Bab 15. iri hati

Sesuai dengan perintah nya Purnama, kali ini Sam dan Wira mendatangi rumah Mus untuk jaga jaga bila pembunuh berantai akan membunuh calon manten ini. mereka duduk di atas genteng sambil menikmati cahaya rembulan separuh karena sudah lewat purnama, awal nua mereka mengira bahwa pembunuh akan beraksi saat malam purnama saja.

Tapi malah tidak purnama pun sudah bergerak cari mangsa, ada yang bilang bahwa memang itu bukan lah wanita yang bernama Purnama. namun Risman tetap yakin bahwa ini ulah nya Purnama, tidak bergerak saat malam purnama penuh itu hanya ingin mengamankan diri agar para warga tidak ada yang curiga kepada diri nya.

Padahal Purnama sudah ada dua bulan ini dia masih cuti dengan hal ghaib, bukan tanpa sebab dia begitu. karena terakhir kali Purnama berurusan dengan hal ghaib selalu saja ada tragedi nya, ini kemarin sepupu nya yang meninggal dan si adik juga harus di hukum dengan sangat berat karena lalai.

Maka nya Purnama istirahat dulu sebentar saja, agar pikiran nya bisa pulih dengan adem ayem. apa lagi sempat kena racun mematikan, lagi pula ada anak buah nya yang bergerak mencari info, sudah cukup mereka saja yang kerja dan dia menerima info, tidak sia sia lah punya member banyak karena bisa di pakai membantu.

"Kenapa kita tidak masuk saja kedalam rumah untuk melihat dia?" tanya Sam tidak suka ada di sini.

"Aku ingin santai sebentar untuk melihat cahaya bulan, namun ternyata cahaya bulan juga tidak seindah wajah nya." sahut Wira.

Plaaaak.

"Aku tau kau jatuh cinta, tapi jangan setiap kata kata selalu kau jawab dengan gombalan!" Sam kesal sekali rasa nya.

"Kok kau marah sih? apa jangan jangan kau suka ya sama Xiefa!" tuding Wira.

"Mohon maaf ya! dewi kucing ku lebih cantik di mata ini, jadi kau tidak usah ketakutan sendiri." sewot Sam menjadi kesal bukan main pada sahabat nya ini.

Wira tertawa dan segera melihat sekeliling karena malam juga sudah mulai beranjak kian larut, tugas ini lumayan penting karena yang mereka jaga adalah nyawa manusia. lagi pula mereka juga harus bersiap andai kata pembunuh itu muncul untuk menyerang mereka berdua, bila ilmu nya tinggi maka mereka harus waspada sekali.

"Ini kalau pembunuh nya pintar, malah dia yang melihat kita!" rutuk Sam.

"Kau kok marah saja sejak tadi, kenapa sih?" Wira menatap teman nya.

"Tidak ada!" Sam malas mau cerita dengan Wira.

"Kan kita sahabat, masa masalah datang kau tidak mau cerita!" Wira ikut merengut kesal.

"Akkkh sudah lah, aku hanya kesal dengan Nana yang sekarang ingin punya anak juga seperti Menik." Sam akhir nya cerita.

Mereka berdua sudah di dalam rumah dan melihat Mus yang sedang berbaring gelisah, mungkin karena takut bila pembunuh itu sungguh datang untuk menghabisi diri nya. kan Mus juga orang biasa, sehingga dia tak akan bisa melihat Sam dan Wira.

Karena tidak bisa melihat itu lah yang membuat dia sangat cemas, mengira Purnama hanya bohong saja saat mengatakan akan mengirim anak buah untuk menjaga diri nya, padahal Sam dan Wira sudah ada di sana menatap wajah Mhs yang pucat seperti mayat akibat rasa takut yang begitu besar.

"Kau lihat wajah dia yang pucat itu, aku takut nya dia bukan mati karena di bunuh." ujar Sam menunjuk wajah Mus.

"Jadi karena apa?" tanya Wira bingung juga.

"Ya karena ketakutan lah, dia bisa mati kalau begitu! orang tua nya saja anteng adem ayem di kamar mereka." ucap Sam santai.

"Nama nya juga orang takut, sama seperti kita yang takut pada Purnama atau Arya." jawab Wira pula.

"Eh iya ya, barang kali saja rasa takut nya sama." angguk Sam setuju.

"Kasihan dia, aku jadi sangat penasaran dengan pembunuh itu." Wira duduk di ujung ranjang nya Mus yang besar.

Sam hanya mengangguk karena dia juga sama penasaran nya, ingin sekali melihat pembunuh yang sudah memakan banyak korban tersebut. tapi Sam juga ragu apa kah dia mampu mengalahkan nya, yang begitu sudah pasti ilmu nya tinggi. atau bahkan mungkin dia bukan lah manusia, melainkan iblis yang memang suka akan nyawa.

Inti nya mereka harua ekstra hati hati agar tidak kepergok pembunuh berantai yang misterius itu, bila ilmu nya lebih tinggi maka hanya akan membahayakan mereka berdua saja. sebab untuk sekarang, bila mereka kalah maka sudah pasti Sam dan Wira lenyap dari kehidupan yang satu ini, tidak akan jadi arwah apa pun lagi.

...****************...

Pak Risman kian yakin saja bahwa ini memang Purnama, sebenar nya keyakinan yang kuat tersebut hanya karena di dasari oleh rasa iri hati. maka nya dia harus cari bukti bahwa memang Purnama yang sudah melakukan hal tersebut, mau sebanyak apa pun bukti yang mengarah pada orang lain tetap lah dia abaikan.

Sebab dukun yang ingin melihat keberadaan pembunuh itu, tidak bisa menembus wajah nya. Marto keburu muntah darah dan semua lubang dalam tubuh nya mengucurkan darah segar, oleh sebab itu lah semua nya tambah yakin bahwa ini memang ulah Purnama yang ingin menambah ilmu nya agar lebih sakti lagi.

"Mbk Pur malah tidak tau tentang pembunuh itu, Pak! kenapa Bapak yakin sekali bahwa dia adalah pelaku nya?" Bima heran pada Risman.

"Kau bicara dengan dia soal pembunuh?!" kaget Pak Risman.

"Aku dan yang lain mendatangi dia untuk minta tolong, malah dia bingung sekarang." jelas Bima.

"Anak bodoh! kau pikir dia tidak bisa sandiwara seolah olah tidak tau, dia itu iblis." bentak Pak Risman.

"Sebenar nya masalah Bapak itu apa sih?" Bima sungguh tidak mengerti.

"Masih saja kau sibuk bertanya, dia itu adalah manusia yang kolaborasi dengan setan! lihat kebun sawit dia begitu banyak, belum lagi kost yang dia miliki di kota!" geram Pak Risman.

"Itu cuma karena iri hati Bapak saja, kan memang rezeki dia segitu." Bima tetap membela Purnama.

"Diaaam!"

Risman membentak putra nya yang sibuk membela Purnama, membuat hati pria setengah baya ini kian kesal saja. malah tadi Bima bilang samapai datang segala kerumah Purnama, Bu Wati menarik putra nya agar tidak debat dengan sang Bapak.

"Biar kan saja Bapak mu itu, kamu tidak usah ikut campur!" ucap Bu Wati.

"Bapak menuduh orang seenak nya, Bu!" kesal Bima.

"Dia memang suka bicara sembarangan, semoga saja dia tidak kenapa napa." Bu Wati sudah cemas akan suami nya.

Sebab Bu Wati tau Purnama itu orang seperti apa, yang ada nanti malah dia mengamuk pada Risman karen asal tuduh saja, tuduhan Risman hanya sebatas sakit hati karena kebun saeit Purnama lebih luas.

Terpopuler

Comments

Erlita Salsabila

Erlita Salsabila

blm tau rasa bantingannya purnama mungkin pengen merasakan sensasi di banting nih pak risman

2024-11-19

2

Apriyanti

Apriyanti

dasar org syirik ttep aja hati nya busuk selalu menuduh org tanpa bukti,,semoga aja Risman mati jg di bunuh SM juragan iblis,, lanjut thor 🙏

2024-11-19

2

Ela Jutek

Ela Jutek

wah minta di bantai tu orang

2024-11-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!