Bab 14. pembagian tugas

Purnama mendengarkan cerita dari ketiga pemuda yang sedang menuduh salah satu teman nya ini, dia ingin menolak membantu karena dia sungguh ingin hiatus dulu untuk sementara dari dunia ghaib. jujur saja memang lelah selalu punya urusan dengan setan jahat, biar lah yang lain saja yang mengurus masalah setan karena dia ingin rehat dulu.

Para ustad di luar sana di persilahkan membantu karena merasa mereka juga bakal mampu, hanya saja mereka butuh bayaran besar. sedangkan Purnama selama ini bila membantu orang maka tak pernah sekali pun minta bayaran, bahkan bila orang itu akan membayar nya maka Purnama menolak dengan tegas uang tersebut.

Niat dia menolong karena hati yang ihklas, tidak akan meminta pamrih walau sepeser pun. uang yang dia dapat dari nafkah suami saja sudah lebih dari cukup, soal membantu itu biar lah jadi pahala nya kelak di akhirat. menuruti soal uang saja maka tak akan ada habis nya, lebih baik dia menolong secara ihklas.

Maka nya Zidan begitu keras menolak panggilan ustad dari orang orang kampung, sebab sekarang ini banyak yang menyalah gunakan ustad sebagai hal untuk mencati uang. tidak sedikit juga rombongan para ulama yang terlibat dalam hal buruk, seperti memperkosa para santri nya, padahal mereka sudah di beri kepercayaan oleh para orang tua murid.

"Tolong lihat lah, Mbak! apa benar bahwa Rizal yang sudah melakukan nya." pinta Angga bersungguh sungguh.

"Kalian sibuk menuduh dia begini karena apa?" tanya Purnama santai.

"Seperti yang sudah Angga katakan tadi, Mbak! Rizal selalu punya kesempatan begitu." Bima juga membuka suara.

"Aku tanya bukan itu! kalian menuduh Rizal dan bersikeras ingin menangkap dia itu karena apa?" Purnama mulai menaikan suara nya.

"Karena kami takut akan jadi korban suatu saat nanti." jawab Mus jujur.

"Sebentar lagi kau akan menikah itu, jadi nya kau takut?" Purnama menatap Mus.

"Benar, aku takut bila di bunuh oleh Rizal bila memang dia pelaku nya." angguk Mus apa ada nya.

Purnama menarik nafas nya berat karena dia sungguh di lema harus bagai mana, Maharani dan teman teman nya juga tidak menemukan titik terang. malah Xiela yang marah marah sejak kepulangan nya tadi malam, akibat Maharani tidak percaya dengan tebakan nya bahwa dia hutan ada pembunuhan.

Andai saja ketiga wanita cantik itu lebih cepat, maka pasti akan menangkap jubah hitam. walau pun tidak menangkap, namun bisa melihat wujud nya bagai mana. ini sekarang mereka masih belum tau wajah pembunuh itu bagai mana, ibarat kan orang buta yang sedang mencari jalan.

"Tolong ya, Mbak! aku sebentar lagi akan menikah, sedangkan pembunuh itu mengincar pasangan pasangan bahagia." cemas Mus.

"Kenapa kau berpikir dia mengincar pasangan bahagia?" tanya Purnama lagi.

"Yang di bunuh dia semua nya pasangan, Mbak Pur! berawal dari Sandi yang pengantin baru, lalu terakhir ini Arjun yang mau menikah juga." jelas Angga.

"Sesungguh nya aku sudah tidak mau lagi terlibat urusan itu, aku ingin menjalani hidup ku sebagai mana orang lain nya." lirih Purnama.

"Kamu punya kekuatan, Mbak. akan lebih baik bila di gunakan untuk menolong orang, pasti itu lah niat allah memberi mu kekuatan." nasihat Bima.

"Malah kau nasehati pula aku!" sentak Purnama.

Bima langsung kecut di tempat duduk nya karena di sentak oleh wanita galak ini, Angga mencubit teman nya agar jangan sembarangan saja saat bicara dengan Purnama. ini saja datang karena nyali yang sudah di lapis lapis, sebab wanita ini memang di kenal sangat lah galak sekali.

