Chapter 02

Loly malah sibuk menatap handphone nya. Aku malah di anggapnya seperti angin lalu. Astaga, cowok seganteng Nathan di cuekin Loly. Padahal temen-temennya kalau lihat aku pada terpana semua.

Yaa iyaa lah, secara aku ini 'kan orangnya ganteng, keren, nggak judes kayak Loly. Yaa walaupun aku gondrong dan punya brewok tipis. Tapi masih tetep ganteng ngalahin Oppa korea.

Ku lirik sekilas handphone nya. Ternyata Loly sedang membaca cerita di salah satu group yang ada di facebook.

"Elaaahh... Pake' acara ngambek segala. Gini deh, minggu besok aku traktir kamu nonton bioskop. Aku beliin ice cream, buku, baju baru. Tapi jangan ngambek lagi yaa? Sekarang cepetan, beliin adek mu tersayang yang paling ganteng sedunia ini, nasi goreng." Rayu ku sembari ku pamerkan senyuman termanis ku.

Mata ku beralih menatap wajah ayu nan cantik jelita, Loly. Menatap bola matanya yang menatap ke arah ku. Cuuusss.. hati ku bagaikan di tusuk panah cinta.

"OGAAAHH..!" Teriaknya memekik telinga ku. Bagiamana tidak, Loly berteriak tepat di telinga kanan ku.

Loly beranjak ke kamar dan menutup pintu dengan keras.

BRAAKKK...

" Busyet dah! Punya kakak angkat satu aja galaknya melebihi singa betina. Ngeri!"

"NATHAAAN..!" Teriaknya kencang.

Aku buru-buru keluar dari rumah. Takut terkena amukan singa betina. Bisa babak belur nih muka. Lebih baik menghindar dari pada babak belur. Kan nggak keren kalau wajah ku yang ganteng ini babak belur.

POV Loly

Aku kesal dengan adik angkat ku. Tiap hari kerjaannya nyebelin mulu. Setiap hari hanya bisa membuat darah ku naik saja.

Anehnya sampai sekarang dia masih jomblo. Padahal dia memiliki badan atletis, rambut gondrong, brewok tipis. Tapi pede nya yang selalu mengatakan dirinya ganteng. Membuat ku ingin mencakar wajahnya itu.

Aku heran sama Nathan. Padahal dia banyak yang suka. Apalagi kalo hari valentine. Banyak banget paket coklat dan bunga yang terkirim buatnya. Dari mana? Yaaa dari cewek-cewek yang mengejar-ngejar nya.

Mungkin selera cewek yang di sukai Nathan terlalu tinggi. Bukannya cari pacar terus nikah. Tapi Nathan malah selalu gagalin rencana cowok yang ku sukai hingga kabur dan hilang tiada kabar.

Nathan bekerja di perusahaan yang di dirikan keluarga ayah Fari. Dia membantu ayah menghandle perusahaan. Sedangkan aku, aku membantu Bunda menghandle cafe.

Bunda tidak ku biarkan bekerja karena aku tidak ingin beliau kelelahan. Aku ingin Bunda istirahat dan menikmati masa-masa indah bersama ayah.

Lama-lama aku bosan mengurung di kamar. Setengah jam aku berada di kamar. Akhirnya aku keluar memastikan si Nathan brewok sudah enyah dari rumah.

Tujuan ku hari ini ingin mengobrak-abrik kamarnya. Siapa suruh jadi orang rese bin ngeselin. Ini balasan dari ku untuknya yang selalu bikin aku darah tinggi.

Kalau si Nathan di biarkan begitu saja, lama-lama bisa gaswat ehh maksudnya gawat. Dia nggak nikah-nikah. Apalagi aku? Yaa pasti bakalan susah nikahnya kalo dia belum nikah.

Dia mah enak, lama nikah gak bakalan ada yang ngatain perawan tua. Lah aku? Bisa jadi perawan tua. Ehh tapi, ada sih istilah cowok yang nggak nikah-nikah. Perjaka tua, wk wk wk.

Ceklek..

Ku buka pintu kamarnya. Kepala ku tengokkan ke kanan kiri memastikan si brewok, Bunda dan Ayah nggak lihat kelakuan ku. Baru sekarang aku masuk ke kamar Nathan. Sebelumnya aku nggak pernah masuk.

Aku takut menganggu privasinya. Setiap orang memiliki privasi yang harus di jaga. Sama seperti ku yang tak ingin merusak privasinya. Tapi kali ini aku bener-bener sudah tidak tahan dengan semua kelakuannya yang rese'.

Dengan cepat ku tutup pintu kamar Nathan. Ternyata kamar Nathan rapi juga, bersih, wangi lagi. Berbeda dengan tampangnya yang terlihat urakan.

Semua orang pasti nggak nyangka kalo kamar Nathan si brewok rese' itu bersih, rapi, wangi begini. Kalau lihat penampilannya sih kayak anak nggak ke urus. Rambutnya gondrong tapi yaa emang sih kalo kerja rambutnya di iket. Hmm.. lumayan lah keren dikit. Tapi dia tetep rese' bin ngeselin.

Sedetik aku ragu untuk mengobrak-abrik kamarnya. Ada rasa nggak tega, kamarnya udah rapi begini masa' aku berantakin. Terus aku harus ngapain dong?

Sebentar, sebentar. Sepertinya aku tidak perlu repot-repot mengobrak-abrik kamar ini. Lebih baik ku ambil saja beberapa barang miliknya supaya si brewok kelimpungan mencari barang miliknya. Hihihi.. ide yang bagus.

Ku ketuk jemari lentik ku pada dagu. "Kira-kira barang apa yaa yang harus ku ambil?"

Aku tersenyum mengembang. "Oohh yaa, aku baru ingat. Si brewok itu 'kan paling nggak suka buku agendanya di sentuh orang lain. Apalagi di ambil orang lain. Bahkan buku agenda yang sudah terlihat usang, sampulnya hampir copot itu sering di bawa kemana-mana. Hmmm.. mudah-mudahan tuh buku lagi nggak di bawa sama si brewok bocah tengik itu."

"Hmm.. rasanya aku sudah nggak sabar lihat ekspresi wajahnya. Kalau tau buku usangnya hilang di telan bumi. Hahahaha.."

Mendadak jadi jahat, nggak papa ya guys. Bodo amat lah! Si brewok juga ngeselin orangnya. Dia juga yang mulai duluan.

Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87 TAMAT
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!