Bab 6. Bukan malam purnama

Malam ini rumah nya Juragan kambing banyak orang yang datang untuk membaca tahlil untuk kematian nya Doni yang sangat tragis seperti anak nya Pak Lurah, mereka semua membaca dengan khusuk karena mulai cemas bila banyak nyawa yang melayang setiap malam bulan purnama penuh, sudah dua pasang korban nya yang mati di malam itu.

Juragan kambing sudah terdiam duduk sambil membaca tahlil juga, Doni anak yang di gadang gadang akan di jadikan polisi malah mati di bunuh oleh orang yang tidak di kenal. sama hal nya dengan Sandi yang mati begitu saja saat malam pertama, maka pembunuh nya adalah orang yang sama juga.

Polisi pun sudah di bayar oleh Juragan kambing karena dia ingin pembunuh nya di hukum dengan sangat berat, namun entah bisa atau tidak mereka memburu pembunuh ini. atau mungkin saja usaha mereka akan sia sia saja, sama seperti saat mencari pembunuh Sandi dan Rea yang sampai saat ini tidak ketemu.

Banyak yang mengatakan bahwa itu adalah orang yang sama, bahkan kabar mulai bermunculan bahwa itu bisa saja ulah dukun yang sedang memperdalam ilmu. kebanyakan dukun akan mengorbankan nyawa banyak orang agar ilmu yang dia dapat menjadi sempurna, padahal itu sama sama nyawa yang di hargai oleh keluarga masing masing.

"Ngapain sih kamu malah ngajak aku kesini, takut aku di sini gelap." Indah kesal karena di ajak kekasih nya kebelakang rumah Doni.

"Aku bosan nih mereka lama sekali baca tahlil nya, mending kita di sini saja." ajak Ridho.

"Aku takut loh kalau ada pembunuh itu." cemas Indah.

"Kamu enggak dengar kabar nya, kan dia cuma muncul saat malam purnama saja." Ridho berkata santai.

"Masa sih?" Indah menatap kesana kemari agak lega.

"Kan kabar nya dia adalah seorang dukun yang sedang memperdalam ilmu, maka nya cari tumbal saat malam purnama." jelas Ridho yakin sekali dengan pendapat orang orang yang tadi bicara.

Tangan Ridho sudah menjalar kemana mana menyusup dalam baju kekasih nya, Indah hanya diam saja karena dia pun menikmati sentuhan memabukan ini. lagi pula keadaan sepi karena orang orang sedang membaca tahlil, tidak akan ada orang yang melihat atau mendengar aktivitas mereka berdua di kandang kambing nya Ayah Doni.

"Sssshh jangan pakai gigi, Yank." Indah meremas kepala kekasih nya.

"Hemmmp." Ridho menyesap nutrisi yang belim keluar itu.

"Bisa bisa nya kita malah pacaran di kandang kambing begini, bau banget kotoran nya." Indah masih sempat tertawa.

"Yang penting enak to, buka dong sedikit ini biar lebih leluasa." pinta Ridho nafsu sekali.

"Nanti kalau ada orang datang malah susah mau nutup nya, kamu enggak ada niat mau ngajak aku itu kan?" Indah menatap wajah kekasih nya.

"Mau sih, malah aku pengen nyoba gaya berdiri." Ridho tersenyum mesum.

"Memang nya sampai punya kamu?" Indah meraba tongkat milik Ridho.

"Nantangin, ayo kita tes." Ridho melepas celana nya sampai dengkul.

Penyatuan yang masih di haramkan ini langsung terjadi, menikmati setiap gesekan keluar masuk yang begitu nikmat sekali rasa nya, Indah menutup mulut nya agar tidak mengeluarkan suara. padahal ini rasa nya sangat nikmat, Ridho juga menahan erangan yang akan keluar begitu saja karena di dera rasa nikmat.

Karena fokus dengan perbuatan kotor yang memang rasa nya sangat nikmat, mereka tidak sadar bahwa sosok jubah hitam sudah ada di belakang mereka dengan celurit yang sangat besar. Ridho tersentak karena ada benda dingin yang menyentuh leher nya, belum sempat teriak leher nya sudah putus di sabet celurit.

