Bab 11. Terlambat

Malam yang biasa nya terasa menyenangkan untuk para anak anak muda, kini mereka takut sekali mau kekuar dari rumah sekedar untuk pacaran saja. desa Purnama mulai sepi denhan anak anak muda pacaran, untuk sementara mereka berhenti pacaran saja dulu agar tidak di bunuh pembantai yang beraksi saat malam Purnama penuh.

Jangan kan para anak muda yang masih pacaran, yang sudah menikah saja sampai tidak mau berdekatan dengan pasangan bila sudah malam purnama. karena mereka sangat takut untuk di bunuh oleh pembunuh yang sampai saat ini belum di ketahui identitas nya, begitu rapat dan juga pintar sekali dia menyelinap dari polisi.

Yang mau menikah juga sebisa mungkin menghindari saat malam purnama, karena sudah ada yang menikah saat bukan malam purnama dan mereka selamat. maka nya para warga tidak mau menikah saat malam purnama, karena takut di bantai dengan sadis nya oleh orang tersebut, semua meyakini bahwa dia adalah orang bersekutu dengan iblis.

"Tolong cepat lah sedikit, Pak." ujar Bu Jelita saat memasuki hutan.

"Tadi kalau tidak hujan kita tak akan malam begini." keluh Pak Hamdan.

Mereka datang kedesa ini karena anak mereka akan menikah di sini, Arjun akan menikahi Lela anak nya Juragan Sapi yang ada di desa ujung pandang. desa yang bersebelahan dengan desa nya Purnama, seminggu lagi acara pernikahan akan di gelar.

"Lela bilang setengah jam lagi kita akan sampai, Bu." Arjun yang di kursi belakang membuka suara.

"Masih jauh berarti, kamu ini loh cari calon istri saja harus sejauh ini." keluh Bu Jelita.

"Ya nama nya juga jatuh cinta, mana bisa aku memilih yang dekat atau jauh." jawab Arjun sekena nya saja.

"Rombongan kita masih di belakang sana itu, mereka tau enggak jalan nya?" cemas Pak Hamdan.

"Tau lah, kan sudah ada maps nya." Arjun menjawab santai saja.

"Hutan sini lumayan luas sekali ya, ini kalau di bangun perumahan pasti dapat banyak." Bu Jelita menatap semua hutan.

Memang hutan inu masih luas dan sama sekali tidak terjamah, kalau di pinggiran sana masih ada orang yang menggembala kambing nya untuk cari makan. bahkan ada juga yang menanam jagung atau sayuran lain, sebab tanah nya memang sangat subur sekali sehingga mau di tanam apa pun bakal subur.

Cekiiiitt.

Mobil yang melaju kencang itu terpaksa mengerem mendadak karena di depan sana ada orang yang tergeletak, mana seluruh tubuh tepat di jalan sehingga tidak bisa mau di abaikan. kalau Pak Hamdan tetap memaksa lewat, yang ada tubuh orang ini bakal kena tabrak.

"Bagai mana ini, apa mungkin itu jebakan begal?" cemas Bu Jelita.

"Aduh, mana rombongan kita juga masih jauh!" keluh Pak Hamdan.

"Tapi kalau tidak kita pinggirkan, maka kita tidak bisa lewat." ucap Arjun.

"Takut nya pas keluar itu cuma jebakan saja." Pak Hamdan ketakutan.

"Aku akan keluar untuk melihat, kalian kunci mobil ya." pesan Arjun.

"Jangan! Ibu mohon jangan, biar lah kita tunggu rombongan saja." cegah Bu Jelita cepat.

"Mau sampai kapan kita tunggu, mereka masih jauh sekali." Pak Hamdan juga ragu.

Mau tak mau memang harus ada yang keluar untuk menyingkirkan tubuh orang tersebut, Arjun tidak mungkin membiarkan orang tua nya turun keluar dari mobil. sebagai anak dia sangat perhatian pada orang tua nya, maka dia turun untuk menyingkirkan nya.

"Hati hati, Arjun!" Bu Jelita ketakutan sekali sekarang.

Arjun pun turun sambil membawa tongkat besi sebagai senjata bila orang itu punya niat buruk pada diri nya, semakin dekat maka semakin berdegup lah jantung pria kota ini. hutan yang sangat lebat membuat keadaan kian seram saja, sudah berusaha untuk tenang pun tetap saja.

