Bab 16. Mengerjai Risman

Yang di sudut rumah sudah menyeringai karena tidak terima bila adik nya di fitnah begitu, apa lagi fitnah atas dasar iri hati yang sangat besar. maka nya dia tetap memaksa bahwa Purnama adalah orang yang sudah membuat keributan, susah memang kalau sudah di dasari rasa iri melihat kehidupan orang lain.

Risman tidak tau bahwa yang di sudut rumah sudah bersiap mengincar diri nya, mulut kalau tidak di atur memang suka seenak nua saja. apa lagi Purnama sebenar nya tidak pernah mengganggu orang semacam Risman, yang ada malah selalu di baiki agar dia insaf dulu dan sadar bahwa Purnama orang yang baik walau jutek.

Tapi kebaikan Purnama di abaikan oleh Risman, lagi lagi karena rasa iri hati nya yang sangat besar. Maharani memberi kode pada Xiela yang punya sirep untuk menidurkan orang, bahkan orang yang sedang tidak ngantuk pun bisa terpejam sambil berdiri karena terkena sihir gadis dari cina yang cantik jelita ini.

"Sudah beres!" Xiela mengacungkan jempol nya.

"Bagus, tinggal ku urus mulut sialan nya Risman ini." Maharani mendekati Risman.

"Aduuuh kok panas sekali hari ini." keluh Risman yanh mendadak kepanasan.

"Siapa yang tidak kepanasan bila di atas kepala mu saja ada lahar panas." celetuk Xiela tertawa kecil melihat ulah Nilam.

Nilam berdiri di atas kepala nya Risman dengan jarak hanya satu senti saja, sedangkan tubuh Nilam membara dengan api dan lahar panas. tentu saja Risman kepanasan karena jarak yang sangat dekat, tapi dia tidak tau bahwa yang ada di atas kepala nya itu adalah setan yang sangat usil sekali.

"Awas saja kau ya nanti Purnama, akan ku buat semua orang percaya bahwa kau adalah pembunuh ini." seringai Pak Risman.

"Jangan jangan dia pula pelaku nya, Ran!" Nilam kaget.

"Tidak! tubuh manusia dajjal satu ini kosong tidak ada apa apa nya." sergah Maharani yang bisa melihat Risman hanya manusia biasa.

"Ku kira dia pula pelaku nya, kok dia ingin sekali Purnama di tuduh! memang otak mu rusak sekali, lebih baik bila di isi dengan lahar panas saja." Nilam sudah menyiapkan lahar.

"Apa dia akan di bunuh?" Xiela bertanya sambil mengeluarkan pedang nya.

"Sembarangan saja kau! cuma di beri pelajaran saja, kita tidak boleh menambah kisruh nya suasana." sergah Maharani.

"Kenapa tidak di bunuh, Ran? kita tidak ada yang jadi arwah suci, maka tidak akan masalah walau membunuh nya." Nilam menatap Maharani penuh arti.

"Atau culik saja dia, masukan kedalam penjara bawah tanah milik Purnama." usul Xiela menemukan ide yang menurut dia sangat cocok.

"Penjara bawah tanah lebih baik dari pada membunuh." Maharani malah setuju dengan penjara bawah tanah.

"Jadi langsung mau di culik atau mau kita hajar dulu nih?" Nilam sudah tidak sabar.

"Hajar saja dulu, kita tampakan diri agar dia ketakutan." usul Xiela.

"Tidak akan takut walau melihat mu, karena kau cantik." Nilam jujur apa ada nya.

Xiela yang di puji jadi malu karena baru ini Nilam memuji nya, dengan Xiela dia agak menerima sebagai teman karena Nilam merasa Xiela tidak merebut Maharani dari nya. bila dengan Arini masih jaga jarak, akibat dia merasa Maharani di ambil oleh Arini.

Wussssh.

"Apa itu?!" Risman kaget karena semua pintu dan jendela tertutup rapat.

Buaaaak.

