bab 8.Melawan.

Hai yang bercerita tentang masa lalunya kepada Hu die, membuat Hu die merasa iba.

"Lalu apa ini alasanmu mengambil hawa murni mereka? " Tanya Hu die.

"Benar, aku cuma mau bahagia dan menjadi seorang manusia dengan mengambil jiwa muda mereka maka aku akan bisa bersama Lin" Ucap tegas Hao sambil menatap tajam Hu die.

Tiba-tiba Hu die menampar Hao dengan sangat keras pada pipi kirinya. "Dasar bodoh!, sebelum melakukan ini apa kamu sudah memastikan perasaan Lin? " Tanya Hu die yang marah.

Tiba-tiba saja Hao menangis kembali. "Hiks.., dia sudah menjadi pejabat dan sekarang menikah dengan anak menteri. Dan saat aku menemuinya dia hanya bilang, kalau dia hanya bisa membantuku keluar dari hutan kecil itu bukan untuk menjadi istrinya" Ucap Hao sambil menangis cukup keras.

"Jika kamu melakukan ini, apakah Lin akan menikah dengan mu? " Tanya Hu die.

Hao sendiri tidak yakin dengan keputusan yang dia ambil ini, apakah Lin akan menjadikannya istrinya.

"Dia hanya pria br#$$(k saja, yang memberikan harapan palsu kepada siluman lugu dan baik hati seperti mu" Ucap Hu die.

Hao langsung memandang kearah Hu die, dan menanyakan sekali lagi tentang dirinya. Untuk membuatnya takut, dan tidak menyerangnya.

Maka Hu die memanfaatkan Yu ze. "Aku calon istri raja siluman, Shou Hu die! " Jawab Hu die dengan tegas.

Hu die yang menunjuk kearah Yu ze, membuat mereka berdua yang sedang duduk santai melihat Hu die sedang melawan Hao.

Yu ze merasa bingung dengan apa yang Hu die lakukan. "Yan,apa kamu bisa menguping apa yang mereka berdua ucapkan? " Tanya Yu ze.

"Ketua tau sendiri kita tidak bisa mengunakan kekuatan kita pada nona" Jawab Yan.

"Tapi, apa maksudnya dia menunjuk kearah kita sambil tersenyum seperti itu? " Tanya Yu ze.

"Ketua benar, sepertinya nona mengarahkan kesalahan kepada kita" Jawab Yan.

"Dasar ngawur! " Seru Yu ze, sambil memukul belakang kepala Yan.

Hu die lalu berdiri dan mengulurkan tangannya kearah Hao. "Sebaiknya kamu pastikan pria itu benar-benar tulus mencintaimu, jika dia benar-benar tulus maka dia akan menerima dirimu baik kamu siluman maupun iblis sekalipun. Dan jangan melakukan hal yang akan membuat dirimu menjadi siluman yang keji" Ucap Hu die.

Akhirnya Hao mendengarkan ucapan Hu die, dan menyambut uluran tangan Hu die.

"Kau benar nona!, seperti dirimu yang mau menerima raja kami. Maka jika dia mencintai ku maka akan menerima ku apa adanya, jika dia tidak menerima ku maka aku akan kembali ke gunung Kunlun" Ucap Hao.

Hu die senang dengan keputusan Hao, dan Hao menyuruh Hu die untuk menjauh dari dirinya. Agar bisa mengembalikan jiwa murni mereka, yang telah dia ambil.

Setelah mengembalikan semuanya seperti semula, Hao berjalan bersama Hu die menemui Yu ze dan Yan.

"Yang mulia, aku berjanji akan kembali jika pria itu tidak menerima ku" Ucap Hao.

"Baiklah, tapi Yan akan mengawasimu! " Seru Yu ze.

"Baik" Jawab Hao.

Sebelum pergi Hao menanyakan pertanyaan yang membuat Yu ze bingung. "Yang mulia, saat kalian nanti menikah. Jangan lupa undang aku!, karena aku mau jadi saksi cinta kalian" Ucap Hao sambil tersenyum.

Hu die langsung saja menggandeng tangan Hu die dengan mesra. "Tentu saja!, undangan untuk kak Hao tidak akan terlewat" Ucap Hu die sambil tersenyum dan menyenderkan kepalanya dipundak Yu ze.

Sikap Hu die membuat Yu ze bingung, dan juga Yan menjadi bingung dengan perubahan sikap Hu die kepada Yu ze.

