Di Obati

"Sorry, aku cuma bertanya."

Andre mengangkat kedua tangannya, jangan sampai Daru semakin marah karena Ia kembali bertanya.

"Sayang...."

Nisa meraih tangan Daru mencoba menenangkan sang suami. Daru hanya menoleh pada sang istri dan tidak menghilangkan wajah marah nya.

Marni yang menyaksikan itu sedikit bersorak dalam hati karena Daru tidak jadi lembut seperti biasa nya.

"Ayu, cepat sajikan makanan," kata Daru dingin.

Ayu patuh dan memerintahkan para maid untuk segera bekerja.

Mereka makan dalam hening tanpa suara sampai selesai. Daru langsung beranjak dari kursinya di susul dengan Nisa yang juga langsung berdiri dan mengikuti langkah Daru, tapi tiba-tiba suaminya itu menghentikan gerakan kaki nya dan menghadap Nisa.

"Kamu duluan naik ke atas, Aku akan segera menyusul," kata Daru pada Nisa dengan suara lembut seperti biasa.

Nisa ingin bertanya kenapa tapi Ia urungkan dan langsung mengangguk, Ia menaiki tangga sambil di perhatikan oleh Daru. Setelah sampai di atas, Ia menoleh ke bawa dan melihat Daru mulai berbalik pergi ke arah lain, dan itu adalah arah kamar Luna berada.

Nisa terus memperhatikan Daru sampai suaminya itu hilang di balik dinding. Begitu juga dengan Marni yang dari tadi tidak luput menyaksikan hal tersebut.

Ia mempercepat makannya agar segera pergi menyusul Daru karena ingin tahu apa yang akan di lakukan pada Luna. Sepertinya akan kembali ada pertunjukan yang bagus, Marni ingin menyaksikannya secara langsung.

"Sayang, abis makan kamu langsung pergi ke kamar dan tidur, ya. Nanti Mama datang temani Kevin bobo," ujar Marni pada Kevin putra nya yang masih belum selesai menyantap makanan nya.

Ibu dari Kevin itu segera pergi menyusul Daru, namun Ia di susul oleh Ayu dan menghentikannya sebelum Marni berhasil ikut masuk ke dalam kamar Luna.

"Ayu, kamu ini apa-apaan sih. Minggir!" marah Marni karena Ayu kembali menghalangi diri nya untuk masuk ke kamar Luna. Padahal di dalam ada Daru, seharusnya Ayu tidak perlu menghalang-halangi lagi.

"Maaf, Nya. Tuan Daru belum memberi perintah untuk siapa pun selain Tuan sendiri bisa masuk," kata Ayu.

"Aku sendiri yang akan menanggung nya kalau Daru marah. Awas!" ucap Marni lagi merasa jengkel dengan tingkah Ayu ini.

"Tetap tidak bisa, Nya," kekeh Ayu.

Ia tahu Marni bisa menanggung nya sendiri, tapi Ayu juga tahu Istri dari Tuannya itu juga pasti tidak mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada pekerjaan Ayu dan juga Maid lainnya.

"Kurang ajar kau Ayu, ya. Awas saja kalau nanti aku sudah berkuasa di rumah ini. Kau orang pertama yang akan ku singkirkan!" kesal Marni dan menghentakkan kakinya sambil berlalu dari sana.

Sementara itu, Daru yang memasuki kamar Luna melihat Istri ke tiganya itu telah tertidur dengan posisi kedua tangannya yang masih terikat di kedua sisi ranjang. Nampaknya Luna sangat lelah karena terus saja dengan posisi tubuh yang sama dari kemarin.

Daru berjongkok dan menatap lekat wajah Luna, jika di perhatikan lebih dekat, Luna memiliki paras yang cantik. Kulitnya yang kuning Langsat serta rambutnya yang selalu di kepang dan kadang di urai menjadi daya tarik tersendiri.

Penampilan nya yang sederhana menyembunyikan kecantikan yang Luna miliki, hidung sedang dan bibir merekah nya bisa saja membuat banyak lelaki tertarik. Apalagi alisnya yang hampir menyatu dan tertata rapi secara alami. Mata bulatnya yang saat ini terpejam mungkin yang membuat Hendra terpikat oleh nya, namun tidak bagi Daru, Ia tetap membenci wanita itu secantik apapun dirinya.

"Mungkinkah aku sudah salah memperlakukan mereka," gumam Daru saat mengingat ucapan Kenza di kantor hari ini. Hal itu membuat dirinya ragu atas apa yang sudah dia lakukan pada Luna dan anak-anaknya yang tidak bersalah itu.

