Bab 18. Kegagalan N&X

Nana terus mengejar ketika jubah hitam berlari meninggalkan rumah nya Fira, dia harus mendapatkan jubah hitam yang penuh misteri ini. gara gara dia nama ketua agensi sampai harus di bawa bawa dengan tuduhan yang amat kejam, tentu para anak buah tidak terima bila ketua nya di buat begini, Nana pokok nya berusaha agar bisa menangkap.

Bila sampai dia berhasil menangkap jubah hitam ini, maka sudah pasti Purnama akan membanggakan dia dan Xiefa yang kebetulan mendapat tugas. dia tau di belakang sana Xiefa sedang bertarung dengan srigala nya jubah hitam, Nana yang harus mendapatkan jubah hitam ini walau apa pun yang terjadi.

"Bangsat! kemana dia pergi nya?" Nana tidak bisa menembus kabut hitam.

Jubah hitam pasti melarikan diri menggunakan kabut hitam ini agar musuh tidak bisa mengejar, bahkan ketajaman mata dewi kucing hitam pun tidak bisa mau menebus nya. Nana menyadari bahwa sebenar nya jubah hitam adalah orang yang berilmu tinggi, dalam kondisi sekarang dia bisa saja membantai Nana.

Sebab Nana juga tidak bisa melihat keberadaan dia akibat kabut yang begitu pekat, namun seperti nya dia tidak ingin punya urusan dengan arwah, sehingga memutuskan untuk membiarkan saja Nana yang sedang bingung mencari keberadaan nya di sini, sebab kabut memang sangat lah pekat sekali.

"Kau lari, padahal ku rasa sau bisa mengalahkan aku." batin Nana bingung juga.

"Nana!"

"Kau baik baik saja?" Nana menatap Xiefa yang tidak terluka.

"Srigala nya sudah ku musnahkan, di mana jubah hitam nya?" Xiefa juga menatap kesana kemari.

"Dia kabur, yang membuat ku aneh itu kenapa dia kabur." Nana berkata lirih sambil kebingungan.

"Apa dia berada di bawah mu?" tanya Xiefa juga bingung.

"Tidak mungkin, bahkan kaki ku bergetar ketika dia tadi menangkis tendangan ku." jawab Nana yakin.

"Lalu kenapa dia memilih kabur saja? atau...

Nana dan Xiefa saling pandang karena mereka satu pemikiran sekarang, sontak dua gadis cantik ini langsung berkelebat pergi menuju rumah Fira lagi. jubah hitam bisa saja sekarang kembali kerumah nya calon manten itu, sebab itu lah dia mungkin memancing Nana agar menjauh dari rumah.

"Kita terlambat!" Xiefa lemas lunglai melihat gadis yang sudah tidak berkepala.

"Bangsat! anjing kau jubah hitaaaam." pekik Nana kesal sekali.

"Seharus nya tadi aku tetap di sini usai membunuh srigala itu." sesal Xiefa melihat jasad Fira yang tergeletak di atas kasur.

"Bodoh sekali aku! aaaagkkk, bangsat." Nana tidak bisa berhenti mengumpat sangking kesal nya.

"Jantung dia juga tidak ada!" Xiefa meneliti dada Fira yang di koyak lebar oleh jubah hitam.

Nana terduduk lemas akibat hati yang sangat kesal karena sudah terkecoh, bukan karena takut pada hukuman yang akan Purnama berikan pada diri nya. melainkan dia sangat menyesali karena jubah hitam sudah ada di depan mata, tapi dia masih bisa kabur dengan mudah nya.

Bahkan dia juga sampai bisa membunuh Fira yang mereka jaga dengan baik, hal itu lah yang membuat Nana sangat kecewa sekali pada diri nya. andai tidak di depan mata nya, mungkin dia tak akan sekesal ini.

"Padahal sudah di depan mata, tapi aku tidak bisa menyentuh nya!" Nana sangat geram.

"Kita gagal menjalan kan tugas, mari kita pulang saja." ajak Xiefa.

"Maaf ya, gara gara aku pasti nya kau akan kena hukum juga." sesal Nana.

"Kenapa minta maaf, kan kita bertaman dan satu tim! jadi bila kau di hukum, maka aku juga hatus di hukum." Xiefa menjawab sambil tersenyum.

