Bab 13. Korban ke4

Kabar meninggal nya calon besan juragan sapi sudah merembak cepat karena rombongan tadi malam menemukan mereka sudah tanpa kepala, oleh sebab itu pagi nya langsung jadi kabar heboh bahwa Arjun sang calon pengantin sudah mati dengan keadaan sama seperti korban lain nya. kepala lepas dari badan, serta jantung pun lenyap tak berbekas.

Bukan cuma Arjun sang calon pengantin saja yang mati di bunuh, dua orang tua nya juga meninggal dengan keadaan yang sama. calon istri Arjun berulang kali pingsan setelah melihat jasad calon suami nya, pria yang akan di ajak hidup bersama malah pergi duluan menghadap tuhan dengan cara sadis begini pula.

Tentu nya semua orang pasti akan sangat kasihan, berhubung keluarga Arjun bersikeras untuk membawa jasad kekota lagi. maka mereka pun membiarkan nya, lagi pula di sini juga tidak punya saudara, akan lebih baik bila di kubur kekota. siang ini juga jasad tiga orang di pulang kan, lebih cepat lebih baik.

Inayah anak nya juragan sapi juga ikut karena dia mau melihat penguburan calon suami, di dalam ambulance dia terus menangis terisak isak sangking tidak kuat nya menahan kesedihan. apa lagi tadi dia juga melihat kepala Arjun yang terlepas dari badan, mungkin Inayah akan trauma seumur hidup nya atas kematian Arjun.

"Kenapa kamu tinggal kan aku begini, Mas? ya allah aku tidak sanggup." isak Inayah.

"Kamu yang sabar ya, semoga saja polisi akan segera menangkap pembunuh nya." Kakak Arjun menghibur Inayah.

"Tidak mungkin bisa, pembunuh nya sama dengan yang sudah membunuh orang orang kampung sana." Inayah berkata pelan.

"Kami akan bayar berapa pun pada polisi itu, agar pembunuh ini di tangkap dan di adili." geram suami Kakak Arjun.

"Kepala desa juga sudah habis banyak untuk membayar polisi, Bang! tapi memang susah sekali di tangkap." jelas Inayah.

"Ya allah, kenapa nasib adik ku begini?" keluh Kakak Arjun nelangsa lagi jadi nya.

Saudara mana yang tidak nelangsa melihat adik nya mati dengan cara begitu, mana orang tua nya pun mengalami nasib yang sama. dalam hati sungguh bertekad bahwa pembunuh harus segera di temukan, tidak adil sekali bila dia terus berkeliaran seenak hati. sedang kan orang yang di bunuh menyisakan luka dalam hati keluarga yang di tinggal kan, apa lagi mereka kan orang kota sehingga akan berusaha keras.

"Mas! andai kamu tidak menikahi aku, maka kamu tidak akan mati." isak Inayah memeluk jasad Arjun.

"Tidak ada guna nya kamu menyesali begitu, semua juga sudah menjadi takdir allah." Kakak Arjun berucap pelan.

"Aku menyesal ingin pesta di kampung ku, mungkin kalau pesta di kota semua nya tak akan terjadi." lirih Inayah.

"Mau di sesali berapa kali pun semua nya tidak bisa di ubah, Inayah! kita sekarang hanya bisa berlapang dada dan mendoakan arwah Arjun dan orang tua kita agar di terima oleh allah." suami Kakak Arjun membuka suara lagi.

Semua memang sudah terjadi sehingga tak akan bisa mau di sesali, walau nanti Inayah sampai menangis darah pun tetap saja Arjun dan orang tua nya sudah meninggal dunia. yang hidup hanya tinggal berlapang dada saja menerima takdir dari tuhan, mungkin itu memang sudah jadi garis takdir nya.

...****************...

Mus dan Angga sedang sibuk berdebat karena pagi hari memang ada mayat yang di temukan oleh orang orang, apa mungkin ini memang ulah nya Rizal. mereka sudah mengatakan bahwa bila pagi hari ada orang yang meninggal, maka ini pasti ulah nya Rizal yang tadi malah pergi beli tuak dengan waktu yang sangat lama.

