Ketidaktahuan Bara

Keesokan harinya Bara kembali ke mansion setelah mengantarkan Laura ke apartemennya, sebenernya Laura tidak membiarkannya pergi dengan berbagai alasan dan terus merengek meminta dirinya untuk tinggal.

Ya begitulah sikap posesif Laura yang keras kepala dan tidak mau mengalah dan selalu ingin Ia berada di sisinya setiap saat terlebih lagi semenjak Ia menikah,Laura semakin posesif dan selalu mengatur banyak hal namun Ia mengerti Laura mungkin takut kehilangannya.

Namun jujur saja semakin hari Ia semakin tidak nyaman dan di buat muak dengan sikap Laura yang terkadang berlebihan.

Masuk ke dalam mansion sepi dan sunyi hal itu yang langsung menyambut kedatangan Bara setelah beberapa hari ini tidak kembali,Itu sudah hampir jam dua belas malam jadi wajar semua orang sudah tidur.

Ia melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan diri, ketika melawati ruang keluarga Ia berhenti sejenak untuk memastikan tidak ada siapapun di sofa, padahal biasanya setiap jam berapapun Ia pulang selalu ada yang menunggunya dan tidur di sofa itu.

"Apa yang ku pikirkan"

Mengabaikan hal itu Ia melanjutkan langkahnya untuk ke kamarnya, sesaat setelah berada di depan pintu Ia berhenti dan menoleh kamar yang berdampingan dengan kamarnya."Bukankah itu hal yang bagus"gumamnya dalam hati ketika cukup lama berdiri di sana sehingga memutuskan masuk ke kamarnya.

Tanpa Ia sadari sebenernya sedang menunggu seseorang menyapanya seperti setiap kali Ia kembali ke mansion itu.

***

"Mon gimana surat perceraian itu?"

"Sedang di urus,kau tenang saja surat perceraian itu pasti di keluarkan dengan cepat"

"HM,aku sudah lelah aku tidak ingin lagi berjuang seperti orang bodoh"

Monika tersenyum mendengarnya"Bagus itu baru namanya sahabat ku"

"Terimakasih ya Mon kau selalu berada di sisi ku dan membantu ku banyak hal,aku tidak akan merepotkan mu lagi dengan permintaan cara merebut hati mas Bara"

Monika jadi tertawa mendengarnya,memang benar Lily sering meminta tips dan cara untuk merebut hati seorang pria dan selalu memberikannya arahan,dan itu mereka lakukan selama setahun yang lalu pernikahan tepatnya sebelas bulan yang lalu.

"Iya memang sudah saatnya aku berhenti"

"Lily aku tau ini tidak akan mudah,bagaimana pun kau sudah menyukai Bara sejak SMA dan begitu mencintainya hingga sekarang tapi kau lihat saja dia tidak pernah memandang mu setelah banyak usaha yang kau lakukan selama hampir setahun kan"

Monika adalah sahabat Liliana sejak SMA, mereka sudah melewati banyak hal bersama dan saling mempunyai rahasia termasuk Liliana yang sejak masuk SMA sudah menyukai Bara yang pada saat itu kakak kelas mereka yang sudah kelas tiga.

Lebih gilanya lagi setelah lulus SMA Liliana sampai menyusul Universitas yang Bara ambil di luar negeri sudah seperti penguntit,ya bisa di katakan Liliana mengejar Bara dengan ugal-ugalan hingga bisa sampai menikah dengan Bara pria impiannya.

Monika sampai di buat tak habis fikir dengan kegilaan sahabatnya itu.

Liliana membalas genggaman di tangannya dan tersenyum lebar,"Aku memang begitu mencintai Mas Bara tapi jika aku sudah lelah dan mengatakan menyerah maka aku akan menyerah sampai ke titik nol"

***

"Pagi tuan"

Bi Inah menyapa Bara yang baru saja datang ke meja makan,tampaknya bersiap untuk sarapan sehingga dengan cepat Ia menyiapkan semuanya.

Dua pelayan lainnya juga segera menyusun menu sarapan di meja makan, sebenernya mereka tidak terlambat hanya Bara saja yang turun begitu awal tidak seperti biasanya.

Bara dengan tubuh tinggi tegapnya dan wajah dinginnya serta tatapan tajamnya hanya berdiri dengan memasukkan tangannya ke dalam saku,memperhatikan tiga orang yang bolak balik dan memperhatikan ke sekitar lagi mencari-cari seseorang namun tak menemukan.

