BAB 18. RITUAL JALAN DUNIA BAYANGAN

Lexa menggenggam tangan Maxim dan Leo. Mereka saling berpandangan dan mengucapkan janji setia persahabatan. Pertempuran kita akan dimulai.

"Kalian adalah semangat ku. "Yah aku tau kita akan selalu bersama sama. Kita akan hadapi semuanya bersama. Kita harus semangat. "jawap Lexa.

"Yah semangaaaatttt. " ucap Lexa dan Maxim dengan serentak.

Pak Adward pun tersenyum dengan semangat dan jiwa patriot yang mereka miliki. Sambil melukiskan mantra mantra itu. Pak Adward pun berharap semua nya akan berhasil.

"Apa simbol ini benar-benar akan bekerja Pak?" tanya Alexa dengan nada skeptis, ingin kemastikan lebih detail lagi.

"Simbol-simbol ini adalah kunci," jawab Pak Adward tanpa menoleh. "Tanpa mereka, kita tidak bisa membuka portal ke dunia Hiltja, apalagi memasuki dunia bayangan."

Setelah ritual ini dimulai” katanya dengan nada serius, “tidak ada jalan lagi untuk kembali. Pegang benda yang kalian sudah bawa tadi dengan erat-erat. Itu satu-satunya pelindung kalian di sana nanti didunia bayangan.” ucap Pak Adward.

"Aku sangat takut bagaimana kalau kami tidak bisa kembali lagi?? "tanya Alexa dengan khawatir.

"Aku pun takut Lex. Tapi aku bangga kalau aku harus mati demi menyelamatkan desa ku tercinta. "ucap Leo dengan semangat.

"Kita akan mati bersama. Tapi selama kita bersama sama pasti kita bisa kembali, percaya lah" ucap Maxim memberi semangat.

"Jangan biarkan ketakutan melanda jiwa dan pikiran kita. Kerena itu akan membuat Hiltja mudah mengalah kan kita nanti nya "Ucap Maxim yang memang sudah banyak hal dia pelajari.

Pak Adward mendengar kan pembicaraan mereka dengan tersenyum bangga.

Dan keluar juga ucapan singkat dari nya. "Saya yakin kalian bisa melakukan nya. Ingat apapun yang terjadi disana nanti kalian harus tetap bersama sama. " ucap nya memberi semangat.

"Apakah pembuatan ritual ini ada yang perlu kami tambahi Pak ??? "tanya Maxim.

"Kalian cukup amati saja apa yang saya buat dan saya kerjakan ini. Jika kalian tidak faham kalian dapat menanyakan nya kepada saya. Sebelum kalian sampai disana didunia bayangan." ujar Pak Adward.

"Apakah kalian sudah bersiap siap semuanya. "tanya Pak Adward lagi.

"Ingat jangan biarkan perasaan takut menghantui perasaan kalian. Kalian adalah heroo desa ini, saya percaya tiga sahabat sejati yang dimaksud itu adalah kalian bertiga" ucap Pak Adward sambil memegang pundak mereka satu persatu.

"Alexa apakah kamu sudah yakin dan siap. "tanya Pak Adward lagi.

Alexa berdiri diam di tengah lingkaran, merasa seolah seluruh beban dunia ada di pundaknya. Ketika Pak Adward selesai melukis simbol terakhir, ia menatap Alexa dengan serius.

"Kamu harus fokus, Alexa. Ritual ini hanya bisa dilakukan jika kamu suka rela memberikan darah mu setetes dua tetes." ucap Pak Adward.

Alexa menatap Pak Adward, lalu ke teman-temannya.

"Aku tau kalian semua merasa takut, walaupun kalian berusaha menyembunyikan perasaan takut itu. Dengan tangan gemetar dan ketakutan Lexa memberikan pisau kecil yang didapat dari Pak Adward.

"Tidak apa-apa," Kami bersama mu Lexa. "Kata Maxim dengan suara lembut, mencoba memberinya semangat.

Alexa menarik napas dalam-dalam, lalu menggoreskan pisau itu ke telapak tangannya. Darah segar menetes ke simbol-simbol di tanah, dan seketika lingkaran itu mulai bersinar. Mengeluarkan cahaya putih yang menyilaukan.

"Lihat simbol itu sudah mulai bekerja. "ucap Alexa sambil menunjuk dan memberi tahu kepada kedua teman nya.