Alasan nya lama karena dia antri akibat banyak yang membeli tuak, kemarin saat tahlilan dia bilang lama karena buang air. dua pemuda ini sudah yakin sepenuh nya bahwa Rizal adalah pelaku, namun ragu untuk bicara pada orang orang karena takut bila di habisi pula oleh Rizal.

Di lihat dari banyak nya mayat yang mati dengan kepala buntung itu serta jantung hilang, sudah pasti Rizal tidak punya hati sehingga tega melakukan hal yang buruk. takut sekali bila sampai nanti Rizal mengamuk lalu membantai mereka karena sudah mengatakan itu kepada orang orang, maka nya untuk sekarang di tahan dulu.

"Jadi kita harus bagai mana?!" Mus bertanya cemas.

"Maaf aku telat, ban ku bocor itu!" Bima baru datang kerumah Angga.

"Pagi ini memang ada mayat, calon mantu juragan sapi dari desa ujung pandang yang meninggal." Angga memberitahu Bima.

"Aku juga sudah tau kabar itu, maka nya langsung kesini." sahut Bima.

"Kita harus bagai mana lah ini, aku takut sekali bila sampai di bunuh oleh Rizal." cemas Mus.

"Gila! aku sungguh tidak bisa berpikir karena hal gila ini." Bima mengusap wajah nya kasar.

"Yang menjadi pertanyaan ku itu, kenapa Rizal sangat tega membantai banyak orang? oke lah kalau Doni dan Ridho karena mereka zinah, lah yang Sandi sama Arjun." Angga tak habis pikir di buat nya.

"Karena Rizal adalah bujang tua, dia tak suka ada yang menikah atau pun pacaran." celetuk Bima.

"Pakde Nino juga bujang tua!" ujar Mus pula.

"Kau mau menuduh dia? orang yang paling alim dan kalem itu, sholat saja tidak pernah dia tinggal kan! bahkan kau tau juga, hasil panen dia itu kalau dapat uang maka akan di berikan separuh di panti asuhan." sanggah Angga.

"Sudah jelas bahwa Rizal yang punya banyak bukti, pasti darah itu muncrat saat dia menebas kepala korban." Bima menghisap rokok nya.

Bingung mereka harus bagai mana sekarang karena ini masalah pelik, Rizal memang bis adi bilang bahwa dia pelaku. lagi pula darah tadi malam sangat pasti, bisa di jadikan bukti bahwa Rizal memang pelaku nya. hanya saja tiga pemuda ini takut mau bilang pada Pak Lurah, takut bila Rizal sampai berang.

"Mas Zidan! ayo kita bicara sama Mas Zidan saja, dia pasti bisa memberikan solusi." ajak Angga.

"Kau berharap Mbak Pur akan menolong mencari juga kan?" tebak Bima.

"Sebab pembunuh ini bisa di bilang misterius juga, polisi pun tidak bisa menemukan jejak nya." ucap Angga.

"Kau tidak tau bahwa orang orang yang ada di pihak Pak Lurah mulai curiga bahwa ini ulah nya Mbak Pur?" tanya Bima lagi.

"Terutama mulut Bapak mu itu, bisa dia benci sekali sama Mbak Pur!" Angga menunjuk wajah Bima.

Bima terdiam karena Pak Risman sangat benci sekali pada Purnama, entah salah nya Purnmaa di mana sehingga bisa di benci begitu oleh Pak Risman dan yang lain juga.

Terpopuler

Comments

Nengsih Irawati

Nengsih Irawati

Masih tersembunyi,,jangan asal tuduh y mas2,nanti malah jdi targetnya lagi😔kan serem

2024-11-18

1

Sulis Wati

Sulis Wati

ini modelan nya pelakunya kaya yg nyantet nana ya thorr alurnya, satu tongkrongan.
paling2an diantara mereka ya thorr
😁

2024-11-18

1

Wirdan Khasbi

Wirdan Khasbi

sepertinya pelaku si nino , makanya purnama tidak bisa baca isi fikiran dia,, cuma si nino berkedok jadi orang baik🤔

2024-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!