" kantin yuk gays " ajak vivi pada sahabat sahabat nya saat bel istirahat tengah berbunyi.
Alana dan letta mengangguk , mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju kantin . sampai di kantin mereka duduk bertiga.
" Ups sorry , sengaja " kata sheina sambil terkekeh.
Alana menatap sheina tajam , dia sudah terlalu lelah dengan tingkah laku sheina . " salah aku sama kamu apa sih ? " Tanya alana dengan raut wajah marah nya.
" Salah lo karena ganggu hubungan gue sama farraz " kata sheina sinis.
" Aku enggak pernah gangguin hubungan kamu sama farraz " jawab alana.
" Dengan lo sekolah di sini aja itu udah ganggu hubungan gue sama farraz ! " sheina menunjuk wajah alana dengan jari telunjuk nya.
" itu namanya lo takut kesaing sama alana " ejak vivi.
Sheina menggeraam , muka nya sudah memerah yang menandakan bahwa sheina begitu marah . Sheina hendak melayangkan tangan nya pada Vivi namun di tahan oleh aletta.
" Berani lo nyentuh teman gue " kata letta sambil menatap sheina dengan tatapan tajam nya . Sheina tidak takut membalas tatapan tajam letta . Perkelahian mereka mengundang atensi seluruh penghuni kantin . Tak terkecuali Xavier dan sahabat sahabat nya.
" CK pasti farraz lagi " ucap vero yang sudah hafal . Jika alana dan sheina terlibat pertikaian pasti tidak jauh jauh dari farraz yang menjadi akar permasalahannya.
Dengan tatapan dingin nya Xavier menatap meja di mana pertikaian itu berlangsung . Dia tidak menyukai ini semua . hati nya seolah menolak mengatakan jika gadis yang mencuri perhatian nya menyukai sahabat nya sendiri . Namun hal yang terjadi mengatakan sebaliknya.
Dengan tangan terkepal Xavier meninggalkan meja kantin berjalan melewati meja di mana alana berada . Xavier berhenti sesaat dan melirik alana dengan tajam . tatapan alana dan xavier bertemu entah kenapa alana merasa xavier mentapnya dengan tajam.
Xavier lalu melanjutkan langkah nya , dia begitu muak berada di dalam kantin . Xavier selalu menampik perasaanya pada alana namun semua itu terasa sulit . Ada perasaan yang dia rasakan kepada alana.
Jantung alana berdebar begitu kencang ketika menatap xavier . Dengan lemah alana duduk di meja dan memegang dadanya hal itu sontak membuat vivi dan letta begitu khawatir . Begitu pun dengan farraz yang masih berada di sana . Namun farraz belum berani mendekat . Dia masih menatap alana dari kejauhan.
" Lo kenapa al ? " tanya vivi begitu khawatir.
" kenapa jantung aku berdebar debar kaya gini vi , ini sakit " ucap alana sambil memegang dadanya tak lupa raut wajahnya yang terlihat cemas.
" kita ke UKS al " ajak letta yang hendak memampa alana di bantu vivi namun alana menolak .
" Aku enggak mau vi nanti juga sembuh sendiri " ucap alana.
" Alah drama " sinis sheina yang tadi melihat drama itu.
" Ck diem lo , ini semua gara gara lo tau enggak " kata letta dengan menggebu gebu .
Mending lo sekarang pergi shei , lo enggak liat teman kita lagi sakit " usir vivi , tanpa bicara sheina meninggalkan Alana dan teman temanya . dia balik ke bangku dan melanjutkan makan yang tertunda tadi.
" Lo yakin enggak mau ke UKS ? gue takut lo kenapa kenapa al " ujar vivi setelah pergi meninggalkan mereka.
" Aku enggak papa , nanti juga sembuh sendiri " jawab alana.
" Emang apa yang lo rasain sekarang al ? " tanya letta.
" Enggak tau kenapa tiba tiba jantung aku berdebar debar kaya gini " jawab alana.