Tapi sebelum memastikan semuanya, Daru tidak bisa melepaskan mereka begitu saja dengan mudah.

Perlahan Daru melepaskan lilitan tali yang mengikat pergelangan tangan Luna membuat wanita itu terbangun.

"Tuan!" Kaget nya karena Daru tiba-tiba ada di sana.

"Diam!"

Luna yang hendak bertanya langsung menutup mulut nya saat kata perintah itu keluar.

"Sssshhh," ringis Luna setelah tali berhasil di lepaskan. Rasa perih menjalari kedua tangannya. Bahkan di mana tadi tali itu terlilit meninggalkan bekas yang terlihat dan pasti terasa sakit.

"Tuan, apa yang anda lakukan!"

Luna terkejut karena Daru mengangkat tubuhnya dan membawanya dalam gendongan pria itu.

"Diam! Apa kau tuli?"

Luna kembali terdiam, tubuhnya Daru letakkan di atas kasur dengan pelan.

"Ayu!" panggil Daru dan Ayu yang ada di luar segera masuk.

"Saya Tuan."

"Ambilkan kotak obat," perintah Daru dan Ayu kembali keluar untuk memenuhi permintaan sang Tuan.

"Ini Tuan."

Tidak berselang lama Ayu kembali dan memberikan apa yang Daru inginkan.

Terlihat Daru membuka benda tersebut lalu menarik salah satu tangan Luna.

"Ah! Sakit Tuan," ujar Luna kaget bercampur sakit.

"Rupanya kau tahu juga rasa sakit. Ini adalah akibat jika berani melawan ku," kata Daru dingin dan Luna hanya menunduk. Ia akui dirinya kemarin salah, tapi Daru lah yang membuat nya bersikap seperti itu. Jika tidak, Luna juga tidak mungkin berani.

"Tuan, saya akan obati sendiri," pinta Luna merasa tidak enak. Tapi Daru malah memelototi Luna lalu kembali fokus. Seakan menolak permintaan Luna tersebut.

Sejujurnya Luna agak takut, takut dan was-was. Mengapa Daru malah mengobati pergelangan tangannya setelah kemarin tanpa belas kasihan memperlakukan Luna dengan sangat kasar. Mungkinkah kepala pria itu terbentur sesuatu.

Kedua mata Luna menatap lekat wajah Daru yang serius membaluri luka Luna dengan obat. Wanita itu akui jika Daru adalah pria yang memiliki rupa tampan, apalagi Ia melihat nya dari jarak dekat seperti sekarang.

'Apa yang ku pikirkan? Orang ini hanya terlihat baik jika saat seperti ini saja, selebihnya lebih menyeramkan dari hantu' batin Luna

"Aww!" jerit Luna merasakan sakit pada pergelangan tangannya, rupanya Daru memutar tangan wanita itu untuk menyadarkan Luna dari lamunan.

"Kau ingin kehilangan kedua matamu itu? Jangan melihat ku dengan mata kotor mu!"

Luna langsung membuang muka karena tadi Ia tanpa sadar menatap lekat wajah pria yang ternyata telah selesai mengobati kedua tangannya tanpa Luna sadari.

"Terimakasih Tuan," kata Luna berterima kasih dengan tulus karena Daru sudah membantu dirinya walau sejujurnya di sebabkan juga oleh pria itu.

"Cih! Jangan pikir karena kau di obati oleh ku maka kalian sudah terbebas."

Luna terdiam kembali, Ia tidak pernah berpikir seperti itu. Luna hanya sungguh-sungguh dalam berterima kasih, tapi sepertinya di anggap lain oleh Daru.

"Aku cuma tidak mau anak-anak penghianat itu mengira membunuh Ibu mereka," lanjut Daru teringat pada anak-anak Luna saat makan tadi.

"Hukumanmu tetap berlanjut sampai besok. Jangan coba-coba keluar dari kamar atau kau akan tahu akibat dari melanggar ucapanku."

Setelah mengatakan itu Daru langsung keluar seakan tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Luna yang ingin bertanya apakah dia hanya di kurung atau harus kembali di ikat? Tapi Luna tidak berani memanggil Daru.

.

.

.

