Bab 17. Tidur Sekamar

Bab 17

"Terima kasih, Mas, sudah membela aku," ucap Andhira ketika mereka dalam perjalanan pulang.

"Hanya cukup dengan ucapan terima kasih saja?" Argani melirik ke arah sang istri

"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Andhira tidak mengerti.

"Tidak reward untukku?" Lagi-lagi Argani menoleh.

Andhira bingung dengan maksud suaminya. Dia tidak tahu reward apa yang harus diberikan kepada Argani. Uang? Suaminya punya banyak, dia sendiri dikasih uang bulanan sama laki-laki itu. Barang? Sepertinya Argani tidak membutuhkan apa-apa lagi.

"Reward apa yang Mas inginkan?" tanya Andhira dengan lirih karena takut suaminya minta sesuatu yang tidak bisa dia berikan.

Senyum Argani terulas. Dia senang Andhira jatuh ke dalam perangkapnya.

"Ini sesuatu yang mudah untuk kamu. Tapi ... kamu harus melakukannya seumur hidupmu," jawab Argani.

Mata Andhira membola dan wajahnya pucat. Dia tidak tahu apa yang diminta Argani sampai harus melakukan seumur hidupnya.

Kendaraan Argani memasuki halaman rumah. Dia tidak langsung turun begitu mematikan mesin mobil.

"Kenapa? Kamu tidak mau?" tanya Argani.

"Sebenarnya apa yang kamu pinta. Kalau aku bisa, akan aku lakukan," jawab Andhira dengan wajah polos tersirat kecemasan.

"Sehari kamu mencium minimal lima kali. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi," ucap Argani.

Muka Andhira kini merah merona karena mendengar permintaan suaminya. Dia pun mengangguk dengan malu-malu karena permintaan Argani tidak memberatkan dirinya.

Dalam hati Argani bersorak gembira. Dia sempat berpikir Andhira akan menolak permintaannya.

Arya yang tidur pulas digendong oleh Argani, membawanya ke kamar atas. Tentu saja Andhira merasa heran.

"Mas, kok, dibawa ke kamar atas?" tanya Andhira yang mengikuti langkah Argani.

"Mulai malam ini kita tidur bersama di kamar utama," jawab Argani dengan santai.

Langkah Andhira terhenti. Dia terkejut dengan ucapan suaminya. Wanita itu mengira Argani sedang mengigau.

Arya di tidurkan di tengah-tengah ranjang. Andhira masih belum paham dengan perbuatan suaminya saat ini. Dia memerhatikan gerak-gerik Argani sampai mereka berdiri berhadapan.

"Mulai malam ini kita akan tidur bersama," ucap Argani dan membuat mulut Andhira terbuka hendak meminta penjelasan, tetapi laki-laki itu terlebih dahulu mencium bibirnya.

Andhira memejamkan mata ketika Argani mencium dirinya. Lagi-lagi dia merasa banyak kupu-kupu menari di dalam perutnya. Ada perasaan menggelitik dan senang akan sentuhan suaminya ini. Tanpa dia sadari membalas ciuman suaminya.

Malam ini mereka tidur bersama, dengan Arya berada di tengah-tengah mereka. Namun, ketika tengah malam. Argani menggeser agar Andhira berada di tengah-tengah dan dia bisa memeluknya sampai subuh.

Andhira merasa dipeluk oleh seseorang. Perlahan dia membuka mata. Hal pertama yang dilihatnya adalah dada bidang seorang laki-laki. Dia yakin kalau itu adalah Argani. Dia terbangun karena teringat Arya. Dia takut tidur menindih putranya. Begitu menoleh ke samping, terlihat bayi itu sedang tertidur nyenyak.

Andhira melihat ada pagar pembatas di samping ranjang agar Arya tidak terjatuh. Dia merasa heran kenapa dirinya bisa berpindah posisi dengan putranya.

"Mas, bangun!" Andhira menggoyangkan bahu suaminya.

