Bab Sepuluh

Naura mengemudikan mobilnya dengan perasaan campur aduk. Dia tak mengira jika kehidupan rumah tangganya akan berakhir begini. Dulu dia beranggapan jika Alex adalah pria yang baik dan sangat diidamkan bagi semua wanita. Namun, ternyata tak seperti harapannya, yang menginginkan pernikahan hanya sekali.

Sampai di rumahnya, Naura disambut dengan wajah masam ibu mertuanya. Dia yakin wanita itu baru saja mendengar cerita buruk tentangnya.

Naura berjalan tanpa peduli lagi pada mertuanya. Jika kemarin-kemarin dia masih menghormati wanita itu walau dia telah memperlihatkan rasa tak sukanya, tapi kali ini rasa itu hilang. Dia jelas tak terima karena mertuanya jelas-jelas mendukung perselingkuhan sang suami.

"Puas kamu sudah mempermalukan suami sendiri?" tanya Ibu Rini begitu Naura berada di dekatnya.

Naura menghentikan langkahnya. Tersenyum menanggapi ucapan ibu mertuanya itu.

"Belum, Bu. Aku masih belum puas. Aku masih ingin melihat keduanya hancur!" jawab Naura dengan tersenyum. Setelah itu dia kembali melangkah masuk ke kamar.

Melihat hal itu, ibu mertuanya makin marah dan cemberut. Ingin rasanya menjambak rambut menantunya dan menariknya keluar dari rumah ini.

"Aku yakin Alex tak akan tinggal diam saja. Enak saja mengambil semuanya setelah Alex berusaha membuat perusahaan itu berkembang. Itulah aku tak pernah setuju putraku menikah denganmu. Kau begitu sombong!" gumam Ibu Rini dengan dirinya sendiri.

**

Sampai di kamar, Naura menghubungi salah seorang sahabatnya yang bernama Lina. Mengatakan semua yang terjadi. Beruntung dia mengenal seorang pengacara terkenal. Mereka berjanji akan bertemu besok.

Naura menyimpan semua surat berharga dan perhiasan yang dia dapat dari brankas. Tanpa menyisakan sedikitpun. Dia lalu tersenyum mengingat pasti nanti suaminya akan kalang kabut melihat perhiasan yang di simpan telah lenyap. Setelah memastikan semua itu di simpan di tempat akan, dia baru tidur.

**

Pagi-pagi sekali, sebelum ibu mertuanya bangun, Naura sudah siap-siap ke rumah sahabatnya Lina. Awalnya mereka janjian akan bertemu dengan pengacara di restoran. Namun, dari malam perasaan wanita itu sangat buruk. Dia merasa cemas sepanjang malam.

Setelah berpikir, akhirnya Naura memutuskan subuh ini langsung ke rumah Lina. Siangnya baru mereka bertemu. Sebenarnya Naura tak mau merepotkan sahabatnya itu, tapi dia tak mungkin melakukan semua seorang diri. Dia juga butuh bantuan orang lain.

Tanpa pamit Naura pergi dari rumah. Jantungnya berdetak lebih cepat, entah apa yang akan terjadi. Pikirannya sangat kacau.

Naura mengemudikan mobilnya dengan hati-hati. Perutnya yang sudah besar membuatnya sedikit terganggu, tetapi semakin mendekati tempat pengacara, jantungnya berdegup lebih kencang. Hari ini, dia harus menyimpan semua surat-surat berharga miliknya sebelum rencananya benar-benar hancur. Hanya tinggal satu langkah lagi menuju kebebasan dari pernikahan yang menyiksanya.

“Semoga semua berjalan lancar,” gumamnya sembari melirik ke cermin spion. Di belakangnya, jalanan tampak sepi. Pikirannya melayang, mengenang semua yang telah terjadi dalam hidupnya, terutama hubungan terpuruknya dengan suaminya, Alex. Dulu, ia sangat mencintainya, tetapi kini semua itu terasa seperti mimpi buruk.

Dia harus segera mengakhiri hubungan toxic ini. Setelah menyerahkan semua barang berharga miliknya pada Lina, dia akan ke perusahaan mengikuti rapat, baru siangnya bertemu pengacara. Naura telah merencanakan semuanya harus dilakukan pada hari ini juga, agar dia bisa tenang.

Naura berusaha mengalihkan perhatian dengan memeriksa ponsel yang terletak di bangku samping. Di layar, terdapat sebaris pesan dari temannya, Lina.

“Sudah siap? Jangan lupa jaga kesehatan ya. Aku di sini untukmu.”

Naura tersenyum kecil. Lina selalu mendukungnya, meskipun mereka berdua jarang bertemu tapi dia tahu betapa rumitnya situasi yang dihadapinya. Tanpa menjawab, dia terus mengemudikan mobil, sampai tiba-tiba semua berubah.

“Eh, kenapa ini?” Naura terkejut saat merasa rem mobilnya tidak berfungsi. Dia menginjak pedal rem, namun mobilnya tidak melambat. Dalam sekejap, kepanikan menyelimuti diri.

“Ya Tuhan! Naura, tenangkan diri!” serunya sambil berusaha mengendalikan kemudi. Namun, semua terasa sia-sia. Mobilnya melaju kencang, menembus jalanan tanpa kendali.

Naura menggenggam kemudi sekuat tenaga, berusaha mencari jalan aman untuk menghentikan mobil. Dia berdoa dalam hati, berharap dan berharap agar semuanya baik-baik saja. Tubuhnya bergetar, dan keringat dingin mengaliri dahinya.