"Permisi." Arjun menggoyang bahu orang yang tergeletak itu.

"Eeegkkkk!"

"Anda kenapa, apa anda terluka?!" Arjun berjongkok untuk melihat nya.

Wuusssh.

Crassss.

"Eeeegkkk, grooookk"

Suara mengorok keluar dari mulut nya Arjun ketika celurit yang sangat besar itu menebas leher nya, orang berjubah hitam bangun dan menebas kembali leher nya Arjun agar terlepas dari raga. di dalam mobil sana Bu Jelita berteriak keras melihat anak nya di bunuh, begitu juga dengan Pak Hamdan yang langsung keluar dari dalam mobil.

"Arjuuuun, aaaakkk anak ku!" pekik Bu Jelita.

"Bajingan!" Pak Hamdan juga menyerang dengan tongkat besi.

Triiingg.

Tongkat besi beradu dengan clurit besar sehingga menimbulkan suara yang membuat tubuh merinding, Pak Hamdan berusaha melihat wajah orang yang berlindung di balik jubah hitam ini karena dia sangat penasaran sekali dengan wujud nya.

Crassss.

"Aaagggkkk!"

"Masssss!" Bu Jelita terpekik melihat tangan suami nya putus.

"Mati lah kau bersama anak dan istrimu!" geram jubah hitam.

"Apa salah kami padamu?!" Pak Hamdan masih bertanya sambil menahan sakit.

Wuussssh.

Craaaak, craaassss.

Dua kali tebasan baru kepala nya Pak Hamdan lepas dari badan, selama dua menit Pak Hamdan masih hidup walau leher sudah di penggal. masih bisa dia merasakan sakit yang sangat luar biasa ketika nyawa akan di cabut dari badan, lalu kemudian ambruk kejalan aspal.

"Tidaaaaakk, kau jahat!" teriak Bu Jelita dari dalam mobil nya.

Braaaak.

"Aaaagkkkh!" Bu Jelita terpekik kembali karena kaca mobil di hantam dengan batu besar oleh jubah hitam.

Untung nya wanita ini bisa membawa mobil sehingga dia cepat pindah di kursi kemudi, lalu menerobos tubuh anak dan suami nya yang tergeletak di jalan. mengira di akan selamat sampi desa dan minta tolong, namun baru lima menit berjalan mobil nya sudah di hadang oleh srigala besar.

"Apa lagi ini, ya allah!" keluh Bu Jelita gemetar tidak karuan.

Hewan yang leher nya putus itu mengambil ancang ancang untuk menerobos masuk kedalam mobil, Bu Jelita membulatkan tekad agar menabrak hewan ini saja.

Braaaak, Pyaaaar.

Kaca mobil pecah dan srigala berhasil masuk kedalam mobil, Bu Jelita hilang kendali sehingga dia menabrak pohon karena leher nya di koyak oleh srigala yang bisa di bilang tidak nyata karena dia hanya lah arwah saja.

"Ambil jantung nya juga!" titah jubah hitam yang sudah membawa jantung Pak Hamdan dan juga Arjun.

"Gerrrr!" srigala menggeram lalu mengoyak dadak Bu Jelita untuk mengambil jantung.

Tidak sampai lima menit jubah hitam dan srigala itu pergi, datang lah tiga gadis cantik yang mendarat sempurna di aspal juga.

"Sialan! kita kalah cepat, Nilam." kesal Maharani.

"Kalian tidak percaya dengan ucapan ku, maka nya kita jadi telat!" Xiela membuka suara.

Maharani terdiam karena tadi dia memang tidak percaya pada ucapan Xiela bahwa ada pembunuhan, maka nya debat dulu sehingga kalah cepat oleh pembunuh tersebut.

Hari minggu up satu ya.

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

makanya Ran, kalo kasih tempe tu pecaya dong. noh korban nya banyak to

2024-11-17

1

nara

nara

kak thor kok aku curiga sama pakde nino ya ,dia sekutu dengan iblis dan mengumpuljan jantung manusia buat menghidupkan kembali sarah ,kok jadi sotoy ya akunya

2024-11-17

1

Apriyanti

Apriyanti

ok Thor
makasih ya 🙏

2024-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!