Argani malah mengetuk bibirnya dengan jari. Kode minta dicium. Mau tidak mau Andhira pun mengecup bibir suaminya dengan perasaan malu-malu. 

Mereka pun menjalani aktivitas pagi seperti bagaimana biasanya. Namun, kali ini ada kehangatan dan senyum menghiasi wajah pasangan yang itu.

Andhira menyiapkan pakaian kerja Argani ketika laki-laki itu mandi. Ini pertama kali bagi wanita itu melayani sang suami karena sebelumnya tidak diizinkan. Jangankan menyiapkan segala keperluan Argani, masuk ke dalam kamar tidurnya saja dilarang kalau tidak ada izin darinya.

"Mas, pakaiannya sudah aku siapkan," ucap Andhira ketika melihat Argani keluar dari kamar mandi.

"Terima kasih," balas Argani.

Kini giliran Andhira yang pergi mandi karena masuk kuliah pagi. Dia sudah memindahkan barang-barang miliknya ke kamar itu.

Andhira mandi tidak lama, sekitar sepuluh menit. Begitu keluar dia melihat Argani hendak memasang dasi. Seakan tubuhnya bergerak sendiri Andhira mengambil alih dasi itu, lalu memasangkan di leher sang suami.

Penampilan Andhira yang baru selesai mandi terlihat menggoda di mata Argani. Terlebih lagi tubuh mereka saling menempel. 

CUP

Argani mencium bibir ranum Andhira begitu wanita itu selesai memasangkan dasi. Dia juga memeluk pinggang ramping istrinya.

"Terima kasih, Sayang," kata Argani dan membuat perasaan Andhira melayang ke angkasa. Sampai wanita itu tidak mampu berbicara, hanya mengangguk.

"Aku tunggu di bawah. Kita sarapan bersama," lanjut Argani, lalu dia mencium pipi mulus Andhira sebelum keluar kamar.

Tangan Andhira memegang dadanya yang berdetak kencang dan sebelahnya lagi menyentuh pipi yang baru saja dicium oleh Argani.

"Sekarang Mas Gani seperti Mas Dhika, suka cium aku? Apa dia juga suka sama aku?" batin Andhira.

Dahulu Andhika bilang kalau dirinya suka sama dia dan hanya akan mencintai dirinya. Setelah pengakuan itu mendiang Andhika jadi suka mencium dan memeluk dirinya. Mereka juga tidur sambil berpelukan. Walau hubungan mereka sudah dekat seperti itu, Andhira masih menyimpan rasa trauma kepadanya, sehingga mereka tidak melakukan hubungan badaaan.

"Aku antar kamu pergi ke kampus," ucap Argani.

"Sebaiknya aku pergi sendiri seperti biasa, Mas. Biar mudah pulang nantinya," ucap Andhira dan itu membuat Argani kecewa.

Melihat raut wajah Argani yang kecewa, Andhira memberikan kecupan dengan cepat pada bibirnya. Seperti dugaannya, laki-laki itu tersenyum tipis.

"Hati-hati di jalan, Mas. Cepat pulang jika sudah selesai bekerja. Aku dan Arya menunggu di rumah," ucap Andhira sambil tersenyum manis. 

Baru sekarang Argani ingin cepat pulang ke rumah ketika akan pergi kerja. Laki-laki itu rasanya ingin waktu cepat sore.

***

Sudah seminggu berlalu sejak Andhira dan Argani tidur di kamar yang sama, selama itu juga Andhira dan Argani melakukan hal baru. Walau begitu Andhira masih sering merasa malu kalau beradu pandang dengan suaminya setelah mereka berciuman. Sehari bukan hanya lima kali mereka melakukan itu, tetapi lebih.

"Kenapa, sih, kamu melamun terus? Apa ada yang sedang kamu pikirkan?" tanya Yura karena beberapa kali dia memanggil Andhira, temannya itu tak menyahut.