" Lo punya penyakit jantung ? " tanya vivi yang mendapatkan gelengan dari alana.
" Terus kenapa jantung kamu berdebar debar ? " tanya letta.
" Tadi saat xavier natap aku tiba tiba jantung aku berdebar debar " ucapan polos alana mendapatkan gelengan dari kedua sahabat nya.
Kedua sahabat alana mendesah kan nafasnya mereka sudah khawatir dengan sahabat nya yang polos itu . tapi ternyata sehabat nya begitu polos sampai sampai dia tidak tau kalau dia sedang jatuh cinta.
" Tunggu tunggu bukan nya lo sukanya sama farraz al , kenapa jantung Lo berdebar debar saat Xavier natap lo ? " tanya letta dengan penasaran.
" Aku enggak tau letta , aku enggak pernah tau jatuh cinta itu apa . Tapi tadi jantung aku berdebar debar saat Xavier natap aku . tapi debaran antara farraz sama xavier beda letta " jawab alana polos.
" Gue enggak ngerti sama penjelasan al , jangan bilang Lo jatuh cinta sama kedua cowok sekaligus . Oh c'mon al pilih salah satu jangan Maruk " kata vivi dramatis.
" Lo pecinta cowok tampak ya al ? " tanya letta.
Alana mendengus " kalian enggak asik " kata alana saraya berdiri dari duduknya.
Alana berjalan keluar kantin kemudian di susul oleh sahabat nya.
" Kamu enggak jadi makan al ? " tanya vivi.
" Udah enggak nafsu " jawab alana cuek.
" Ayolah al kita makan dulu gue lapar tau " rengek aletta.
" Ya udah sana kalian makan aja aku mau ke toilet dulu " kata alana.
" tapi nanti Lo balik lagi kan al ? " tanya vivi. Alana mengangguk, dia juga merasa enggak tega sama sahabat sahabat nya.
" Ya udah nanti kita pesanin makanan lo , Lo mau makan apa al ? " tanya letta.
" terserah kalian " jawab alana lalu kembali berjalan meninggalkan kedua sahabat nya.
Vivi dan letta kembali ke kantin untuk memesan makanan , sungguh mereka begitu lapar apalagi drama tadi sangat menguras emosi mereka .
Farraz yang sejak tadi diam sambil melihat drama itu tersenyum . Entah kenapa alana begitu manis . teman teman nya saling pandang . Ada apa dengan sahabat nya itu enggak biasa nya dia tersenyum semanis itu.
Jonathan langsung menempelkan punggung tangan nya ke kening farraz yang langsing mendapatkan lirikan maut dari farraz.
" sorry rez gue kira lo kenapa senyum sendiri " ucap Jonathan sambil menggaruk tengkuk kepala nya yang tidak gatal.
Farraz langsung berdiri meninggalkan ketiga teman nya . Dia akan menyusul Xavier . farraz enggak yakin dengan suasana hati Xavier saat ini . Farraz langsung menyusul xavier ke fooftop karena dia yakin saat ini Xavier sedang berada di rooftop.
Begitu sampai di rooftop farraz langsung mendapati Xavier tengah duduk sambil menghisap rokok nya.
" Lo menang raz " kata Xavier tanpa menatap farraz.
" Lo salah xaf, Lo belum berjuang . Kan kita sudah sepakat akan berjuang untuk mendapatkan gadis itu " jawab farraz.
" Cih berjuang kata lo , gue udah kalah raz . Lo belum apa apa aja gadis itu sudah menjatuhkan pilihan nya sama lo " kata xavier.
" Gue sebagai sahabat juga akan kasih Lo kesempatan buat berjuang xaf " tegas Xavier .
Xavier menatap farraz , dia kembali memantapkan hati nya untuk berjuang . Mulai besok dia akan berjuang mendapatkan alana . kalau seperti ini terus pasti dia enggak akan bisa meluluhkan hati alana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments