Setiap bernyawa akan mati, itulah sudah ketetapan Allah untuk bagi orang orang yang selalu mengingat kematian. Rania yang tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk ibunya. Ia begitu terpukul dengan melihat bapaknya yang sudah tidak bangun dari tidurnya, padahal ia juga belum membahagiakan bapak ibunya. Rania dan ibunya lalu turun, sampailah mereka kerumah tersebut. Banyak orang warga sekampungnya pada berdatangan untuk menyaksikan dan melayat jenazah Pak Dermawan.
Bapak Dermawan terkenal orang yang baik, ramah lingkungan, dan senang membantu. Bapak Dermawan juga terkenal suka sedekah dan taat agama. Semenjak itulah mereka heran mengapa pak Dermawan meninggal secara tiba tiba. Banyak dari warga sekampung jika kini Rania bersama ibunya, lalu dimanakah Luna yang tidak tahu jika bapaknya meninggal dunia.
Menjadi permasalahan dan menjadi bahan ghibah para lingkungan kampung Kenanga tersebut. Pak RW yang setiap hari selalu bercakap langsung dengan Pak Dermawan tidak menyangka jika beliau meninggal secepat itu.
Nasib seorang tiada yang mengetahui alangkah baiknya kita saling mendoakan agar Bapak Dermawan ditempatkan disisi tempat yang lebih baik. Rania dan ibunya duduk sambil menunggu kehadiran Luna yang tak kunjung tak pulang. Apakah Luna melupakan orangtuanya yang sudah berusaha mendidik, mengajarkan kebaikan, lantas ia tak datang sekedar untuk menghadiri bapaknya agar sampai ke kuburan.
Rania yang berusaha menelpon saudaranya pun tidak diangkat, ia kecewa bagaimana bisa Luna yang sebagai anak pertama tidak mengangkat telepon dari adiknya. Apa yang membuat Luna seperti itu, dan mengapa Luna lebih cuek terhadap keluarganya.
"Bagaimana nak, apakah kakak kamu mengangkat telepon mu. kalau tidak biarkan aja nak, pasti kakak kamu tidak perduli dengan kehadiran terakhir untuk bapak. Ibu menyesal telah melahirkan anak seperti Luna, ibu bangga dengan kedatangan kamu karena telah menemani ibu."ucapnya ia memeluk tak ingin jauh dari anaknya.
"Bu, mungkin kak Luna masih marah dengan sikapnya. Bu jangan berprasangka buruk dulu ya, kita tidak boleh berbuat buruk kepada orang lain walaupun ia adalah saudara kita, bisa jadi kak Luna ingin menenangkan pikiran tanpa melibatkan kita Bu,"imbuh Rania ia tidak mau memperburuk keadaan yang sedang tidak baik saja.
Rania tetap tenang walaupun hatinya menangis, ia tahu betapa kehilangan orangtua yang ia cintai kini ia belum bisa memberi kebahagian untuk bapaknya sendiri. Rania juga tahu seorang ibu juga butuh sandaran, tetapi Rania siap untuk menemani ibunya sampai akhir tua.
"kak Luna, kakak kemana! kita sedang berduka kak, pulanglah kak, apakah kak Luna tak memberi kesempatan untuk memaafkan kesalahan bapak, kak Luna dimana sekarang"gumamnya dalam hati selepas airmata jatuh mengenai pipinya.
Banyak diantara ibu ibu kampung Kenanga pada menghadiri pelayatan dirumah kediaman Bu Fatimah. Sangat rapuh telah kehilangan seorang suami yang Fatimah cintai, tetapi tiba tiba saja Allah memanggilnya yang membuat Fatimah belum siap untuk menerimanya.
Mereka juga ada yang mencibir dengan tidak kehadiran Luna pada saat bapaknya meninggal dunia yang menyebabkan menjadi bahan gosip para ibu ibu sekampung kenanga.
"Yaa Allah Luna, kemana aja anak itu. Cantik cantik kok ga menghadiri acara meninggal bapaknya, emang anak durhaka Luna".
"Tadi pagi loh njeng kalau Luna itu sedang bawa tas, kan suka begitu kalau Luna anaknya ga bisa dipercaya. Beda dengan Rania yang anaknya penurut, pintar lagi".
