Bab 9. Maharani dan Nilam

Maharani mulai merasa tidak enak dengan banyak nya nyawa yanng sudah mulai hilang berpasang pasangan ini, bukan cuma di deda mereka saja ternyata tentang kematian yang sudah terjadi ini. desa tetangga juga mengalami bareng dengan kematian nya Doni kekasih nya, tepat saat malam purnama penuh kala itu sehingga gunjingan kian jadi saja.

Bukan cuma desa mereka yang mulai menyebut nama Purnama, melainkan desa lain juga begitu karena memang nama Purnama dan Arya sangat lah terkenal sekali. mau bagai mana lagi karena memang banyak orang yang sudah minta tolong pada Purnama, kejadian ghaib selalu di sangkut paut kan dengan diri nya.

Malam ini Maharani beraksi untuk mengintai siapa saja yang membunuh orang orang tak bersalah ini, bingung juga mau mengatakan mereka itu bersalah atau tidak. sebab ada uang sedang zinah dan mereka di bunuh, sehingga bisa saja mereka di bilang bersalah karena sudah membuat kotor kampung ini dengan perbuatan zinah yang sangat di benci allah.

Sayang nya orang orang hanya fokus dengan pembunuhan nya saja, tidak ada yang fokus dengan perbuatan kotor mereka itu. karena pembunuhan menurut mereka lebih utama untik di cari pelaku nya, sehingga mereka pun mengabaikan semua nya walau hal kotor yang korban lakukan juga perlu untuk di hujat.

"Tidak ada apa apa sejak tadi di sini, kan kata nya dia beraksi saat malam Purnama." Nilam bosan sekali menunggu di atas pohon.

"Yang kemarin tidak malam Purnama, yang penting kita cari saja dulu." Maharani masih tetap ingin menunggu.

"Aku rasa dia itu orang yang jadi pelaku." tebak Nilam mulai menduga duga.

"Kenapa kau yakin bahwa dia adalah orang?" Maharani menatap besty nya.

"Tidak tau juga, kan nama nya menebak jadi ya asal saja lah." jawab Nilam melihat tajam. Pada kotak yang ada di pinggir sungai.

"Halah kau ini, selalu saja asal tebak tidak karuan!" rutuk Maharani kesal juga..

Namun Nilam tidak menggubris nya lagi, dia mendekati kotak yang tidak lain adalah jamban. ada orang yang sedang duduk nongkrong di sana mebuang hajat nya, entah kenapa istri Aksara ini malah ingin mendekati orang tersebut, tidak ada rasa jijik karena dia sudah mulai kambuh sifat jahil nya yang terpendam selama jadi manusia.

Pletaaaak.

"Astaga, dia malah mengganggu orang itu!" keluh Maharani.

"Ihihiii, lihat dia mulai ketakutan." Nilam tertawa geli.

"Ta* nya masuk lagi karena kau lempar batu, tidak jadi dia buang air besar!" seru Maharani.

"Setaaaaan, jangan bunuh aku!" Mus yang sedang buang hajat jadi ketakutan.

"Ihihiiii.....

"Aaaakhhhh kuntilanak!" Mus kian ketakutan setelah melihat Nilam.

"Bagi dong, Bang." Nilam mulai sudah usil nya sekarang.

"Minta bagi apa kau, Nilam? ta* itu yang kau minta!" seru Maharani.

"Oh iya aku ini minta apa?" Nilam bingung sendiri di buat nya.

"Ya sana kau ambil ta* dia yang ngambang itu!" Maharani terkikik geku dengan ulah besty nya.

Bruuuukk.

Mus pingsan sangking takut nya saat melihat Maharani juga mendekati diri nya, satu saja sudah membuat jantung tidak karuan, apa lagi dua begini. memang mereka sangat cantik, namun penampilan lain seperti sayap besi dan api menyala di dada Nilam membuat sangat seram sekali kelihatan nya.

"Malah pingsan! udah cebok apa belum kau tadi?" Nilam menendang bokong Mus.

"Ih, awas saja kaki pun kena ta* nya dia." Maharani menjauh.

"Enggak lah, lagian kok dia cepat sekali ya pingsan nya? kan kita tidak seram ya!" Nilam heran.