"Aaaggkk, aghhhhk! jangan cepat cepat, Yank! aku tidak bisa menahan suara, oohhhh." Indah sampai kewalahan menahan suara nya.

Karena kejang akibat leher yang di putus oleh celurit tadi, tubuh Ridho jadi reflek maju mundur dengan cepat nya hingga Indah tak kuat menahan erangan yang sejak tadi tertahan karena takut ketahuan.

"Kok berhenti, kamu udah keluar ya?" Indah menoleh dan langsung kaget.

Tubuh Ridho yang masih menyatu dengan nya tidak punya kepala, apa lagi di belakang nya ada seorang pria dengan jubah hitam yang sangat gelap. srigala yang leher nya hampir putus itu menggeram marah pada Indah yang sudah bercinta, Indah gemetaran tidak bisa bergerak dan tetap saja di posisi awal.

"Ja-jangan bunuh aku, ku mohon jangan bunuh aku." Indah memohon dengan suara gemetar.

Jleeeep, Craaaak.

Kuku srigala merobek dada Ridho dan mengambil jantung nya dengan mulut, tidak di makan melainkan di masukan kedalam guci kaca bening hingga jantung itu masih bisa di lihat dengan jelas oleh Indah yang sekarang berlutut di depan jubah hitam.

"Tolong, tolong jangan bunuh aku! hiks, hiks." Indah menangis ketakutan.

Jubah hitam berjongkok memegang dagu nya Indah, gadis ini memang sangat cantik dengan kulit putih yang membuat nya semakin cantik saja. jubah hitam menarik dia berdiri dam membalik tubuh Indah hingga kembali pada posisi saat bersama Ridho tadi, Indah menggerang karena di masuki oleh benda yang sama.

"Haaahhh!"

Indah rasa nya ingin mendesah tapi rasa nya tidak mungkin karena sekarang posisi dia sedang di perkosa, apa lagi saat tangan hitam menjamah bola kenyal itu. rasa nya sungguh luar biasa nikmat, walau gerakan jubah hitam sangat amatir saat bercinta.

Sreeett, kreeeekk.

Sama hal nya dengan tubuh Ridho tadi, tubuh Indah juga menggelepar karena menahan sakit akibat kepala yang di tebas dengan celurit besar dan panjang, jubah hitam menikmati tubuh gadis yang sudah tidak punya kepala dan tak lama dia menggerang panjang.

Srigala seram itu juga merobek dada Indah untuk mengambil jantung nya, pasangan ini mati sadis di kandang kambing walau bukan saat malam purnama penuh. sama seperti yang lain, tidak ada yang tau soal pembantaian ini karena semua orang sedang membaca tahlil untuk almarhum Doni.

Hanya para kambing itu saja yang menjadi saksi dari awal perbuatan zinah nya Ridho dan Indah, lalu di susul dengan kematian nya Doni. lalu mereka juga melihat Indah yang di perkosa oleh jubah hitam pembawa clurit dan srigala seram, semua nya mereka saksikan namun tidan berani bersuara seolah tau bahwa mereka dalam bahaya.

Apa lagi srigala memang musuh nya kambing, nanti yang ada malah di makan habis oleh srigala ini. walau leher hampir putus dan di jahit kasar, namun dia tetap bisa makan kambing juga. merobek dada Indah dan Ridho saja bisa dengan mudah nya, maka memakan kambing juga pasti bisa.

Terpopuler

Comments

Mmh Marcel Udayana

Mmh Marcel Udayana

kok aku jadi kepikiran Davin ya yang punya khodam serigala 😳

2024-11-12

2

Amara

Amara

Gempar nih warga yang habis tahlilan malah melihat pemandangan di kandang kambing,
perbuatan bejat bukti moral anak muda-mudi anjlok ke jurang kenistaan.

bertambah kasus demi kasus, apakah kecurigaan akan mengarah ke keluarga purnama,atau jadi bola liar penuh praduga.
ditunggu thor kelanjutannya.🙏

2024-11-13

3

Al Fatih

Al Fatih

clue nya,, dia seorang pria.....,, d temani serigala seram.....
hmmmm .......🤔🤔🤔🤔

2024-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
115 Bab 115. Muak cinta
116 Bab 116. Ahkir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu
115
Bab 115. Muak cinta
116
Bab 116. Ahkir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!