Jangan lupa kembali nanti malam untuk membaca kelanjutannya 🤗

Jika berkenan Author juga minta semangat dari kalian agar bahagia saat menulis, terimakasih 🙏

Episodes
1 Mendapatkan Hukuman
2 Ganti Rugi
3 Bak Neraka
4 Obat Untuk Putri
5 Kecurigaan
6 Drama
7 Hilang
8 Pergi
9 Operasi
10 Di Hukum
11 Di Obati
12 jika tidak dengan dirimu
13 Jasad Hendra Hilang
14 Pecundang
15 Flashdisk Berwarna Putih
16 Rahasia
17 Album
18 Sebuah Fakta
19 Tabrak
20 Katakan atau Cerai
21 Tangkap Wanita Ini
22 Kepulangan Damar
23 Rio Hilang
24 Kau Harus Bertanggung Jawab!
25 Umpan
26 Tidak Ada Pilihan Lain
27 Ayah
28 Bukan Ayahku
29 Memprovokasi
30 Badan Tanpa Nyawa
31 Hak
32 Pria Misterius
33 Meminta Mati
34 Lumpuh
35 Sedang Apa Kalian?
36 Jangan Menyebut Orang Itu
37 Mati Semua
38 Dari Mana Kamu Tahu
39 Mencuri
40 Kedua Dada
41 Kenapa?
42 Mengonsumsi Racun
43 Racun
44 Mayatnya Sudah Hilang
45 Roy
46 Gagal
47 Stroke
48 Wanita Itu Berbohong!
49 Cemas
50 Tidak Mau Masuk Penjara
51 Maaf
52 Seekor Ular Mematikan
53 Mama dan Daddy
54 Mulai Menjalankan Aksi
55 Rahasia?
56 Besuk
57 Memanggil Desi
58 Kunci Cadangan
59 Akhirnya
60 Tidak Percaya
61 Penasaran
62 Sangat Penasaran
63 Belanja
64 Obat Bius
65 Isi Flashdisk
66 Mengaku
67 Cepat Berikan Flashdisk Itu
68 Saya Akan Bicara
69 Pecundang
70 Kosong
71 Cerai
72 Daru Kecil
73 Kau Pikir Bisa Menipuku
74 Kayla
75 Hidup Dengan Tenang
76 Dia Adalah Nyawa Anda
77 Kamu Adalah Orangnya
78 Istri Orang
79 Aku Adalah Suaminya
80 Ayo Kita Kembali Menikah
81 Kembali Menikah
82 Mengantar Kue
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Mendapatkan Hukuman
2
Ganti Rugi
3
Bak Neraka
4
Obat Untuk Putri
5
Kecurigaan
6
Drama
7
Hilang
8
Pergi
9
Operasi
10
Di Hukum
11
Di Obati
12
jika tidak dengan dirimu
13
Jasad Hendra Hilang
14
Pecundang
15
Flashdisk Berwarna Putih
16
Rahasia
17
Album
18
Sebuah Fakta
19
Tabrak
20
Katakan atau Cerai
21
Tangkap Wanita Ini
22
Kepulangan Damar
23
Rio Hilang
24
Kau Harus Bertanggung Jawab!
25
Umpan
26
Tidak Ada Pilihan Lain
27
Ayah
28
Bukan Ayahku
29
Memprovokasi
30
Badan Tanpa Nyawa
31
Hak
32
Pria Misterius
33
Meminta Mati
34
Lumpuh
35
Sedang Apa Kalian?
36
Jangan Menyebut Orang Itu
37
Mati Semua
38
Dari Mana Kamu Tahu
39
Mencuri
40
Kedua Dada
41
Kenapa?
42
Mengonsumsi Racun
43
Racun
44
Mayatnya Sudah Hilang
45
Roy
46
Gagal
47
Stroke
48
Wanita Itu Berbohong!
49
Cemas
50
Tidak Mau Masuk Penjara
51
Maaf
52
Seekor Ular Mematikan
53
Mama dan Daddy
54
Mulai Menjalankan Aksi
55
Rahasia?
56
Besuk
57
Memanggil Desi
58
Kunci Cadangan
59
Akhirnya
60
Tidak Percaya
61
Penasaran
62
Sangat Penasaran
63
Belanja
64
Obat Bius
65
Isi Flashdisk
66
Mengaku
67
Cepat Berikan Flashdisk Itu
68
Saya Akan Bicara
69
Pecundang
70
Kosong
71
Cerai
72
Daru Kecil
73
Kau Pikir Bisa Menipuku
74
Kayla
75
Hidup Dengan Tenang
76
Dia Adalah Nyawa Anda
77
Kamu Adalah Orangnya
78
Istri Orang
79
Aku Adalah Suaminya
80
Ayo Kita Kembali Menikah
81
Kembali Menikah
82
Mengantar Kue

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!