"Dalam kondisi begini pun kau masih bisa tersenyum!" keluh Nana heran juga pada teman baru nya ini.

"Ya mau bagai mana lagi, kan kita juga sudah berusaha untuk mengejar! bukan cuma diam saja, melalaikan tugas yang Purnama berikan." jawab Xiefa bijak.

"Hahhhhh!"

Nana menarik nafas nya yang berat karena antara kecewa dan juga marah, namun mau bagai mana lagi karena semua memang sudah terjadi begitu saja, mau sampai kapan pun di sesali ya tak akan bisa membaik.

"Ayo kita pulang." ajak Xiefa yang berusaha membujuk.

"Kesal sekali aku rasa nya, Xiefa." Nana masih belum juga terima kenyataan.

"Beaok kita cari lagi, pokok nya kita harus menangkap jubah hitam itu." Xiefa memberikan semangat.

"Mana sampai rumah pasti akan di hukum, dasar sial sekali." Nana merutuk sambil terbang.

Dua arwah cantik pulang karena mereka gagal menjalankan tugas nya, entah bagai mana ini reaksi dari ketua agensi karena mereka sudah gagal, Nana bisa menebak bahwa mereka berdua pasti akan mendapatkan hukuman karena tidak berhasil.

...****************...

Gemetar kaki Xiefa melihat Purnama yang sudah melirik dengan mata nya yang bisa berubah merah bila naik darah, merah nya sangat pekat bagai kan darah. atau mata semacam mata vampir yang mau menghisap darah, dia bari pertama kali melihat kemarahan ketua agensi pada member yang gagal.

Kalau Nana sudah tenang karena dia sudah lama berada dalam agensi nya Purnama, sehingga hapal dengan segala macam tindak tanduk ketua nya yang sangat bar bar sekali. bahkan kadang hukuman di luar nalar pun harus mereka alami sehingga anak buah hanya bisa pasrah menerima nasib mereka di tangan ketua agensi.

"Jadi dia sudah di depan mata mu, lalu kabur dan bisa membunuh calon istri nya Mus!" sengit Purnama menaikan suara nya.

"Mungkin sebenar nya dia hanya ingin mengecoh ku saja, maka berlari lalu membuat kabut kematian." jelas Nana.

"Dia punya jurus kabut kematian?!" Arya sampai kaget.

"Pembunuh ini ilmu nya tidak main main, semua jurus yang dia miliki adalah ilmu lama." Purnama berdecak pelan.

"Apa mungkin dia orang yang sudah tua, atau bisa juga iblis yang berusia ratusan tahun." gumam Arya.

"Dia manusia." jawab Nana tegas dan yakin sekali dengan pendapat nya.

"Kau yakin?" Purnama menatap Nana yang menjawab tanpa ragu.

"Seratus persen aku yakin, menurut pendapat ku dia adalah manusia berilmu tinggi." angguk Nana.

"Tapi srigala nya hanya arwah, Na." ujar Xiefa berkata pelan.

"Bagai mana wujud srigala nya, Fa?" Maharani juga ikut mendekat.

"Srigala berbulu hitam dengan kepala yang sudah mau lepas dari badan, lalu di sambungkan lagi walau tidak rapi." jelas Xiefa yang sudah membunuh srigala tersebut.

"Itu memang dia!" Maharani berkata lirih.

Namun karena sudah di bunuh juga oleh Xiela, maka tidak bisa juga Maharani mau mengambil tindakan, sudah di bunuh oleh Xiefa sehingga tidak perlu lagi mau turun tangan membantai srigala hitam yang sudah merenggut nyawa nya.

Terpopuler

Comments

mama mil 😘

mama mil 😘

bagus banget kakak critanya,, jgn lm lm up nya ,, crita misteri kk udah ak bc semua,, semngat nulisnya kakak /Rose/

2024-11-20

0

ρυтяσ✨

ρυтяσ✨

100% kalo ini emang Nino... manusia yang sudah sepuh dan dia masih lajang, dan untuk apa dia membunuh orang yang berpasangan/akan menikah??? dia tak mau melihat orang bahagia kah????

2025-01-15

1

Dewi

Dewi

Ini si msuh lama tpi psti mnusia+iblis ini kira2 siapa ya mnusia nya,klo iblis jgan2 jurgan adi krn ilmu lama.. srigala hitam si msuh lma yg pas mslah nani

2024-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!