"Bik Inah dimana dia?"

"Eh apakah tuan tidak tau?"

Bi Inah yang di tanya tampak kebingungan dan balik bertanya.

Bara menatap Bi Inah seakan-akan Ia memang tidak tau apa-apa dan seolah bertanya.

"Nyonya kecelakaan seminggu yang lalu tuan!"Bi Inah sedikit meninggikan suaranya,Ia sungguh tak percaya tuannya itu tidak tau kalau istrinya kecelakaan yang cukup parah.

Deg!

"Kecelakaan!"

Sungguh,Bara begitu terkejut mendengar berita itu rasanya ada sesuatu yang langsung menimpa dadanya.

"Kenapa tidak memberitahu ku?!"

Raut wajah dingin dan aura mencengkam seketika menyelimuti Bara.

"Saya pikir nyonya memberitahu tuan, ternyata tuan bahkan tidak tau sama sekali setelah maut yang hampir saja merenggut nyawanya?"

Bi Inah tiba-tiba menangis,Ia tidak peduli melihat api kemarahan dan aura yang begitu mencekam saat ini dari tuannya itu.

"Bagaimana jika nyonya sampai kehilangan nyawanya dan tuan sama sekali tidak tau apa-apa?"

"Selama ini Nyonya begitu mencintai tuan bahkan rela memberikan nyawanya untuk tuan,tapi ketika nyonya hampir saja kehilangan nyawanya tuan bahkan tidak tau apa-apa dan...-dan lebih mementingkan wanita lain...maaf tuan"

Bi Inah langsung berbalik namun tak bisa menghentikan air matanya,"Sungguh malang nasib mu nyonya padahal kau mencintai tuan begitu besar namun dia bahkan sama sekali tidak peduli dengan mu"

Bara terdiam di tempatnya dengan raut wajah yang berubah,jantungnya terasa mencelos hatinya menjadi tidak tenang dan dengan cepat Ia berbalik meninggalkan meja makan.

"Cari tahu dimana Liliana sekarang"

"Eh apakah tuan sama sekali tidak tau kalau nyonya Liliana di rumah sakit selama seminggu ini,apakah karna terlalu sibuk dengan seseorang?",terdengar sindiran langsung dari Willy sekretarisnya dari balik telepon.

Bara memejamkan matanya merasakan sesuatu yang menancap di dadanya,apakah Ia satu-satunya orang yang tidak tau apa yang terjadi dengan istrinya?

"Kau tau?kenapa tidak memberitahu ku?!"

"Sabar dulu tuan,sebenernya saya ingin memberitahu anda tapi melihat anda yang sibuk dengan orang lain jadi saya urungkan"

Bara berusaha menahan kekesalan di hatinya kemudian langsung memutuskan telepon,Ia begitu kesal dengan sekretarisnya itu.

"Cari tahu dimana istri ku sekarang juga"

"Baik tuan"

Ia menyuruh orang kepercayaannya selain Willy sekretarisnya.

***

Siang harinya...

"Selamat siang tuan apa ada yang bisa kami bantu?"

"Pasien dengan atas nama Liliana Regantara seminggu lalu karna kecelakaan ada di ruangan mana?"

"Sebentar ya tuan,saya carikan"

Ketika mendapatkan alamat rumah sakit dari orang kepercayaannya,Bara tidak menyangka Liliana ternyata ada di rumah sakit yang sama dengannya selama menjaga Laura,"Apakah aku sudah keterlaluan?"

"Pasien atas nama Liliana Regantara ada di ruang VVIP di kamar no 5 tuan"

"Baik terimakasih"

Bara segera meninggalkan meja resepsionis itu dengan langkah panjangnya dengan postur tubuhnya yang tinggi dan tegap, jantungnya berdebar tidak jelas dan Ia tidak suka akan hal itu.

