Luna yang terlelap tidur tak sadar jika dirinya begitu senang dan bangga bersama Aska. Namun ternyata salah, dugaan Luna yang setelah bangun ia kaget ternyata bukan Aska melainkan orang lain.
"Kamu siapa! Kenapa kamu yang ada disini, lalu dimanakah Aska pasti kamu sengaja melakukan hal ini kepadaku."ucapnya ia membenarkan pakaian nya dan berlari menuju toilet sambil menangis.
Luna hampir syok dengan bukti jika ia tidur dengan oranglain bukan dengan kekasihnya. Hampir tidak sadar dirinya telah dibohongin oleh Aska. Luna yang tidak ingin pulang karena dirinya sudah tidak gadis lagi. Dan apa kata tetangga jika dirinya sudah tidak perawan. Hancur sudah martabat Luna saat ini, ia yang terlalu obsesi dengan sikap dan perilaku yang menonjolkan keburukan dari apa dirinya sendiri.
"Kenapa ini semua terjadi kepadaku, kenapa Aska bohongin aku, Aska Luna benci kamu selamanya! Aska, kenapa kamu melakukan hal ini kepadaku, apa salahku, lalu taruh dimana wajahku saat orangtuaku mengetahui aku tengah hamil"isak tangis Luna pecah,ia berontak sekuatnya melampiaskan kemarahannya di toilet.
Luna sudah kehilangan arah ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan. Luna selama ini selalu sayang kepada Aska, mengapa Aska tega mengkhianati cintanya. Tak mungkin Luna pergi begitu saja, ia harus mencari sewaan untuk tetap bertahan hidup demi dirinya juga anak yang ia kandung. Tapi jika anak ini lahir tanpa seorang bapak bagaimana? Apakah Luna akan menanggung malu.
Aska yang kecarian kekasihnya panik, ia yang berusaha mencari kesana kemari tapi tidak dapat mengetahui keberadaan Luna. Hilang sudah rasa paniknya Aska, ia menayakan tentang penjaga hotel pun tidak mengetahui.
Saat Aska di toilet ia langsung memeluk Luna karena Aska sangat sayang terhadap Luna. Namun, Luna langsung menyingkir tangan pelukan Aska yang sangat ia tak menyukai keberadaan Aska.
"Menyingkirlah dari hidupku, kamu tahu Aska. Kamu ga cinta sama aku kan, jawab Aska, kamu tahu ini pasti akal akalan kamu kan, kamu ingat tentang malam itu, kamu sudah menyuruh oranglain agar oranglain untuk tidur bersamaku, kamu sengaja kan, kalau kamu ga cinta sama aku jawab dan jelaskan, biar tidak jadi begini"ucapnya yang tidak suka kehadiran Aska dihadapannya.
"Kenapa kamu bisa katakan seperti itu, Aku sayang sama kamu Luna. Kalau kamu ga percaya, yaudah. Tadi malam kamu mabuk karena kebanyakan minum 5 botol Anggur, apakah kamu tahu hal itu?"Lalu dimanakah salahnya diriku,"ujar Aska yang tak suka dituduh dengan suatu tuduhan yang salah.
Luna tak mempercayai omongan Aska, ia lebih baik pergi dan tidak ingin melihat keberadaan Aska yang hanya membuat hatinya sakit. Luna makin lama membenci,dirinya yang harus melakukan tindakan apa? dikarenakan Luna tak sengaja tiba tiba mual hebat.
Huek, Huek
Huek ,Huek
Aska tak percaya jika Luna secepatnya hamil, ia tak harus menanggung tanggung jawab tentang kehamilan Luna. Aska yang tidak mau menerima jika kehamilan itu hasil dari apa yang ia buat.
"Luna, apakah engkau baik baik saja. Luna, apakah engkau butuh air, biar Aska akan belikan dibawah tangga, sebentar Luna" ucapnya yang sekarang salah tetapi dirinya masih tetap sayang kepada Luna.
Semakin Luna buang muntahan, Aska tak tega melihat Luna mual terus. Ia terpaksa membeli air minum dan makanan. Aska yang menduga duga akan diri Luna tengah hamil, ia tak ingin Luna hamil mungkin Luna hanya masuk angin biasa, tapi ini beda Luna semakin keluar masuk kamar mandi tiada henti.
Aska yang tidak tahu dirinya menyesal telah mengajak Luna di karoke yang digemari para temanya, tapi Luna beda ia langsung jadi didalam pembuahan perutnya. Aska yang dibuat gelisah dan tidak tahu apa yang ia perbuat, sementara dirinya tak tidur bersama Luna pada saat malam tersebut.
Mungkinkah Aska akan bertanggung jawab, padahal dirinya tak tidur bersama Luna?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments