jika tidak dengan dirimu

"Apa yang kamu lakukan di dalam kamar Luna?" tanya Marni yang rupanya istri ke dua Daru itu menunggu di depan pintu kamar Daru.

"Untuk apa kau di sini. Dimana Nisa?"

Bukannya menjawab pertanyaan Marni, Daru justru mencari keberadaan Nisa Istri pertama nya.

"Suamiku, aku ini juga Istri mu. Kenapa hanya Nisa yang kamu cari dan inginkan?! Tolong lihat aku juga."

Marni tidak bisa menahan air matanya akan rasa sakit yang Ia derita selama ini. Tapi Daru malah menatap tajam wajah Marni.

"Apa yang kamu lakukan pada Nisa, kenapa dia tidak ada di dalam?!"

Marah Daru karena saat membuka pintu kamar dan melihat sekeliling tidak melihat sosok Istri kesayangan nya di dalam sana.

"Aku lagi? Kamu menyalahkan ku lagi atas hal ini."

Marni tertawa kecut dan bersedih dengan tuduhan Daru. Mengapa Marni selalu salah di mata suami nya, apa istimewanya Nisa itu sampai dia tidak ada di kamar Daru harus menjadi kesalahan Marni. Apa bagusnya wanita itu?!

"Kamu bahkan pergi ke tempat Luna. Harusnya sadar kenapa Nisa tidak ada di dalam. Kenapa malah menyalahkan ku!" tambah Marni berteriak tidak terima.

"Diam! Siapa yang menyuruhmu berani berteriak di sini!" bentak Daru tidak kalah besar suaranya.

Daru dan Istri ke duanya itu memang sangat sering bertengkar. Marni karena haus kasih sayang dari suami nya dan Daru yang selalu membenci kata-kata Marni pada Istrinya Nisa membuat Daru muak pada wanita itu.

"Kenapa? Apa aku tidak boleh meminta hak ku? Kenapa hanya Istri mandul mu itu yang bisa _"

"Marni...! Tutup mulut mu itu!"

Amarah Daru meluap dan pria itu mencoba menahan agar tidak kasar pada Marni saat ini.

"Jangan menyuruhku diam! Wanita itu memang hanya perempuan mandul yang tidak bisa melahirkan anak!" balas Marni tidak gentar.

Plak!

Ah!

Satu tamparan langsung melayang ke atas wajah mulus Marni. Wanita itu merasakan darah segar keluar dari sudut bibirnya, Ia bahkan terjatuh dan terduduk karena tidak kuat menahan keseimbangan tubuhnya sendiri.

"Jangan pernah menuntut apapun dari ku. Menjadikan mu Nyonya Daru saja sudah sangat tidak layak untuk kau memiliki status itu!" peringkat Daru lalu pergi meninggalkan Marni untuk menemui Nisa yang mungkin berada di kamarnya.

Akkhhh!

Teriakan Marni menggema, seakan rasa sakit yang Daru berikan tadi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kata-kata Daru untuk nya.

"Awas kau Nisa.... Semua ini karena wanita sialan itu!"

Marni memukul marmer dingin untuk melampiaskan amarahnya sambil membayangkan wajah Nisa, seakan Nisa lah yang tengah Ia pukuli. Wanita itu menangis histeris dan meraung sendiri.

__________________

Ceklek

Terdengar pintu yang terbuka. Nisa yang sudah berbaring di atas kasur dengan keadaan siap untuk tidur segera terbangun karena suara itu.

Tak.

Terdengar saklar yang di nyalakan

"Suamiku?"

Nisa langsung menghidupkan lampu dan melihat Daru berjalan mendekati dirinya.

"Kenapa kamu malah kembali di sini? Apa kamu marah padaku, atau Marni membuat mu marah?" tanya Daru lembut dan lekas duduk di samping Nisa serta membelai penuh kasih wajah Istri nya.

"Ah, tidak sayang. Kamu ke tempat Luna dan terlalu lama, ku pikir kalian mungkin_"

"Ssstttt," potong Daru yang mengerti ke mana arah ucapan Nisa.

"Kamu marah padaku?" tanya Daru lagi.

"Tidak. Sungguh aku tak marah sayang. Luna memang sudah sah menjadi Istri mu, sudah seharusnya kalian juga melakukan itu," kata Nisa tanpa berani melihat wajah Daru.

Dadanya terasa sesak saat mengeluarkan kata-kata seperti tadi. Namun Nisa tidak bisa egois terus saja menguasai Daru seorang diri. Ia mengingat perkataan Marni yang mendengar Daru meminta obat pada Ayu, sudah pasti obat itu untuk Luna kan?

Entah mengapa Nisa jadi membayangkan apa saja yang mungkin mereka lakukan di dalam. Apalagi saat makan malam tadi Daru seperti tidak suka Andre, Ia dan Marni membahas tentang Luna. Mungkinkah kini Daru mulai meletakkan Luna di dalam perasaannya?

"Hey, lihat aku. Suami mu ini tidak akan pernah melakukan apapun itu jika tidak dengan dirimu."

Daru menarik dagu Nisa agar mereka berhadapan dan bertemu pandang. Nisa mengangguk sambil tersenyum walau ada keraguan dalam hatinya.

Mata mereka terkunci dan kedua wajah itu saling mendekat dan menyatukan kedua bibir yang selalu bertemu. Nisa tidak bisa menghilangkan rasa takutnya, takut akan Daru yang bisa saja berpaling dari dirinya. Sehingga wanita itu berhenti di tengah aktivitas cumbu an mereka yang mulai memanas.

"Kenapa sayang?" tanya Daru dengan suara berat sambil mengusap bibir sang Istri yang telah basah.

"Tidak. Aku hanya merasa takut," jujur Nisa sambil menyembunyikan wajah dalam pelukan Daru.

"Apa yang kamu takutkan? Aku disini dan tidak ada yang bisa membuat mu takut jika ada diriku."

"Itulah yang ku takutkan Daru. Aku takut kamu tidak menginginkan kan ku lagi."

Daru langsung memegang kedua bahu Nisa saat mendengar perkataan tersebut, mereka bertemu pandang dan nampak jelas raut cemas pada wajah Daru.

"Tolong jangan ucapkan itu. Sampai kapanpun hanya kamu yang ku inginkan dan ku mau. Tidak ada siapapun. Aku berjanji. Sungguh!" ujar Daru bersungguh-sungguh agar Nisa tidak berpikir berlebihan lagi.

Nisa senang melihat kesungguhan itu dan perlahan rasa takutnya mereda. Bibir mereka kembali menyatu dalam kedinginan malam yang menghangatkan tubuh kedua Insan tersebut.

__________________

Tok

Tok

"Kak, boleh aku masuk."

Kepala Andre tiba-tiba muncul di balik pintu ruang kerja Daru, di mana orang nya tengah fokus bekerja.

"Hmm, cepat masuk," sahut Daru.

Andre segera masuk dan menutup pintu itu dengan rapat lalu berjalan dan duduk di depan Daru yang tetap fokus pada pekerjaan nya.

"Bukankah harusnya kau menyelesaikan pekerjaan mu. Untuk apa berada di sini?" tanya Daru.

"Aku ingin membahas hal di luar pekerjaan, kak," Kate Andre.

"Di rumah saja, di sini tempat bekerja. Jangan campur adukkan pekerjaan dan masalah pribadi" ujar Daru tidak ingin pekerjaan mereka terganggu.

"Tapi ini hal penting, Kak. Ayah sendiri yang meminta ku untuk merahasiakannya dan harus memberitahu Kakak saja."

Daru langsung menghentikan pekerjaannya dan mata tajamnya langsung fokus pada Andre yang tiba-tiba bergidik melihat tatapan Daru.

.

.

.

Jangan lupa kembali besok pagi untuk membaca kelanjutannya. Langsung ikuti cerita ini agar tidak ketinggalan jam Update 🤗

Jika cerita di atas menarik minat kalian, semoga berkenan meninggalkan jejak berupa Like👍

Jika berkenan Author juga meminta agar teman-teman bersedia membagikan cerita ini pada yang lain agar semakin banyak yang membaca dan membuat cerita ini berkembang dengan baik.

Maaf bila merepotkan dan Terimakasih atas bantuannya 🙏

Episodes
1 Mendapatkan Hukuman
2 Ganti Rugi
3 Bak Neraka
4 Obat Untuk Putri
5 Kecurigaan
6 Drama
7 Hilang
8 Pergi
9 Operasi
10 Di Hukum
11 Di Obati
12 jika tidak dengan dirimu
13 Jasad Hendra Hilang
14 Pecundang
15 Flashdisk Berwarna Putih
16 Rahasia
17 Album
18 Sebuah Fakta
19 Tabrak
20 Katakan atau Cerai
21 Tangkap Wanita Ini
22 Kepulangan Damar
23 Rio Hilang
24 Kau Harus Bertanggung Jawab!
25 Umpan
26 Tidak Ada Pilihan Lain
27 Ayah
28 Bukan Ayahku
29 Memprovokasi
30 Badan Tanpa Nyawa
31 Hak
32 Pria Misterius
33 Meminta Mati
34 Lumpuh
35 Sedang Apa Kalian?
36 Jangan Menyebut Orang Itu
37 Mati Semua
38 Dari Mana Kamu Tahu
39 Mencuri
40 Kedua Dada
41 Kenapa?
42 Mengonsumsi Racun
43 Racun
44 Mayatnya Sudah Hilang
45 Roy
46 Gagal
47 Stroke
48 Wanita Itu Berbohong!
49 Cemas
50 Tidak Mau Masuk Penjara
51 Maaf
52 Seekor Ular Mematikan
53 Mama dan Daddy
54 Mulai Menjalankan Aksi
55 Rahasia?
56 Besuk
57 Memanggil Desi
58 Kunci Cadangan
59 Akhirnya
60 Tidak Percaya
61 Penasaran
62 Sangat Penasaran
63 Belanja
64 Obat Bius
65 Isi Flashdisk
66 Mengaku
67 Cepat Berikan Flashdisk Itu
68 Saya Akan Bicara
69 Pecundang
70 Kosong
71 Cerai
72 Daru Kecil
73 Kau Pikir Bisa Menipuku
74 Kayla
75 Hidup Dengan Tenang
76 Dia Adalah Nyawa Anda
77 Kamu Adalah Orangnya
78 Istri Orang
79 Aku Adalah Suaminya
80 Ayo Kita Kembali Menikah
81 Kembali Menikah
82 Mengantar Kue
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Mendapatkan Hukuman
2
Ganti Rugi
3
Bak Neraka
4
Obat Untuk Putri
5
Kecurigaan
6
Drama
7
Hilang
8
Pergi
9
Operasi
10
Di Hukum
11
Di Obati
12
jika tidak dengan dirimu
13
Jasad Hendra Hilang
14
Pecundang
15
Flashdisk Berwarna Putih
16
Rahasia
17
Album
18
Sebuah Fakta
19
Tabrak
20
Katakan atau Cerai
21
Tangkap Wanita Ini
22
Kepulangan Damar
23
Rio Hilang
24
Kau Harus Bertanggung Jawab!
25
Umpan
26
Tidak Ada Pilihan Lain
27
Ayah
28
Bukan Ayahku
29
Memprovokasi
30
Badan Tanpa Nyawa
31
Hak
32
Pria Misterius
33
Meminta Mati
34
Lumpuh
35
Sedang Apa Kalian?
36
Jangan Menyebut Orang Itu
37
Mati Semua
38
Dari Mana Kamu Tahu
39
Mencuri
40
Kedua Dada
41
Kenapa?
42
Mengonsumsi Racun
43
Racun
44
Mayatnya Sudah Hilang
45
Roy
46
Gagal
47
Stroke
48
Wanita Itu Berbohong!
49
Cemas
50
Tidak Mau Masuk Penjara
51
Maaf
52
Seekor Ular Mematikan
53
Mama dan Daddy
54
Mulai Menjalankan Aksi
55
Rahasia?
56
Besuk
57
Memanggil Desi
58
Kunci Cadangan
59
Akhirnya
60
Tidak Percaya
61
Penasaran
62
Sangat Penasaran
63
Belanja
64
Obat Bius
65
Isi Flashdisk
66
Mengaku
67
Cepat Berikan Flashdisk Itu
68
Saya Akan Bicara
69
Pecundang
70
Kosong
71
Cerai
72
Daru Kecil
73
Kau Pikir Bisa Menipuku
74
Kayla
75
Hidup Dengan Tenang
76
Dia Adalah Nyawa Anda
77
Kamu Adalah Orangnya
78
Istri Orang
79
Aku Adalah Suaminya
80
Ayo Kita Kembali Menikah
81
Kembali Menikah
82
Mengantar Kue

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!