Sayap Maharani menghantam wajah nya hingga kepala Risman tidak bisa bergerak, bagai kan orang bangun tidur yang salah bantal. namun ini rasa nya seribu kali lebih sakit, Nilam mengambil ancang ancang dan menghantam dada Riaman dengan dengkul nya hingga pria itu

"Eh awas patah iga nya!" pekik Xiela ngeri sendiri.

"Patah yang sambung, kan kau ada!" jawab Nilam enteng.

"Eeeegkkk, eeegkkk!"

Risman menggerang kesakitan karena di hajar begini, apa lagi setelah melihat wujud Maharani dan juga Nilam yang menyala begitu. maka semakin takut lah dia, andai saja bisa maka dia akan lari untuk menyelamatkan diri dari setan ini.

Tapi jangan kan mau lari keluar rumah, mau berteriak saja seolah tidak mampu. yang ad adi hanya menggerang dengan rasa sakit luar biasa ini, tampa dia tau juga tiga setan ini dari sekte mana karena datang datang langsung menghajar.

"Bawa dia kepenjara bawah tanah lah, aku nanti malah tidak bisa menguasai diri kalau terus menghajar." Maharani malas mau melanjutkan.

"Oke!"

Nilam siap sedia membawa Risman yang masih saja gagu karena rasa sakit yang luar biasa ini, untung lah Ratu butung hantu tidak mood mau menghajar, kalau mood hanya satu kemungkinan untuk Risman, dia pasti akan mati.

...****************...

Nana dan Xiefa mendapatkan tugas untuk menjaga calon istri Mus, mereka dati tadi duduk di ruang tamu sambil melihat keadaan rumah yang gelap. karena keluarga Fira suka tidur dalam keadaan gelap, kondisi begini lah yabg memudahkan pembunuh berantai untuk mendatangi mangsa nya.

Xiefa berulang kali melirik Nana yang sangat anggun juga, dia adalah dewi kucing hitam yang ganas. tapi bila sedang diam begini maka orang akan mengira dia hanya gadis bodoh, sama juga hal nya dengan Sam yang tampak dari luar tidak bisa apa apa, namum sekali marah langsung menyala.

"Dia bisa tertidur pulas begitu, apa tidak cemas ya?" Xiefa melihat Fira yang mendengkur.

"Ku rasa karena dia tidak tau saja, calon suami nya loh yang cemas bukan main." Nana menjawab ramah.

"Eeemmm ngomong ngomong, aku suka loh saat di tugaskan Purnama untuk kerja sama kamu." Xiefa tersenyum manis.

"Memang nya kenapa?" Nana menatap Xiefa dengan mata kucing nya.

"Karena aku kagum sama kisah hidup mu, maka nya aku suka." jujur Xiefa yang memang tau kisah Nana.

"Apa yang kamu kagumi, aku loh gadis yang sombong." Nana tersenyum kecut.

"Ya itu, kamu awal nya kan sombong sekali. tapi pas udah sakit bisa langsung tobat di jalan tuhan mu, aku salut nha di situ." cerita Xiefa.

"Karena allah membuka pikiran ku, maka nya mungkin aku jadi bisa sedikit taubat." Nana mengingat kisah nya juga.

"Untung nya Ibu mu tetap menerima ya, bahkan adik mu yang begitu saja dia tetap sayang." Xiefa sedih bila sudah soal Ibu.

"Eh aku jadi baru ingat, kan kata nya kau di bunuh Ibu mu! kau balas dendam tidak?" tanya Nana penasaran.

Xiefa menggeleng karena memang bukan dia yang membuat Ibu nya mati, Ibu nya meninggal karena hukuman dari Ayah Xiefa di dalam gudang dan dia meninggal akibat cambuk. Yang terus menghantam tubuh nya.

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

haa sekali jail emang jail deh, tapi aku suka itu. biar kapok si tukang iri dengki

2024-11-19

2

Ray

Ray

Ternyata para Member Purnama punya banyak macam masalah saat hidup😔😭
Terus gimana tuh si Risman keadaannya setelah digebukin🤔😂

2025-01-10

0

ika yoon

ika yoon

hahaha kapok tu si risman mencong2 lah tu mulut biar g sembarangan klo ngmg😂😂😂 semangat terus thor

2024-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!