"Menurut mu saja yang tidak seram, kata dia seram sekali lah." Maharani meneliti wajah Mus.

"Besok dia bakal cerita sama orang orang bahwa ada setan yang datang, orang nanti malah mengira kita yang sudah membunuh pasangan di malam purnama." cemas Maharani.

"Bagus lah, dengan begitu gosip bahwa itu ulah Purnama bisa sedikit kurang." Nilam tidak masalah walau di tuduh.

"Ada saja godaan nya bila Purnama mau hiatus sebentar, kan kasihan dia kalau terus kerja sama setan." keluh Maharani.

"Malah di tuduh begini pula, walau orang juga belum menuduh pasti." Nilam juga tidak terima.

Maharani dan Nilam meninggalkan kawasan ini karena mereka ingin mencari pembunuh itu, barang kali saja ada bukti yang bisa menunjukan siapa pelaku nya. Purnama istirahat sebentar dari dunia ghaib, lalu sekarang malah kena sedikit tuduhan karena malam pembantaian itu di pilih saat malam purnama.

"Ku rasa pelaku nya agak kenal dengan Purnama, maka nya dia sengaja memilih malam itu." tebak Nilam sambil terbang.

"Eh aku dari tadi baru paham, kau pakai gigi kawat ya?" Maharani baru sadar.

"Bukan gigi kawat nama nya, ini mainan yang sedang trend karena bila di pakai bisa kelap kelip di mulut." jelas Nilam.

"Kok aku tidak di kasih?" Maharani merajuk.

"Besok aku akan ajak kau kesalon nya, dia jual segala macam alat setan." ajak Nilam semangat.

"Tunggu saja sampai semua beres! aku masih tidak bisa tenang ini." Maharani memang sangat resah.

Nilam tau bagai mana perasaan nya Maharani, bukan cuma Maharani yang resah akibat Purnama mulai di sangkut paut kan dengan kejahatan begini. dia juga tidak terima karena ketua agensi sudah jadi orang yang baik, suka menolong sesama manusia yang butuh akan pertolongan nya.

"Maksud mu gimana tadi dengan pelaku yang kenal dengan Purnama?" tanya Maharani nangkring di pohon jambu.

"Dia tau kebiasan nya Purnama dulu saat masih belum di asuh Bu Laras, ku rasa dia memang sangat kenal." jelas Nilam.

"Nino?"

"Ya enggak tau juga, kan bukan cuma Nino yang lama kenal Purnama." sahut Nilam.

"Kayak nya kalau Nino yang bukan lah, lagi pula dia sudah sejak dulu begitu baik pada Ibu! mana sekarang dia juga sangat rajin sholat, bahkan waktu nya banyak di habiskan di jalan allah." Maharani ragu pada tebakan nya sendiri.

"Seperti yang aku bilang tadi, bukan cuma Nino saja orang lama nya! masih banyak orang tua dan bisa jadi mereka cerita pada anak cucu, lalu mereka pun punya niat jahat." Nilam menjabarkan dengan sabar.

"Tapi bisa jadi bukan manusia, iblis juga banyak yang tidak suka pada Purnama! mereka ingin merebut lembah kematian, sungai kematian dan juga penjara bawah tanah." lirih Maharani.

"Malah aku takut ini Juragan Adi lagi yang membuat ulah." Nilam berkata pelan.

Maharani terdiam bila sudah tentang Juragan Adi, dia malas mencari masalah dengan setan yang begitu ia benci, sebab rasa trauma nya tidak mudah untuk hilang begitu saja.

Terpopuler

Comments

evi

evi

iya kan ini orang lama dulu masih ada dan banyak yang benci mbk Pur ya main langsung tuduh lah namanya juga lidah tak bertulang 😄

2024-11-18

0

Alter Tarigan

Alter Tarigan

tunggu dulu, nilam kapan meninggalnya? kan cuman rania alias maharani yang meninggal waktu ngurus nina dan nani

2025-02-26

0

ladys

ladys

maharani nilam,hnya kak othor yg tahu kmna pelku yg kau cari itu/Grin//Grin/

2024-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!