Bab 10. Nino datang

Purnama mempersilahkan Nino masuk kedalam rumah, bila dengan Nino dia memang ramah karena Purnama tau pria ini sudah kenal lama dengan Ibu nya. kata nya dulu dia sempat mau menikahi Laras saat Ibu nya Purnama jadi janda, namun tidak terjadi karena mungkin itu cuma gosip saja di antara mulut para tetangga.

Sebab cinta Nino pada Sarah sejak dulu sudah mengakar, rasa trauma setelah melihat kematian Sarah begitu. maka nya dia tidak ingin wanita lain lagi, cinta nya hanya untuk Sarah saja, sejak saat itu Nino tidak pernah dekat dengan wanita mana pun, walau hanya teman sekali pun dia tidak pernah lagi dengan wanita.

Purnama menganggap Nino sudah seperti Ayah sendiri dan hubungan juga sangat dekat, Zidan pun tidak masalah. dia tau Nino orang yang baik juga, maka nya mau Purnama menyuruh masuk kedalam rumah pun dia santai saja. lagi pula cuma Nino yang di sambut oleh Purnama, yang lain mana pernah.

Kadang Nino juga datang untuk numpang makam siang, Purnama malah suka bila Nino datang untuk makan siang bersama. kasihan juga bila hanya makan di rumah sendirian, Nino memang hanya tinggal sendiri akibat tidak punya sanak keluarga yang mengurus untuk sekedar membuat sarapan dan juga makan siang, bila lelaki tentu tidak akan telaten masak setiap hari.

"Makan lah apa ada nya ya, Pakde. aku tidak masak banyak hari ini." Purnama memberikan sayur kangkung dan ayam goreng saja.

"Ini loh udah enak, kamu pinter masak memang." puji Nino tersenyum.

"Selain pintar masak dia juga sangat cantik ya, Pakde." Zidan juga memuji istri nya.

"Wah pasti lah itu, kamu jangan sampai macam macam sama dia!" Nino menatap Zidan sambil bergurau.

"Mana bisa aku macam macam sama dia, kalau enggak sama dia ya aku lemas lah." seru Zidan sambil tertawa.

"Udah jangan ngomong terus, ayo makan dulu!" Purnama juga mengambil piring untuk makan.

Layak nya memang sebuah keluarga karena selama ini Zidan juga santai saja bila Nino datang, tidak ada hal buruk tentang pria satu ini yang bisa membuat mereka tidak suka. malah kadang mereka kasihan melihat nya, orang orang suka sekali menggunjing Nino karena sudah tua pun tidak pernah merasakan menikah dengan wanita.

"Kabar di luar sana kalian sudah dengar?" tanya Nino pelan.

"Halah ndak usah di pikirin lah, ini juga bukan sekali dua kali." Purnama cuek saja.

"Aku tidak suka dengan orang yang seenak nya saja bicara, tidak punya pikiran!" Nino sangat geram bila ingat dengan Risman dan Lubis yang suka menggunjing.

"Abaikan saja, Pakde! Purnama juga meras aitu bukan hal yang penting, toh kami bukan sekali ini di fitnah." Zidan juga tidak terlalu memikirkan nya.

"Pakde cuma takut kalau kalian jadi merasa kesal, sebab mereka juga keterlaluan! padahal mereka yang membunuh itu belum tentu berkaitan dengan hal ghaib." ujar Nino.

Purnama mengangguk dan sebentar menatap mata nya Nino, dia baru sadar bahwa tidak bisa membaca pikiran pria tua ini. mungkin Nino punya pegangan semasa muda dulu, karena dia sering menolong Laras yang bergelut dengan hal ghaib ketika masih bersuamikan Rahmat yang mengambil pesugihan, bisa jadi karena itu dia punya pegangan.

"Kau lihat pria itu, Bagas?" Aksara menunjuk Nino yang sedang makan.

"Ya lihat lah, kau pikir mata ku ini buta!" sergah Bagaskara.

"Oh ku kira kau buta karena tidak pernah melihat wanita lain selain istri nya orang." sindir Landak telak.

"Sebelum jadi istri orang aku sudah mencintai dia!" Bagaskara tidak mau kalah.