Sambil berbisik Yu ze menanyakan apa yang terjadi antara mereka. "Memangnya kenapa kamu bersikap seperti ini? " Tanya Yu ze.

Hu die langsung menjawabnya dengan nada pelan. "Sebaiknya kamu ikutin saja sandiwara ini" Jawab Hu die sambil tersenyum kepada Hao.

Dan akhirnya Hao pergi menjauh dari mereka, dan keadaan orang yang di hipnotis Hao kembali seperti semula.

Dan Hu die melihat semuanya kembali normal, maka langsung melepaskan tangan Yu ze.

Dan segera pergi mencari Niang dalam kerumunan orang, dan meninggalkan Yu ze sendirian.

Setelah malam itu Hu die berharap tidak bertemu lagi dengan Yu ze dan siluman lainnya, keesokan harinya mereka berdua meninggalkan penginapan.

Niang yang tidak sadar saat malam itu berada didepan kerumunan orang, menanyakan apa yang terjadi kepada dirinya. "Nona, sebenarnya tadi malam. Kenapa saya bisa berada didepan kuil? " Tanya Niang.

"Karena.., sudahlah sebaiknya kita harus segera ke ibukota" Ucap Hu die yang tidak bisa menjelaskan kejadian tadi malam.

Kereta mereka berdua pun berjalan kearah ibukota, sedangkan Yu ze sudah kembali ke istananya.

Dia memiliki perasaan yang berbeda setelah Hu die menggandeng tangan nya, dia terus mengingat kejadian yang dilakukan Hu die padanya.

Sampai-sampai tidak sadar akan kedatangan Yan, yang sudah membawa kembali Hao ke gunung Kunlun.

Yan yang menjelaskan apa yang terjadi kepada Hao, saat dia mengantarkannya ke rumah Lin. Tapi tidak didengarkan oleh Yu ze, Yu ze hanya terdiam dengan tatapan kosong sambil memegang tangan yang pernah disentuh Hu die.

Yan yang usil lalu mengatakan nama Hu die dengan keras sekali. "Nona Hu die ada di sini!" Seru Yan.

Dengan bersemangat Yu ze lalu berdiri. "Suruh dia kemari! " Perintah Yu ze.

"Siapa maksud ketua? " Tanya Yan sambil tersenyum.

"Bukankah kamu tadi bilang kalau Hu die ada disini?" Tanya Yu ze.

"Aku cuma mengoda ketua saja, hehe.." Jawab Yan sambil tertawa kecil.

Yu ze yang kesal lalu melemparkan buah yang ada disampingnya, dan Yan lalu berhasil menghindari lemparan Yu ze.

Setelah itu Yan menyampaikan pesan kepada Yu ze. "Hao sepertinya di tipu oleh nona Hu die, dia bilang kalau dia itu calon istrimu" Ucap Yan.

Di hati Yu ze merasa bahagia, tapi dia berusaha untuk bersikap marah untuk menutupi kebahagiaannya.

"Lancang!,mana bisa raja siluman seperti aku bisa disandingkan dengan gadis manusia seperti dia" Ucap Yu ze yang berpura-pura kesal.

"Apa aku beri nona Hu die pelajaran? , agar tidak bisa bicara sembarangan" Ucap Yan.

Dengan tegas Yu ze menolak saran Yan. "Tidak perlu!, dia pasti punya alasan lain mengatakan hal tersebut kepada Hao" Ucap nya.

"Tapi, bagaimana kalau muncul rumor tentang hal ini?. Hao terkenal dengan siluman suka menyebarkan kabar yang tidak benar" Ucap Yan.

"Bukankah aku ini tidak rugi, tinggal kirimkan saja lamaran ke rumah keluarga Shao" Ucap Yu ze dengan santai.

Yan pun mengikuti apa yang diminta Yu ze, beberapa hari kemudian kabar tersebut terdengar di seluruh gunung Kunlun.

Kabar tentang raja mereka akan segera menikah dengan manusia,dan pagi yang dulu tenang di gunung Kunlun telah rusak dengan kabar pernikahan raja mereka.

Setiap siluman yang bertemu dengan dirinya, dia mendapatkan selamat dan menanyakan kapan mereka berdua akan menikah.

Hal tersebut membuat Yu ze bingung dan pusing, menghadapi kabar yang tidak benar seperti itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***