Rasa panik semakin menghantui ketika Naura mengetahui bahwa jalannya mulai menanjak. “Jangan, jangan panik. Tenang!. Ya Tuhan, tolong aku,” teriaknya, tetapi suaranya hanya teredam oleh rawan deru mesin. Dalam hitungan detik, mobilnya menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya kesadarannya sedikit hilang.

***

Sadar setelah terjatuh, Naura mencoba membuka mata. Disekitarnya gelap dan berisik, bunyi mobil yang bergetar semakin mengecil. Perlahan, dia meraba-raba perutnya. “Aduh!” Dia merasakan nyeri, tetapi berusaha bersikap tenang. “Kamu masih di sini, sayang … Bertahanlah, ya.” Ia berbicara lembut kepada jabang bayi di dalam perutnya.

Dengan susah payah, Naura berusaha membuka pintu. Mobilnya itu cukup hancur keadaanya, dan semua kekuatan yang dimilikinya dikerahkan untuk bergerak. Dan akhirnya, dia berhasil mengeluarkan dirinya dari mobil itu. Di luar, cahaya matahari terasa hangat, tetapi Naura tidak punya waktu untuk menikmati itu. Dia harus segera mencari pertolongan.

Jalanan masih sangat sepi karena masih subuh. Naura berdoa dalam hati, semoga bayinya selamat dan tetap sehat. Hanya bayi dalam kandungannya yang sangat dia kuatir kan.

Dengan gemetar, Naura mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon Lina. “Lina … tolong … aku butuh bantuan. Aku terluka … mobilku terbalik!” Suaranya serak, sulit untuk diucapkan.

Beruntung dia meletakan ponsel di dalam tas yang dia sandang. Di dalam tas itu juga tersimpan berlian dan surat berharga lainnya.

“Naura! Di mana kamu?” suara Lina terdengar panik.

“Aku di jalan dekat pengacara… Tolong cepat datang!” Naura jatuh terduduk di tepi jalan, merasa lelah dan nyeri di perutnya.

“Tenang, Naura. Aku akan segera ke sana!” jawab Lina sebelum mengakhiri telepon.

Tak lama setelah itu, Naura melihat mobil Lina mendekat. Temannya itu berlari keluar, wajahnya pucat. “Naura!” Ia menghampiri Naura dan segera memeluknya. “Oh, Tuhan … apa yang terjadi?!”

“Mobilku … remnya blong …” Naura berusaha menjelaskan sambil mengusap perutnya dengan lembut.

Lina menggenggam tangan Naura dengan erat. “Aku akan membawamu ke rumah sakit. Kita harus periksa kondisi kamu dan bayinya.”

Naura mengangguk, merasa lega. Lina segera membantu Naura naik ke dalam mobil dan mereka berangkat ke rumah sakit. Dalam perjalanan, Naura tetap merasakan nyeri di perutnya.

“Naura, aku minta kamu tenang. Jangan berpikir macem-macem dulu,” kata Lina sambil memicingkan mata untuk fokus mengemudi.

“Aku tahu, Lina. Tapi … ketika mobil itu menabrak pembatas jalan, aku sangat takut .…” Naura menunduk, genangan air mata memenuhi bulir matanya. “Aku tidak ingin kehilangan bayi ini.”

“Tidak akan terjadi apa-apa. Kita sedang menuju dokter. Dia akan membantumu, oke?” Lina berusaha menenangkan, meskipun hatinya sendiri berdebar-debar memikirkan kemungkinan terburuk.

Setelah beberapa menit yang terasa sangat panjang, mereka tiba di rumah sakit. Naura langsung dibawa ke ruang gawat darurat. Lina mengikuti dengan langkah cepat, berusaha tetap tenang demi Naura.

Terpopuler

Comments

mbok Darmi

mbok Darmi

semoga pertolongan kelahiran lancar, ini pasti ulah alex dan mertua lucknut nya supaya naura mati dan mereka berpesta pora menikmati harta peninggalan ortu naura, ingat sebentar lagi karma otw jgn seneng dulu diatas penderitaan naura

2024-11-19

2

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

nah kan pasti alex jg weny yg niat cekakai..syukur surat2 dan.perhiasan di bawa naura dan ada lina sahabat x yg kyat nsura bls dendam mu blm terlaksana kau hrs kuat

2024-11-19

1

ken darsihk

ken darsihk

Pasti ini semua kerjaan nya Alex dan ibu nya juga Weny si ulat bulu 😡😡
Semoga Naura dan baby nya baik baik sajah

2024-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Promo Novel Terbaru
53 Bab Lima Puluh Dua
54 Bab Lima Puluh Tiga
55 Bab Lima Puluh Empat
56 Bab Lima Puluh Lima
57 Bab Lima Puluh Enam
58 Bab Lima Puluh Tujuh
59 Bab Lima Puluh Delapan
60 Bab Lima Puluh Sembilan
61 Bab Enam Puluh
62 Bab Enam Puluh Satu
63 Bab Enam Puluh Dua
64 Bab Enam Puluh Tiga
65 Bab Enam Puluh Empat
66 Bab Enam Puluh Lima
67 Bab Enam Puluh Enam
68 Promo Novel Terbaru
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Promo Novel Terbaru
53
Bab Lima Puluh Dua
54
Bab Lima Puluh Tiga
55
Bab Lima Puluh Empat
56
Bab Lima Puluh Lima
57
Bab Lima Puluh Enam
58
Bab Lima Puluh Tujuh
59
Bab Lima Puluh Delapan
60
Bab Lima Puluh Sembilan
61
Bab Enam Puluh
62
Bab Enam Puluh Satu
63
Bab Enam Puluh Dua
64
Bab Enam Puluh Tiga
65
Bab Enam Puluh Empat
66
Bab Enam Puluh Lima
67
Bab Enam Puluh Enam
68
Promo Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!