Mereka bertiga pun melihat dengan penuh keberanian. "Apakah ritual ini betul-betul akan berhasil Pak??? "tanya mereka bertiga berbarengan.

Kita hanya bisa berdoa semoga semuanya bisa berhasil dan berjalan lancar.

Pak Adward melantunkan mantra, suaranya tegas dan dalam. "Ingat kalian hanya punya waktu 1jam sebelum gerbang bisa ditutup. "kata Pak Adward memberi peringatan. Jika dalam waktu itu kalian tidak kembali kalian akan terjebak disana buat selama lamanya.

Mereka pun saling berpandang -pandangan, dan hanya bisa pasrah dan berdoa apa yang akan terjadi disana nanti.

Dan tiba tiba terlihat lingkaran itu bercahaya perlahan lahan berputar di udara dan membentuk lingkaran yang menyerupai ritual itu.

Yang menandakan bahwa simbol itu sudah bekerja. Suara desisan dan bisikan terdengar dari dalamnya, seolah ada sesuatu yang menunggu di sisi lain.

Maxim menatap portal itu dengan wajah tegang. "Kita benar-benar akan masuk ke sana?" Ini terlalu berbahaya. "ucap Maxim sambil menghela nafas.

"Yah Kita harus masuk" tidak ada pilihan lagi Max. "jawab Alexa dengan suara yang lebih tegas dari sebelumnya, walaupun ia sebenarnya takut juga.

Leo mengangguk. "Kalau begitu, ayo kita akhiri ini."Sebelum nya semua terlambat. "ucap Leo yang seakan sudah tidak sabar untuk bertempur. Yang sebenarnya pun dia juga merasakan takut.

Dengan saling bertukar pandang penuh tekad, mereka bertiga melangkah masuk ke dalam portal.

"Ritual ini akan selesai. Jika sudah masuk. Dan saya tegaskan lagi kepada kalian bahwa tidak akan ada lagi jalan untuk kembali. "kata Pak Adward dengan nada lebih serius,

"Mana benda pelindung kalian. Apakah kalian sudah memegang nya erat erat. " tanya Pak Adward lagi dengan memastikan.

"Ini Pak aku membawa jam milik ayah aku mungkin bisa menjadi petunjuk arah disana "ucap Leo.

"Aku membawa liontin milik ibu ku Pak. Mungkin ini sangat berguna disana. " ucap Lexa.

"Aku membawa cincin milik kakek ku Pak. Aku yakin barang antik ini pasti akan berguna. "jawap Maxim pulak.

Pak Adward pun mengangguk. Baik lah kita mulai sekarang. " ujar nya.

Mantra dalam bahasa yang tidak mereka kenali mulai meluncur dari bibir Pak Adward. Udara di dalam ruangan berubah, berat dan menekan.

Lingkaran itu mulai bersinar, bayangan di dinding bergerak gerak dengan sendirinya. Seperti nya ritual itu memang betul-betul sudah bekerja. Seketika, mereka merasakan tarikan yang luar biasa.

Mereka hanya bisa berdoa dan berharap semoga ini adalah pertempuran terakhir mereka. Dengan perasaan yang tidak menentu timbul dibenak mereka. Tapi mereka harus siap dan memantapkan diri dan siap bertempur.

Dunia disekitar mereka tiba-tiba berubah perlahan menjadi pudar. Hanya yang tampak kegelapan yang hitam gulita. Mereka melayang dalam kegelapan dan akhirnya mereka jatuh ke tanah yang dingin dan keras.

Dan dengan sekelip mata mereka sudah berada di dunia bayangan. Tempat sebenarnya roh Hiltja bersemayam bersama roh roh yang lain. Tempat antara kehidupan dan kematian. Tempat yang apabila manusia masuk sangat susah untuk kembali lagi.

Ketika mereka melewati portal itu, udara di sekeliling mereka langsung berubah. Dunia bayangan terasa dingin, gelap, dan menyesakkan.

Langitnya berwarna abu-abu pekat, dengan retakan-retakan merah dilangit yang tampak seperti aliran magma di kejauhan. Mereka saling bertanya satu sama dunia apakah ini. Seperti masuk ke dunia alam barzah "bisik mereka dengan cemas.

(Apakah mereka dapat kembali setelah memasuki dunia bayangan???)

BERSAMBUNG...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***