Andhira menoleh ke arah sahabatnya. Dia hanya tersenyum tipis dengan pipi merona. Mana mungkin dia menceritakan kejadian yang terjadi kepada dirinya bersama Argani belakang ini. Keduanya menikah sudah hampir satu tahun, tetapi baru seminggu yang lalu mereka berciuman.

"Kamu lagi suka sama seseorang?" tanya Yura tepat sasaran.

"E ...." Andhira bingung harus berkata jujur atau tidak kepada Yura. Dia teringat akan ucapan ibunya. "Jangan kamu mengatakan isi hatimu kepada siapa pun, sebelum kamu yakin sepenuh hati kepadanya."

"Apa Pak Dimas orangnya?" lanjut gadis berambut sebahu itu.

"Bukan!" pekik Andhira spontan.

"Waaaaah, siapa, dong, orang itu?"

***

Terpopuler

Comments

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Gani sudah mau cium ciuman... satu langkah permulaan yg bagus utk menuju ke langkah seterusnya iaitu jebol gawang yg masih tertunda🤣🤣🤣

2024-11-19

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

bagus Gani, semua harus berproses tapi jangan kelamaan juga ungkapkan perasaan ke Andhira nya, tar keburu ada yang nembak walo sekarang uda tahu status Andhira sih,,,

2024-11-19

4

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

akhirat suka dan lg jatuh cinta sm suamiy sendiri..kpn gani merealisasikn ke inginany..