"Sekarang kan sudah jadi milik nya Zidan, lebih baik kau cari yang lain lah!" saran Aksara.

"Nino itu bujang tua karena patah hati, kau mau jadi bujang tua karatan sampai kapan pun tidak punya pasangan." Landak menjelaskan jati diri Nino.

"Aku ini iblis! berapa kali harus ku katakan bahwa aku adalah iblis." Bagaskara pusing sekali menghadapi Landak dan Aksara.

"Lalu apa urusan nya bila kau ini iblis? kami juga iblis kok, bahkan semua yang ada di sini iblis juga." Landak berkata santai.

"Hentikan lah cinta mu pada Purnama, kau bisa lihat itu Xiela atau Xiefa yang sangat cantik." Landak memberikan rekomendasi.

"Kalau kau pusing mau memilih di antara dua itu, kau pilih lah Leha saja!" celetuk Aksara.

Bagaskara tidak ingin memperpanjang pembicaraan nyeleneh ini, bisa bisa nya pria setampan dia malah di jadikan dengan Leha si cacing bencong yang tegak saja tidak bisa mau lurus akibat pinggang nya yang bengkok.

"Bukan nya Xiefa sudah sama Wira?" tanya Jalak ikut masuk saja.

"Ih siapa ini? sorry ya kamu bukan circle kami." tolak Aksara tidak mau ngobrol bersama iblis lain selain teman nya saja.

"Gila ya kau!" Jalak marah sekali karena malah di abaikan begini oleh Landak dan juga Aksara.

Sungguh random sekali kelakuan para member Purnama kalau sudah kumpul begini, mana sekarang semakin banyak juga jumlah nya sehingga macam macam lah sifat yang ada di agensi ini, paling nanti ketua agensi naik darah bila sudah keterlaluan. yang paling bandel ya burung hantu dan wanita api, dia itu begitu susah untuk di atur.

"Aku membawakan mu air bambu yang sangat manis." Wira mendekati Xiefa yang sedang duduk di atas batu.

"Terima kasih." jawab nya sangat kalem sekali, beda dengan sang adik.

"Kamu lagi ngapain di sini sendirian,tidak gabung dengan yang lain?" Wira juga ikut duduk.

"Tidak ada yang cocok, sebenar nya aku ingin berteman dengan dewi kucing hitam." Xiefa jujur saja.

"Lalu kenapa tidak berteman?" Wira penasaran juga jadi nya.

"Dia selalu bersama dengan kekasih nya, kadang bila sedang tidak sama Sam, dia bersama dengan Menik." Xiefa malu mau mendekati duluan.

"Ya tinggal datang saja kalau Nana lagi sama Menik, kan bisa sama sama berteman. lihat adik mu yang berjuang mati matian ingin berteman dengan Nilam, walau selalu di tolak." Wira memang tau bahwa Xiela ingin berteman dengan Nilam dan Maharani.

"Anak satu itu memang tidak tau malu." jawab Xiefa pula.

Wira berdehem sebentar karena dia sangat kagum melihat rambut Xiefa yang begitu bagus sekali, ingin menyentuh nya karena penasaran dengan lembut nya rambut si gadis cina.

"Kamu meninggal karena apa, Fa?" tanya Wira membuka obrolan lain.

"Di bunuh oleh Ibu ku sendiri." jawab Xiefa menatap Wira.

Yang di tatap agak kaget karena mendadak saja jawaban dan tatapan itu, kaget karena jawaban dan juga kaget dengan mata indah Xiefa yang sangat bagus sehingga mampu menggetarkan hati laki laki.

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

wah kisah si kembar menarik sepertinya

2024-11-16

3

Piet Mayong

Piet Mayong

kok aku jd mencurigai si Nino ya yg berbuat, secara dia kan g suka melihat kebahagian orang...
mungkinkahha juragan Adi merasuki si ninanino ini...
dia kan amatiran pas memperkosa si kOrban bacok kemaren...

2024-11-17

1

nara

nara

ini member nya mba pur pada punya pasangan sekarang tinggal panglima ajja yg masih stay sendiri.kok jadi curiga sama nino ya

2024-11-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!