"Ih jangan ketularan senasib dengan anak kita ya Bu, Enang sih kabarnya jika mereka tengah ribut karena Luna tidak mau menerima nasihat dari bapaknya, itu aneh dan Luna itu kayaknya ga suka diberi contoh yang baik, Yaudah lah Bu, urusi diri masing masing Bu".
Hati Rania melongo betapa terkejutnya jika saudaranya menjadi bahan pembicaraan ibu ibu setempat. Yang lebih parahnya, kondisi tersebut sangat duka melihat ibunya saja ia harus bisa bersabar dan menerima apa yang keluar dari ucapan ibunya.
"Yaa Allah maafkanlah saudaraku, jika engkau mendengar doaku dalam ucapanku. Ampunilah kesalahan saudaraku, supaya saudaraku secepatnya diberikan hidayah. Yaa Allah ampunilah bapakku jika kesalahan bapakku pernah berkata kasar kepada oranglain, yaa Allah engkau yang maha tahu, berikan tempat yang baik untuk bapakku di sisimu yang selalu mengharapkan surga. Aamiin"tangis pilu Rania ia tak berkata hanya berdoa didalam hati yang sungguh sakit atas penghinaan para mereka yang tidak tahu maksud hati engkau lah yang mengetahui suara hati manusia.
Selepas airmata jatuh, jenazah saatnya di kuburkan semua tangis mulai pecah. Fatimah tak bisa berkata apa lagi hanya kalimat yang membuatnya tak mau berpisah dengan suaminya. Tetapi Rania terus menerus mengingatkan jika kita juga akan di kembalikan kepada Allah jika kita terus mengingat Allah.
Para pelayat yang lainya sangat terpukul, Fatimah yang selalu bersama dengan almarhum Dermawan tak pernah lepas, seperti perangko yang tak pernah lepas dari pasangannya. Tetapi Fatimah diuji dengan sebuah cobaan untuk mengikhlaskan perlahan lahan agar dirinya bersabar dalam menghadapi kenyataan hidupnya.
Saling menasehati dalam kebenaran itu harus, tapi yang namanya manusia juga pernah berbuat kesalahan yang membuat dirinya harus dibenahi agar tak mengulangi kesalahan yang sama.
Tidak seperti Luna ia bisa hidup bebas bersama seorang kekasih yang ia anggap sebagai pacar. Tetapi Luna telah menghilangkan rasa untuk tak mengingat lagi keluarganya, apalagi seorang Bapak yang selalu menyinggung perasaan Luna sehingga mengakibatkan Luna yang tak perduli dengan tanggapan bapaknya. Luna yang sudah lupa tentang keluarganya, ia lebih memilih untuk pergi bersama pacar yang selama ia tunggu di bangku SMA.
Enjoy dan santai,ia yang tak biasa meminum obat terlarang dan tuak yang dihabiskan bersama Aska. Kehidupan Luna terlalu bebas, ia terlalu liar dan mengenali orang orang luar tanpa harus mengenali sikap dan perilaku mereka. cuek kan luna yang tak bisa ia lupakan, ia bisa bersantai dan bersuka ria dengan Aska yang merupakan idaman di lubuk hatinya.
Hatinya penuh asmara yang menggelapkan mata, sehingga terperdaya dengan hawa nafsu yang sesaat. Ia menghabiskan 5 botol minuman Anggur merah yang membuat ia kehilangan kesadaran. Fungsi di otaknya sudah bual hanya untuk menghabiskan rasa yang membuat dirinya pusing selama di rumah.
"Bagaimana harimu senang sayang, minumlah sesuka hati! Oh ya, hari ini adalah hari yang spesial untuk kita,"ucap manis Aska ia yang sengaja membuat Luna semakin hancur.
"Iya sayang, hari ini sangat senang. Kenapa ga minum sayang"jawab Luna yang mabuk kebanyakan minum lalu pingsan.
Sengaja Aska melakukan Aksinya, ia yang sudah lama ingin melihat aksi Luna ketika dirinya yang hancur berkeping keping. Aska yang tidak ingin menjadikan Luna sebagai kekasihnya,ia yang sengaja menyuruh oranglain untuk tidur bersama Luna bukan Aska untuk Luna.
Apakah Luna akan mengetahui jika dirinya tengah hamil, dan mengapa Aska tak menyukai Luna. Lalu siapakah wanita yang menyukai Aska?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments