Bab 7. Menempati Rumah Baru

Bab 7. Menempati Rumah Baru

"Perjanjian?" Andhira meniru ucapan Argani.

"Iya," balas laki-laki itu dengan serius.

"Perjanjian apa?" tanya Andhira yang tidak paham maksud suaminya.

"Kita akan tidur di kamar terpisah. Aku akan memberikan nafkah uang bulanan untuk kamu dan Arya, tetapi aku tidak akan memberikan nafkah batin," jawab Argani.

Mendengar ucapan sang suami, Andhira merasa tidak masalah dengan itu semua. Dia berpikir kalau Argani tidak mau menyentuh wanita sembarangan. Karena tidak ada rasa cinta di antara mereka.

"Baiklah," balas Andhira karena dia juga masih menyimpan trauma ketika melakukan hubungan badan.

Dahulu, dia melepas keperawanannya karena dirudapaksa oleh Andhika yang sedang mabuk. Begitu bangun laki-laki itu malah memaki dan menghina dirinya. Wanita mana yang tidak akan sakit hati direndahkan oleh suaminya sendiri, karena tidur dengannya.

"Ingat, jangan sampai Papa dan Mama tahu!" Argani memberi lagi satu peringatan.

"Baiklah," balas Andhira.

"Aku juga punya permintaan," lanjut wanita itu sambil berdiri, dia pun berjalan dua langkah sehingga berhadapan dengan Argani.

"Katakan! Jika masuk akal akan aku kabulkan," ujar laki-laki berambut hitam lebat.

"Beri aku kebebasan dalam melakukan apa pun yang aku mau."

"Misalnya?" Argani ingin tahu lebih spesifik.

"Aku ingin kuliah. Karena aku punya cita-cita yang ingin aku wujudkan," balas perempuan bersurai panjang.

"Tidak masalah. Hanya saja, sebelum aku pulang, kamu sudah harus ada di rumah. Aku paling tidak suka sama perempuan yang suka kelayapan tidak jelas," tukas Argani.

"Oke, akan aku usahakan untuk pulang tepat waktu," ucap Andhira tersenyum lebar, mengekspresikan perasaannya yang sangat bahagia sekali.

Masih ada waktu sekitar enam bulan lagi ke pendaftaran masuk universitas. Jadi, Andhira bisa belajar untuk mengikuti ujian nanti. Selain itu Arya juga sudah agak besar saat dia kuliah nanti.

Malam pertama pengantin baru seharusnya dilalui dengan penuh gelora dan gairah, berbeda dengan pasangan Andhira dan Argani. Mereka tidur terpisah, sang lelaki tidur di kasur dan yang perempuan tidur di sofa karena tubuhnya lebih pendek. Tidak ada perdebatan karena keduanya dalam keadaan lelah dan ingin beristirahat.

***

Keesokan harinya Argani dan Andhira langsung menempati rumah baru. Sebenarnya sang wanita menyarankan untuk tinggal di rumah yang dahulu di tempatinya bersama Andhika, tetapi lelaki itu tidak mau. Karena sudah punya rumah sendiri.

Sebuah rumah yang sangat mewah dan megah, mampir menyamai rumah kediaman keluarga Atmadja. Andhira tidak tahu kalau rumah itu sudah Argani siapkan sebelum dia menikah dengan Liana, dahulu. Rencananya dia akan menempati rumah mewah ini setelah mereka pulang dari honeymoon. Namun, takdir berkata lain. Mereka memutuskan untuk bercerai setelah satu minggu pernikahannya.

"Ini kamar kamu dan Arya. Sementara kamar aku ada di lantai atas. Nanti akan ada pembantu yang membereskan dan membersihkan rumah. Biasanya mereka bekerja mulai dari jam tujuh pagi sampai jam tiga sore. Akan ada tiga orang yang bekerja setiap harinya datang ke rumah ini," jelas Argani dan Andhira mengangguk paham.

Argani sesekali datang ke sini ketika ingin menyepi dan menikmati suasana yang sepi dan asri. Selain rumah ini, dia juga memiliki apartemen mewah yang tidak jauh dari gedung perkantoran.

Andhira menata barang-barang miliknya dan milik Arya. Kamar itu cukup luas dan yang terpenting menghadap ke arah halaman yang tertata rapi bunga-bunga bermekaran. Pencahayaan yang melimpah dan saluran ventilasi udara yang baik.

Andhira menidurkan Arya di kasur. Bayi itu lebih suka tidur di kasur yang luas dibandingkan di dalam boks bayi.

Rumah itu memiliki dapur yang luas dan peralatan memasak yang lengkap serta modern. Ada seorang wanita paruh baya sedang memasak dan perempuan yang sebayanya sedang membersihkan halaman yang berhadapan dengan dapur.

"Mbok Karti kenalkan, ini Andhira. Mulai hari ini akan tinggal di sini," ucap Argani.

"Salam kenal, Nyonya. Maaf kemarin saya tidak bisa hadir karena asam urat kambuh," kata wanita paruh baya itu kepada Andhira.

"Tidak apa-apa, Mbok," balas Andhira tersenyum manis. "Sekarang bagaimana keadaan Mbok? Sudah diperiksa ke dokter?"

"Sudah dibawa ke dokter dan sudah jauh mendingan, Nyonya ," ucap wanita itu tersenyum ramah karena senang di perhatikan oleh majikannya.

"Itu, Bi Surti," kata Argani sambil menunjuk perempuan paruh baya yang sedang membereskan letak pot-pot dan beberapa tamanan di halaman.

"Mang Karyo, mana, Mbok?" tanya Argani karena tidak melihat tukang kebun yang sekaligus penjaga pintu gerbang.

"Sedang ke gudang, Tuan. Ambil pupuk kalau tidak salah," jawab Mbok Karti.

Kehadiran Andhira dan Arya di rumah itu mengubah suasana lebih hangat dan ramai. Bayi itu juga mau diajak main oleh siapa saja. Sang ibu tidak pernah melarang para pembantu mengasuh putranya.

Sementara itu, Argani sibuk di ruang kerjanya yang ada di lantai dua. Laki-laki itu memang pekerja keras. Tidak suka membuang-buang waktu, karena baginya waktu itu sangat penting sekali, sampai tiap detiknya harus bisa dia manfaatkan sebaik mungkin. Apalagi jika hal itu bisa membuat dia mendapatkan uang yang banyak.

***

Tidak terasa kehidupan rumah tangga Argani dan Andhira sudah berjalan selama enam bulan. Hubungan mereka baik-baik saja, tidak pernah terjadi adu mulut. Mereka memerankan peran masing-masing. Hebatnya tidak diketahui oleh siapa pun. Pembantu yang bekerja di sana juga tidak tahu dengan hubungan yang sebenarnya kedua majikannya.

Sekarang Arya juga sudah bisa menyusu dibantu susu formula, walau cuma sehari satu botol. Tubuhnya tumbuh cepat besar dan sekarang sudah mulai belajar berjalan.

Malam hari, Andhira keluar kamar hendak mengambil air minum. Cuaca musim panas membuat dia sering merasa kehausan.

Andhira dan Argani hampir saja bertabrakan, ketika laki-laki itu berjalan dalam kegelapan sambil membawa secangkir kopi. Cahaya remang-remang dari lampu hias hanya bisa memperlihatkan siluet tubuh mereka.

"Hati-hati. Kalau merasa gelap lebih baik nyalakan lampunya," kata Argani.

"Iya," balas Andhira singkat.

Andhira merasa perutnya lapar, lalu dia memutuskan untuk memasak mie instan biar cepat. Tadi, malam dia makan hanya sedikit karena merasa tidak nafsu makan. Mungkin karena kelelahan di hari pertama masuk kampus.

"Kamu mau makan mie?"

Andhira terkejut karena tiba-tiba saja terdengar suara seseorang dari arah belakang. Dia sampai menjatuhkan sendok sayur yang sedang dia pegang.

"Iya. Aku merasa lapar. Mas Gani, mau?" tanya Andhira.

"Boleh," balas Argani karena merasa lapar juga.

Andhira membuat mie dengan potongan sawi, tahu sutra, telur, dan sedikit irisan cabe rawit. Wanginya sangat menggugah selera.

Mereka makan dalam diam. Baik Argani mau pun Andhira memang jarang berkomunikasi atau membicarakan apa saja yang sudah mereka lakukan di kesehariannya. Wanita itu malah banyak berinteraksi dan berbincang-bincang dengan ketiga pembantu di rumahnya.

"Bagaimana hari pertama masuk kampus?" tanya Argani di sela-sela kegiatan makannya.

Andhira mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia tidak menyangka kalau laki-laki itu mau berbicara dengannya tentang masuk kampus.

"Baik. Aku juga sudah mendapatkan beberapa teman baru," jawab Andhira tersenyum tipis.

"Berhati-hatilah dalam memilih teman. Jangan sampai kamu terjerumus dalam hal keburukan gara-gara berteman," ucap Argani menatap Andhira.

"Maksud Mas, apa?" Andhira merasa tidak suka mendengar ucapan suaminya.

***

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

waduh si Gani harus hati" pilih diksi kalo sedang berbicara sama Andhira, kalo salah akan terjadi salah paham seperti yang sekarang nih keknya akan terjadi🤔🤔

2024-11-12

2

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

apa Gani sudah ada rasa cemburu takut Andhira berteman dgn pria. pasti alasannya jaga aib suami jgn sembarangan berteman dgn pria mana sekali pun..😅😅😅

2024-11-13

2

Wiek Soen

Wiek Soen

dengar nasehat suami Dhira demi kebaikanmu... pertemanan sekarang banyak modelnya.. apalagi kamu sdh bersuami walaupun suamimu GK tidur sama2