Bersambung...

jangan lupa like komen vote ya guyss😘

Terpopuler

Comments

Lina aja

Lina aja

hadeuh Liliana harus tegas klw m co bgini

2024-12-17

2

mecca

mecca

liliana kamu wanita kuat tinggalin aja suami lucknut tak tau diri

2025-01-01

1

Heny

Heny

Bara terlalu asyik dng selingkuhanya jd lupa sm istri

2024-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Ketidaktahuan Bara
3 Keputusan Liliana
4 Liliana pasti pulang
5 "Mari bercerai"
6 Merelakan
7 Kenangan buruk
8 Kedatangan Laura
9 Godaan Monika
10 Kontrak yang belum selesai
11 Kesehatan papa Maxwell
12 Bertengkar
13 Tidak pulang
14 Apartemen Lily
15 Bara berubah?
16 Berubah?
17 Ternyata?
18 Kekecewaan Liliana.
19 Liliana
20 Penyesalan Bara
21 Pertemuan tak terduga
22 Kegilaan Bara
23 Bimbang
24 Hal aneh
25 Kekhawatiran Lily
26 Ternyata
27 Jaket
28 Jengkel
29 Makan malam bersama
30 Tiba-tiba
31 Kekecewaan Lily
32 Tanpa emosi
33 Sudah yakin
34 Cinta tak harus saling memiliki
35 Keluarg Regantara
36 Kemarahan keluarga Regantara
37 Pengakuan Bara
38 Kekecewaan Rosa dan Maxwell
39 Jalan terbaik
40 Selamat, Selama tinggal
41 Kedatangan Christopher
42 Seorang Christopher
43 Kepergian Lily
44 Sisi lain Liliana
45 Mabuk
46 Nolan?
47 Niat jahat seseorang
48 Kebetulan atau takdir?
49 Perjodohan?
50 Teman lama
51 Siapakah yang akan di jodohkan dengan Lily
52 Terkejut
53 Keputusan di tangan Liliana
54 Menerima
55 Kecelakaan
56 Ungkapan Lily
57 Janji Liliana
58 Janji adalah hutang
59 pikiran aneh Lily
60 Alergi
61 Obat Alergi
62 Banyak bicara
63 Bertemu seseorang
64 Berdegup
65 Akting?
66 Batal
67 Di halangi
68 Perlawanan
69 Rumah sakit
70 Tertangkap
71 Nolan
72 Nasehat Leo
73 Kehancuran
74 Kejatuhan Helena
75 Kecurigaan Lily
76 Bimbang
77 Di percepat
78 Mengetahui
79 Bertanya
80 Mampir
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Awal
2
Ketidaktahuan Bara
3
Keputusan Liliana
4
Liliana pasti pulang
5
"Mari bercerai"
6
Merelakan
7
Kenangan buruk
8
Kedatangan Laura
9
Godaan Monika
10
Kontrak yang belum selesai
11
Kesehatan papa Maxwell
12
Bertengkar
13
Tidak pulang
14
Apartemen Lily
15
Bara berubah?
16
Berubah?
17
Ternyata?
18
Kekecewaan Liliana.
19
Liliana
20
Penyesalan Bara
21
Pertemuan tak terduga
22
Kegilaan Bara
23
Bimbang
24
Hal aneh
25
Kekhawatiran Lily
26
Ternyata
27
Jaket
28
Jengkel
29
Makan malam bersama
30
Tiba-tiba
31
Kekecewaan Lily
32
Tanpa emosi
33
Sudah yakin
34
Cinta tak harus saling memiliki
35
Keluarg Regantara
36
Kemarahan keluarga Regantara
37
Pengakuan Bara
38
Kekecewaan Rosa dan Maxwell
39
Jalan terbaik
40
Selamat, Selama tinggal
41
Kedatangan Christopher
42
Seorang Christopher
43
Kepergian Lily
44
Sisi lain Liliana
45
Mabuk
46
Nolan?
47
Niat jahat seseorang
48
Kebetulan atau takdir?
49
Perjodohan?
50
Teman lama
51
Siapakah yang akan di jodohkan dengan Lily
52
Terkejut
53
Keputusan di tangan Liliana
54
Menerima
55
Kecelakaan
56
Ungkapan Lily
57
Janji Liliana
58
Janji adalah hutang
59
pikiran aneh Lily
60
Alergi
61
Obat Alergi
62
Banyak bicara
63
Bertemu seseorang
64
Berdegup
65
Akting?
66
Batal
67
Di halangi
68
Perlawanan
69
Rumah sakit
70
Tertangkap
71
Nolan
72
Nasehat Leo
73
Kehancuran
74
Kejatuhan Helena
75
Kecurigaan Lily
76
Bimbang
77
Di percepat
78
Mengetahui
79
Bertanya
80
Mampir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!