Pagi
menyapa, cahaya mentari dari ufuk timur menyeruak masuk melalui celah ventilasi
kamar. Vely meregangkan tubuh nya di atas ranjang.
Suara
otot-otot nya yang meregang terdengar, "Aaaah.." Vely mendudukan
tubuh nya di tepi ranjang, dia menatap malas pada lantai polos di bawah kaki
nya.
Ketukan dari
luar pintu kamar, membuat Vely merasa enggan untuk beranjak dari ranjang empuk nan nyaman nya itu.
"Selamat
pagi nona, tuan muda sudah menunggu untuk sarapan pagi.."
"Iya,
sebentar lagi aku datang.."
Vely
beranjak ke bath room untuk mandi.
_____
Selesai mandi,
masih mengenakan handuk putih yang menutupi tubuh nya. Vely membuka lemari
pakaian besar di sudut kamar.
"Wah,
bajunya bagus semua.." bahkan dirinya pun sampai bingung mau memakai yang
mana.
Sekali lagi
terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar nya.
"Nona,
tuan meminta agar nona lebih cepat lagi.."
Aaah ya
ampun.. "Ya,
ya, sebentar lagi.. aku -"
Brak!
Cepat-cepat
Vely menarik satu baju yang tergangtung di hanger, untuk menutupi dada nya yang
ter ekspos.
Aaah tidak!
Dasar pria mesum!
Wajah Vely
sudah merona merah, pria bertubuh tinggi tegap dengan rambut nya yang tersisir
rapih. Setelan tuxedo nya juga rapih. Garis wajah dengan bola mata hitam nya
sedang menatap Vely.
Sialan!
Kenapa di saat sedang tidak memakai baju? Haaaahaha wajah tuan muda Sagaara sudah merona
merah, nah loh ☺️..
"Tidak
bisakah tuan muda mengetuk pintu nya terlebih dahulu?" baju yang menutup
dada nya hampir merosot.
Tuan Gaara
sudah kelimpungan di buat nya, "Cepat sedikit, waktu ku sangat
berharga!"
Bicara saja
se enaknya! Dasar mesum!
Sepeninggal
tuan muda, Vely segera memakai baju alias dress dengan panjang nya yang sebatas
di atas lutut. Dress berwarna pink membentuk di pinggang ramping nya.
Gadis itu
berjalan dengan anggun menuju ruang makan, "Selamat pagi, maaf lama
menunggu."
Wajah manis
itu membuat Sagaara tak jadi marah, "Duduklah.. cepat habiskan sarapan mu,
aku tidak tahu selera mu.. tapi semoga saja perut kampungan mu itu cocok dengan
menu mahal ini!"
Hmph... tangan nya sudah terkepal erat,
duduk di kursi dan membiarkan pelayan yang menyiapkan hidangan untuk nya.
"Terimakasih.."
ucap Vely lembut, membuat pelayan itu merona merah dan segera mengangguk malu.
***
Usai sarapan
pagi, Nan datang membawakan tas milik Vely yang tertinggal di dalam mobil.
"Permisi
tuan, nona.. maaf mengganggu, ini tas milik nona Vely.."
Tangan Gaara
sudah menggantung di udara, mata tajam nya sedang menatap Vely. Membuat gadis
itu tak berani meminta nya.
Masih
terngiang seperti apa cara nya Gaara mencengkram kuat rahang nya.
Nan
menyerahkan tas itu dengan kedua tangan nya kepada tuan muda Sagaara.
"Pergilah!"
perintah tuan muda kepada Nan.
Nan hanya
menjawab nya dengan anggukan kepala.
Gaara
membuka tas atau yang biasa di sebut dengan sling bag itu, melihat bentuk nya
saja dia terkekeh. "Tas dari zaman apa ini? Dari bentuk nya saja bisa
terlihat jelas." Gaara menggantung tas Vely setelah mengeluarkan isi nya
"Murahan!"
Vely
membelalakan mata nya hingga membulat sempurna, bukan nya apa. Tapi karena si
tuan muda Sagaara telah melempar tas milik nya, jauh dari meja makan.
Tas itu berharga untuknya, tas itu yang akan menuntunnya ke masa depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Titik Luk Aida
Tas yang menuntunnya ke masa depan,tas dioaemon kali yah😂
2021-07-25
2
Ririn Satkwantono
junior mu itu yg murahan..... gaara..... main teh celup
2021-07-02
0
Venty Imama
bener tuh murahan kan gara bekasnya orang banyak sedang vely masih segelan jadi....tahu sendiri dong..ngatain orang murahan dia sendiri yang murahan
2021-06-29
1