2024-11-12

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kecelakaan Maut
2 Bab 2. Titah Turun Ranjang
3 Bab 3. Penolakan
4 Bab 4. Menerima Perjodohan
5 Bab 5. Pernikahan Kedua Yang Tak Diinginkan
6 Bab 6
7 Bab 7. Menempati Rumah Baru
8 Bab 8. Dosen Idola Di Kampus
9 Bab 9. Bertemu Dengan Selena
10 Bab 10. Godaan Andhira
11 Bab 11. Kisah Masa Lalu
12 Bab 12. Tanda Merah
13 Bab 13. Gara-Gara Isi Paket
14 Bab 14. Senjata Pusaka
15 Bab 15
16 Bab 16. Bertemu Dengan Keluarga Wiratama
17 Bab 17. Tidur Sekamar
18 Bab 18. Jujur
19 Bab 19. Bertemu Mantan
20 Bab 20. Malu
21 Bab 21. Kisah Masa Lalu
22 Bab 22. Untuk Pertama Kali
23 Bab 23. Pengakuan Argani
24 Bab 24. Bertemu Kembali
25 Bab 25. Akibat Celotehan Arya
26 Bab 26. Gosip Para Lelaki
27 Bab 27. Apa Yang Terjadi?
28 Bab 28. Kisah Masa Lalu (1)
29 Bab 29. Kisah Masa Lalu Andhira (2)
30 Bab 30. Ternyata ....
31 Bab 31. Sedikit Titik Terang
32 Bab 32. Informasi Dari Pak Rangga
33 Bab 33. Cerita Andhira
34 Bab 34. Mendatangi Rumah Masa Lalu
35 Bab 35. Kunci Penting
36 Bab 36. Melakukan Penyusupan
37 Bab 37. Berhasil Menyusup
38 Bab 38. Kenangan Buruk
39 Bab 39. Saling Memberi Ancaman
40 Bab 40. Saputangan Merah
41 Bab 41. Anak Rahasia
42 Bab 42. Mencari Barang Bukti
43 Bab 43. Bukti Yang Tak Terduga
44 Bab 44. Isi Kamera Kodak
45 Bab 45. Pak Bagas
46 Bab 46. Cerita Dari Dokter Pratama
47 Bab 47. Kejahatan Di Masa Lalu
48 Bab 48. Hasil Tes DNA
49 Bab 49. Cerita Adji
50 Bab 50. Penyusupan Gagal
51 Bab 51. Kepergok
52 Bab 52. Konferensi Pers
53 Bab 53. Upaya Untuk Kabur
54 Bab 54. Gagal Kabur
55 Bab 55. Diadili
56 Bab 56. Ancaman Selena
57 Bab 57. Dania
58 Bab 58. Kisah Dania
59 Bab 59. Kejadian di Masa Lalu (Selena-Dania)
60 Bab 60. Andhira Bertemu Dengan Dania-Selena
61 Bab 61. Mendatangi Rumah Andhika
62 Bab 62. Mencari Bukti Peninggalan Andhika
63 Bab 63. Titik Terang
64 Bab 64. Pertemuan
65 Bab 65. Rahasia Yang Terungkap
66 Bab 66. Alena
67 Bab 67. Senjata Pusaka Argani
68 Bab 68. Andhira Melahirkan
69 Bab 69. Keluarga Argani
70 Novel Baru
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Kecelakaan Maut
2
Bab 2. Titah Turun Ranjang
3
Bab 3. Penolakan
4
Bab 4. Menerima Perjodohan
5
Bab 5. Pernikahan Kedua Yang Tak Diinginkan
6
Bab 6
7
Bab 7. Menempati Rumah Baru
8
Bab 8. Dosen Idola Di Kampus
9
Bab 9. Bertemu Dengan Selena
10
Bab 10. Godaan Andhira
11
Bab 11. Kisah Masa Lalu
12
Bab 12. Tanda Merah
13
Bab 13. Gara-Gara Isi Paket
14
Bab 14. Senjata Pusaka
15
Bab 15
16
Bab 16. Bertemu Dengan Keluarga Wiratama
17
Bab 17. Tidur Sekamar
18
Bab 18. Jujur
19
Bab 19. Bertemu Mantan
20
Bab 20. Malu
21
Bab 21. Kisah Masa Lalu
22
Bab 22. Untuk Pertama Kali
23
Bab 23. Pengakuan Argani
24
Bab 24. Bertemu Kembali
25
Bab 25. Akibat Celotehan Arya
26
Bab 26. Gosip Para Lelaki
27
Bab 27. Apa Yang Terjadi?
28
Bab 28. Kisah Masa Lalu (1)
29
Bab 29. Kisah Masa Lalu Andhira (2)
30
Bab 30. Ternyata ....
31
Bab 31. Sedikit Titik Terang
32
Bab 32. Informasi Dari Pak Rangga
33
Bab 33. Cerita Andhira
34
Bab 34. Mendatangi Rumah Masa Lalu
35
Bab 35. Kunci Penting
36
Bab 36. Melakukan Penyusupan
37
Bab 37. Berhasil Menyusup
38
Bab 38. Kenangan Buruk
39
Bab 39. Saling Memberi Ancaman
40
Bab 40. Saputangan Merah
41
Bab 41. Anak Rahasia
42
Bab 42. Mencari Barang Bukti
43
Bab 43. Bukti Yang Tak Terduga
44
Bab 44. Isi Kamera Kodak
45
Bab 45. Pak Bagas
46
Bab 46. Cerita Dari Dokter Pratama
47
Bab 47. Kejahatan Di Masa Lalu
48
Bab 48. Hasil Tes DNA
49
Bab 49. Cerita Adji
50
Bab 50. Penyusupan Gagal
51
Bab 51. Kepergok
52
Bab 52. Konferensi Pers
53
Bab 53. Upaya Untuk Kabur
54
Bab 54. Gagal Kabur
55
Bab 55. Diadili
56
Bab 56. Ancaman Selena
57
Bab 57. Dania
58
Bab 58. Kisah Dania
59
Bab 59. Kejadian di Masa Lalu (Selena-Dania)
60
Bab 60. Andhira Bertemu Dengan Dania-Selena
61
Bab 61. Mendatangi Rumah Andhika
62
Bab 62. Mencari Bukti Peninggalan Andhika
63
Bab 63. Titik Terang
64
Bab 64. Pertemuan
65
Bab 65. Rahasia Yang Terungkap
66
Bab 66. Alena
67
Bab 67. Senjata Pusaka Argani
68
Bab 68. Andhira Melahirkan
69
Bab 69. Keluarga Argani
70
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!