

walaupun kamu bisa memberikan anak pada Alex, tapi Alex tidak akan bahagia hidup bersama dengan kamu 🥴

2024-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Promo Novel Terbaru
53 Bab Lima Puluh Dua
54 Bab Lima Puluh Tiga
55 Bab Lima Puluh Empat
56 Bab Lima Puluh Lima
57 Bab Lima Puluh Enam
58 Bab Lima Puluh Tujuh
59 Bab Lima Puluh Delapan
60 Bab Lima Puluh Sembilan
61 Bab Enam Puluh
62 Bab Enam Puluh Satu
63 Bab Enam Puluh Dua
64 Bab Enam Puluh Tiga
65 Bab Enam Puluh Empat
66 Bab Enam Puluh Lima
67 Bab Enam Puluh Enam
68 Promo Novel Terbaru
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Promo Novel Terbaru
53
Bab Lima Puluh Dua
54
Bab Lima Puluh Tiga
55
Bab Lima Puluh Empat
56
Bab Lima Puluh Lima
57
Bab Lima Puluh Enam
58
Bab Lima Puluh Tujuh
59
Bab Lima Puluh Delapan
60
Bab Lima Puluh Sembilan
61
Bab Enam Puluh
62
Bab Enam Puluh Satu
63
Bab Enam Puluh Dua
64
Bab Enam Puluh Tiga
65
Bab Enam Puluh Empat
66
Bab Enam Puluh Lima
67
Bab Enam Puluh Enam
68
Promo Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!