2024-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kecelakaan Maut
2 Bab 2. Titah Turun Ranjang
3 Bab 3. Penolakan
4 Bab 4. Menerima Perjodohan
5 Bab 5. Pernikahan Kedua Yang Tak Diinginkan
6 Bab 6
7 Bab 7. Menempati Rumah Baru
8 Bab 8. Dosen Idola Di Kampus
9 Bab 9. Bertemu Dengan Selena
10 Bab 10. Godaan Andhira
11 Bab 11. Kisah Masa Lalu
12 Bab 12. Tanda Merah
13 Bab 13. Gara-Gara Isi Paket
14 Bab 14. Senjata Pusaka
15 Bab 15
16 Bab 16. Bertemu Dengan Keluarga Wiratama
17 Bab 17. Tidur Sekamar
18 Bab 18. Jujur
19 Bab 19. Bertemu Mantan
20 Bab 20. Malu
21 Bab 21. Kisah Masa Lalu
22 Bab 22. Untuk Pertama Kali
23 Bab 23. Pengakuan Argani
24 Bab 24. Bertemu Kembali
25 Bab 25. Akibat Celotehan Arya
26 Bab 26. Gosip Para Lelaki
27 Bab 27. Apa Yang Terjadi?
28 Bab 28. Kisah Masa Lalu (1)
29 Bab 29. Kisah Masa Lalu Andhira (2)
30 Bab 30. Ternyata ....
31 Bab 31. Sedikit Titik Terang
32 Bab 32. Informasi Dari Pak Rangga
33 Bab 33. Cerita Andhira
34 Bab 34. Mendatangi Rumah Masa Lalu
35 Bab 35. Kunci Penting
36 Bab 36. Melakukan Penyusupan
37 Bab 37. Berhasil Menyusup
38 Bab 38. Kenangan Buruk
39 Bab 39. Saling Memberi Ancaman
40 Bab 40. Saputangan Merah
41 Bab 41. Anak Rahasia
42 Bab 42. Mencari Barang Bukti
43 Bab 43. Bukti Yang Tak Terduga
44 Bab 44. Isi Kamera Kodak
45 Bab 45. Pak Bagas
46 Bab 46. Cerita Dari Dokter Pratama
47 Bab 47. Kejahatan Di Masa Lalu
48 Bab 48. Hasil Tes DNA
49 Bab 49. Cerita Adji
50 Bab 50. Penyusupan Gagal
51 Bab 51. Kepergok
52 Bab 52. Konferensi Pers
53 Bab 53. Upaya Untuk Kabur
54 Bab 54. Gagal Kabur
55 Bab 55. Diadili
56 Bab 56. Ancaman Selena
57 Bab 57. Dania
58 Bab 58. Kisah Dania
59 Bab 59. Kejadian di Masa Lalu (Selena-Dania)
60 Bab 60. Andhira Bertemu Dengan Dania-Selena
61 Bab 61. Mendatangi Rumah Andhika
62 Bab 62. Mencari Bukti Peninggalan Andhika
63 Bab 63. Titik Terang
64 Bab 64. Pertemuan
65 Bab 65. Rahasia Yang Terungkap
66 Bab 66. Alena
67 Bab 67. Senjata Pusaka Argani
68 Bab 68. Andhira Melahirkan
69 Bab 69. Keluarga Argani
70 Novel Baru
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Kecelakaan Maut
2
Bab 2. Titah Turun Ranjang
3
Bab 3. Penolakan
4
Bab 4. Menerima Perjodohan
5
Bab 5. Pernikahan Kedua Yang Tak Diinginkan
6
Bab 6
7
Bab 7. Menempati Rumah Baru
8
Bab 8. Dosen Idola Di Kampus
9
Bab 9. Bertemu Dengan Selena
10
Bab 10. Godaan Andhira
11
Bab 11. Kisah Masa Lalu
12
Bab 12. Tanda Merah
13
Bab 13. Gara-Gara Isi Paket
14
Bab 14. Senjata Pusaka
15
Bab 15
16
Bab 16. Bertemu Dengan Keluarga Wiratama
17
Bab 17. Tidur Sekamar
18
Bab 18. Jujur
19
Bab 19. Bertemu Mantan
20
Bab 20. Malu
21
Bab 21. Kisah Masa Lalu
22
Bab 22. Untuk Pertama Kali
23
Bab 23. Pengakuan Argani
24
Bab 24. Bertemu Kembali
25
Bab 25. Akibat Celotehan Arya
26
Bab 26. Gosip Para Lelaki
27
Bab 27. Apa Yang Terjadi?
28
Bab 28. Kisah Masa Lalu (1)
29
Bab 29. Kisah Masa Lalu Andhira (2)
30
Bab 30. Ternyata ....
31
Bab 31. Sedikit Titik Terang
32
Bab 32. Informasi Dari Pak Rangga
33
Bab 33. Cerita Andhira
34
Bab 34. Mendatangi Rumah Masa Lalu
35
Bab 35. Kunci Penting
36
Bab 36. Melakukan Penyusupan
37
Bab 37. Berhasil Menyusup
38
Bab 38. Kenangan Buruk
39
Bab 39. Saling Memberi Ancaman
40
Bab 40. Saputangan Merah
41
Bab 41. Anak Rahasia
42
Bab 42. Mencari Barang Bukti
43
Bab 43. Bukti Yang Tak Terduga
44
Bab 44. Isi Kamera Kodak
45
Bab 45. Pak Bagas
46
Bab 46. Cerita Dari Dokter Pratama
47
Bab 47. Kejahatan Di Masa Lalu
48
Bab 48. Hasil Tes DNA
49
Bab 49. Cerita Adji
50
Bab 50. Penyusupan Gagal
51
Bab 51. Kepergok
52
Bab 52. Konferensi Pers
53
Bab 53. Upaya Untuk Kabur
54
Bab 54. Gagal Kabur
55
Bab 55. Diadili
56
Bab 56. Ancaman Selena
57
Bab 57. Dania
58
Bab 58. Kisah Dania
59
Bab 59. Kejadian di Masa Lalu (Selena-Dania)
60
Bab 60. Andhira Bertemu Dengan Dania-Selena
61
Bab 61. Mendatangi Rumah Andhika
62
Bab 62. Mencari Bukti Peninggalan Andhika
63
Bab 63. Titik Terang
64
Bab 64. Pertemuan
65
Bab 65. Rahasia Yang Terungkap
66
Bab 66. Alena
67
Bab 67. Senjata Pusaka Argani
68
Bab 68. Andhira Melahirkan
69
Bab 69. Keluarga Argani
70
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!