"Akan ku pikirkan lagi nanti." putus Purnama akhir nya.

"Jangan lama lama ya, Mbak. aku dua minggu lagi loh mau menikah, tolong sekali ya." pinta Mus menghiba.

"Kau tenang saja, nanti akan ku suruh seseorang untuk menjaga mu." angguk Purnama.

"Apa jin yang akan menjaga ku? usaha kan yang cantik atau ganteng ya, aku takut kalau bentuk mereka seram." pinta Mus pula.

Lirikan Purnama saja bisa membiat mereka terdiam, sontak ketiga nya langsung pamitan karena takut kena hajar nanti. yang penting sudah bicara dengan Purnama, semoga saja wanita itu mau menolong mereka yang sudah curiga dengan Rizal karena banyak fakta.

"Siapa yang akan kau kirim untuk menjaga dia, Pur?" tanya Maharani.

"Jangan sampai aku ya, geli aku nanti mendengar kan dia yang sibuk ngomongin masalah nikah saja sama pasangan nya." Nilam sudah menolak duluan.

"Aku juga tidak mau, lebih baik aku keliling desa mencari pembunuh!" Xiela sudah menolak juga karena enggan.

"Lebih baik kau suruh Xiefa dan Wira, biar mereka lebih asik mendengarkan pembahasan calon pengantin. nanti kan hubungan mereka bisa dekat, ku lihat mereka sudah ada rasa." Maharani merekomendasikan pasangan baru itu.

"Masa sih Kakak ku suka sama Wira?" Xiela tidak percaya.

"Memang nya kenapa? Xiefa kan tidak seperti mu yang patah hati karena di tolak." ejek Nilam pada Xiela.

Gadis cantik berambut sebokong ini merengut masam mengingat bagai mana cinta nya yang di tolak secara hina oleh Panglima, sudah cukup sampai saat itu dia mengejar cinta pria tampan anak buah Purnama. karena hati nya juga sangat sakit, biar lah bila memang harua jadi jomlo.

"Leha saja bagai mana?" Purnama meminta pendapat member nya.

"Gila kau, Pur! yang ada nanti Mus akan di goda setiap malam." seru Nilam kaget sekali.

"Emang ada miring nya otak mu ini, bisa bisa nya malah Leha yang akan kau kirim kan." Maharani juga berdecak kesal.

"Ya sudah kalau gitu Arini dan Jalak saja." lirih Purnama.

"Itu akan sama kasus nya dengan Xiefa dan Wira, mereka akan asik pacaran saja." seru Nilam lagi.

"Terus siapa?!" Purnama naik darah ini lama lama.

"Biar bergantian saja kalau gitu, Wira dan Sam. lalu Nana dan Xiefa, inti nya jangan berpasangan agar tidak pacaran." Xiela memberikan usul.

"Nah itu boleh, akan lebih baik begitu! karena bukan cuma Mus saja yang di jaga, itu kekasih dia pun perlu." ujar Nilam setuju.

"Ya sudah kalau begitu, biar Nana dan Xiefa yang menjaga kekasih Mus." angguk Purnama setuju dengan usul member baru nya.

Mereka pun sepakat untuk fokus pada tugas masing masing, biar lah mereka mejaga tugas nya dengan hati yang tenang dan tentram, kalau di paksa nanti yang ada malah bertengkar tidak ada habis nya karena hati yang kesal, kalau sudah begini maka mereka semua setuju saja dengan pembagian tugas Xiela.

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

Mbak Pur mulai turun tangan,, semoga bisa segera ada titik terang dari kasus pembunuhan ini

2024-11-18

1

Grabag Aja

Grabag Aja

oh panglima kenapa kau masih bertahan dengan status jomblomu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-11-18

1

Ela Jutek

Ela Jutek

widihh anak buah di kerahkan ya Pur, kamu napas dulu lah🤣

2024-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!